Pedoman Pelayanan Komite Keperawatan (Print BA 2014)
Pedoman Pelayanan Komite Keperawatan (Print BA 2014)
KOMITE KEPERAWATAN
RSU WILLIAM BOOTH TAHUN 2015
SEMARANG
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 1
1.3. Ruang Lingkup ..................................................................................... 1
1.4. Batasan Operasional ............................................................................. 2
1.5. Landasan Hukum ................................................................................. 2
BAB II. Standar Ketenagaan ....................................................................... 5
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ...................................................... 5
2.2. Distribusi Ketenagaan .......................................................................... 5
2.3. Pengaturan Jaga / Dinas ....................................................................... 5
BAB III. Standar Fasilitas ........................................................................... 6
3.1. Denah Ruang ........................................................................................ 6
3.2. Standar Fasilitas ................................................................................... 6
3.3. Ruang Diklat ........................................................................................ 9
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan .............................................................. 10
4.1. Sub Komite Mutu ................................................................................. 10
4.2. Sub Komite Kredensial ........................................................................ 10
4.3. Sub Komite Etik ................................................................................... 10
BAB V. Logistik ......................................................................................... 11
5.1. Pengadaan Operasional ........................................................................ 11
BAB VI. Keselamatan Pasien ..................................................................... 13
6.1. Pengertian ............................................................................................. 13
6.2. Tujuan .................................................................................................. 13
6.3. Tata Laksana Keselamatan Pasien ....................................................... 13
BAB VII. Keselamatan Kerja ..................................................................... 15
7.1. Pengertian ............................................................................................. 15
7.2. Tujuan .................................................................................................. 15
7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan ................................................. 15
ii
BAB VIII. Pengendalian Mutu ................................................................... 17
BAB IX. Penutup ........................................................................................ 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN.
Sebagai panduan atau pedoman pelayanan Kesehatan di bidang
keperawatan yang dilakukan di RSU William Booth.Pedoman ini menjadi dasar
atau panduan ketika petugas kesehatan (Perawat,Bidan)melakukan asuhan
keperawatan pada pasien
1
3. Pelayanan Instalasi Kamar Operasi.
4. Pelayanan Instalasi Ibu dan Anak.
5. Pelayanan Instalasi ICU, HCU, HD.
6. Pelayanan Instalasi Bedah Dalam 1 dan 2.
7. Pelayanan Instalasi Bedah Dalam 3
2
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
g. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
h. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
o. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
q. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
r. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
s. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS, Departemen Kesehatan 1991.
3
t. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
u. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan Dan
Perawat Di RS, Departemen Kesehatan – IDAI 2004.
v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B
(non pendidikan), C, dan D, Departemen Kesehatan 2006.
w. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Pelayanan Kesehatan Bala
Keselamatan Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi RSU
William Booth.
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
Ketua Komite S1
4 tahun
Keperawatan Keperawatan
Sekretaris Komite D III
15 Tahun
Keperawatan Keperawatan
D III
Sub Komite Mutu 20 Tahun
Keperawatan
Sub Komite D III
13 Tahun
Kredensial Keperawatan
Sub Komite Etik D III
15 Tahun
Keperawatan
TABEL 2.2
Pola Ketenagaan Komite Keperawatan RSU William Booth.
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
Standar alat :
a. Tempat tidur 2 buah
b. Tensimeter dinding (raksa) 2 buah
c. Oxygen + selang O2 1 buah
d. Monitor set 1 buah
e. Oxymeter 1 buah
f. Defibrilator 1 buah
g. Suction set 1 buah
h. EKG 1 buah
i. Syringe pump set 1 buah
j. Nebulizer 1 buah
k. Lampu senter 1 buah
l. Stetoscope 1 buah
6
m. Papan keras 1 buah
n. Neck collar 1 buah
o. Cath. tray set (dengan berbagai ukuran)
p. NG tube set (dengan berbagai ukuran)
q. Tempat sampah 1 buah
r. Emergency trolley
Ambu bag dewasa 1 buah
Ambu bag bayi / kecil 1 buah
Laryngoscope + blade (ukuran 1,2,3)
ETT (ukuran 3 – 7,5)
Stilet 2 buah
Spuit 10 cc (on steril) 1 buah
Jelly 1 tube
Sarung tangan on steril
Plester
Gunting plester
Guedel (ukuran 1 – 3)
s. Infus trolley
Set slang infus (mikro, makro, blood set)
Intercath (ukuran 24 – 14)
Touniquet
Cairan desinfektan (alkohol 70%) + kapas
Perlak
Band aid
Plester
Gunting plester
Tube sampla pemeriksaan laboratorium.
Standar obat :
a. Cairan
RL 3 Kolf
7
NaCl 0,9% (500 cc, 1000 cc) (3,3) kolf
D10% (500 cc) (1) kolf
Asering 1 kolf
Manitol 1 kolf
b. Obat
Adrenalin inj 10 amp
Afropin sulfaas inj 10 amp
Morphin inj 1 amp
Pethidine inj 2 amp
Valium inj + supp (5,5)
Dexamethasone inj 10 amp
Aminophilin inj 4 amp
Dextrose 40% 5 flash
NaCL 0,9% 25 ml 5 flash
Aquadest 25 ml 10 flash
Natrium bicarbonat 5 flash
Xylocard/Lidocain inj 10 amp 1
Cedocard PO 10
Aspilet PO 10
MgSO4 20% 2 flash
Dopamin inj 1 amp
Furosemide inj 10 amp
8
23 20 bj
25 20 bj
18 20 bj
20 20 bj
e. Alat GD set 50 strip, jarum 200
9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
10
BAB V
LOGISTIK
11
9 LEM POVINAL 1
10 PENGHAPUS PENSIL 1
11 PENGHAPUS WHITE
BOARD 1
12 PENSIL 2B 1
13 SPIDOL BOARD
MARK HITAM 2
14 SPIDOL KECIL HITAM 3
15 SPIDOL MARKER
HITAM 1
16 STIPO KIROKO 1
17 TINTA PRINTER
HITAM 2
18 TINTA PRINTER
MERAH 1
19 TINTA PRINTER BIRU 1
20 TINTA PRINTER
KUNING 1
21 PLASTIK BENING
UNTUK JILID 1
RUMAH TANGGA
1 TEMPAT SAMPAH
INJAK 1
2 TISSUE KOTAK RFL
(PASEO) 1
3 JAM DINDING 1
4 BATERAI ABC (K) 3
5 PESAWAT TELPON 1
6 MICROSHIELD 2%
CLEANSER 500 ML 1
CETAKAN
1 AMPLOP RSUWB (T) 1
2 SURAT PERINTAH
KERJA LEMBUR 1
BENGKEL
1 LAMPU NEON
PHILIPS 36/40 W 3
12
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1. PENGERTIAN.
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau idak melakukan tindakan
yang seharusnya dilakukan.
6.2. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
13
5. Sarana dan prasarana harus mengindahkan keselamatan pasien :
sterilitas alat, tabung oksigen, tempat tidur dorong, privacy, dll.
6. Terdapat evaluasi berkala kelengkapan sarana dan prasarana.
7. Terdapat pelaporan kasus yang tidak diharapkan, yaitu :
- Insidens kesalahan identifikasi kedaruratan pasien.
- Insidens pasien jatuh.
- Insidens kejadian infus blong.
- Insidens kesalahan pemberian obat.
- Insidens kesalahan cara pemberian obat.
- Insidens kesalahan persiapan operasi.
- Insidens kesalahan persiapan pemeriksaan penunjang
8. Membangun kesadaran atau budaya akan nilai keselamatan pasien
14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1. PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
7.2. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSU William Booth.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
15
2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius.
3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
o Dekontaminasi dengan larutan klorin.
o Pencucian dengan sabun.
o Pengeringan
4. Menggunakan baju kerja yang bersih.
5. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :
o HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
o Flu burung. Kewaspadaan standar karyawan / petugas IGD dalam
menghadapi penderita dengan dugaan flu burung adalah :
Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sikat selama ± 5 menit, yaitu dengan
menyikat selruh telapak tangan maupun punggung tangan.
Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa
penderita.
Memakai masker N95 atau minimal masker badan
Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila
diperlukan)
Menggunakan apron / gaun pelindung
Menggunakan sarung tangan
Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
o Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
17
BAB IX
PENUTUP
18