MODUL PRE-INTERNSHIP
DATA ADMINISTRASI
Tanggal diisi oleh Nama: NPM/NIP:
Pasien Keterangan
Nama
Umur / tgl. Lahir
Alamat
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Kedatangan yang ke
Pengobatan sebelumnya
Alergi obat
Sistem pembayaran
DATA PELAYANAN
ANAMNESIS (subyektif)
(dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri)
A. Alasan kedatangan/keluhan utama (termasuk keluhan yang masih dirasakan pada kunjungan ulangan, harapan
kekhawatiran, persepsi pasien mengenai keluhan/ penyakit)
B. Keluhan lain/tambahan
D. Riwayat penyakit keluarga (uraikan penyakit yang ada pada keluarga baik yang sama, berbeda, maupun yang tidak
berhubungan dengan masalah yang ada saat ini, termasuk bagaimana cara anggota keluarga tersebut menghadapinya)
E. Riwayat penyakit dahulu (baik yang sama maupun yang berbeda dengan penyakit sekarang, riwayat pengobatan,
dan pelayanan kesehatan yang pernah diperoleh termasuk pencegahan spesifik yang pernah diterima)
B. Status generalis
Paru: Jantung:
Abdomen: Punggung:
C. Status lokalis :
Aspek klinik :
Derajat fungsional :
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (planning)
1 Aspek Personal
2 Aspek Klinik
PERSETUJUAN 1
Nama Pembimbing Lapangan
Tanggal
Tanda Tangan
Aspek klinik:
Derajat fungsional :
PERSETUJUAN 2
Nama Pembimbing Lapangan
Tanggal
Tanda Tangan
1. Skema diterapkan pada telaah kasus oleh mahasiswa/kelompok mahasiswa yang memungkinkan
mahasiswa memperoleh data secara menyeluruh dan memiliki waktu cukup untuk
melakukan kajian. Beberapa kegiatan pembelajaran atau asesmen yang dapat dimanfaatkan adalah
kegiatan pembelajaran di klinik berbasis kasus, seperti case-based discussion, presentasi kasus, ujian
kasus panjang, dan lain-lain. Diharapkan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar
penerapkan telaah kasus dengan pendekatan ini, dan kemudian baru diuji. Tiap modul praktik klinik
dapat menyesuaikan penerapannya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing, dengan tetap
menerapkan prinsip yang sama.
Untuk mengidentifikasi berbagai faktor di atas, dapat menggunakan salah satu dari model di bawah ini:
a. Trias epidemiologi (Host-Agent-Environment)
b. Blum (Genetik-Perilaku-Lingkungan-Pelayanan Kesehatan)
c. Mandala of Health
d. Social Determinant of Health
4. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Merupakan aplikasi upaya 5 tingkat pencegahan pada setiap kasus yang ditemui serta dapat
diaplikasikan kepada pasien, keluarga, dan masyarakat baik penatalaksanaan secara farmakologi, non
farmakologi, dan edukasi yang diperlukan di setiap tingkat pencegahan. Lima upaya tingkat pencegahan
tersebut antara lain:
1. Health promotion
2. Specific protection
3. Early diagnosis and Prompt treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
Dari diagnosis kerja dan masalah kesehatan yang ditemukan pada pasien dan berbagai faktor risiko
terkait yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit pada pasien, maka mahasiswa diharapkan dapat
membuat rencana penatalaksanaan komprehensif secara farmakologi, non farmakologi, dan edukasi
sesuai kebutuhan pada setiap level 5 tingkat pencegahan, kepada pasien, keluarga, dan masyarakat
terkait kasus pasien.
Kemampuan mahasiswa untuk menetapkan terapi farmakologis yang tepat sesuai indikasi, dengan
dosis, sediaan, dan waktu pemberian yang tepat perlu dipastikan dalam penatalaksanaan komprehensif
ini, terutama terkait upaya melakukan ‘prompt treatment’, ‘disability limitation’ dan ‘rehabilitation’ sesuai
kondisi pasien. Hal ini termasuk juga kemampuan mahasiswa untuk menuliskan resep dan
memberikan edukasi cara menggunakan obat pada pasien dan/atau keluarganya.
5. RENCANA INTEGRASI/KERJASAMA
Dari rencana penatalaksanaan komprehensif yang telah disusun, mahasiswa diharapkan dapat
mengidentifikasi kebutuhan partisipasi pihak lain (cth. Dokter spesialis, perawat, fisioterapi, tenaga
laboran/radiographer, keluarga, kader, instansi lain, dll) untuk menjamin keberlangsungan
penatalaksanaan kasus pasien.
7. FAKTOR PENDUKUNG
Pada kotak ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai faktor pendukung baik pada
pasien (contoh: kooperatif, ada asuransi, memiliki pelaku rawat, dan lain-lain), keluarga (contoh:
persepsi baik, tidak ada kesulitan ekonomi, bersedia membantu pasien, dan lain-lain), dan masyarakat
(contoh: ada fasilitas senam, posbindu, dan Puskesmas di sekitar rumah pasien, dan lain-lain) yang
dapat membantu keberhasilan penatalaksanaan pasien.
8. SIMPULAN AKHIR
Hasil akhir perubahan kondisi pasien dilihat dari perubahan derajat fungsional pasien dan/atau indeks
koping keluarga pasien atau perbaikan pasien keseluruhan (contoh: gula darah terkontrol, keluhan
membaik, pola makan, dan aktivitas fisik, dan lain-lain).
CATATAN
Untuk kelompok pasien dengan kondisi tertentu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kelompok pasien BAYI DAN BALITA
• Anamnesis bayi dan balita
• Pemeriksaan fisik khusus untuk bayi dan balita, yang disertai dengan KMS
2. Kelompok pasien LANJUT USIA
• Anamnesis lanjut usia
• Pemeriksaan khusus untuk lanjut usia