1,2,&3
Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Sains Al-Quran
ABSTRACT
Purpose: The purpose of this systematic review was analyze the article to provide accurate
and best information about the effectiveness of physical exercise against the risk of falling in
the elderly.
Methods: Researchers searched one electronic databases for relevant articles published
between 2012 and 2017. Data were collected using inclusion and exclusion criteria. The
Joanna Briggs Institute Instrument was used to evaluate the quality of the identified articles.
Results: There were 5 articles analyzed in a systematic review. The movement in physical
exercise consists of heating, hearing movement. The length of time required for physical
exercise were 30 minutes. Physical exercises can be applied in communities, hospitals,
nursing homes and home care.
Conclusion: This systematic review showed the effectiveness of physical exercise can affect
the risk of falls in the elderly.
Key Words: elderly, risk of falls, physical exercise.
Page | 78
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017
ABSTRAK
Tujuan: untuk menganalisis jurnal untuk memberikan informasi yang akurat dan terbaik
mengenai efektivitas latihan fisik terhadap resiko jatuh pada lansia.
Metode: Metode yang digunakan systematic review. Database elektronik menggunakan
PUBMED untuk artikel yang diterbitkan antara tahun 2012 dan 2017. Data dikumpulkan
dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Joanna Briggs Institute Instrument
digunakan untuk mengevaluasi kualitas artikel yang teridentifikasi.
Hasil: Terdapat 5 artikel yang dianalisis dalam tinjauan sistematis. Gerakan dalam latihan
fisik terdiri dari pemanasan, gerakan pendengaran. lama waktu yang dibutuhkan untuk latihan
fisik yaitu 30 menit. Latihan fisik dapat diterapkan di komunitas, rumah sakit, panti jompo
dan perawatan di rumah.
Kesimpulan: Systematic review ini menunjukan efektifitas latihan fisik dapat berpengaruh
pada resiko jatuh pada lansia.
Kata kunci: lansia, resiko jatuh, latihan fisik.
tersebut berdampak pada pola hidup yang kalsium, dan menggunakan fasilitas
tidak aktif yang diketahui banyak disekitar dengan aman (Trombetti, 2011).
menimbulkan berbagai keluhan Latihan fisik yang terstruktur dapat
(Kemenkes, 2015). meningkatkan kebugaran tubuh lansia.
Mayoritas lansia mengeluhkan Latihan fisik secara teratur dapat
kelemahan dan rasa nyeri. Hal tersebut meningkatkan kekuatan dan ketangkasan,
dikarenakan adanya penurunan massa otot, mencegah jatuh serta meningkatkan
penurunan jumlah kalsium, penurunan kemandirian lansia dalam beraktivitas
distribusi darah ke otot, penurunan PH sehari-hari (Zheng et al, 2012). Selain itu,
dalam sel otot sehingga otot menjadi kaku latihan fisik dapat bermanfaat untuk
dan penurunan kekuatan otot (Uusi et al, memperbaiki komposisi tubuh seperti
2015). Dampak adanya perubahan secara lemak, massa otot, peningkatan imunitas,
biologis yang sering terjadi yaitu meningkatkan kekuatan otot, menyehatkan
terjadinya jatuh pada lansia. Gangguan jantung, nafas menjadi teratur dan
keseimbangan merupakan penyebab utama mengurangi kecemasan atau depresi (Patti
yang sering mengakibatkan seorang lansia et al, 2017).
mudah jatuh (Hwang, 2016). Berdasarkan undang-undang lansia
Jatuh dapat mengancam no.13 tahun 1998 BAB IV pasal 14 yaitu
keselamatan lansia. Jatuh dapat lansia harus meningkatkan kesadaran
mengakibatkan berbagai jenis cedera, untuk membina dirinya sendiri,
kerusakan fisik dan psikologis. Dampak meningkkatkan support system,
psikologis adalah walaupun cedera fisik penggunaan layanan kesehatan, dan
tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa meningkatkan mutu pelayanan lansia
takut akan jatuh lagi dapat memiliki (Rahmawati, 2014). Hal tersebut menjadi
banyak konsekuensi termasuk ansietas, motivasi dalam meningkatkan kualitas
hilangnya rasa percaya diri, penbatasan hidup lansia dapat diawali dengan latihan
dalam aktivitas sehari-hari, falafobia atau fisik secara teratur. Penerapan latihan fisik
fobia jatuh (Palvanen et al, 2014). masih belum efektif dan ketersediaan
Beberapa solusi pencegahan jatuh informasi masih belum memadai. Selain
diantaranya latihan fisik, mengkonsumsi itu, saat ini belum terdapat pedoman klinis
nutrisi yang seimbang, penggunaan untuk penggunaan latihan fisik yang dapat
dilakukan lansia secara mandiri. Oleh
Page | 80
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017
karena itu, tinjauan sistematis ini kesamaan atau perbedaan yang terdapat
memberikan informasi penting terkait pada judul. Pencarian database mengenai
penggunaan dan efektivitas latihan fisik systematic review belum ada yang
pada lansia. diterbitkan sebelumnya mengenai topik
. ini. Strategi pencarian dirancang untuk
Tujuan Penelitian mengidentifikasi semua artikel yang
Tujuan penelitian adalah dipublikasikan dan makalah yang tidak
menganalisis artikel untuk memberikan dipublikasikan baik dalam bahasa Inggris
informasi yang akurat dan terbaik atau Indonesia. Pencarian dilakukan dalam
mengenai efektivitas latihan fisik terhadap tiga tahap sebagai berikut: pencarian
resiko jatuh pada lansia. terbatas awal MEDLINE dan CINAHL
dilakukan diikuti dengan analisis kata-kata
Metode Penelitian teks yang terdapat dalam judul dan abstrak
Metode yang digunakan dalam dan istilah indeks yang digunakan untuk
penelitian ini menggunakan systematic menggambarkan artikel. Tujuan pencarian
review. Sampel yang masuk dengan awal ini adalah untuk mengidentifikasi
katogeri lansia laki-laki dan/atau istilah penelusuran. Pencarian kedua
perempuan yang tinggal di komunitas, menggunakan semua kata kunci, indeks,
panti jompo maupun nursing home. dan judul MeSH yang diidentifikasi
Intervensi terdiri dari latihan fisik yang diidentifikasi daripada dilakukan di semua
dibandingkan dengan kegiatan harian. basis data yang disertakan. Tahap akhir
Penelitian ini hanya menggunakan studi mencari daftar referensi semua laporan dan
randomized controlled trial (RCTs). Hasil artikel yang diidentifikasi sebagai studi
yang diharapakan dari pencarian studi tambahan.
yaitu latihan fisik dapat berpengaruh pada Database yang dicari adalah
resiko jatuh pada lansia. Database Pubmed. Artikel yang relevan
Analisi pembuatan judul pada diterbitkan dalam bahasa Inggris dan
penelitian ini sebelumnya dilakukan Indonesia antara tahun 2014 dan 2017.
peninjauan melalui the Cochrane library, Istilah pencarian / kata kunci yang
Joanna Briggs Institute Library of digunakan termasuk latihan, terapi latihan
Systematic Reviews, Google Scholar, dan fisik, lansia, dan resiko jatuh. Semua studi
CINAHL databases untuk mengetahui yang diidentifikasi selama pencarian
Page | 81
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017
Page | 83
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017
Zhuang et al. (2014)/ Usia= 60-80 tahun Latihan fisik The Berg
RCT/ Panti Jompo di The effectiveness of CG= 28 orang yang Balance
China a combined IG=28 orang terstandar Scale
exercise yang (BBS)
Page | 84
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017
intervention on dilakukan
physical fitness selama 60
factors related to menit
dilakukan 3
falls in community-
kali dalam
dwelling older seminggu
adults selama 12
minggu.
Tujuan: untuk
mengevaluasi
pengaruh program
latihan terhadap
keseimbangan
postur dan risiko
terjatuhnya orang
tua yang
dilembagakan.
pemanasan terdiri dari nafas dalam, dari latihan fisik yaitu Tai Chi dan latihan
mobilisasi pinggul dan sendi-sendi utama, keseimbangan mencakup sikap anggota
gerakan jongkok berdiri, badan badan tunggal, sikap terhuyung, tumit
membungkuk dan tegap kembali, dan kaki-kaki, gerak lutut, dan tamasya
menekuk kaki ke depan dan ke belakang bintang.
dengan bergantian. Menurut Burton et al. Cakupan jenis latihan fisik yang
(2013), gerakan pada latihan fisik yaitu dapat diterapkan berdasarkan kelima
gerakan ini berfokus pada kekuatan dan artikel tersebut yaitu dengan program
keseimbangan contohnya berdiri kaki satu, pemanasan, gerakan inti dan pendinginan.
berdiri di atas tumit, berjalan di jari kaki, Gerakan pemanasan mencakup pelemasan
dan menekuk lutut, gerakan tersebut otot-otot tubuh dan tarik nafas dalam,
dikenal dengan latihan LiFE program. gerakan inti berupa gerakan yang dapat
Menurut Zheng et al. (2012), memobilisasi anggota tubuh sedangkan
latihan fisik yang efektif bagi lansia yaitu pendinginan atau tahap akhir yaitu dengan
Setiap sesi berupa: (1) pemanasan; (2) gerakan ringan dan tarik nafas dalam.
latihan keseimbangan statis, seperti Gerakan yang diharapakan dapat
jongkok (posisi dua kaki) dan satu posisi diaplikasikan sesuai dengan kemampuan
kaki; (3) latihan keseimbangan dinamis lansia sehingga lansia dapat merasakan
seperti jogging dari ujung ke ujung, kebugaran dari gerakan yang dilakukannya
menyamping berjalan atau berlari dengan (Taylor et al, 2010). Gerakan yang
crossover, maju berjalan atau berlari dalam mempersusah lansia untuk mobilisasi akan
garis zigzag, dan berjalan ke belakang atau berakibat negatif pada kondisi lansia
berlari dalam garis zigzag; (4) cooldown diantaranya patah tulang, kesalahan posisi
merupakan sesi pendinginan yang sendi, osteoporosis, nyeri dan lain-lain.
memiliki gerakan yang sama dengan Adanya latihan fisik yang terstruktur dapat
pemanasan. Menurut Tomicki et al. membuat lansia dapat melakukan aktivitas
(2016), gerakan latihan fisik diantaranya mandiri dan kualitas hidup lansia semakin
pemanasan yang terdiri dari berjalan, meningkat (WHO, 2015).
menari dan main bola, gerakan inti berupa Aplikasi penerapan latihan fisik
senan erobik dan pendinginan latihan pada lansia didalam 5 artikel yang
peregangan dan tarik nafas dalam. dianalisis didapatkan waktu yang
Menurut Zhuang et al. (2014), gerakan digunakan kurang lebih selama 30 menit
Page | 86
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017
yang dilakukan minimal 2 kali dalam 1 menjaga keseimbangan dan resiko jatuh,
minggu. Hal ini sangat efektif dan sesuai kita harus mempertimbangkan bahwa ada
dengan energi yang dikeluarkan lansia. banyak variasi di antara studi mengenai
Waktu latihan fisik yang dilakukan lebih ukuran sampel, tingkat kelemahan, jenis
dari 30 menit akan mengakibatkan intervensi dan jenis penilaian. Beberapa
kelelahan pada lansia sehingga temuan menafsirkan terkait efek yang kecil
menimbulkan ketidaknyamanan (Li & pada latihan fisik yang diberikan pada
Hong, 2009). lansia. Selain itu, tidak adanya perubahan
Penerapan latihan fisik pada lansia dalam beberapa hasil yang dieksplorasi
dapat dilakukan di komunitas, rumah sakit dalam analisis ini dapat mengindikasikan
dn panti jompo. Latihan fisik dapat bahwa latihan fisik harus disesuaikan
dilakukan secara mandiri oleh lansia tetapi dengan kondisi lansia.
dalam pelaksanaannya diharapakan
keluarga atau trainer mendampingin Kesimpulan
kegiatan latihan fisik. Pelaksanaan latihan Systematic review menunjukan
fisik tidak menjadi kendala bagi lansia efektifitas latihan fisik dapat berpengaruh
dimana pun mereka tinggal. Hal ini pada resiko jatuh pada lansia. Informasi
dikarenakan adanya latihan fisik akan yang diberikan dan bukti – bukti yang
berdampak positif bagi kesehatan tubuh ditunjukkan bahwa pencegahan jatuh pada
lansia (Yu, 2016). lansia dapat diminimalisi dengan latihan
Walaupun tinjauan sistematis ini fisik sehingga dapat meningkatkan
memberikan bukti bahwa latihan fisik kemandirian dan kualitas hidup pada
memiliki efek positif pada lansia yaitu lansia.
Daftar Pustaka lifestyle exercise program for older
Aji, W. P. M. 2015. Pengaruh Senam people receiving a restorative home
Lansia terhadap Tekanan Darah pada care service: a pragmatic randomized
Lansia Penderita Hipertensi di controlled trial. Clinical
Posyandu Lansia Dusun Banaran 8 Interventions in Aging, 8, 1591–
Playen Gunung Kidul. [Naskah 1601
Publikasi Ilmiah]. Yogyakarta: http://doi.org/10.2147/CIA.S44614.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hwang HF Chen SJ Lee-Hsieh J Chien
‘Aisyiyah Yogyakarta. DK Chen CY Lin MR . 2016.
Burton, E., Lewin, G., Clemson, L., & Effects of home-based Tai Chi and
Boldy, D. 2013. Effectiveness of a lower extremity training and self-
Page | 87
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017
Page | 88
Jurnal Ilmiah Kesehatan 2017