Askep Hipotiroid Uieu
Askep Hipotiroid Uieu
1. PENDAHULUAN
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi hormon tiroid yang
dapat terjad pada setiap umur. Karakteristik hipotiroidisme berbeda – beda tergantung usia
pada saat penyakit timbul defisiensi hormon tiroid.Dibawah ini akan dibahas tentang asuhan
keperawatan pada klien dengan hipotiroid, mulai dari konsep Hipotiroid, penatalaksanaan
medis dan bagaimana perawat pengelola klien dgn gangguan hipotiroid.
2. Pengertian
a. Suatu penyakit yang terjadi karena rendahnya kadar hormon tiroid, dapat terjadi
sepanjang hidup, dengan berbagai macam penyebab( syaefulah Nur,2000)
b. Hipotiroidisme adalah satu keadaan penyakit yang disebabkan oleh kelenjar tiroid
kurang dalam menghasilan hormon tiroid.
c. Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan
menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut
miksedema.
d. Hipotiroidism terjadi akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Kelainan ini
kadang-kadang disebut miksedema.
3. JENIS
a. Hipotiroid Primer
1) Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi
yodium
2) Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium
radioaktif atau radiasi eksternal, agenesis, amiodaron
b. Hipotiroid Sekunder
Terjadi karena adanya kegagalan hipotalamus (↓ TRH, TSH yang berubah-ubah, ↓ T4
bebas) atau kegagalan pituitari (↓ TSH, ↓ T4 bebas)
4. Etiologi
Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau
hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar Hormon Tiroid
( HT) rendah yang disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan
balik negatif.
Apabila hipotiroidisme terjadi akibat malfungsi hipofisis, maka kadar HT yang rendah
disebabkan oleh rendahnya kadar TSH, TRH dari hipotalamus tinggi karena. tidak adanya umpan
balik negatif baik dari TSH maupun HT.
5. Komplikasi
a. Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat
b. Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema),
dan penurunan curah jantung
c. Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
d. Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan
dan penyerapan zat gizi dari saluran cema
e. Konstipasi
f. Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi
g. Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh
6. Pemeriksaaan Diagnostik
a. Uji Fungsi Tiroid:
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
dapat mendiagnosis kondisi dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau
kelenjar tiroid. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya
menunjukkan kadar T4 yang rendah dan kadar TSH yang tinggi.
Pemeriksaan fisik menunjukkan tertundanya pengenduran otot selama pemeriksaan
refleks. Penderita tampak pucat, kulitnya kuning, pinggiran alis matanya rontok, rambut
tipis dan rapuh, ekspresi wajah kasar, kuku rapuh, lengan dan tungkainya membengkak
serta fungsi mentalnya berkurang. Tanda-tanda vital menunjukkan perlambatan denyut
jantung,tekanan darah rendah dan suhu tubuh rendah.
b. Pemeriksaan rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung.
c. Morpologi Kelenjar
- Sidik tiroid, pemerikasaan morpologi ini untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid
dengan Isotop I¹²³ dan I¹³¹ pemerikasaan ini khusus untuk neonatal.
d. Pemeriksaan Ultra Sono Grafi( USG) , pemeriksaan ini untuk mengetahui
volume, dan ukuran kelenjar, ataupun tumor pada kelenjar.
e. CT SCAN dan MRI, pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat hubungan kelenjar
tiroid dengan organ sekitarnya.
Catatan:Interpretasi pemeriksaan diagnostic dapat dilihat pada Askep klien dengan
hipertiroid
PATOFISIOLOGI HIPOTIROIDISME
Kadar hormon Tiroid menurun
Penyakit jantung
Dalam keadaan darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara
intravena. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu
dengan memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormon tiroid
buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan
(diperoleh dari kelenjar tiroid hewan).
Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah,karena
dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya diturunkan
secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus diminum sepanjang
hidup penderita.
Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormon
tiroid. Apabila penyebab hipotiroidisme berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka
dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.
8. Pengkajian Keperawatan
Dampak penurunan kadar hormon dalam tubuh sangat bervariasi, oleh karena itu
lakukanlah pengkajian terhadap hal-hal penting yang dapat menggali sebanyak mungkin
informasi antara lain :
a. Riwayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut
dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
b. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti
1). Pola makan
2). Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu untuk tidur).
3). Pola aktivitas.
c. Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita.
d. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh:
1) Sistem pulmonari
2) Sistem pencernaan
3) Sistem kardiovaslkuler
4) Sistem muskuloskeletal
5) Sistem neurologik dan Emosi/psikologis
6) Sistem reproduksi
7) Metabolik
e. Pemeriksaart fisik mencakup
1) Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya edema sekitar mata,
wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta roman wajah kasar. Lidah tampak
menebal dan gerak-gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen dan pendek.
Kulit kasar, tebal dan berisik, dingin dan pucat.
2) Nadi lambat dan suhu tubuh menurun:
3) Perbesaran jantung
4) Disritmia dan hipotensi
5) Parastesia dan reflek tendon menurun
f. Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sosial dengan lingkungannya,
mengurung diri/bahkan mania. Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan
ingin tidur sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima
komponen konsep diri.
g. Pemeriksaan penunjang mencakup; pemeriksaan kadar T3 dan T4 serum; pemeriksaan
TSH (pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan TSH serum,
sedangkan pada hipotiroid yang sekunder kadar TSH dapat menurun atau normal).
REFERENSI
1.http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=11&judul=Hipertiroidisme&idd
tl=124&UID=20071121172513125.163.255.129. Last update : copyright 2005 Last log
in : november 30,2007
2.www.wrongdiagnosis.comhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/hyperthyroidism/treatments.htm
Last update : november 13,2007 Last log in :november 30,2007
3. Flynn RW, McDonald TM, Jung RT, et al. Mortality and vascular outcomes in patients
treated for thyroid dysfunction, http://www.aafp.org/afp/20071001/bmj.html last log in :
December 1,2007
4. McDermott MT, Woodmansee WW, Haugen BR, Smart A,Ridgway EC. The Management of
subclinical hyperthyroidism by thyroid specialists. Thyroid 2004,90-110
5. Van Sande J, Parma J, Tonacchera M, Swillens S, Dumont J,Vassart G. Somatic and clinical
in thyroid diseases.2003, 201-220