Biaya : Rp 31.261.080.600
B. Fungsi Bangunan
Bangunan ini berfungsi sebagai asrama haji dengan luas bangunan 64x31
meter dengan total 3 lantai. Pada lantai 1 terdapat 12 ruang makan, tangga utama
berada ditengah lantai 1. Pada lantai 2 dan 3 terdapat 48 buah kamar setiap
kamar berukuran 4x8 meter. Setiap kamar terdapat 1 kamar kecil berukuran
2,5x`1,75m . Setiap lantai terdiri 1 kamar kecil umum. Dan pada lantai 3, terdapat
mushola dan ruang meeting. Setiap lantai terdapat 2 tangga darurat, diujung kiri
dan kanan. Dan terdapat 2 lift diujung kiri dan kanan bangunan.
D. Pelaksanaan Konstuksi
1. Kapasitas Pekerja
a. Pekerja Bagian Struktur gedung : 38 orang
b. Pekerja bagian struktur dapur : 10 orang
c. Pekerja bagian ME : 10 orang
Total pekerja ada 58 pekerja dengan jam kerja dari hari senin-minggu dari pukul
08.00-18.00 Wita dan 18.00-22.00 Wita.
2. Alat-alat pendukung pelaksanaan konstruksi
a. Hydraulic Jack
Digunakan pada pekerjaan pemancangan tiang pondasi. Adalah alat untuk
memancang tiang tanpa menghasilkan getaran sehingga bangunan disekitarnya
tidak mendapat pengaruh negatif.
b. Scafolding
Scaffolding digunakan sebagi acuan perancah, menyangga balok, kolom dan pelat
lantai. Jenis scafolding yang digunakan pada pekerjaan ini ada 2 jenisnya yaitu
pendek dan panjang. Scaffolding sendiri memiliki beberapa bagian yaitu
U Pin digunakan untuk membantu pemasangan bekisting jika ada
penambahan.
Dudukan scaffolding untuk menahan agar tidak terjadi penurunan
Tivot digunakan agar saat semen masuk, kolom tidak pecah
Savod untuk menahan pelat lantai dengan kekuatan lebih besar. Biasanya
dipasang ditengah tumpuan
c. Concrete pump
Digunakan untuk memompa beton segar ready mix dari molen ke bangunan.
Concrete pump sangat dibutuhkan untuk pengecoran dilantai atas.
d. Vibrator
Vibrator digunakan untuk meratakan beton yang sudah dicor agar tidak ada
gelembung-gelembung udara yang bisa membuat beton menjadi tidak padat
sehingga kekuatan nya berkurang.
e. Barbender
Barbender adalah alat untuk membentuk tulangan agar sesuai dengan kebutuhan
tulangan yang dibutuhkan
f. Barcutter
Barcutter adalah alat untuk memotong tulangan agar sesuai dengan kebutuhan
dimensi tulangan yang dibutuhkan.
3. Proses pelaksanaan
a. Urugan dan Timbunan
Sumber material (quwary) dari sekitaran Banjarbaru. Pekerjaan urugan dan
timbunan dirasa perlu karena perbedaan elevasi tanah. Pekerjaan urugan sekitar 8-20cm.
Pekerjaan ini dibantu oleh alat berat excavator.
b. Pembentukan tulangan untuk pelat, balok, kolom
Pembentukan tulangan yang sudah ditentukan bentuk dan dimensinya dilakukan
menggunakan mesin barbender dan barcutter. Barbender digunakan untuk membentuk
tulangan sesuai bentuk yang dibutuhkan sedangkan barcutter digunakan untuk
memotong tulangan sesuai dimensi yang diperlukan.
c. Pondasi
Pada saat kami melakukan kunjungan ke proyek, proses pelaksanaan pondasi sudah
selesai dilakukan sehingga kami hanya dapat menanyakan data-data berupa spesifikasi
material dan pekerjaan konstruksi.
Penyelidikan tanah dilakukan dengan menggunakan metode Cone Penetration Test
(CPT) atau lebih dikenal dengan uji sondir. Dengan melakukan pengujian CPT,
kedalaman tanah keras yang didapat sedalam 15meter. Bentuk pondasi beton K500
(ready mix PT.KCE) berbentuk segiempat berukuran 40x40cm, dengan kombinasi
upper 9 meter dan bottom 6 meter. Penyambungan bagian upper dan bottom
menggunakan las. Metode pemancangan menggunakan hydraulic jack dengan kekuatan
80-100 Mpa, yang dimaksudkan agar tidak membuat vibrasi ke tanah sekitar sehingga
menganggu daya dukung tanah pada bangunan sekitarnya. Satu grup pondasi memiliki
jumlah tiang pondasi yang berbeda sesuai dengan penyelidikan ada yang 6,5, dan 12
titik tiang pancang.
d. Gedung Penginapan
Adapun pekerjaan pada pembangunan gedung penginapan Asrama Haji Embarkasi
Banjarmasin ini adalah
Tahu Beton
Dibuat untuk dipasang pada pelat lantai, kolom, balok agar tulangan tidak keluar
tebalnya 4-5 cm.
Pelat Lantai
Pengerjaan lantai dilakukan pada tanggal 25 Juni 2018.
Sebelum dilakukannya pengecoran, maka diperlukan bekisting agar cor-coran dapat
tertahan dan tidak kemana-mana. Bekisiting yang dipakai adalah multipleks plywood
12mm. Diameter tulangan yang digunakan pada pelat lantai adalah ∅10 yang dipasang
dengan jarak 15cm untuk tumpuan dan 20cm untuk lapangan.. Selimut beton pada
pelat lantai ini setebal 20cm. Beton yang dipakai adalah K300. Beton ready mix
digunakan dari PT. Nusantara Mix Concrete. Pelepasan bekisting untuk pelat lantai
pada hari ke-21. Tinggi dari lantai ke lantai adalah 4 meter. Ditengah lantai 2 terdapat
void berukuran 2,875x24 meter sebagai unsur estetika. Kemudian diujung kiri
kanan terdapat masing-masing void berukuran 2,8x2,8m yang dibuat untuk lift.
Balok
Jenis pengecoran balok sendiri adalah cor ditempat. Balok-balok ini juga ditahan oleh
perancah scaffolding agar menjaga dari lendutan akibat beban sendiri. Diameter
tulangan yang dipakai ∅19mm dan ∅16mm. Akan tetapi karena tulangan dari pabrikasi
bentuknya berubah menjadi bengkok karena proses mobilisasi maka diperlukan adanya
pelurusan lagi. Mutu beton yang dipakai adalah K300 ready mix dari PT. Nusantara
Mix Concrete. Balok pada proyek ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu B1 dengan dimensi
35x70 cm dengan menggunakan tulangan ∅19mm, B2 dengan dimensi 30x50 cm
dengan menggunakan tulangan ∅19mm, B3 (balok anak) dengan dimensi 20x40 cm
dengan menggunakan tulangan ∅16mm. Pengecoran dengan ready mix kapasitas
5m3 – 6m3 diangkat keatas menggunakan concrete pump.
Kolom
Kolom memiliki dimensi 45x45 cm. Diameter yang dipakai ∅19mm. 1 kolom
menggunakan 14 tulangan. Jarak antar sengkang pada kolom 10 cm pada daerah
tumpuan dan 20cm untuk daerah lapangan. Mutu beton yang dipakai adalah K300 ready
mix dari PT. Nusantara Mix Concrete. Pengecoran dengan ready mix kapasitas 5m3
– 6m3 diangkat keatas menggunakan concrete pump.
Dak
Untuk pekerjaan sama dengan pelat lantai. Tebal pelat dak 10 cm.
Dinding
Menggunakan dinding dari bata ringan.
e. Perawatan Beton
Pengujian menggunakan beton berbentuk silinder dengan nilai f’c 25 MPa
Pengujian beton pada umur 7 hari dilakukan di PT.Nusantara Mix Concrete
Pengujian beton pada umur 14 hari dilakuukan di Poliban
Pengujian beton pada umur 28 hari dilakukan di Dinas PU
Slump beton 10±2 cm
Curing beton dilakukan diareal proyek menggunakan kolam yang airnya diberi
kapur
f. Pemeliharaan Material
Terdapat gudang penyimpanan material yang terletak dibelakang, tujuannya untuk
menyimpan material berupa semen. Untuk tulangan hanya diletakkan diluar ruangan
saja.
E. Kendala proyek
Kendala pada proyek Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin adalah:
a. Cuaca
Cuaca sangatlah menjadi faktor yang menyebabkan kendala pada proyek.
Apabila cuaca sedang hujan maka pekerjaan konstruksi seperti pengecoran yang
sedang dilakukan terhambat. Pekerja hanya bisa mengerjakan pekerjaan yang
berada dilantai bawah seperti membuat tahu beton, membentuk dan memotong
tulangan.
b. Keterlambatan Material
Keterlambatan datangnya material dari quwary juga membuat proyek terhambat,
karena pekerjaan yang sudah direncanakan oleh kontraktor membuat pekerja
tidak bisa melakukannya.
c. Kecelakaan Kerja
F. K3
Pada sekitaran proyek dipasang spanduk mengenai K3 itu sendiri. Mulai dari
penggunaan APD, rambu yang harus diatati dan apa saja yang boleh dan dilarang
dilakukan pada proyek tersebut. Dari pengamatan yang dilihat para pekerja sudah
mematuhi aturan K3 ini.