Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PELAYANAN

KOMITE KEPERAWATAN
RSU WILLIAM BOOTH TAHUN 2015

RSU WILLIAM BOOTH


JL S PARMAN NO 5

SEMARANG
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 1
1.3. Ruang Lingkup ..................................................................................... 1
1.4. Batasan Operasional ............................................................................. 2
1.5. Landasan Hukum ................................................................................. 2
BAB II. Standar Ketenagaan ....................................................................... 5
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ...................................................... 5
2.2. Distribusi Ketenagaan .......................................................................... 5
2.3. Pengaturan Jaga / Dinas ....................................................................... 5
BAB III. Standar Fasilitas ........................................................................... 6
3.1. Denah Ruang ........................................................................................ 6
3.2. Standar Fasilitas ................................................................................... 6
3.3. Ruang Diklat ........................................................................................ 9
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan .............................................................. 10
4.1. Sub Komite Mutu ................................................................................. 10
4.2. Sub Komite Kredensial ........................................................................ 10
4.3. Sub Komite Etik ................................................................................... 10
BAB V. Logistik ......................................................................................... 11
5.1. Pengadaan Operasional ........................................................................ 11
BAB VI. Keselamatan Pasien ..................................................................... 13
6.1. Pengertian ............................................................................................. 13
6.2. Tujuan .................................................................................................. 13
6.3. Tata Laksana Keselamatan Pasien ....................................................... 13
BAB VII. Keselamatan Kerja ..................................................................... 15
7.1. Pengertian ............................................................................................. 15
7.2. Tujuan .................................................................................................. 15
7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan ................................................. 15

ii
BAB VIII. Pengendalian Mutu ................................................................... 17
BAB IX. Penutup ........................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.


Pelayanan kesehatan terutama keperawatan harus berkualitas dan
bermutu.Untuk mencapai itu diperlukan pelatihan dan refreshing ulang tentang
beberapa tindakan dan asuhan keperawatan secara periodik.Pelatihan ini bersifat
kontinyu dan terus ada peningkatan secara keilmuan.Pelayanan keperawatan
diRSU William Booth dilakukan selama 24 jam.
RSU William Booth merupakan Institusi kesehatan yang mendukung
pelayanan kesehatan dilakukan secara prima dan paripurna.salah satunya adalah
adanya Komite Keperawatan yang salah satu tugasnya memperbaiki dan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit.Komite ini mempunyai
pedoman pengorganisasian dan pelayanan yang bersinergi seiring tumbuh
berkembangnya pelayanan yang dilakukan di rumah sakit batu.Harapan terbitnya
buku ini adalah setiap petugas melakukan asuhan keperawatan sesuai standart
yang sudah ada dan ditetapkan di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas tersusunlah buku Standar Pelayanan
Komite Keperawatan RSU William Booth.Diharapkan dengan tersusunnya buku
ini dapat meningkatkan pelayanan keperawatan baik pra rumah sakit maupun
rumah sakit melalui tersedianya sumber daya yang sesuai dengan standar di RS.

1.2. TUJUAN.
Sebagai panduan atau pedoman pelayanan Kesehatan di bidang
keperawatan yang dilakukan di RSU William Booth.Pedoman ini menjadi dasar
atau panduan ketika petugas kesehatan (Perawat,Bidan)melakukan asuhan
keperawatan pada pasien

1.3. RUANG LINGKUP.


Pelayanan Keperawatan di seluruh Rumah Sakit yang terdiri dari :
1. Pelayanan Instalasi Rawat jalan.
2. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat.

1
3. Pelayanan Instalasi Kamar Operasi.
4. Pelayanan Instalasi Ibu dan Anak.
5. Pelayanan Instalasi ICU, HCU, HD.
6. Pelayanan Instalasi Bedah Dalam 1 dan 2.
7. Pelayanan Instalasi Bedah Dalam 3

1.4. BATASAN OPERASIONAL.


Informasi komite keperawatan adalah organisasi tentang pelayanan
keperawatan yang tersedia di Rumah Sakit.
Sub Komite Mutu merupakan bagian dari komite keperawatan yang
mengembangkan Diklat dibidang keperawatan.
Sub Komite Kredensial merupakan bagian dari komite keperawatan yang
melakukan seleksi pegawai baru .
Sub Komite Etik merupakan bagian dari komite keperawatan yang
membahas tentang etik profesi.
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman.

1.5. LANDASAN HUKUM.


Komite Keperawatan disuatu rumah sakit adalah merupakan bagian yang
harus terselenggara sesuai dengan :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.

2
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
g. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
h. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
o. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
q. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
r. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
s. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS, Departemen Kesehatan 1991.

3
t. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
u. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan Dan
Perawat Di RS, Departemen Kesehatan – IDAI 2004.
v. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B
(non pendidikan), C, dan D, Departemen Kesehatan 2006.
w. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Pelayanan Kesehatan Bala
Keselamatan Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi RSU
William Booth.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.


TABEL 2.1
Kualifikasi SDM Bagian Komite Keperawatan RSU William Booth.

Kualifikasi Pengalaman
Nama Jabatan Pelatihan
Pendidikan Kerja
Ketua Komite S1
4 tahun
Keperawatan Keperawatan
Sekretaris Komite D III
15 Tahun
Keperawatan Keperawatan
D III
Sub Komite Mutu 20 Tahun
Keperawatan
Sub Komite D III
13 Tahun
Kredensial Keperawatan
Sub Komite Etik D III
15 Tahun
Keperawatan

TABEL 2.2
Pola Ketenagaan Komite Keperawatan RSU William Booth.

No Jenis Pendidikan Jumlah Tenaga


1 S1 Keperawatan 1
2 DIII Keperawatan 3
3 DIII Kebidanan 1

2.2. DISTRIBUSI KETENAGAAN.


Ketenagaan disusun dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit

2.3. PENGATURAN JAGA/DINAS.


Komite Keperawatan bekerja mulai pukul 07.00-14.00

5
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1. DENAH RUANG.


(Ada pada lampiran)

3.2. STANDAR FASILITAS


1. Ruang Laboratorium Keperawatan.
Ruang ini berfungsi untuk tempat menyimpan alat alat peraga
Misalnya :
 Boneka/Pantom Resusitasi untuk Dewasa
 Boneka/Pantom Resusitasi untuk Bayi
 Boneka Untuk tehnik pasang Infus.
 Boneka Untuk tehnik pasang kateter
 Boneka Untuk tehnik pasang Selang Lambung
 Bagan Anatomi manusia

Standar alat :
a. Tempat tidur 2 buah
b. Tensimeter dinding (raksa) 2 buah
c. Oxygen + selang O2 1 buah
d. Monitor set 1 buah
e. Oxymeter 1 buah
f. Defibrilator 1 buah
g. Suction set 1 buah
h. EKG 1 buah
i. Syringe pump set 1 buah
j. Nebulizer 1 buah
k. Lampu senter 1 buah
l. Stetoscope 1 buah

6
m. Papan keras 1 buah
n. Neck collar 1 buah
o. Cath. tray set (dengan berbagai ukuran)
p. NG tube set (dengan berbagai ukuran)
q. Tempat sampah 1 buah
r. Emergency trolley
 Ambu bag dewasa 1 buah
 Ambu bag bayi / kecil 1 buah
 Laryngoscope + blade (ukuran 1,2,3)
 ETT (ukuran 3 – 7,5)
 Stilet 2 buah
 Spuit 10 cc (on steril) 1 buah
 Jelly 1 tube
 Sarung tangan on steril
 Plester
 Gunting plester
 Guedel (ukuran 1 – 3)
s. Infus trolley
 Set slang infus (mikro, makro, blood set)
 Intercath (ukuran 24 – 14)
 Touniquet
 Cairan desinfektan (alkohol 70%) + kapas
 Perlak
 Band aid
 Plester
 Gunting plester
 Tube sampla pemeriksaan laboratorium.

Standar obat :
a. Cairan
 RL 3 Kolf

7
 NaCl 0,9% (500 cc, 1000 cc) (3,3) kolf
 D10% (500 cc) (1) kolf
 Asering 1 kolf
 Manitol 1 kolf
b. Obat
 Adrenalin inj 10 amp
 Afropin sulfaas inj 10 amp
 Morphin inj 1 amp
 Pethidine inj 2 amp
 Valium inj + supp (5,5)
 Dexamethasone inj 10 amp
 Aminophilin inj 4 amp
 Dextrose 40% 5 flash
 NaCL 0,9% 25 ml 5 flash
 Aquadest 25 ml 10 flash
 Natrium bicarbonat 5 flash
 Xylocard/Lidocain inj 10 amp 1
 Cedocard PO 10
 Aspilet PO 10
 MgSO4 20% 2 flash
 Dopamin inj 1 amp
 Furosemide inj 10 amp

c. Spuit (dengan berbagai ukuran 1cc – 50cc)


 1 cc 1 box
 3 cc 1 box
 5 cc 1 box
 10 cc 1 box
 20 5 bj
 50 3 bj
d. Jarum suntik (dengan berbagai ukuran 27 – 18)

8
 23 20 bj
 25 20 bj
 18 20 bj
 20 20 bj
e. Alat GD set 50 strip, jarum 200

Ruang Laboratorium Keperawatan ini masih dalam proses pengajuan


dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.sesuai dengan masa jabatan sebagai
ketua komite keperawatan RSU William Booth.

3.3. RUANG DIKLAT.


Ruang ini berfungsi untuk tempat berlatih perawat dan bidan selain
refreshing tindakan keperawatan juga termasuk sharing ilmu keperawatan terkini.
Standar alat :
a. Meja untuk administratif
b. Kursi peserta
c. LCD
d. ATK (Buku tulis,Spidol, penghapus, papan tulis dll)

9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. SUB KOMITE MUTU.


1. Memantau pelaksanaan SPO di seluruh ruang keperawatan.
2. Melakukan audit keperawatan di ruang perawatan minimal 3 bulan
sekali.
3. Mengembangkan diklat dalam bidang keperawatan

4.2. SUB KOMITE KREDENSIAL.


1. Melakukan kredensial pegawai baru.
2. Mengatur wewenang profesi
3. Menyusun program orientasi pegawai baru

4.3. SUB KOMITE ETIK.


1. Pedoman etik & sosialisasinya.
2. Mengelola mekanisme masalah etik.
3. Pemulihan nama baik.
4. Mekanisme ijin penelitian.
5. Mekanisme perlindungan hukum

10
BAB V
LOGISTIK

Pengelolaan alat tulis kantor meliputi pemesanan, pengambilan,


penyimpanan dan pencatatan .
Mekanisme pengadaan alat tulis kantor di komite keperawatan adalah
sebagai berikut :
1. Petugas komite membuat pemesanan semua alat tulis kantor yang diperlukan
dalam program e-slip yang ada disetiap computer rumah sakit.
2. Setelah daftar permintaan selesai,petugas mengirimkan permintaaanya
kebagian gudang.
3. Petugas gudang segera menyiapkan kebutuhan yang diperlukan dan menerima
slip permintaan.slip ini sebagai bukti tanda serah terima petugas gudang
dengan instalasi/bagian yang meminta.slip ini berupa lembaran kertas warna
putih (untuk gudang) dan lembaran kertas warna merah (untuk unit/instalasi
yang meminta).
4. Petugas gudang akan mengantar pemesanan ke bagian/Instalasi yang
membutuhkan sesuai daftar yang diminta.serta membawa bukti e-slip
berwarna merah sebagai cross chek ulang untuk daftar permintaan.slip ini
akan diberikan pada bagian/instalasi yang meminta sebagai laporan beban
bulanan.

5.1. PENGADAAN OPERASIONAL.


PERSEDIAAN JUMLAH
NO
BARANG BARANG
ATK
1 BUKU EKSPEDISI 1
2 BUKU FOLIO 100 3
3 CHLEAR HOLDER (40) 5
4 ISI STAPLES (K) 1
5 ISOLASI DAIMARU 2
CM 1
6 KERTAS A4 S 70 GR 4
7 KERTAS FC 70 GR 2
8 LAKBAN HITAM 3

11
9 LEM POVINAL 1
10 PENGHAPUS PENSIL 1
11 PENGHAPUS WHITE
BOARD 1
12 PENSIL 2B 1
13 SPIDOL BOARD
MARK HITAM 2
14 SPIDOL KECIL HITAM 3
15 SPIDOL MARKER
HITAM 1
16 STIPO KIROKO 1
17 TINTA PRINTER
HITAM 2
18 TINTA PRINTER
MERAH 1
19 TINTA PRINTER BIRU 1
20 TINTA PRINTER
KUNING 1
21 PLASTIK BENING
UNTUK JILID 1
RUMAH TANGGA
1 TEMPAT SAMPAH
INJAK 1
2 TISSUE KOTAK RFL
(PASEO) 1
3 JAM DINDING 1
4 BATERAI ABC (K) 3
5 PESAWAT TELPON 1
6 MICROSHIELD 2%
CLEANSER 500 ML 1
CETAKAN
1 AMPLOP RSUWB (T) 1
2 SURAT PERINTAH
KERJA LEMBUR 1
BENGKEL
1 LAMPU NEON
PHILIPS 36/40 W 3

12
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

6.1. PENGERTIAN.
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau idak melakukan tindakan
yang seharusnya dilakukan.

6.2. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program – program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

6.3. TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN


1. Keselamatan pasien merupakan hal yang terutama dalam pelayanan
keperawatan.
2. Terdapat perawat yang memahami mengenai keselamatan pasien.
3. Terdapat sistem pelayanan yang komprehensif, baik medis maupun
keperawatan sehingga meminimalkan terjadinya kasus yang tidak
diharapkan (KTD).
4. Identifikasi pasien harus dilakukan secara lengkap, baik berupa status
maupun gelang identitas.

13
5. Sarana dan prasarana harus mengindahkan keselamatan pasien :
sterilitas alat, tabung oksigen, tempat tidur dorong, privacy, dll.
6. Terdapat evaluasi berkala kelengkapan sarana dan prasarana.
7. Terdapat pelaporan kasus yang tidak diharapkan, yaitu :
- Insidens kesalahan identifikasi kedaruratan pasien.
- Insidens pasien jatuh.
- Insidens kejadian infus blong.
- Insidens kesalahan pemberian obat.
- Insidens kesalahan cara pemberian obat.
- Insidens kesalahan persiapan operasi.
- Insidens kesalahan persiapan pemeriksaan penunjang
8. Membangun kesadaran atau budaya akan nilai keselamatan pasien

14
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

7.1. PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat
kerja / aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.

7.2. TUJUAN.
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSU William Booth.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya.
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

7.3. TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN.


1. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip
pencegahan infeksi, yaitu :
o Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat
menularkan infeksi.
o Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat
kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret,
dll.
o Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai
prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit
luka, memasang infus, dll.
o Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah
menangani pasien

15
2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius.
3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
o Dekontaminasi dengan larutan klorin.
o Pencucian dengan sabun.
o Pengeringan
4. Menggunakan baju kerja yang bersih.
5. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :
o HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
o Flu burung. Kewaspadaan standar karyawan / petugas IGD dalam
menghadapi penderita dengan dugaan flu burung adalah :
 Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sikat selama ± 5 menit, yaitu dengan
menyikat selruh telapak tangan maupun punggung tangan.
 Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa
penderita.
 Memakai masker N95 atau minimal masker badan
 Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila
diperlukan)
 Menggunakan apron / gaun pelindung
 Menggunakan sarung tangan
 Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
o Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)

16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Beberapa indikator mutu dalam pelayanan keperawatan sebagai berikut :


1. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei kepuasan pelanggan dilakukan setiap 1 bulan sekali.survei ini
dilakukan sebagai tolok ukur pelanggan terhadap kepuasan pelayanan
keperawatan yang dilakukan diRSU William Booth.Kepuasan ini juga
mencakup tentang kebersihan,standarisasi alat dan juga pelayanan
komunikasi yang dilakukan oleh petugas selama dalam perawatan.

17
BAB IX
PENUTUP

Demikianlah buku Standar Pelayanan Komite Keperawatan ini dibuat.


Kami mengajak semua pihak yang bekerja di RSU William Booth untuk dapat
bersama – sama membina dan mengembangkan sistem pelayanan keperawatan di
Rumah Sakit. Semua petugas baik tenaga medis, paramedis, maupun non medis
yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan keperawatan hendaknya selalu
menaati ketentuan yang telah digariskan di dalam buku standar ini.

18

Anda mungkin juga menyukai