Anda di halaman 1dari 6

LinkedIn

 Sign in
 Join now

Dampak Buruk Paparan Debu Kayu Bisa


Sebabkan Occupational Asthma, Sudahkah
Anda Menyadarinya?
Published on July 29, 2016

Safety Sign IndonesiaFollow


SAFETY SIGN - SAFETY POSTER - SAFETY VIDEO
 Like22
 Comment1
 Share

Tidak hanya mengakibatkan dermatitis dan kanker paru, pajanan debu kayu yang tinggi juga
memainkan peranan penting dalam memicu terjadinya asma akibat kerja (occupational
asthma). Dilansir dari laman hse.gov.uk, setiap tahunnya lebih dari 3.000 pekerja
mengidapoccupational asthma akibat paparan zat/ bahan berbahaya di tempat kerja.
Pemicu tertinggi occupational asthma disebabkan karena debu, stres, bahan kimia, uap,
dan pewangi ruangan. Debu, termasuk debu kayu menjadi penyebab pertama terjadinya asma
di tempat kerja. Mengapa debu kayu bisa sangat berbahaya bagi pekerja?

Debu Kayu, ‘Silent Killer’ Bagi Pekerja Perkayuan dan Kehutanan


Debu kayu atau wood dust dihasilkan dari pengolahan atau penanganan kayu, seperti
pemotongan, pengampelasan, atau penyerutan. Meski tidak semua dapat membahayakan
kesehatan (tergantung dari spesies kayu yang digunakan), debu kayu ini tetap bisa menjadi
ancaman bagi pekerja yang setiap harinya terpajan debu kayu yang memiliki kandungan
bahan toksik.

Klasifikasi debu kayu:


Debu kayu dibagi ke dalam dua jenis, yaitu softwood dan hardwood. Klasifikasi jenis debu
kayu tersebut dibuat berdasarkan:

 apakah timber (kayu yang sudah dipotong) berwarna hijau atau


berubah warna akibat musim
 apakah karakter kayu keras, lunak, atau campuran keduanya
 seberapa kuat dan tajam mesin pemotong kayu yang digunakan

Risiko terbesar sebenarnya berasal dari debu kayu yang halus. Debu halus yang terhirup bisa
masuk dan merusak paru-paru Anda.

Berapa nilai batas paparan debu kayu di tempat kerja?


Menurut peraturan dari Control of Substances hazardous to Health (COSHH) UK, nilai
batas paparan debu kayu (hardwood dan softwood) tidak boleh melampaui 5mg/m3. Inilah
nilai batas maksimal debu kayu yang berada di tempat kerja dalam waktu 8 jam atau satu hari
kerja. Baikhardwood maupun softwood digolongkan sebagai bahan karsinogenik dan
dianggap sebagai pencetus kanker. Oleh karena itu, paparan debu kayu di area kerja harus
dalam batas aman dan tidak melebihi batas maksimalnya.

Jenis Kegiatan Perkayuan yang Menghasilkan Paparan Debu Kayu


Tertinggi
Apa yang menyebabkan paparan debu kayu di tempat kerja begitu tinggi? Berikut jenis
kegiatan yang cenderung menghasilkan paparan debu kayu yang tinggi dalam jangka waktu
yang lama:

 Pengoperasian mesin, terutama saat menggergaji, routing,


dan turning.
 Pengampelasan, baik menggunakan mesin atau manual dengan
tangan.
 Penggunaan alat penyedot debu untuk membersihkan debu pada
kayu atau furnitur sebelum proses penyemprotan (spraying).
 Perakitan mesin kayu atau pengampelasan komponennya
 Operasi pengolahan papan kayu
 Memasukkan/ memindahkan debu kayu dari dust extration
systems ke dalam kantong.
 Kegiatan housekeeping, seperti menyapu atau kegiatan
membersihkan debu kayu lainnya.

Occupational Asthma, Risiko Kesehatan Serius Akibat Paparan Debu


Kayu
Asma akibat kerja atau occupational asthma terjadi karena pekerja menghirup debu kayu
di tempat kerja. Debu kayu ini disebut sebagai “respiratory sensitisers”
atau asthmagens, yakni agen biologi dan kimia penyebab penyakit pernapasan pada
manusia. Kebanyakan pekerja memang tidak menyadari bahwa dirinya bisa terkena asma
akibat paparan debu kayu terus-menerus. Namun, setelah mereka mengalami gejalanya,
justru inilah yang berbahaya karena bisa memicu serangan pada pernapasan.

Gejala occupational asthma:

 Batuk
 Nyeri pada dada
 Mengi, kadang terjadi pada malam hari
 Sesak napas
 Hidung sengau atau tersumbat
 Ingusan
 Iritasi mata dan berair
Gejala occupational asthma pada setiap pekerja akan berbeda-beda, tergantung jenis
paparan, lama terkena paparan, nilai paparan, kondisi tubuh pekerja, dan banyak faktor
lainnya. Risiko occupational asthma juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya riwayat asma, memiliki asma sejak kecil, dan merokok.
Bila tidak segera dicegah, occupational asthma ini bisa berakibat serius bagi pekerja.
Terpaparnya para pekerja oleh debu kayu dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus
dapat memperburuk gejala asma, bahkan berpotensi menyebabkan pekerja tersebut menderita
asma seumur hidup.

Maka dari itu, Anda harus sesegera mungkin melakukan perawatan medis apabila merasakan
gejala asma, sebelum keadaan semakin memburuk. Tanda-tanda bila serangan asma
membutuhkan perawatan darurat, yaitu napas pendek atau mengi yang terjadi secara cepat,
napas terputus-putus, dan kondisi tidak kembali membaik setelah
menggunakan bronchodilators.

Pengendalian Debu Kayu, Langkah Efektif Kurangi Risiko


Occupational Asthma Di Tempat Kerja
Menurut COSHH, ada beberapa poin penting yang harus Anda perhatikan dalam
mengendalikan paparan debu kayu di area kerja, di antaranya:

1. Kenali jenis kayu yang Anda gunakan. Anda bisa mencari tahu
informasi mengenai kayu tersebut melalui pemasok.
2. Pertimbangkan untuk mengganti jenis kayu yang berbahaya dengan
jenis kayu yang lebih aman.
3. Gunakan sistem LEV (local exhaust ventilation) untuk
mengendalikan paparan debu kayu.
4. Gunakan pelindung tangan atau respiratory protective
equipment (REP) apabila sistem LEV tidak dapat mengendalikan
debu kayu secara maksimal.

Perhatian:

 Kode RPE yang digunakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan dan
tingkat bahaya di area kerja.
 Gunakan RPE dengan benar sesuai instruksi produsen.
 RPE jenis reusable masks dan powered hoods/ helmets hanya
digunakan untuk mengontrol faktor risiko dari debu kayu.
1. Gunakan juga pakaian pelindung dan pelindung tangan untuk
melindungi kulit dari paparan debu kayu.
2. Pastikan sistem LEV dan alat pelindung diri (APD) mendapat
pemeliharaan yang baik.
3. Pastikan pekerja sudah terlatih menggunakan RPE dan APD dengan
benar.
4. Pastikan perusahaan menyediakan fasilitas kebersihan di area kerja
yang memadai.

Selain poin di atas, the Occupational Safety and Health Administration (OSHA) juga
merekomendasikan perusahaan untuk selalu menginformasikan bahwa pekerja akan bekerja
di lingkungan yang mengandung zat berbahaya, memberikan pelatihan kepada pekerja
tentang menangani zat berbahaya, dan menyediakan APD. Sebagai pekerja, Anda juga tidak
boleh mengabaikan penggunaan APD saat bekerja di lingkungan dengan paparan debu kayu
untuk meminimalkan risiko terkena occupational asthma.

Semoga Bermanfaat. Salam safety!

Sumber: www.SafetySign.co.id

Safety Sign Indonesia


SAFETY SIGN - SAFETY POSTER - SAFETY VIDEO
Follow
1 comment

Sign in to leave your comment

Hendrik Ambarita
HSE Palm Oil Mill & Plantation
info yg bermanfaat
2y
Like
Reply

More from Safety Sign Indonesia


10 articles

KELELAHAN EKSTREM AKIBAT KERJA (FATIGUE)…


October 2, 2018

Safety Story: Tragedi Bertelanjang Kaki


July 13, 2017

Memahami Investigasi Kecelakaan; Metode SCAT


June 14, 2017
 © 2018
 About
 User Agreement
 Privacy Policy
 Cookie Policy
 Copyright Policy
 Brand Policy
 Manage Subscription
 Community Guidelines

Anda mungkin juga menyukai