2 5438207613609181441
2 5438207613609181441
Oleh:
Muchamad Fadil
201720401011165
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL........................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Selaput Ketuban................................................................................ 3
2.3 Epidemiologi..................................................................................... 6
2.4 Etiologi.............................................................................................. 6
2.5 Patofisiologi...................................................................................... 7
2.7 Penatalaksanaan................................................................................ 12
2.8 Komplikasi........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
Selaput ketuban yang membatasi rongga amnion terdiri atas amnion dan
korion yang sangat erat ikatannya. Lapisan ini terdiri atas beberapa sel seperti sel
epitel, sel mesenkim dan sel trofoblas yang terikat erat dalam matriks kolagen.
Selaput ketuban berfungsi menghasilkan air ketuban dan melindungi janin
terhadap infeksi 1.
Ketuban pecah dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur. Dalam keadaan normal 8-
pada ibu 1.
Penyebab KPD ini pada sebagian besar kasus tidak diketahui, banyak
penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa dokter menunjukan infeksi sebagai
infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban, fisiologi selaput
ketuban /amnion yang abnormal, servik yang inkompetensia, serta trauma oleh
ketuban pecah dini. Trauma yang didapat misalnya hubungan seksual dan
pemeriksaan dalam.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
internal yang membungkus janin dan cairan ketuban. Selaput ini licin, tipis,
ulet, dan transparan. Selaput amnion melekat erat pada korion (sekalipun
plasenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai
pembungkus tali pusat yang tegak lurus hingga umbilikus janin. Sedangkan
dari vili-vili sel telur yang berhubungan dengan desidua kapsularis. Selaput
ini berlanjut dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan uterus 3.
warna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan
manis. Cairan ini dengan berat jenis 1.008, terdiri atas 98% air. Sisanya
terdiri atas garam anorganik serta bahan organik dan bila diteliti benar,
ruang intrauterin.
Pada persalinan, membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan
jalan lahir.
B. KETUBAN PECAH DINI
2.1 Definisi
Ketuban pecah dini adalah ketuban pecah, 1 jam kemudian tidak diikuti
kurang dari 1 %. Secara umum, insiden dari KPD terjadi sekitar 7 –12 % 6.
sampai terjadi kontraksi disebut fase laten. Makin panjang fase laten,
genetik).
d. Multipara, grandemultipara. Pada kehamilan yang terlalu sering akan
disproporsi.
berat badan berlebihan pada semua usia kehamilan sehingga kadar cairan
2.4 Patofisiologi
Mekanisme Ketuban Pecah Dini 1
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh
persalinan.
apoptosis dari komponen sel dari membran fetal dan juga peningkatan dari
kehamilan dengan ketuban pecah dini. Aktivitas MMP ini diregulasi oleh
ditemukan rendah dalam cairan amnion pada wanita dengan ketuban pecah
2.5 Diagnosis
pemeriksaan penunjang 6.
Anamnesis
seperti urin dan vaginal discharge bisa dianggap cairan amnion. Penderita
merasa basah pada vagina atau mengeluarkan cairan yang banyak secara
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak,
Pemeriksaan inspekulo
a. Keadaan umum dari serviks, juga dinilai dilatasi dan pendataran dari
serviks. Dilihat juga dari prolaps dari tali pusat atau ekstremitas bayi.
Kertas nitrazin akan berubah menjadi biru jika pH cairan diatas 6.0 –
group B Streptococcus.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan alpha-fetoprotein (AFP). Konsentrasinya tinggi di
dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang
Amniotic Fluid Index (AFI), presentasi janin, berat janin, dan usia janin.
dini.
terminasi
Bila saat datang sudah lebih dari 24 jam,
Tidak ada tanda-tanda inpartu, dilakukan terminasi
b. KPD dengan kehamilan prematur
1. EFW > 1500 gram
Ampiciline 1gr/hr tiap 6 jam, im/iv selama 2 hari dan
segera terminasi
Observasi suhu rektal tiap 3 jam, bila ada kecenderungan
belum keluar dari fase laten, induksi dinyatakan gagal dan persalinan
belum ada tanda-tanda inpartu atau belum keluar dari fase laten,
sesar.
2.8 Komplikasi
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada
dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan 28-34 minggu 50%
adanya infeksi atau tidak. Pada usia kehamilan lebih muda, midtrimister
persalinan 12,13.
BAB 3
KESIMPULAN
pada saat akhir kehamilan maupun jauh sebelumnya. Ketuban pecah prematur
Penyebab KPD antara lain meliputi (1) Serviks inkompeten, (2) Faktor
keturunan, (3) pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban (infeksi genetalia),
(4) overdistensi uterus, (5) malposisi atau malpresentase janin, (6) faktor yang
menyebabkan kerusakan serviks, (7) riwayat KPD sebelumnya dua kali atau lebih,
(8) faktor yang berhubungan dengan berat badan sebelum dan selama hamil, (9)
merokok selama kehamilan, (10) usia ibu yang lebih tua mungkin menyebabkan
ketuban kurang kuat dari pada usia muda, (11) riwayat hubungan seksual baru-
baru ini, (12) paritas, (13) anemia, (13) keadaan sosial ekonomi
Prawirohardjo. Jakarta.
2. Cunningham F, Gary et al, 2006, Obstetri Williams, Edisi 21, Buku
Kedokteran EGC,Jakarta.
5. Pedoman Diagnosis dan Terapi, 2008. Bag/Smf Ilmu Kebidanan dan
EGC,Jakarta
10. Morgan Geri, Hamilton Carole, 2009. Panduan Praktik Obstetri dan
456-60
13. The Medscape Journal of Medicine. 2011. “Premature Rupture of