X Y
X Y
Contoh 1:
Periode 1: Semakin rendahnya motivasi karyawan, maka semakin rendah pula
kontribusi yang diberikan karyawan kepada institusinya.
X Y
? Y
Contoh 1:
Semakin buruk kondisi lingkungan kerja, maka semakin buruk pula tingkat
keselamatan kerja para pegawai. Semakin buruk tingkat keselamatan kerja para
pegawai maka tidak ada kesimpulan tentang kondisi lingkungan kerja.
senantiasa
X Y
Contoh:
Semakin baik sistem pemberian kompensasi maka semakin baik pula
kesejahteraan para pegawai.
1
b. Stokastik: keeratan pertalian yang menyatakan “ketidakpastian” atau menyatakan
“kecenderungan/kemungkinan”
Suatu pernyataan, apabila “X” maka mungkin “Y”
mungkin
X Y
Contoh:
Semakin tinggi kontribusi karyawan maka mungkin semakin tinggi keberhasilan
strategi organisasi.
dengan sendirinya /
juga
X Y
Contoh:
Semakin baik pengelolaan sumber daya manusia pada suatu institusi, semakin
baik pencapaian tujuan di institusi tersebut.
b. Sequential: keeratan pertalian yang menyatakan terjadinya “akibat di masa yang akan
datang” (nanti/kelak)
Suatu pernyataan, apabila “X” maka kemudian “Y”
kemudian
X Y
Contoh:
Apabila semakin kecil dukungan yang diberikan pimpinan kepada pegawai maka
semakin kecil pula peluang pegawai untuk mengembangkan karirnya.
Contoh:
Semakin tinggi kinerja seseorang maka semakin tinggi pula peluang untuk
promosi jabatan.
2
b. Subtitutable: keeratan pertalian yang menyatakan penyebab “berganti-ganti”
Suatu pernyataan, apabila “X” maka “Y”, namun apabila “Z” maka juga “Y”
Atau
karena “X” maka “Y” karena “P” maka “Y” karena “Q” maka “Y”
Jadi “X” dapat berganti dengan “P”, “Q”, dan sebagainya.
atau Y
Contoh:
Semakin baik pemeliharaan pegawai di suatu institusi atau semakin baik
pengembangan sumber daya manusianya maka semakin baik pula kinerja
pegawai.
Contoh:
Semakin baik kualitas sumber daya manusia maka semakin baik pula kinerjanya
tanpa perlu yang lain.
Contoh:
Jika kinerja baik maka kualitas kerja juga baik hanya apabila pegawai dapat
ditempatkan sesuai kemampuannya.
***