Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR


KABUPATEN OKU TIMUR T.A. 2018

1. UMUM

o Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, handal dan dapat sebagai teladan bagi
lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia
o Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang sebaik-baiknya sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan waktu pelaksanaan.
(Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga
mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan sasaran kegiatan
o Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan negara dan prasarana lingkungannya perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.

2. LATAR BELAKANG

Seiring dengan program pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam pelayanan kepada
masyarakat, Pemerintah Kabupaten OKU Timur dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Bidang Sumber Daya Air memiliki program/kegiatan prioritas pembangunan infrastruktur
publik.

Pemanfaatan jaringan irigasi teknis khususnya peningkatan saluran tersier pada daerah irigasi
yang ada, peningkatan embung, normalisasi sungai dan pasangan batu bronjong diharapkan akan
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan. Agar
Revitalisasi dapat memenuhi kebutuhan serta efisiensi dalam pelaksanaan, diperlukan
perencanaan yang matang yang dapat memaksimalkan fungsi bangunan dan infrastruktur
tersebut. Oleh karena itu dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan Perencanaan Teknis
Infrastruktur Sumber Daya Air dalam ruang lingkup Kabupaten OKU Timur khususnya.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilakukan pekerjaan ini secara umum adalah untuk memperoleh gambaran teknis mengenai
kondisi sungai-sungai yang ada diwilayah kabupaten sehingga dapat diketahui permasalahan yang
ada dilapangan dan dilakukan penanggulangan melalui normalisasi, melakukan kajian komprehensif
untuk memperoleh suatu perencanaan detail desain perencanaan bronjong untuk dijadikan acuan
dalam pelaksanaan pembangunan fisik pengamanan tebing sungai, menjaga ketersediaan air areal
pertanian pada lokasi tertentu dengan menyediakan embung dan melakukan pemeliharaan serta
perbaikan jaringan-jaringan pengairan tersier.

Tujuannya antara lain :


 Menyusun rencana program penanganan masalah normalisasi sungai di kabupaten;
 Mengurangi resiko dan melindungi infrastruktur dan sarana umum dari bahaya bencana yang
diakibatkan oleh kerusakan sungai;
 Melakukan perencanaan komprehensive normalisasi sungai;
 Mendapatkan hasil detail desain perencanaan Bronjong yang efektif dan efisien dan berwawasan
lingkungan hidup;
 Meminimalisasi potensi kekeringan yang lebih buruk akibat musim kemarau yang ekstrim dengan
cara dibangun embung pada lokasi-lokasi tertentu;
 Meningkatkan produksi tanaman pangan dalam hal ini padi dengan mengefisienkan sistem
jaringan irigasi.

1
4. SASARAN

Sasaran yang diinginkan dari hasil perencanaan antara lain:


 Perencanaan konstruksi/bangunan fisik secara detail yang sesuai dengan kriteria desain suatu
bangunan air yang efisien dari segi teknis dan biaya;
 Kajian secara komprehensif dan rencana desain untuk pekerjaan normalisasi sungai, pasangan batu
bronjong, embung dan peningkatan saluran tersier;
 Terpenuhinya kebutuhan air baku dengan adanya embung;
 Menghasilkan konsep desain, gambar rencana pelaksanaan, detail, spesifikasi teknis dan
syarat-syarat konstruksi sesuai dengan standar dan kaidah-kaidah teknis yang berlaku;
 Tersedianya Gambar Kerja Teknis secara lengkap, mencakup gambar umum dan gambar
detail teknis;
 Tersedianya dokumen pelengkap lain berupa Rencana anggaran Biaya (RAB), Spesifikasi
Teknis serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
 Tersedianya Dokumen Rencana Pelaksanaan yang memuat tahapan – tahapan (skenario)
pembangunan apabila dikehendaki pembangunan secara bertahap.

5. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Kegiatan ini berada di bawah naungan dan pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Kabupaten OKU Timur Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air yang sekaligus bertindak sebagai
pengguna jasa dan mempunyai kewenangan sesuai dengan Undang – Undang yang berlaku.

6. SUMBER PENDANAAN

Biaya Kegiatan ini diperkirakan sebesar Rp. 53.413.580.350,- (Lima puluh tiga milyar empat ratus tiga
belas juta lima ratus delapan puluh ribu tiga ratus lima puluh rupiah) dan bersumber dari Bantuan Dana
dari APBN Perubahan Kabupaten OKU Timur Tahun Anggaran 2017.

7. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA PENDUKUNG, STANDAR TEKNIS


PERENCANAAN.

1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan/ pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
berpedoman dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara serta ketentuan-ketentuan yang berlaku lainnya
yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan, Site/Tapak bangunan dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :
i. Pengumpulan Data Primer, merupakan persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data
ukur, informasi lapangan termasuk penyelidikan tanah sederhana, Kegiatan ini dapat
dilakukan melalui suatu survei pengukuran, observasi, wawancara dengan pengguna / pihak
yang berkompeten serta tes / penyelidikan tanah sederhana jika diperlukan;
ii. Pengumpulan Data Sekunder, mengumpulkan data literatur, standar-standar teknis,
peraturan-peraturan yang mengikat baik lokal dan nasional;
iii. Membuat Preliminary Design (Pra Rencana), mengajukan alternatif-alternatif desain yang
memuat Konsep Ruang dan Konsep Bentuk yang dituangkan dalam gambar-gambar pra
rencana;
iv. Membuat Detail Engineering Desain (Gambar Detail Teknis) yang dipilah sesuai dengan
kondisi lapangan;
v. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rincian Volume (BQ), Spesifikasi Teknis,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) dan dokumen lain yang dianggap perlu;
vi. Menyusun Laporan Perencanaan: Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir;

2
vii. Melakukan Konsultasi, Asistensi dan Presentasi dengan Pengguna, Tim Teknis serta pihak
lain yang dipandang perlu atau disarankan oleh Tim Teknis.

2. Lokasi Kegiatan
Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan diseluruh wilayah Kabupaten OKU Timur mencakup
12 Kecamatan di Kabupaten OKU Timur yaitu :
1. Kebupaten OKU Timur;
2. Kecamatan Buay Madang Timur;
3. Kecamatan Martapura;
4. Kecamatan Buay Madang;
5. Kecamatan Belitang Mulya;
6. Kecamatan Belitang;
7. Kecamatan Madang Suku III;
8. Kecamatan Semendawai Suku III;
9. Kecamatan Belitang II;
10. Kecamatan Belitang Madang Raya;
11. Kecamatan Semendawai Timur;
12. Kecamatan Cempaka;
13. Kecamatan BP Peliung.

3. Data Pendukung
- Untuk melaksanakan tugas, Konsultan Perencana harus mencari sendiri data dan informasi yang
dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas dalam pengarahan
penugasan ini;
- Konsultan Perencana diharuskan melakukan Penyidikan Tanah sederhana;
- Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran data dan informasi dalam pelaksanaan
pekerjaannya baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun masukan lain dari luar. Kesalahan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana;
- Dalam hal ini informasi perencanaan memuat hal – hal sebagai berikut :
Informasi tentang lahan meliputi:
1. Lokasi
2. Luas
3. Batas-batas
4. Topografi
5. Kondisi tanah
6. Keadaan air tanah
7. Peruntukan tanah
8. Koefisien dasar bangunan
9. Perincian bangunan lahan, kekerasan, penghijauan bangunan
10. Daerah milik jalan (DMJ)
- Informasi lain yang dibutuhkan baik oleh pemakai atau pemberi tugas maupun instansi terkait:
1. Keinginan tentang bentuk – bentuk tertentu baik yang berhubungan dengan pemakai
atau perlengkapan yang akan digunakan dalam bangunan tersebut;
2. Hal – hal yang berhubungan dengan antisipasi pelaksanaan seperti pembongkaran
jangan sampai mengganggu aktifitas yang lain;
3. Keinginan tentang utilitas bangunan.

4. Standar Teknis Perencanaan


 Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 2000 tanggal 30 Mei 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang /
Jasa Pemerintah.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 07/PRT/M/2011 tanggal 31 Mei 2011 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultasi
 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/SE/M/2007 tanggal 12 Desember 2007

3
tentang Pedoman Besaran Personil dalam Penyusunan HPS dan RAB Pekerjaan Konsultansi.
 Peraturan – peraturan lain yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan pembangunan dan
Peraturan lain yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.
5. Alih Pengetahuan
 Penyedia Jasa berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan
pekerjaan perencanaan ini;
 Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaannya dapat meminta bantuan Tim Pengelola
Teknis yang akan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada konsultan untuk mencapai
hasil yang optimal guna mendukung kelancaran kerja;
 Dalam melaksanakan pekerjaannya penyedia jasa melakukan alih pengetahuan tentang
perencanaan bangunan kepada pengguna jasa.

8. METODOLOGI

Untuk mencapai hasil akhir, perlu dilakukan serangkaian tahapan kegiatan yang mencakup proses awal
(input) dan proses teknis.
a. Proses Input mencakup antara lain:
 penyusunan kerangka kerja dari awal sampai akhir termasuk penyusunan daftar data yang
dibutuhkan untuk proses teknis;
 Melakukan pengumpulan data-data primer maupun sekunder yang diperlukan yang dikumpulkan
dengan cara survey lapangan, studi literatur maupun kunjungan instansi ini disajikan secara
terorganisir untuk mempermudah proses analisis;
 mempelajari dan mentelaah data lapangan dan dokumen-dokumen yang terkait dengan
pekerjaan/perencanaan untuk membuat kesimpulan dan konsep .
 pelaksanaan sosialisasi awal yang berkembang melalui aspirasi publik (pemerintah, masyarakat,
dan pengguna fasilitas).

b. Proses Teknis mencakup antara lain:


 Identifikasi rona awal lokasi perencanaan (site);
 Tinjauan terhadap kebijakan pembangunan daerah;
 Tinjauan terhadap produk-produk perencanaan yang sudah ada dan relevan;
 Perumusan potensi dan permasalahan pengembangan untuk menetapkan tujuan dan strategi
perencanaan dan perancangan yang menjadi dokumen yang siap digunakan bagi subtansi dan
pihak-pihak yang terkait dalam proses selanjutnya.

c. Proses Desain antara lain:


 Tahap Pra Rencana (Preliminary Design)
 Tahap Pengembangan (Design Development)

9. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak
tanggal dikeluarkannya “Surat Perintah Mulai kerja” (SPMK).

10. TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG


1. Tenaga Ahli
a.1. Persyaratan Personil
- Agar menghasilkan produk yang optimal, pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan tenaga
ahli dan tenaga pendukung yang berpengalaman dan memiliki keahlian. Tenaga Ahli
yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi harus dilampiri
persyaratan sebagai berikut :
 Copy Ijasah terakhir;
 Copy Sertifikat Keahlian (SKA);
 Curriculum vitae;
 Copy Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian kewajiban
pajak;
 Copy bukti penyelesaian pajak.

4
- Lulusan perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi oleh
instansi yang berwenang atau yang lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang
berwenang di bidang pendidikan tinggi;
- Mempunyai pengalaman dibidangnya serta mempunyai sertifikat tenaga Ahli dan
menyertakan referensi dari Pejabat Pembuat Komitmen;
- Pegawai negeri, pegawai BI dan pegawai BHMN/BUMN/BUMD dilarang menjadi
penyedia barang/jasa kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar dari tanggungan
negara/BI/BHMN/BUMN/BUMD;
- Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Ahli adalah sebagai berikut:
 Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kebutuhan kegiatan baik jumlah dan keahliannya ditinjau dari
lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat kekomplekan kegiatan;
 Jika tenaga yang disediakan dinilai tidak mampu, maka Pemimpin kegiatan
berhak minta ganti dengan tenaga ahli yang lain yang lebih mampu disertai
curriculum vitae;
 Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah tenaga
ahli yang memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi
profesi dan diregistrasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

a.2. Kebutuhan Tenaga Ahli


Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:
 Ketua Tim/ Team Leader (1 Orang)
Sarjana Teknik Arsitektur / Sipil mempunyai keahlian Manajemen Konstruksi (bersertifikat
Arsitektur / Sipil SKA Madya) dengan pengalaman sebagai Ketua Tim konsultan perencana
konstruksi gedung bertingkat minimal 9 tahun.
 Tenaga Ahli Arsitektur (1 Orang)
Sarjana Teknik Arsitektur, ber-keahlian di bidang Arsitektur (SKA Muda), berpengalaman di
bidang perencanaan gedung bertingkat minimal 5 tahun.
 Tenaga Ahli Teknik Lingkungan (1 Orang)
Sarjana Teknik lingkungan, ber-keahlian di bidang Lingkungan (SKA Muda), berpengalaman
di bidang ingkungan minimal 5 tahun
 Tenaga Ahli Struktur/ Sipil (1 Orang)
Sarjana Teknik Sipil, ber-keahlian di bidang Sipil/ Struktur Bangunan Gedung (SKA Muda),
berpengalaman dalam perencanaan konstruksi bangunan gedung bertingkat minimal 5 tahun.
 Tenaga Cost Estimator (1 Orang)
Sarjana Teknik Sipil/ Arsitektur/ bersertifikat (SKA Muda), mempunyai pengalaman dalam
kegiatan perencanaan konstruksi gedung bangunan minimal 5 tahun.

2. Tenaga Pendukung

Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:


a. 1 Orang : Asisten Ahli Arsitektur, lulusan S1 Teknik Arsitektur;
b. 1 Orang : Asisten Ahli Struktur/ Sipil, lulusan S1 Teknik Sipil;
c. 1 Orang : Sekretaris lulusan D3 atau SLTA berpengalaman
dibidangnya;
d. 1 Orang : Tenaga Administrasi, lulusan D3 atau SLTA
berpengalaman dibidangnya;
e. 2 Orang : Operator Autocad, lulusan D3 atau SLTA berpengalaman dibidangnya;
f. 2 Orang : Surveyor lulusan S1 Sipil (0) pengalaman / STM berpengalaman
dibidangnya.

11. KELUARAN
Produk dari kegiatan ini berupa:

5
a. 5 Buku : Laporan Pendahuluan;
b. 10 Buku : Laporan Bulanan;
c. 5 Buku : Gambar Rencana/Desain (1 Asli + 4 Copy);
d. 5 Buku : Rencana Kerja dan Syarat (RKS) + Spesifikasi Teknis;
e. 5 Buku : Rencana Anggaran Biaya (RAB);
f. 5 Buku : Laporan Akhir;
g. 5 Keping : Soft Copy direkam dalam bentuk CD.
12. SISTIM PELAPORAN
Tata Laksana pelaporan disusun sebagai berikut :
1) Laporan Pendahuluan, berisi :
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
(Rencana pengumpulan data dan informasi lapangan, data penyelidikan tanah, keterangan
rencana kota, dll).
b. Interpretasi terhadap KAK mencakup tanggapan dan pemahaman Konsultan terhadap KAK,
organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga ahli, metoda pelaksanaan, apresiasi inovasi serta
program kerja perencanaan.
(Rencana pengumpulan data literatur dan informasi lapangan, data penyelidikan tanah,
keterangan rencana kota, dll)

Laporan Pendahuluan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

2) Laporan Tahap Pra Rencana, berisi :


a. Laporan Hasil Survei dan Literatur
b. Analisa dan Kesimpulan
c. Gambar pra rencana mencakup gambar situasi, gambar rencana tapak/site plan, dan gambar
pra rencana bangunan (denah, tampak dan potongan).
d. Perkiraan/ estimasi biaya secara garis besar yang dibutuhkan untuk masing–masing sub sistem
(arsitektur)

Laporan Pra Rencana berupa hasil sementara pelaksanaan pekerjaan, diserahkan sebanyak 10
(sepuluh) buku laporan.

3) Laporan Tahap Pengembangan Rencana, berisi:


a. Laporan Hasil Survei dan Literatur
b. Analisa dan Kesimpulan
c. Gambar pra rencana arsitektur berupa rencana tapak, denah, tampak, potongan, dan
detailnya.
d. Gambar pra rencana struktur berupa rencana pondasi, sloof, kolom, balok, dan detailnya
Laporan Tahap Pengembangan Rencana berupa hasil sementara pelaksanaan pekerjaan.
Diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

4) Laporan Akhir
Merupakan laporan penyempurnaan dari Laporan Tahap Pengembangan Rencana, berisi:
a. Penjelasan tertulis mengenai data teknis, ukuran, jumlah dan kapasitas ruang, konsep
perencanaan dari masing - masing sub sistem (arsitektur);
b. Dokumen gambar perencanaan (gambar kerja/gambar detail pelaksanaan);
 Gambar Arsitektur;
 Gambar Struktur.
c. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
e. Bill Quantity;
f. Spesifikasi Teknis.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (Dua) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak:
- Buku Laporan (@5 buku);
- CD berisi seluruh laporan dan File Gambar (5 keping);

6
7

Anda mungkin juga menyukai