Anda di halaman 1dari 31

FALSAFAH KETUHANAN

DISUSUN OLEH:
1. Hanny Octaviana E. (1711213001) 9. Ditya Ayunda S. (1711211044)
2. Stella Aprilenia E. (1711213023) 10. Ananda Irmania (1711213021)
3. Ruhilmi Nisa (1711211007) 11. Annisa Ayu L. (1711213009)
4. Intan Suryani (1711212033) 12. Nikmatallizra (1711212017)
5. Mia Fadillah M. (1711211013) 13. Faraditha Dwi A. (1711211021)
6. Sri Wahyuni (1711212009) 14. Elma Rajab H. (1711212041)
7. Shinta Octa I. (17112110390 15. Syahrifah Aima (1711213017)
8. Lili Wulandari (1711211040)

Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2017
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas nikmat sehat beserta
kesempatan dalam membagi waktu, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Agama
islam mengenai “Filsafat Tuhan” dengan lancar dan terkoordinir demi pencapaian nilai sesuai
tugas yang telah diberikan kepada kami.
Melalui makalah ini kami akan membahas sebuah materi yang merupakan poin dari silabus
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
Tentunya pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesulitan-kesulitan atau pun
permasalahan yang harus diselesaikan. Namun dengan kebersamaan dan mengerahkan
kemampuan, kami dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Agama kelompok kami. Tidak lupa
kami mengucapkan banyal terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat : Defriman Djafri, SKM, MKM, PhD


2. Wakil Dekan 1 : Dr. Azrimaidaliza, SKM, MKM
3. Wakil Dekan 2 : Dr. Aria Gusti, SKM, M.Kes
4. Wakil Dekan # : Dr. Masrizal Dt. Mangguang,SKM,M.Biomed
5. Ketua Prodi IKM : Ade Suzana, SKM, M.CommHealth.Sc, PhD
6. Dosen Pembimbing Agama Islam : Syar i Sumin. DR. M.Ag

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

1
DAFTAR ISI
COVER………….............................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
PEMBAHASAN
1. Definisi Tuhan……………................................................................................. 3
2. Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan......................................................... 3
3. Aliran dalam Pemikiran Islam ............................................................................ 5
4. Tuhan Menurut Agama Wahyu …………………............................................. 8
5. Pembuktian Adannya Tuhan.............................................................................. 11
6. Pengertian Iman Menurut Al-Quran ………....................................................... 13
7. Perwujudan Iman dalam Pandangan Islam…………………………………….. 14
8. Tanda Orang Beriman …………………………………………………………. 15
9. Hal yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Taqwa ……………………………... 16
10. Qada dan Qadar ………………………………………………………………. 16
11. Manfaat Beriman Kepada Malaikat ………………………………………….. 18
12. Perbedaan Malaikat,Jin, Syithon …………………………………………….. 19
13. Beriman pada Hari Akhir …………………………………………………….. 22
14. Nabi dan Rasul ………………………………………………………………. 24
15. Kitab-Kitab Samawi ………………………………………………………… 26
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................31

2
PEMBAHASAN
1. Definisi Tuhan
Pertama-tama kita mulai dulu dari definisi Tuhan. Karena segala sesuatu harus
berangkat dari definisi. Tuhan, dalam Bahasa arab disebut Ilah, yang artinya “yang
disembah”. Dari definisi sederhana itu, bisa kita ketahui bahwa apapun: yang disebut,
disembah, atau diagungkan sama manusia, maka itulah yang disebut “Tuhan”.

Sementara menurut pendapat Muhammad Imaduddin Abdulrahim atau yang lebih


akrab disapa Bang Imad, “Tuhan ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting)
oleh manusia sedemikian rupa sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai (di
dominasi) olehnya (sesuatu itu)”.

“Sesuatu” itu berarti nanti bisa (si)apapun, bahkan hawa nafsu kita sendiri. Seperti
yang disinggung dalam surat Al-Furqon ayat 43, Allah telah menyebutkan bahwa bukan
cuma sesuatu yang “nyata” yang disembah (misalnya patung), melainkan juga hawa
nafsu kita sendiri bisa dijadikan Tuhan. Ketika sesuatu itu emang sudah benar-benar
mendominasi hidup dan diri kita.

Tapi mungkin, orang bakal menyangkal. Emangnya ada orang yang menyembah
hawa nafsunya? kalau yang dimaksud “sembah” itu adalah ruku atau sujud, ya mungkin
tidak ada. Tapi ternyata, ilah punya spektrum yang luas. Yang dimaksud sembah ini
bukan cuma soal ruku atau sujud, tetapi ketika sesuatu itu udah di kultuskan, maka itulah
yang disebut ilah.

Jadi, Tuhan adalah yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia


sedemikian rupa, yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, yang diagungkan, tempat
meminta perlindungan diri pada-Nya, dan menimbulkan ketenangan di saat mengingat-
Nya.

2. Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan

 Anamisme
Berasal dari bahasa Latin anima yang berarti roh, adalah kepercayaan
kepada makhluk halus / roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula
muncul dikalangan primitive.Di Indonesia terutama di bagian timur Indonesia,
masih banyak yang menganut animisme.Seperti ketika mereka mengadakan
upacara adat, mereka sering mengundang roh-roh nenek moyang dengan
melakukan berbagai ritual dan beberapa sesaji agar roh-roh nenek moyang mereka
hadir dan ikut serta dalam upacara tersebut.

3
 Dinamisme
Berasal dari bahasa Yunani dunamos yang berarti kekuatan atau daya,
adalah kepercayaan yang meyakini bahwa semua benda-benda yang ada didunia
ini baik hidup atau mati mempunyai daya dan kekuatan gaib.Benda-benda
tersebut dipercaya dapat member pengaruh baik ataupun buruk bagi
manusia.Benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib, contohnya :
benda pusaka, tombak, keris, gamelan, dan lambang kerajaan.

 Politeisme
Kepercayaan terhadap lebih dari satu Tuhan.Kepercayaan terhadap roh
yang lebih dari kepercayaan lain, kemudian disebut dengan dewa.Dewa
mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu sesuai dengan bidangnya.Ada dewa
yang bertanggung jawab terhadap cahaya, terhadap air, angin, dll.

 Monoteisme
Berasal dari kata Yunani monos yang berarti tunggal dan theos yang
berarti tuhan , adalah kepercayaan bahwa tuhan adalah satu /tunggal dan berkuasa
penuh terhadap sesuatu.Terdapat berbagai bentuk kepercayaan
monoteisme,termasuk:
• Teisme
• Deisme
• Teisme monistik
• Panteisme
• Panenteisme
• Monoteisme substansi

 Henoteisme
Suatu pemahaman bahwa hanya ada satu dewa yang berkuasa di dalam
dunia tanpa memungkiri akan keberadaan dewa-dewa lainnya.Henoteisme juga
dipahami sebuah tahap keagamaan yang berada diantara politeisme ke
monoteisme.Tahap keagamaan yang dimaksud adalah tahap perubahan keyakinan
dari keyakinan bahwa ada banyak doa yang berkuasa (politeisme) sampai
keyakinan bahwa hanya ada satu dewa berkuasa

 Mu’tazilah
Merupakan salah satu aliran teologi dalam islam yang dapat dikelompokan
sebagai kaum rasionalis.Aliran ini muncul sekitar abad pertama hijriyah, di kota
Basrah.Ajaran mu’tazilah kurang diterima oleh kebanyakan ulama sunni karena
aliran ini beranggapan bahwa akal manusia lebih baik dibandingkan tradisi.Oleh

4
karena itu, penganut aliran ini cenderung menginterpretasikan ayat-ayat al-quran
secara lebih bebas disbanding kebanyakan umat islam.

 Qadarah
Merupakan sebuah ideologi dan sekte bid’ah di dalam akidah islam yang
muncul pada pertengahan abad pertama hijriah di Basrah,Irak.Kelompok ini
memiliki keyakinan mengingkari takdir, yaitu bahwasanya perbuatan makhluk
berada di luar kehendak Allah dan juga bukan ciptaan Allah.Para hamba
berkehendak bebas menentukan perbuatannya sendiri dan makhluk sendirilah
yang menciptakan amal dan perbuatannya sendiri tanpa adanya andil dari Allah.
 Jabariyah
Merupakan sebuah ideologi dan sekte bidah di dalam akidah yang muncul
pada abad ke-2 hijriah di Khurasan.Jabariyah memiliki keyakinan bahwa setiap
manusia terpaksa oleh takdir tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam
perbuatannya.Tokoh utamanya adalah Ja’ad bin Dirham dan Jahm bin Shafwan

3. Aliran-Aliran dalam Pemikiran Islam

A. ALIRAN-ALIRAN KALAM
Ilmu kalam adalah Ilmu berisi tentang alasan-alasan yang mempertahankan
kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi
bantahan teerhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran
golongan salaf dan Ahli Sunnah.
Adapun Aliran-aliran ilmu kalam diantaranya:
1. Khawarij.
Khawarij Berasal dari kata kharaja yang berarti “keluar”. Pada awalnya, Khawarij
merupakan aliran atau fraksi politik, kelompok ini terbentuk karena persoalan
kepemimpinan umat islam, tetapi mereka membentuk suatu ajaran yang kemudian
menjadi ciri umat, aliran mereka yaitu ajaran tentang pelaku dosa besar ( murtakib al-
kaba’ir ). menurut Khawarij orang-orang yang terlibat dan menyetujui hasil tahkim telah
melakukan dosa besar. Orang islam yang melakukan dosa besar, dalam pandangan
mereka berarti telah kafir: kafir setelah memeluk Islam berarti murtad dan orang murtad
halal dibunuh, Khawarij berkesimpulan bahwa orang yang terlibat dan menyetujui tahkim
harus dibunuh. Bagi mereka,pembunuhan terhadap orang-orang yag dinilai telah kafir
adalah “ibadah”
.
2. Murji’ah
Kelompok Murji’ah berpendapat mereka bersifat netral dan tidak mau
mengkafirkan para sahabat yang terlambat dan menyetujui tahkim dalam ajaran aliran ini,
orang islam yang melakukan dosa besar tidak boleh dihukum kedudukannya dengan
hukum dunia. Mereka tidak boleh ditentukan akan tinggal di neraka atau di surga,

5
kedudukan mereka ditentukan di akhirat. Dan bagi mereka Iman adalah pengetahuan
tentang Allah secara mutlak. Sedangkan kufur adalah ketidaktahuan tentang Tuhan secara
mutlak, iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang. Menurut mereka yang berdosa
besar itu tetap mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah dan muhammad adalah
utusannya. Dengan kata lain orang serupa itu tetap mengucapkan dua kalimat syahadat
yang menjadi dasar utama dari iman .oleh karena itu orang berdosa besar menurut
pendapat ini tetap mikmin dan bukan kafir

3. Qodariah
Qodariah adalah aliran yang memandang bahwa Manusia memiliki kebebasan dan
kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidupnya. menurut paham ini manusia
mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya.
aliran ini disebut Qadariyah karena memandang bahwa manusia memiliki kekuatan (
qudrah ) untuk menentukan perjalanan hidupnya dan untuk mewujudkan perbuatannya.

4. Jabariyah
Menurut aliran ini manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan perjalanan
hidup dan mewujudkan perbuatannya,[3] mereka hidup dalam keterpaksaan ( jabbar ),
karena aliran ini berpendapat sebaliknya; bahwa dalam hubungan dengan manusia, tuhan
itu maha kuasa.karena itu, tuhanlah yang menentukan perjlanan hidup manusia dan yang
mewujudkannya. Ajaran ini dipelopori oleh Al-ja’d bin Dirham.

5. Mu’tazilah
Mu’tazilah secara etimologi berasal dari kata a’tazala yang berarti mengambil jarak atau
memisahkan diri. Kaum mu’tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-peraoalan
teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis daripada persoala-persoalan yang
dibawa khawarij, murji’ah. Dalam pembahasan kaum mu’tajilah lebih mengedepankan
sakal sehingga aliran ini dinamakan kaum rasionalis islam.. Kaum mu’tazilah
berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah mu’min dan bukanlah kafir akan
tetapi mereka mengambil posis diantara keduanya tidak mu’min dan tidak kafir dalam
arti moderat. Sedangkan dalam paham mu’tazilah tentang tuhan .bahwa tuhan dalam
kaum mu’tazilah tidak berbuat buruk, karena perbutan buruk timbul hanya dari yang
tidak bersifat sempurna, sedangkan tuhan bersifat maha sempurna..
6. Ahlu sunnah wal jama’ah
Ahlu sunnah wal jama’ahAhu sunnah wal jama’ah terbentuk akibat dari adanya
penentangan terhadap aliran Muktazilah oleh orang Muktazilah itu sendiri, mereka adalah
Abu al-Hasan, Ali bin Isma’il bin Abi basyar ishak bin Salim bin isma’il bin abd Allah
bin Musa bin Bilal bin Abi burdah amr bin Abi musa al-asy’ari.
Imam al-asy’ari (260-324 H), menurut Abubakar isma’il al-Qairawani adalah seorang
penganut Muktazilah selama 40 tahun kemudian ia menyatakan keluar dari Muktazilah.
setelah itu ia mengembangkan ajaran yang merupakan counter terhadap gagasan –
gagasan Muktazilah.

6
Ajaran pokok Ahlu sunnah wal jama’ah tidak sepenuhnya sejalan dengan gagasan Imam
al-asy’ari. Para pelanjutnya antara lain Imam abu manshur al-maturidi yang kemudian
mendirikan aliran Maturidiyyah yang ajarannya lebih dekat dengan muktazilah. Imam al-
maturidi pun memiliki pengikut yaitu al-bazdawi yang pemikirannya tidak selamanya
sejalan dengan gagasan gurunya.

B. ALIRAN-ALIRAN FIQIH
Secara historis hukum islam dibagi menjadi diua pada zaman sahabat nabi .dua aliran
tersebut ialah : madrasat al-madinah, madrasah al-bagdad atu madrasah al-hdits yaitu
aliran madinah yang terbentuk karena sebagian sahabat ada yang tinggal di madinah , dan
aliran baghdad atau kufah juga terbrntuk karena sebagain sahabat ada yang tinggal di
kota tersebut
Aliran hukum islam yang masih ada pengikutnya hingga sekarang hanya beberapa aliran ,
diantaranya hanafiyyah, malikiyyah, syafi’iyyah, dan hanabillah .akan tetapi yang sering
dilupukan dalam hukum islam ialah aplikasinya sebagaimana sebagian intlektual muslim
di indonesia mereka berani membicarakan masalah islam akan tetapi ketika membahas
masalah-masalah hukum islam mereka langsung terdiam karna mereka takut jabatan atau
kedudukan mereka akan hilang di depan khalayak ramai, mereka takut untuk
menerapkannya

C. ALIRAN-ALIRAN TASAWUF
Para penulis ajaran tasawuf, termasuk Harun Nasution, memeperkirakan adanya unsur-
unsur ajaran non-islam yang mempengaruhi ajaran tasawuf. Unsur-unsur yang dianggap
berpengaruh pada ajaran tasawuf adalah kebiasaan rahib Kristen yang menjauhi dunia
dan kesenangan materi. Pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran tentang Al-Zuhd
(Zuhud), kemudian ia berkembang dan namanya diubah menjadi tasawuf dan pelakunya
disebut shufi. Zahid yang pertama adalah Al-Hasan A-Basir. Dia pernah berdebat dengan
Washil bin Atha’ dalam bidang teologi, ia berpendapat bahwa orang mu’min tidak akan
bahagia sebelum berjumpa dengan Tuhan. Zahid dari kalangan perempuan adalah
Rabi’ah Al-Adawiyah dari Basrah, ia menyatakan bahwa ia tidak bisa membenci orang
lain, bahkan tidak dapat mencintai Nabi Muhammad SAW, karenya cintanya hanya untuk
Allah SWT.
Metode tasawuf dibagi menjadi 3 (tiga), Tahalli, adalah pengisian diri untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT, Takhalli adalah pengosongan diri sufi, sedangkan
Tajalliadalah penyatuan diri dengan Tuhan. Disamping itu, dalam ajaran para sufi
dikatakan bahwa Tuhan pun tidak berkehendak untuk menyatu dengan manusia. Suatu
keadaan mental yang diperoleh manusia tanpa bias diusahakan disebut Hal-Ahwal.
Rabiah merumuskan kedekatannya dengan Tuhan dalam Mahabbah, dengan demikian
ada hubungan timbal balik antara sufi dengan Tuhan.

7
4. Bagaimana Tuhan menurut Agama Wahyu

A. Konsep Tuhan dalam Agama Nashrani

Nashrani berasal dari kata Nazharet yaitu tempat kelahiran Nabi Isa. Sedangkan kata
Kristen berasal dari Kristus “ Juru Selamat “ yang merupakan sebutan yang dikarang
secara dusta oleh Saulus dan para pengikutnya.

Agama Nashrani atau yang lebih dikenal dengan agama Kristen termasuk salah satu
dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban,
kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam
Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan
dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi).

Agama Kristen terbagi menjadi tiga agama baru, yang masing-masing memiliki
gereja dan tokoh agama sendiri-sendiri yaitu : Katholik, Ortodox ,dan Protestan.

Agama Katholik meyakini bahwa Roh Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa dan Anak
secara bersamaan. Mereka juga berkeyakinan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak
memiliki kesempurnaan yang sama. Bahkan mereka meyakini bahwa Yesus atau Tuhan
Anak ikut bersama-sama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan bumi.Agama Ortodox
meyakini bahwa Roh Qudus hanya tumbuh dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini
bahwa Tuhan Bapa lebih utama daripada Tuhan Anak. Sedangkan agama Protestan
adalah pengikut Martin Luther yang menyempal dari agama Katholik karena
menganggap banyak hal yang tidak masuk akal dari agama Katholik. Disebut Protestan
karena sikap mereka yang memprotes Gereja lama atau kaum Katholik. Mereka
menyebut dirinya dengan Gereja Penginjil karena pengakuan mereka yang hanya mau
mengikuti Injil semata. Terkadang mereka disebut dengan Kristen saja. Agama Protestan
di antara agama yang melarang membuat patung dan gambar untuk disembah. Walaupun
demikian, mereka tetap meyakini ajaran trinitas yang intinya adalah Tuhan itu satu tetapi
terdiri dari tiga oknum : Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus.

Di Injil Matius, bahwa Yesus adalah keturunan Salomo Putera Daud. Tapi di Injil
Lukas disebutkan bahwa Yesus adalah keturunan Natan Putera Daud. Bahkan dalam satu
Injil banyak dijumpai pertentangan yang mustahil untuk dikumpulkan. Seperti dalam Injil
Matius disebutkan bahwa Yesus memiliki setidak-tidaknya tiga predikat, yaitu: Anak
Manusia, Hamba Allah dan Anak Allah. Dalam Injil Markus disebutkan setidak-tidaknya
empat predikat bagi Yesus, yaitu: Anak Allah, Anak Manusia, Tuhan, dan Raja Yahudi.
Dalam Injil Lukas disebutkan setidak-tidaknya tiga predikat: Keturunan Manusia, Anak

8
Allah dan Raja Yahudi. Dalam Injil Yohanes disebutkan setidak-tidaknya dua predikat:
Manusia biasa dan Anak Tunggal Allah

B. Konsep Tuhan dalam Agama Yahudi

Konsep ketuhanan agama Yahudi secara ketat didasarkan pada Unitarian


monoteisme. Doktrin ini mengekspresikan kepercayaan kepada satu Tuhan. Konsep
Tuhan yang mengambil beberapa bentuk misalnya Trinitas dianggap bida’ah dalam
Judaisme. Dalam doa secara utuh dalam hal mendefinisikan Tuhan adalah Shema Yisrael,
awalnya muncul di dalam Alkitab Ibrani: "Dengarkan O Israel, Tuhan adalah Allah kita,
Tuhan adalah satu", juga diterjemahkan sebagai "Dengarkan O Israel, Tuhan kami adalah
Allah, Tuhan adalah yang tunggal "

Allah disini disusun sebagai zat yang kekal, pencipta alam semesta, dan sumber
moralitas. Allah mempunyai kuasa untuk campur tangan di dunia.
Pada kenyataannya umat Yahudi termasuk kaum Musyabbihah, yaitu kaum yang
menyerupakan Allah dengan makhluk, sebagaimana tersebut dalam Kitab Taurat pada
Kitab Kejadian Pasal I Allah berkata : “Kami telah membuat manusia berdasarkan bentuk
Kami, seperti serupaan dari Kami.” Sehingga apa saja yang bisa terjadi pada manusia,
bisa pula dialami oleh Allah. Bahkan dalam keyakinan orang-orang Yahudi, Allah bisa
mengalami keletihan dan kecapaian sehingga perlu beristirahat, sebagaimana tersebut
dalam Taurat pada Kitab Kejadian Pasal II : "Allah menyelesaikan pekerjaan yang Dia
kerjakan pada hari yang ke-7, kemudian Di beristirahat di hari ke-7 dari seluruh
pekerjaan yang Dia ker jakan.”

Demikian umat Yahudi meyakini tentang Allah SWT, yaitu dengan keyakinan
model kaum Musyabbihah. Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang me reka
sifatkan. Bahkan tidak hanya meyakini keserupaan Allah dengan makhluk, mereka pun
mensifati Allah ta’ala dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah, seperti : kikir,
miskin, bisa diperdaya dan lain-lain.

C. Konsep Tuhan dalam Agama Buddha


Agama Budha menekankan Pragamatis, yaitu mengutamakan tindakan-tindakan cepat
dan tepat yang lebih diperlukan di dalam menyelamatkan hidup seseorang yang tengah
gawat dan bukan hal-hal lainnya yang kurang praktis, berbelit-belit, bertele-tele dan
kurang penting. Buddha tidak pernah menghabiskan waktu untuk perkara-perkara
spekulatif tentang alam semesta karena hal ini kecil nilainya bagi pengembangan spiritual
menuju Kebahagiaan Sejati (Anonim, 2008).

Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama
samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia
adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal (Anonim, 2012), tetapi konsep

9
didalam agama Buddha bahwasannya asal muasal dan penciptaan alam semesta bukan
berasal dari tuhan, melainkan karena hukum sebab dan akibat yang telah disamarkan oleh
waktu, dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan (anuttara
samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana batin manusia tidak perlu lagi
mengalami proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak
lain tidak ada pengaruhnya, tidak ada dewa-dewi yang dapat membantu, hanya dengan
usaha sendirilah kebuddhaan dapat dicapai.

Tuhan dalam agama Buddha yang bersifat non-teis (yakni, pada umumnya tidak
mengajarkan keberadaan Tuhan sang pencipta atau bergantung kepada Tuhan sang
pencipta dalam usaha mencapai pencerahan, sang Buddha Gautama adalah pembimbing
atau guru yang menunjukkan jalan menuju nirwana ) serta selama hidupnya Buddha
Gautama tidak pernah mengajarkan cara-cara menyembah kepada Tuhan maupun
konsepsi ketuhanan meskipun dalam wejangannya kadang-kadang menyebut Tuhan, ia
lebih banyak menekankan pada ajaran hidup suci, sehingga banyak para ahli sejarah
agama dan sarjana teologi Islam mengatakan agama Buddha sebagai ajaran moral belaka.
Dalam sutta pitaka, udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa
dalam agama Buddha. Ketuhanan yang Maha Esa dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatan
Abhutam Akatam Asamkhatam yang artinya : “suatu yang tidak dilahirkan, tidak dijelma,
tidak diciptakan dan yang mutlak”. Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat
digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya yang mutlak, yang tidak
berkondisi (asankhata) maka manusia yang berkondisi (sankhata) dapat mencapai
kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi. Dengan
membaca konsep Ketuhanan Yang Maha Esa ini, kita dapat melihat bahwa konsep
ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep ketuhanan yang
diyakini oleh agama-agama lain.

D. Konsep Tuhan dalam Agama Hindu


Agama Hindu mempunyai konsepsi ketuhanan yang bersifat polytheistis yang
dimanifestikan dalam jumlah dewa-dewa yang di sebutkan dalam kitab-kitab wedha
sebanyak 32 dewa yang mempunyai fungsi masing-masing. Dewa-dewa tersebut
dipandang sebagai tokoh simbolis dari satu dewa pokok yaitu Brahma.
Dalam kitab suci Hindu, sifat-sifat Tuhan dilukiskan sebagai Ynag Maha Mengetahui dan
Maha Kuasa. Dia merupakan perwujudan keadilan, kasih saying dan keindahan. Dalam
kenyataannya, Dia merupakan perwujudan dari segala Kwalitas terberkati yang
senantiasa dapat dipahami manusia. Dia senantiasa siap mencurahkan anugerah, kasih
dan berkah-Nya pada ciptaan-Nya.
Kitab Brahma Sūtra I.1.2 (Pudja, 1999), lengkapnya berbunyi demikian :
Janmādyasya yatah.2.
Artinya :
(Brahman adalah yang maha tahu dan penyebab yang mahakuasa) dari mana munculnya
asal mula dan lain-lain, (yaitu pemeliharaan dan peleburan) dari(dunia ini).

10
Tuhan Yang Maha Esa ini disebut dalam beberapa nama, antara lain: Brahman (asal
muasal dari alam semestea dan segala isinya), Purushottama atau Maha Purusha, Iswara
(dalam Weda), Parama Ciwa (dalam Whraspati tatwa), Sanghyang Widi Wasa (dalam
lontar Purwabhumi Kemulan), Dhata (yang memegang atau menampilkan segala
sesuatu), Abjayoni (yang lahir dari bunga teratai), Druhina (yang membunuh raksasa),
Viranci (yang menciptakan), Kamalasana (yang duduk di atas bunga teratai), Srsta (yang
menciptakan), Prajapati (raja dari semua makhluk/masyarakat), Vedha (ia yang
menciptakan), Vidhata (yang menjadikan segala sesuatu), Visvasrt (Ia yang menciptakan
dunia), Vidhi (yang menciptakan atau yang menentukan atau yang mengadili).

E. Konsep Tuhan dalam Agama Shinto


Shinto adalah kata majemuk dari “shin” dan “to”. Arti kata “shin” adalah “roh” dan “To”
adalah “jalan”. Jadi “Shito” mempunyai arti “jalannya roh”, baik roh-roh yang telah
meninggal dunia maupun roh-roh langit dan bumi. Kata “To” berdekatan dengan kata
“Tao” dalam taoisme yang berarti “jalannya Dewa” atau “jalannya bumi dan langit”.
Sedangkan kata “Shin” atau “Shen” identic dengan kata “Yin” dalam taoisme tang berarti
gelap, basah, negative dan sebagainya (Arifin, 1997).

Shinto adalah agama kuno yang merupakan campuran dari animisme dan
dinamisme yaitu suatu kepercayaan primitif yang percaya pada kekuatan benda, alam
atau spirit. Tradisi Shinto juga mengenal beberapa nama Dewa yang bagi Shinto bisa juga
berarti Tuhan yang dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah Kami atau Kamisama.
Kamisama ini bersemayam atau hidup di berbagai ruang dan tempat, baik benda mati
maupun benda hidup. Pohon, hutan, alam, sungai, batu besar, bunga sehingga wajib
untuk dihormati. Penamaan Tuhan dalam kepercayaan Shinto bisa dibilang sangat
sederhana yaitu kata Kami ditambah kata benda.Tuhan yang berdiam di gunung akan
menjadi Kami no Yama, kemudian Kami no Kawa (Tuhan Sungai), Kami no Hana
(Tuhan Bunga) dan Dewa/Tuhan tertingginya adalah Dewa Matahari (Ameterasu
Omikami) yang semuanya harus dihormati dan dirayakan dengan perayaan tertentu (Ali,
1998).
Jadi inti dari konsep Tuhan dalam kepercayaan Shinto adalah sangat sederhana
yaitu ”semua benda di dunia, baik yang bernyawa ataupun tidak, pada hakikatnya
memiliki roh, spirit atau kekuatan jadi wajib dihormati” . konsep ini memiliki pengaruh
langsung di dalam kehidupan masyarakat Jepang. Misalnya seperti, seni Ikebana atau
merangkai bunga yang berkembang pesat di Jepang karena salah satunya dilandasi
konsep Shinto tentang Spirit atau Tuhan yang bersemayam pada bunga serta tumbuhan
yang harus dihormati.

5. Pembuktian-Pembuktian adannya Tuhan

Sebenarnya masalah tentang keberadaan Allah SWT sudahlah nyata, bahkan suatu
hakikat yang tidak perlu diragukan lagi persoalannya. Tidak ada jalan untuk

11
mengingkarinya. Persoalan tentang keberadaan Allah SWT adalah terang benderang
bagaikan cahaya fajar diwaktu pagi yang cerah.
Semua yang ada dilingkungan alam semesta ini pun dapat digunakan sebagai bukti
tentang adanya Tuhan (Allah SWT), bahkan benda-benda yang terdapat disekitar alam
semesta dan unsur-unsurnya dapat pula mengokohkan atau membuktikan bahwa benda-
benda itu pasti ada pencipta dan pengaturnya.
1. ALAM SEMESTA ADALAH PENGOKOHAN WUJUD MAHA PENCIPTA
Periksalah alam cakrawala yang ada diatas kita, yang didalamnya itu terdapat matahari,
bulan, bintang, dan sebagainya. Demikian pula alam yang berbentuk bumi ini dengan
segala sesuatu yang ada di dalamnya baik yang berupa manusia, binatang, tumbuh-
tumbuhan dan benda padat, juga perihal adanya hubungan yang erat dengan perimbangan
yang pelik yang merapikan susunan diantara alam-alam yang beraneka ragam itu serta
yang menguatkan keadaannya masing-masing itu, semuanya tidak lain kecuali
merupakan tanda dan bukti perihal wujudnya Allah. Selain menunjukkan adanya Dzat itu
juga membuktikan keesaanNya dan hanya Dia sajalah yang Maha Kuasa untuk
menciptakannya.

2. FITRAH SEBAGAI BUKTI ADANYA ALLAH


Alam semesta atau jagad raya dengan segala sesuatu yang ada didalamnya yang nampak
sangat teratur kokoh, indah, sempurna, rapi dan seluruhnya sebagai ciptaan baru,
bukannya itu saja yang dapat digunakan sebagai saksi tentang adanya Tuhan (Allah) yang
maha mendirikan langit dan bumi ini, tetapi masih ada saksi lain lagi yang dapat
digunakan untuk itu dan bahkan dapat lebih meresapkan. Saksi yang lainnya itu adalah
berupa perasaan-perasaan yang tertanam dalam jiwa setiap insan yang merasakan akan
adanya Allah SWT. Perasaan ini adalah sebagai pembawaan sejak manusia itu dilahirkan
dan oleh sebab itu dapat disebut sebagai perasaan fitrah. Fitrah adalah keaselian yang
diatasnya itulah Allah menciptakan makhluk manusia itu. Ini dapat pula diibaratkan
dengan kata lain sebagai gharizah diniah atau pembawaan keagamaan.
3. BUKTI KEJADIAN DAN PENGALAMAN
Setiap manusia tentu pernah berdoa kepada Tuhannya, kemudian dikabulkanlah apa yang
menjadi permintaannya. Pernah pula memanggilNya dan iapun dijawab apa yang
diinginkan serta dikehendakinya. Ia pernah pula memintaNya dan apa yang diminta
itupun diberikan. Tidak sedikit orang yang sakit dan memohon kesembuhan kepadaNya
disamping berusaha dengan berobat yang dilakukan dan kemudian ia berhasil sembuh.
Pengalaman-pengalaman manusia dalam kehidupannya di dunia ini sebenarnya sudah
membimbing dirinya sendiri untuk dapat sampai kepada penemuan akan Allah SWT
secara kesadaran dan bukan karena adanya paksaan, sebab pengalaman-pengalaman itu
memang dapat membuka segala macam hakikat yang ia sendiri pasti tidak merasakan
dengan panca inderanya.

4. BUKTI-BUKTI DARI NAQAL (KETERANGAN AGAMA)


Diantara bukti-buktinya yang dapat kita saksikan tentang wujudnya Allah ialah bahwa
para nabi dan rasul yang terpilih dari sekian banyak hamba-hambaNya, mereka itu semua

12
adalah manusia yang amat pilihan sekali,seluruhnya itu sejak zaman nabiullah Adam a.s
sampai ke zaman Rasulullah SAW mempunyai satu garis penyiaran yang benar-benar
sama dan sejalan, yaitu memberitahukan dengan pasti kepada seluruh umat manusia
bahwa alam semesta ini ada Tuhan (Allah) yang Maha Bijaksana. Oleh segenap nabi dan
rasul itu hanya satu itulah pokok penyiaran yang disampaikannya yang merupakan hal
yang penting sekali.
Sabda Nabi dan Rasul adalah benar dalam ucapannya terhadap Allah SWT, berikhlas hati
untukNya, penganjur untuk mengajak menuju jalanNya yang benar, membela keagungan
agamaNya dan memperoleh pengokohan yang berupa kemukjizatan dari padaNya.
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.: Maka
terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” (Asy
Syu’araa: 63)
Selanjutnya mukjizat Nabi Isa as. ketika menghidupkan orang-orang yang sudah mati;
lalu mengeluarkannya dari kubur dengan ijin Allah. Allah swt berfirman:
“…dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah.” (Ali Imran: 49)
5. DALIL NAQLI
Sekalipun secara fitrah manusia bisa mengakui adanya Allah, dan dengan akal pikiran
bisa membuktikannya, namun manusia tetap memerlukan dalil naqli (al-Quran dan
Sunnah) untuk membimbing manusia untuk mengenal Tuhan yang sebenarnya (Allah)
dengan segala asma dan sifatNya. Sebab fithrah dan akal tidak bisa menjelaskan siapa
Tuhan yang sebenarnya itu (Allah).
Allah SWT adalah Al-awwal artinya tidak ada permulaan bagi wujudNya. Dia juga Al-
Akhir akhirnya tidak ada akhir dari wujudNya.
“Dialah yng awal dan yang akhir, yang zhahir dan yang bathin, dan Dia Mengetahui
segala sesuatu.” (Al-Hadid 57:3).
Tidak ada satu pun yang menyerupaiNya.
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia lah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Melihat”. (As-Syura 42:11).
Allah SWT Maha Esa
“Katakanlah : ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa…” (Al-Ikhlas 112:1).
6. PENGOKOH KETUHANAN
Bukti-bukti adanya Tuhan diantaranya lagi adalah bahwa umat yang beriman kepada
Tuhan (Allah) dengan keimanan yang sebenar-benarnya, mereka itulah ummat yang
tertinggi dari yang lainnya perihal ilmu pengetahuan dan lebih banyak pula peradaban
dan tata kesopanannya.Selain itu juga pasti lebih suci jiwanya, lebih bersih hatinya, lebih
banyak pengorbanannya dan lebih suka mengalahkan diri sendiri dan paling banyak
memberikan kemanfaatan kepada sesama manusia.

6. Pengertian Iman Menurut Konsep Al-Qur’an

1.Konsep Iman Menurut Al-qur’an


Kata Iman di dalam al-Qur’an digunakan untuk arti yang bermacam- macam.

13
~ Iman dalam arti semata-mata ucapan dengan lidah tanpa dibarengi dengan hati dan
perbuatan dapat dilihat dari arti QS. Al-Baqarah, 2 :8-9,yaitu:
ِ َّ‫ّل يَ ۡخدَعُونَ َو َما َءا َمنُوا َوٱلَّذِينَ ٱ َّّللَ يُ َخ ٰـ ِدعُونَ بِ ُم ۡؤ ِمنِينَ هُم َو َما ٱ ۡۡل َ ِخ ِر َو ِبٱ ۡليَ ۡو ِم بِٱ َّّللِ َءا َمنَّا يَقُو ُل َمن ٱلن‬
َ‫اس َو ِمن‬ ‫س ُه ۡم إِ َّ ا‬َ ُ‫أَنف‬
‫َي ۡشعُ ُرونَ َو َما‬
“ Dan diantara manusia itu ada orang yang mengatakan :” Kami beriman kepada Allah
dan hari Akhirat, sedang yang sebenarnya mereka bukan orang- orang yang beriman.
Mereka hendak menipu Allah dan menipu orang-orang yang beriman, tetapi yang
sebenarnya mereka menipu diri sendiri dan mereka tidak sadar.
~ Iman dalam arti hanya perbuatannya saja yang beriman, tetapi ucapan dan hatinya tidak
beriman., dapat dilihat dari QS. An- Nisa, 4: 142:
‫ع ُه ۡم َوه َُو ٱ َّّللَ يُ َخ ٰـ ِدعُونَ ٱ ۡل ُمنَ ٰـ ِفقِينَ ِإ َّن‬ ‫ا‬
ُ ‫صلَ ٰو ِة إِلَى قَا ُم اوا َو ِإذَا َخ ٰـ ِد‬
َّ ‫سالَ ٰى قَا ُموا ٱل‬ َ َّ‫قَ ِليل ِإ َّّل ٱ َّّللَ َي ۡذ ُك ُرونَ َو َّل ٱلن‬
َ ‫اس ي َُراا ُءونَ ُك‬
“ Sesungguhnya orang-orang munafik (beriman palsu) itu hendak menipu mereka.
Apabila mereka berdiri mengerjakan sembahyang, mereka berdiri dengam malas, mereka
ria (mengambil muka) kepada manusia dan tiada mengingat Allah melainkan sedikit
sekali”.
~ Iman dalam arti yang ketiga adalah tashdiqun bi al-qalb wa amalun bi al-jawatih.
Contoh iman model ini dapat dilihat dalam QS. Al- Hadid, 57:19: yang Artinya :
“ Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu adalah orang-
orang yang Shiddiqien”.

7. Perwujudan Iman dalam Pandangan Islam

Dalam surat al-Baqarah 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang
yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu beriman
kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu al-Qur’an dan Sunnah
Rasul. Hal itu karena apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang
beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya dan kalau
perlu mempertaruhkan nyawa.

Terjemahan Q.S Al-Baqarah : 165 - Dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan
bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani, iman didefinisikan dengan


keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan
(Al-Iimaanu ‘aqdun bil qalbi waiqraarun billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan
demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku
perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya
hidup.

14
Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan
kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai
dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan, melainkan
menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya.

Akidah Islam atau iman mengikat seorang muslim, sehingga ia terikat dengan
segala aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi seorang muslim
berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam.
Seluruh hidupnya didasarkan pada ajaran Islam.

8. Tanda-Tanda Orang Beriman dan Upaya yang Dilakukan agar Anak


Beriman

TANDA-TANDA ORANG BERIMAN


1.Orang yang beriman adalah orang yang sejahtera dengan perintah-perintah allah.
Sejahtera yang dimaksud adalah tidak merasa berat atau susah dalam menjalankan
perintah allah dan rasulNya.
2.Orang yang beriman adalah yang senantiasa ridha kepada ketentuan dan ketetapan
allah. Apabila ditimpa musibah dia ridha dan berusaha sedangkan orang yang ridha
tetapi tidak berusaha maka tergolong dalam golongan orang yang putus asa.
3.Orang yang beriman juga sangat yakin kepada allah dengan apa yang diperintahkan
olehNya.
4. Orang yang beriman senantiasa bertawakal dan hanya bergantung penuh kepada allah.
Bergantung kepada selain allah bersifat semetara. Hanya kepada allah datangnya setisp
sesuatu dan hanya kepada allah kembalinya setiap sesuatu.
5. Orang yang bersabar dengan segala masalah yang datang kepadanya kesusahan dan
kepayahan dihadapi dengan sabar

Upaya yang dilakukan agar anak beriman


1. Dengan mengenalkan kekuasaan allah melalui ciptaan-ciptaanNya yang Maha Besar
di alam semesta ini, termasuk tentang penciptaan Allah SWT.
2. Menanamkan perasaan Khusyu’,taqwa kepada anak-anak dengan cara mengajak anak
meperhatikan ciptaan-ciptaan allah yang demikian menakjubkan di alam semesta ini .
seperti: melatih anak untuk melakukan sholat dengan baik.
3. Menanamkan perasaan selalu ingat kepada allah pada diri anak-anak dengan melatih
anak untuk selalu ikhlas dalam setiap perkataan dan perbuatannya, serta berusaha
untuk menjadikan seluruh amal perbuatannya adalah semata-mata untuk meraih
keridhaanNya
4. Menanamkan perasaan selalu merasa diawasi oleh allah, karena allah selalu berada
bersama mereka. Dengan cara melatih anak berkata jujur walaupun tidak ada orang
lain yang melihat tingkah lakunya

15
5. Menjelaskan kepada anak tentang beriman kepada allah SWT, agar anak bersemangat
dan istiqomah dalam beriman kepada-Nya.

9. Hal-Hal yang Harus Dilakukan Agar menjadi Bertaqwa


Taqwa adalah mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Sikap agar menjadi bertakwa yaitu :
1. Beriman pada yang ghaib
2. Mendirikan salat
3. Menginfakkan sebagaian rezeki yang Allah kurniakan kepadanya
4. Beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad saw) dan sebelum mu.
Setiap manusia tak kira agama apapun memungkinkan untuk menjadi insan yang
taqwa, Mendirikan salat misalnya, Dalam bahasa melayu "salat" disebutnya juga
sembahyang.Setiap agama mengajarkan sembahyang, Hanya cara, metoda, waktu dan
tempat yang berbeda-beda
5.Beriman kepada Allah(Tuhan YME)
Menjalankan perintah Allah tentu akan memiliki dampak. Untuk itu, merasakan
manfaat dan kebermaknaan dari perintah Allah hanya akan didapatkan ketika kita benar-
benar menjalankannya
6. Menunaikan zakat
7. Memenuhi janji bila berjanji
8. Bersabar dalam dalam kesengsaraan,penderitaan dan dalam waktu peperangan.
9. Berpuasa
10.Memelihara hubungan silaturrahmi
11.Tidak terlena dengan dunia
Dunia bisa menawarkan kebahagiaan ataupun kesedihan walaupun
semuanya hanya sementara. Untuk itu, menjaga dan meningkat keimanan dan ketaqwaan
dapat kita lakukan dengan cara menjaga diri agar tidak terlena dengan kehidupan dunia.
Biasanya dengan terlena kehidupan dunia, kita juga lupa dengan Allah dan perintahnya.
Untuk itu, berhati-hati baik dalam kondisi apapun agar tidak terjebak pada urusan
duniawi semata.
12. Memperbanyak dzikir
Dengan berdzikir artinya kita sedang mengingat Allah. Dzikir tidak selalu
dalam bentuk bacaan yang panjang atau dalam berbagai hitungan. Berdzikir mengingat
Allah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Mengingat segala hukum Allah, hukum
pengetahuan yang ada di alam ciptaan Allah ataupun adzab atau hukuman Allah. Untuk
itu, orang yang berdzikir akan mendekati kepada Allah dan semakin cinta akan syariat
Allah.

10.Apa itu Qada dan Qadar


Pengertian Beriman Kepada Qada’ dan Qadar

16
Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
dilaksanakan dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qada’ menurut bahasa artinya
Ketetapan. Qada’artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat
Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran
mahluk. Sedangkan Qadar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya terjadi
penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qada’
dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir. Jadi, Iman kepa qada’ dan
qadar adalah percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang terjadi, sedang terjadi, akan
terjadi di alam raya ini, semuangnya telah ditentukan Allah SWT sejak jaman azali.

Macam-macam Takdir

Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakni:

a. Takdir Mu’allaq

Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang memungkinkan
dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia.
Contoh :

1) Miskin bisa jadi kaya, lantaran bekerja keras

2) Bodoh Menjadi Pintar , lantaran mau belajar giat

3) Orang sakit bisa menjadi sembuh, lantaran berobat dan berdoa

b. Taqdir Mubram

Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan
kejadiannya. Contohnya nasib manusia, lahir, kematian, jodoh, rizkinya, dan terjadinya
kiamat dan sebagainya. Qada’ & qadar Allah SWT yang berhubungan dengan nasib
manusia adalah rahasia Allah SWT, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Manusia
diperintahkan mengetahui qada’dan qadarnya melalui usaha dan ikhtiar. Kapan manusia
lahir, bagaimana statusnya sosialnya, bagaimana rizkinya ,siapa anak istrinya,dan
kapanya meninggalnya,adalah rahasia Allah SWT. Jalan hidup manusia seperti itu sudah
ditetapkan sejak zaman azali yaitu masa sebelum terjadinya sesuatu atau massa yang
tidak bermulaan

Fungsi-Fungsi Beriman Kepada Qada dan Qadar:


 Mempunyai semangat ikhtiar
 Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan
 Sabar bahwa cobaan adalah qada’dan qadar dari Allah SWT
 Tawakal

17
Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Qada’ dan Qadar:
 Qana’ah dan Kemuliaan Diri
 Cita-Cita Yang Tinggi
 Bertekad dan Bersungguh-Sungguh dalam Berbagai Hal
 Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah

Hikmah Orang yang Beriman Kepada Qada’ dan Qadar:


 Banyak Bersyukur dan Bersabar
 Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dan Putus Asa
 Bersifat Optimis dan Giat Bekerja
 Jiwanya Tenang

11. Manfaat Beriman Kepada Malaikat


Iman kepada malaikat menurut istilah yaitu percaya atau yakin bahwa malaikat itu
makhluk gaib ciptaan Allah yang senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah
durhaka sedikit pun. Berikut adalah manfaat atau hikmah yg dapat diambil oleh kita dari
beriman kepada malaikat :
1. Dengan menyadari serta meyakini adanya malaikat Raqib dan Atid yang selalu
mencatat amal baik / buruk kita, maka kita akan lebih berjati – hati dalam berbuat.
2. Mendorong seseorang untuk bertaqwa dan melakukan hal yang terbaik dan berlomba
–lomba dalam kebaikan
3. Memberikan manfaat yang besar dalam hidup dan kehidupan manusia di tengah-
tengah masyarakat yang penuh dengan berbagai macam persoalan. Orang yang
bertakwa senantiasa optimis dan tidak akan ragu-ragu atau gentar dalam menghadapi
aneka ragam persoalan, baik dalam keadaan seorang diri maupun dalam keadaan
bersama-sama karena ada malaikat yang mengawasinya secara bergiliran.
4. Memperteguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dengan beriman kepada
malaikat, orang tidak akan ragu-ragu menegakkan keadilan atau kebenaran dan tidak
takut pada atasan, takut dipecat, atau dikecam oleh masyarakat. Malaikat senantiasa
berpihak pada orang-orang yang menegakkan kebenaran.
5. Semakin meyakini kebesaran, kekuatan, dan kemahakuasaan Allah SWT
6. Semakin meyakini tentang kebesaran Allah SWT.
7. Bersyukur kepada Allah SWT, karena telah menciptakan malaikat untuk membantu
segala kehidupan dan kepentingan manusia.
8. Cinta kepada Malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah, dan karena
mereka selalu membantu dan selalu mendoakan kita.
9. Meningkatkan keimanan untuk mengikuti sifat dan perbuatan Malaikat.
10. Selalu berfikir dan berhati-hati setiap melakukan suatu perbuatan, karena perbuatan
yang baik maupun yang buruk akan selalu dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
11. Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada Allah, karena
iman kepada Allah dan iman kepada Malaikat merupakan satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan

18
12. Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-hati, karena dia menyadari
bahwa setiap perbuatannya selalu diawasi oleh para Malaikat
13. Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik, karena manusia
menyadari bahwa sekecil apapun tindakan baiknya akan dicatat oleh Malaikat

12.Perbedaan Malaikat, Jin , Iblis , Syaithon, Ifrid

A. MALAIKAT
Malaikat adalah makhluk gaib yg di ciptakan dari nur (cahaya). Malakat selalu taat
dan patuh terhadap setiap perintah Allah tanpa membantah. Jumlah malaikat sangat
banyak, hanya Allah SWT yang mengetahui. Akan tetapi, setiap umat islam harus
mengetahui beberapa malaikat yg berkaitan langsung dengan kehidupan manusia, yaitu
Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Raqib, Atid, Munkar, Nakir, Malik, Ridwan.
Malaikat diciptakan sebelum Jin, dan Jin diciptakan sebelum Manusia. Populasi Malaikat
memiliki jumlah yang sangat banyak melebihi jumlah Jin, Manusia dan Hewan. Malaikat
diciptakan dengan tabiat selalu taat dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah dan disifati
dengan sifat-sifat yang terpuji. Sedangkan Jin dan Manusia diberikan pilihan dan
kehendak (free will) untuk taat atau ingkar.
Sifat-sifat Malaikat :
1. malaikat tidak memiiki nafsu.
2. malaikat selalu patuh terhadap setiap perintah Allah SWT.
3. malaikat tidak mungkin memiliki dosa.
4. malaikat selalu bertasbih kepada Allah SWT.
5. malaikat tidak memilik sifat sombong.
6. malaikat tidak memiliki jenis kelamin.
7. malaikat tidak makan dan minum.
8. malaikat tidak pernah berbohong.
9. malaikat tidak memiliki ayah maupun ibu.
10. malikat selalu memintakan ampun orang yang beriman.
11. malaikat selalu bahagia dan mendoakan orang yang memperoleh lailatul Qadar.

B. JIN
Jin adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dari nar/api yang panas (QS.Al-
Hijr : 27). Jin diciptakan Allah untuk beribadah kepada Allah, tetapi ada Jin yang taat
dan ada pula yang ingkar. Jin sebagaimana Manusia diperintakan untuk menjalankan
syariat Agama sehingga didapati ada Jin yang muslim, kafir juga atheis (QS.Al-Jin
:11 ), ada yang baik dan ada yang jahat.. Komunitas Jin serupa dengan Manusia,
memiliki bahasa dan negara masing-masing, memiliki Raja dan bawahan, memiliki
teknologi dan bangunan-bangunan. Jin seperti Manusia merasakan sakit, takut, kuat,
lemah, lahir dan mati. Jin dan Manusia akan dihitung (hisab) amal perbuatannya
dikala hidup di dunia, yang beriman masuk surga yang ingkar ke neraka. Malaikat,

19
Jin dan Manusia tidak mengetahui perkara ghaib, seperti ajalnya, masa depan, hari
kiamat, dll.

jin juga menikah dan berketurunan (QS Al Kahfi 50). Sehingga jin juga mempunyai
jenis kelamin, ada yang laki-laki dan ada yang perempuan. Jin juga makan dan
minum seperti manusia. kata rasulullah, makanan jin itu tulang dan kotoran hewan.
Jin mampu menzalimi, mencuri harta, membalas dendam, menculik, dan membunuh
manusia, sebagaimana manusia juga bisa menyakiti dan membunuh Jin. Jin menjadi
lebih lemah ketika menampakkan diri sehingga manusia dapat melihatnya, yang
berarti juga dapat memukulnya, bahkan membunuhnya.

Sifat-sifat Jin :
1. jin ada yang patuh kepada Allah, ada pula yang ingkar pada-Nya.
2. jin memiliki nafsu.
3. jin ada yang sombong

C. SYAITAN

Syaitan itu tidak terbatas pada jenis makhluk halus / jin saja, melainkan manusia pun
bisa dikategorikan sebagai syaitan. Dan Al-Quran Al-Kariem pun juga menyebut-nyebut
tentang manusia yang menjadi syaitan itu. Syaitan itu menurut Al-Quran Al-Kariem
adalah makhluq yang kerjanya mengajak kepada perbuatan jahat dan keji serta
berbohong.

Sifat-sifat Syaitan :
1. Mengajak Kepada Perbuatan Keji.
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah : 169)
2. Syetan Adalah Musuh Manusia
Dan Allah SWT telah menegaskan bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah : 208)
3. Memberi Janji Dan Angan-angan Kosong
Syaitan itu kerjanya memberi janji dan angan-angan kosong kepada manusia. Syaitan
itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan
belaka. (QS.An-Nisa : 120)

D. IBLIS

20
Iblis adalah makhluq durhaka yang jenisnya adalah jin, bukan jenis manusia. Al-
Quran Al-Kariem secara tegas menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin.dengan
kata sederhananya setan itu adalah sifat.
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam , maka
sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai
perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu
sebagai pengganti bagi orang-orang yang zalim. (QS.Al-Kjahfi : 50)
Jadi bisa disebutkan bahwa Iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah
dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran
tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama.
Ciri yang paling utama dari Iblis adalah dia tidak mati-mati sampai hari kiamat. Dan
penangguhan usianya itu memang telah diberikan oleh Allah SWT (QS.Al-Araf : 14-15
dan QS.Shaad : 79-81). Jadi iblis adalah nama seorang jin yang hidup di masa penciptaan
Adam as dan tidak mati-mati sampai hari ini. Iblis adalah kakek moyang syetan yang
juga punya keturunan, namun keturunannya itu tidak mendapatkan jaminan untuk hidup
sampai kiamat. Dan sebagai bangsa jin, ada diantara keturunannya itu yang mati. Meksi
barangkali usianya berbeda dengan rata-rata manusia. Tetapi tetap akan mati juga.
Kecuali kakek moyang mereka yaitu Iblis.

E. IFRIT

Jin itu ada tiga macam. sesuai sabda rasulullah, “jin ada tiga macam. pertama, jin
yang mempunyai sayap, mereka bisa terbang di udara. kedua, jin berupa ular-ular dan
kalajengking. dan ketiga, jin yang bertempat tinggal dan pindah-pindah serta
berpetualang.” (HR Thabrani dan Hakim)
Jin yang pertama, contohnya jin ifrit. jin ini yang paling sakti dan canggih. dia bisa
terbang dan pindah tempat sekejap mata.
Jin yang kedua merupakan jin yang suka berubah bentuk. pada dasarnya semua jin bisa
mengubah dan menyerupai sesuatu. diantaranya hewan dan manusia. tapi ingat, jin tidak
bisa mengubah rupanya dengan kekuatannya sendiri. Al Qadhi Abu Ya’la, Muhammad
bin Husein bin Fara’ berkata, sebenarnya setan2 tidak mempunyai kemampuan untuk
mengubah wujud mereka, mereka hanya diajarkan Allah beberapa kalimat dan beberapa
amalan. jika mereka mengamalkan dan mengucapkan kalimat itu, maka Allah yang akan
mengubah wujudnya ke bentuk lain.
Jin yang jenis ketiga. ini yang gangguin manusia dan kadang merasuk ke tubuh manusia.
makanya kita kenal dengan kesurupan. mungkin kalau dari sudut pandang dunia
kedokteran, akan beranggapan lain. Rasulullah juga mengajarkan kita untuk mengatasi
kesurupan atau gangguan jin ini dengan Ruqyah.
Ifrit merupakan salah satu makhluk dari golongan jin, jika mendengar kata ifrit pasti
beberapa dari kita ingat akan kisah nabi Sulaiman yang di bantu memindahkan Istana ratu
Balqis atas kuasa Allah SWT. Namun, dikisahkan ifrit menjadi jin yang paling jahat saat

21
mengganggu nabi Muhammad SAW yang melakukan Isra Mi’raj saat mengendarai
Buraq didampingi malaikat Jibril.
Dikisahkan saat beliau melakukan perjalanan dilihatnya ifrit dari bangsa jin yang
mengejarnya dengan api yang menyala-nyala.tiap Nabi menoleh, beliau melihat ifrit
terbang membuntuti untuk mencelakakan Nabi dengan terus-menerus menyemburkan api
dari obor yang dibawa jin ifrit. “Tidakkah aku ajarkan kepadamu (Nabi Muhammad)
beberapa kalimat, jika anda baca maka akan memadamkan apinya dan terbalik kepada
wajahnya lalu dia akan binasa (hancur lebur)?”

Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah :


“Aku berlindung dengan wajah Allah yang Maha Mulia dengan kalimat-kalimat Allah
yang sempurna yang tidak ada “melampauinya” segala kebaikan maupun keburukan dari
kejahatan apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan dari kejahatan
apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan dari kejahatan fitnah di
malam dan siang hari dan dari kejahatan jalan-jalan di malam dan siang hari, kecuali
suatu jalan yang dilalui dengan kebaikan, wahai yang Maha Penyayang.”
Setelah Nabi Muhammad SAW membaca doa tersebut, maka jin ifrit yang membuntuti
beliau langsung jatuh tersungkur kemudian binasa dan obornya padam. (HR.Bukhari).

13.Beriman Pada Hari Akhir


A. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir
Secara umum pengertian iman kepada hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwa
seluruh alam semesta dan isinya akan hancur suatu saat nanti dan setelah itu akan ada
kehidupan yang kekal (akhirat).
Sedangkan menurut bahasa (etimologi) yaitu percaya akan datangnya hari kiamat (hari
akhir). Menurut istilah (terminologi) yaitu percayai dan yakin akan adanya kehidupan
akhirat yang kekal setelah kehidupan dunia ini.

B. Kiamat Sugra dan Kiamat Kubro


1. Kiamat Sugra (Kecil)
Kiamat Sugra adalah kiamat kecil yang berupa rusaknya sebagian makhluk hidup
maupun lingkungan. Misalnya gempa, gunung meletus, dan sebagainya.
Tanda kiamat sugra diantaranya:
• Ilmu agama seakan tidak penting
• Banyak terjadi bencana alam di bumi

2. Kiamat Kubra (Besar)


Kiamat Kubra adalah kiamat besar yang merupakan hancurnya seluruh alam semesta
dengan semua isinya atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk di alam dan berlanjut
ke kehidupan yang kekal yaitu akhirat.
Tanda-tanda kiamat besar , antara lain :
• Matahari terbit dari barat

22
• Rusaknya Ka’bah
• Datangnya Ya’juj dan Ma’juj
• Munculnya Dajjal
C. Dalil Naqli Tentang Hari Kiamat/Akhir

Artinya:“ Dan (ingatlah) hari (ketika) di tiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang
ada di bumi, di langit dan segala yang ada di bumi, kecuali siapa yang di kehendaki Allah
SWT. Dan semua akan datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-
Naml Ayat 87)
Gambaran hari kiamat menurut Al- Qur’an
1.Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya
(QS. Al- Zalzalah : 1 – 5)
2.Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap.
(QS. Al- Infithor : 1 – 3)
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir (QS. Al- Haqqah : 14)
4. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap
anaknya sendiri. (QS. Lukman : 33)

D. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat


1.Membuat manusia senantiasa bersikap hati-hati, sehingga akan selalu taat kepada
petunjuk agama dan sadar akan batas kesenangan hidup di dunia.
2.Terus memperbaiki kualitas kebaikan, yaitu berbakti kepada Allah, orang tua, dan
sesama manusia lain.
3.Membuat manusia sadar bahwa kehidupan setelah kehidupan dunia merupakan tujuan
manusia hidup di dunia.
4.Mendorong manusia agar menambah perbuatan baik (amal soleh) dan meninggalkan
larangan Allah.
5.Mengingatkan bahwa kehidupan dunia adalah ladang kehidupan akhirat, jembatan
untuk menuju ke alam akhirat, sehingga menghindarkan manusia dari sifat rakus, kikir,
dan tamak.
6.Tidak iri terhadap kenikmatan yang didapat oleh orang lain.
7.Membuat jiwa tenteram.

E. Hikmah Iman Kepada Hari Kiamat


1. Tidak meniru pola hidup orang kafir.
2. Meningkatkan ketakwaan dan lebih giat dalam beramal saleh.
3. Selalu berusaha berbuat benar dan baik.
4. Berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwa.
5. Tidak kikir dalam memberi infaq.
6. Menanamkan kesabaran dalam kebenaran dan saat tertimpa musibah.
7. Lebih berhati-hati dalam berbuat sesuatu.
8. Membuat manusia selalu melaksanakan kewajibannya dan tidak terlena akan
kehidupan dunia.

23
9. Sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dan akhirat merupakan kehidupan
yang kekal.
10. Sering bertaubat kepada Allah.
11. Lapanga dada dan ikhlas terhadap ketentuan Allah.
12. Memperjelas tujuan hidup manusia di dunia.

F. Peristiwa yang berhubungan dengan Hari Kiamat


Yaumul Barzah / Alam Kubur yaitu masa antara sesudah meninggal nya seseorang
sampai menunggu datangnya hari kiamat. “ (Q.S.Al Khafi ayat 99 )
Yaumul Baats yaitu masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur mulai dari manusia
pertama sampai manusia terakhir ( Q.S. Al Zalazalah ayat 6 )
Yaumul Mahsyar yaitu masa dikumpulkannya manusia dipadang mahsyar untuk dihisab /
diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya. (Q.S. Ibrahim : 48)
Yaumul Hisab/ Mizan yaitu Masa diperhitungkan / ditimbang amal kebaikan dan
keburukan manusia“ ( Q.S. Yasin : 65 )
Sirat yaitu jembatan yang akan dilewati oleh manusia setelah dihisab dan ditimbang amal
baik dan buruknya. Disini akan ditentukan manusia akan masuk neraka atau surga.
Surga yaitu tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT..(Q.S. Al Hajj :
23 )
Neraka yaitu tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT.“ (Q.S. Az
Zumar : 32 )
Itulah pengertian, hikmah, fungsi, sekaligus dalil beriman kepada hari kiamat dan tanda-
tanda datangnya hari kiamat, yang merupakan rukun iman ke 5 yang wajib kita yakini.
Jika terdapat kesalahan penulisan maupun informasi yang kurang tepat di Yuksinau.id,
silahkan Anda mengingatkan lewat komentar dibawah

14.Nabi dan Rasul


Rasul (bahasa Arab: ‫ ولسر‬Rasūl; Plural ‫ لسر‬Rusul) adalah seseorang yang
mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan untuk
menyampaikannya dan mengamalkannya.Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak
setiap nabi itu seorang rasul, dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding
jumlah rasul.

Menurut syariat Islam jumlah rasul ada 312, sesuai dengan hadits yang telah
disebutkan oleh Muhammad, yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi. Di antara rasul yang
memiliki julukan Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka
dikatakan memiliki tingkatan tertinggi di kalangan rasul. Rasul yang terbanyak diutus
oleh Allah adalah kepada Bani Israel, berawal dari Musa, berakhir pada Isa, dan di antara
keduanya terdapat seribu nabi.

Terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang siapa nabi sekaligus rasul pertama
kali diutus kepada suatu kaum. Sebagian berargumen dengan dalil Al-Qur'an dan hadits

24
bahwa nabi sekaligus rasul pertama adalah Nuh, sedangkan pendapat lain mengatakan
nabi dan rasul pertama adalah Syits.

Adam yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf sebagai nabi, dan tidak memiliki
kewajiban untuk menyebarkan risalah yang mereka yakini. Sedangkan Khaḍr adalah
seorang nabi yang dianggap misterius, tidak diketahui lebih lanjut untuk kaum apa dia
diutus.
Perbedaan nabi dan rasul
• Rasul diutus kepada kaum yang kafir, sedangkan nabi diutus kepada kaum yang telah
beriman.
• Syari’at para rasul berbeda antara satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain
bahwa para rasul diutus dengan membawa syari’at baru.
• Nabi yang pertama adalah Adam dan rasul pertama adalah Nuh.
• Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan dari percobaan pembunuhan yang
dilancarkan oleh kaumnya. Adapun nabi, ada di antara mereka yang berhasil dibunuh
oleh kaumnya.

Kriteria nabi dan rasul


Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di
antaranya adalah:
• Dipilih dan diangkat oleh Allah.
• Mendapat mandat (wahyu) dari Allah.
• Bersifat cerdas.
• Dari umat bani Adam (manusia).
• Nabi dan rasul adalah seorang pria.

Rasul dalam al-Qur'an dan hadits


Dari Al-Quran dan hadits disebutkan beberapa nama nabi sekaligus rasul, di antaranya
yaitu:
• Syits diutus untuk memimpin anak cucu Adam dan bani Qabil.[3]
• Idris diutus untuk bani Qabil[4] di Babul, Iraq dan Memphis dan bani Syits di
Abu Qubays hingga Mesir.
• Nuh diutus untuk bani Rasib di wilayah Selatan Iraq.
• Hud diutus untuk ʿĀd yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.
• Shaleh diutus untuk kaum Tsamūd di Semenanjung Arab.
• Ibrahim diutus untuk bangsa Kaldeā di Kaldaniyyun Ur, Iraq.
• Luth diutus untuk negeri Sadūm dan Amūrah di Syam, Palestina.
• Isma'il diutus untuk untuk penduduk Al-Amaliq, bani Jurhum dan qabilah Yaman,
Mekkah.
• Ishaq diutus untuk Kanʻān di wilayah Al-Khalil, Palestina.
• Yaqub diutus untuk Kanʻān di Syam.
• Yusuf diutus untuk Hyksos dan Kanʻān di Mesir.
• Ayyub diutus untuk bani Israel dan bangsa Amoria (Aramin) di Horan, Syria.

25
• Syu'aib diutus untuk kaum Rass, negeri Madyan dan Aykah.
• Musa dan Harun diutus untuk bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di Mesir.
• Zulkifli diutus untuk bangsa Amoria di Damaskus.
• Yunus diutus untuk bangsa Assyria di Ninawa, Iraq.
• Ilyas diutus untuk Funisia dan bani Israel, di Ba'labak Syam.
• Ilyasa diutus untuk bani Israel dan kaum Amoria di Panyas, Syam.
• Daud diutus untuk bani Israel di Palestina.
• Sulaiman diutus untuk bani Israel di Palestina.
• Zakaria diutus untuk bani Israil di Palestina.
• Yahya diutus untuk bani Israil di Palestina.
• Isa diutus untuk bani Israil di Palestina.
• Muhammad seorang nabi dan rasul terakhir yang diutus di Jazirah Arab untuk
seluruh umat manusia dan jin

15.Kitab-Kitab Samawi

Pengertian Kitab Samawi


Kata “samawi” berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah langit. Yang dimaksud
dengan kitab samawi adalah kitab-kitab yang ditulis berdasarkan wahyu dari Allah SWT
kepada para Nabi dan Rasul melalui malaikat Jibril.

Allah SWT berfirman:

Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat. (Q.S Al-Baqarah: 4)

Macam-Macam Kitab Samawi


Kitab samawi yang diturunkan Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya tidak terhitung
lumlahnya adapun yang tersebut di dalam Al Qur’an antara lain:
1. Shuhuf Ibrahim dan Musa yaitu lembaran yang tertulis di dalamnya wahyu dari
Allah yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Allah berfirman di dalam
surat Al A’la

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-
kitab Ibrahim dan Musa. (Q.S Al A’la:18-19)
:
2. Kitab Zabur yaitu kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud as.
3. Kitab taurat yaitu kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa.
4. Kitab InJil yaitu kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa.
5. Kitab Al Qur’an yaitu kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad
SAW.

26
A. Kitab Taurat

Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani yang memiliki arti instruksi. Kitab Taurat ini
menjadi salah satu kitab suci yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa as,
sebagai petunjuk dan bimbingan untuknya serta bagi Bani Israil.

Isi kitab Taurat dikenal dengan Ten commandements (10 hukum) atau sepuluh firman
yang diterima oleh Nabi Musa as di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh hukum
tersebut berisikan asas keyakinan/akidah dan asas kebaktian/syari'ah, seperti :
1. Hormati dan cintai Allah saja
2. Sebutkan nama Allah dengan hormat
3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke 7 atau hari Sabtu)
4. Hormati ibu dan bapakmu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berbuat cabul
7. Jangan mencuri
8. Jangan berdusta
9. Jangan ingin berbuat cabul
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal

B. Kitab Zabur

Kitab Zabur berasal dari zabara-yazburu-zabr yang memiliki arti menulis. Dalam makna
yang asli, adalah kitab yang tertulis. Dalam bahasa Arab biasa dikenal dengan sebutan
mazmur, dan dalam Bahasa Ibrani disebut dengan mizmar, yakni nyanyian rohani yang
dianggap suci.

Sebagian ulama menyebutnya mazmur yakni salah satu Kitab suci yang diturunkan
sebelum Al Quran (selain Taurat dan Injil). Zabur ini merupakan kitab suci yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yakni Nabi Daud
as.

Kitab Zabur berisikan kumpulan ayat yang dianggap suci. Ada 150 surat dalam Kitab
Zabur yang tidak mengandung hukum namun hanya berisi nasihat, hikmah, pujian dan
sanjingan kepada Allah SWT.

Nyanyian rohani dalam garis besar yang disenandungkan oleh Nabi Daud as dalam Kitab
Zabur terdiri atas 5 macam :
1. Nyanyian untuk memuji Tuhan
2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur
3. Ratapan-ratapan jamaah

27
4. Ratapan dan doa individu
5. Nyanyian untuk raja
C. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat
keterangan benar dan nyata, yakni perintah Allah SWT agar manusia mengesakanNya
dan tidak untuk menyekutukanNya.

Adapula penjelasan bahwa di dalam Kitab Injil ini memuat keterangan bahwa akan ada di
akhir zaman, lahir Nabi terakhir dan penutup para nabi dan rasul yakni Ahmad atau
Muhammad SAW.

Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan cahaya peerang bagi
manusia. Kitab Injil sebagaimana dijelaskan pada Al Qur'an bahwa Isa as untuk
mengajarkan tauhid kepada umatnya ataupun para pengikutnya.
D. Kitab Al Qur'an
Al Qur'an ini diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui
Malaikat Jibril. Al Qur'a tidak diturunkan sekaligus, akan tetapi secara berangsur-angsur.

Waktu turun Al Qur'an kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345 huruf.

Wahyu pertama adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang diturunkan pada malam 17 Ramadan
tahun 610 Masehi di Gua Hira, saat Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat. Dengan
diterimanya wahyu yang pertama ini, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul,
yakni manusia pilihan Allah SWT yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada
umatnya. Dan mulai pada saat itu, Rasulullah SAW diberikan tugas oleh Allah SWT
untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat manusia.

Al Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ini menghapus sebagian
syariat yang ada pada kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai
dengan perkembangan zaman.

Dan Al Qur'an menjadi kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia
hingga akhir zaman.

28
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa Filsafat Ketuhanan
mengajarkan manusia mengenal Tuhan melalui akal pikiran semata-mata yang kemudian
kebenarannya didapati sesuai dengan wahyu (kitab suci).
Konsep Ketuhanan dapat diartikan sebagai kecintaan, pemujaan atau sesuatu yang dianggap
penting oleh manusia terhadap sesuatu hal (baik abstrak maupun konkret). Filsafat Ketuhanan
dalam Islam merupakan aspek ajaran yang fundamental, kajian ini harus dilaksanakan secara
intensif.
Dalam membahas ketuhanan, setidaknya ada 15 hal yang harus dicakup antara lain :

29
DAFTAR PUSTAKA
www.eduspensa.com/2015/09/pengertian-dan-fungsi-iman-kepada-hari-akhir.html
www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-iman-kepada-hari-akhir-kiamat.html
Hafidudin,Didin.2005.Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi.Syaamil.Bandung
Azra, Azyumardi. 2008. Kajian Tematik Al-Qur’an tentang Ketuhanan. Angkasa. Bandung.
http://www.sigabah.com/beta/konsep-tuhan-makna-dan-definisi/

https://www.eduspensa.id/iman-kepada-malaikat-allah/

https://portal-ilmu.com/iman-kepada-malaikat/

http://areaislam.blogspot.co.id/2010/12/nama-nama-25-nabi-dan-rasul-yang-wajib.html
https://sites.google.com/site/ujppai/materi-kuliah/materi-04

30

Anda mungkin juga menyukai