Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi,
mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari bahan makanannya) untuk emperoleh
energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan
perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukan baiknya kesehatan yang dimiliki
seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari
yang cukup tinggi.
Tubuh manusia memerlukan sejumlah gizi secara tepat, sesuai dengan standar
kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Keadaan gizi seseorang
merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila
kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul
konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut
karena faktor gizi.
Vitamin sebenarnya telah muncul pada taun 1500-1700 sebelum masehi namun masa ini
disebut era penyembuhan empris karena para ahli pada zaman itu belum mengetahui senyawa
apa yang mereka pakai untuk menyembuhakan penyakit.
Vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin
dan Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada hewan.
Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di
dunia. Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu.
Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis
penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu
senyawa faktor pertumbuhan (growth factor). Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran
Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan
dapat mencegah peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil

1
mengisolasi senyawa aktif dari sekam padi yang diyakini memiliki aktivitas antiberi-beri pada
tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan
senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian
nama amines pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki
gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin
(dengan penghilangan akhiran huruf “e”) pada tahun 1920.
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa vitamin ke era berikutnya, yaitu dimana
banyak ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru
mengenai fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf
Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun
perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.

.
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan vitamin ?
2. Sebutkan klasifikasi serta apa fungsi vitamin, sumber vitamin dan akibat apa yang
ditimbulkan bila kekurangan ataupun kelebihan vitamin?

3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari vitamin.
2. Untuk mengetahui klasifikasi serta apa fungsi vitamin, sumber vitamin dan akibat apa
yang ditimbulkan bila kekurangan ataupun kelebihan vitamin.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1. Pengertian Vitamin

Vitamian adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.
Tiap vitamin mempunyai tugas sfesifik didalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka
vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan.
Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf.
Tubuh kita mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi flora usus.

2.2. Klasifika Vitamin


2.2.1. Vitamin Larut Lemak
Yang termasuk vitamin larut lemak adalah: Vitamin A, D, E, dan K sehingga memerlukan
lemak agar dapat diserap oleh tubuh. Kelebihan vitamin-vitamin tersebut akan disimpan dalam
hati dan lemak tubuh, kemudian digunakan saat diperlukan. Vitamin yang larut dalam lemak
merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya adalah derivat isoprene. Molekul-molekul
ini tidak disintesis tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan.
Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar
vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus
diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik.

1. Vitamin A
Vitamin A disebut retinol, didalam tubuh vitamin A terdapat sebagai senyawa
provitamin A, yaitu senyawa karoten. Sifat kimia vitamin A antara lain berbentuk Kristal
alkohol berwarna kuning, larut pelarut lemak. Dalam makanan biasa terikat dengan lemak
rantai panjang. Absorbsi karoten dan retinol membutuhkan empedu dan cairan pankreas.
Dalam mukosa usus halus ester retinil dihidrolisa enzim pankreas menjadi retinol dan karoten
dipecah menjadi retinol. Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin A dapat bertahan sampai 6
bulan. Sebesar 15-30% karotenoid dalam darah merupakan bentuk beta dan sisanya non
protein disimpan dalam kelenjar lemak dan jarinagn adrenal.

3
Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu sapi, ASI,
ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan
(terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
Fungsi vitamin A berperan dalam berbagai proses tubuh, antara lain, stereoisomer dari
retinal yang disebut retinen, memainkan peranan penting dalam penglihatan. Vitamin A
diperlukan juga dalam pencegahan ataxia, pertumbuhan dan perkembangan sel, pemeliharaan
kesempurnaan selaput lendir (mukosa), reproduksi, pertumbuhan tulang rawan yang baik dan
cairan serebrospinal yang normal, mampu meningkatkan sistem imun, berperan penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan terbukti bisa melawan penuaan dini.
Dampak jika kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan mata, seperti rabun
senja. Jika berlanjut kekurangan dapat menyebabkan pennurunan fungsi kornea dan
menyebabkan kebutaan, dapat menghambat perumbuhan tulang atau menyebabkan perubahan
bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi, serta terhentinya pertumbuhan sel-
sel pembentuk gigi, dapat mempengaruhi sistem tulang dan saraf serta dapat mengakibatkan
kelumpuhan. Kelebihan vitamin A dapat menimbulkan rasa pusing-pusing, rambut rontok,
kulit kering dan bersisik, iritasi pada kulit dan pembengkakan pada limfa dan hati. Selain itu,
ketidakstabilan emosi, perasaan mudah marah, sakit kepala dan muntah.

2. Vitamin D
Vitamin D merupakan nama generik dari ergosterol (D2) dan kolekalsiferol (D3).
Tubuh seseorang yang cukup mendapat sinar matahari tidak memerlukan vitamin D. Vitamin
D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu. Vitamin dari
bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein ke tempat-tempat
penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain. Absorbsi vitamin D pada orang tua
kurang efisien bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinan hal ini disebabkan
oleh gangguan ginjal dalam metabolism vitamin D.
Sumber vitamin D terkandung dalam minyak hati dari berbagai ikan, susu, mentega,
kuning telur, dan tumbuh-tumbuhan.
Fungsi vitamin D dalam homeostasis kalsium-fosfor bersama-sama dengan
parathormon dan calcitonin. Kalsium darn fosfor sangat diperlukan pada proses-proses
biologik. Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf, pembekuan darah dan

4
struktur membran. Vitamin D juga berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim, seperti
lipase dan ATP-ase.
Dampak jika kelebihan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah,
yang diikuti rasa haus yang luar biasa, meningkatnya frekuensi berkemih, kelemahan, gelisah
dan tekanan darah tinggi. Kalsium bisa diendapkan di seluruh tubuh, terutama di ginjal,
dimana bisa menyebabkan kerusakan menetap. Fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan
protein dibuang dalam air kemih dan kadar urea dalam darah meningkat. Dan bila
kekurangan dapat menyebabkan tulang bengkok pada anak-anak. Kekurangan kalsium yang
timbul serta sangat lemahnya sistem tulang akan menyebabkan deformasi kerangka dan pada
orang dewasa akan menyebabkan Oesteomalasia (pelunakan tulang).

3. Vitamin E
Vitamin E disebut juga tokoferol. Sifat kimia vitamin E antara lain: tidak berbau dan
berwarna namun yang sintetik berwarna kuning muda hingga kecoklatan; larut lemak, namun
tidak larut air; bertindak sebagai anti oksidan. Vitamin E di absorpsi usus halus bagian atas
sebesar 20-80% dan dibantu oleh asam lemak rantai sedang. Transportasi vitamin E dari
mukosa usus halus kedalam system limfe dilakukan oleh kilomokron untuk dibawa kehati.
Sumber vitamin E dapat diperoleh dari biji-bijian, daging, kuning telur, sayuran hijau,
hati, minyak sayur, dan margarine.
Fungsi metabolik vitamin E dalam tubuh antara lain (1) sebagai antioksidan; (2)
dalam pernapasan jaringan normal, berperan membantu fungsi sistem sitokrom oksidase atau
untuk melindungi susunan lipida di dalam mitokondria dari kerusakan oksidasi; (3) dalam
reaksi fosforilasi normal, terutama ikatan energi fosfat, seperti kreatin fosfat dan adenosin
fosfat; (4) dalam metabolisme asam nukleat; (50 dalam sintesis vitamin C, dan (6) dalam
metabolisme asam amino bersulfur. Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai
antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen.

Dampak jika kelebihan vitamin E dapat memicu penyakit pada tulang atau yang
sering disebut osteoporosis. Bahkan bisa terjadi pembengkakan seperti pembengkakan pada
bibir, lidah, dan wajah. Bisa menyebabkan pendarahan dan kematian akibat pendarahan
tersebut. Selain itu, kelebihan vitamin E dapat menimbulkan sakit kepala dan mual,

5
penglihatan kabur, perut kembung dan diare. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan
tubuh tidak bertenaga, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi di hati
dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker.

4. Vitamin K
Vitamin K merupakan senyawa penting dalam pembentukan protrombin dan protein-
protein pembekuan darah lainnya. Sebesar 15-80% vitamin K diabsorbsi di usus halus
dengan bantuan empedu dan cairan pankreas. Kemudian, diikatkan dengan kilomikron dan
diangkut melalui sistem limae ke hati. Simpanan dihati 10% dalam bentuk filokinon dan
sebesar 90% sebagai menakinon.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K cukup mudah karena hanya dibutuhkan dalam
jumlah kecil serta sistem pencernaan tubuh manusia memiliki bakteri yang mampu
mensintesis vitamin K yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Namun tubuh perlu
mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Sumber vitamin K bisa diperoleh dari makanan
seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak seperti bayam, sayuran
sejenis kubis (kol), kembang kol, brokoli, lobak hijau, sereal, gandum, tomat, kacang
panjang, daging tanpa lemak, telur, selada/lettuce dan susu. Vitamin K dalam konsentrasi
tinggi juga ditemukan pada susu kedelai, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati.
Fungsi vitamin K selain berperan dalam proses pembekuan darah, vitamin K juga
memiliki beberapa manfaat lainnya bagi tubuh antara lain, membantu penyerapan mineral
penting seperti – kalsium, membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang dan membantu
mengobati osteoporosis, mencegah pengerasan arteri sehingga mengurangi risiko penyakit
jantung dan sebagai pencegahan dan pengobatan kanker.
Dampak jika kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah tidak dapat
menggumpal. Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi. Yang sering terjadi
karena ada gangguan absorpsi lemak. Kekurangan vitamin K bisa juga terjadi karena
seseorang mendapat antibiotika, sedangkan tubuhnya kurang mendapat vitamin K dari
makanan. Kelebihan vitamin K yaitu kerusakan pada otak, penyakit kuning dan hemolisis sel
darah merah

6
2.2.1. Vitamin Larut Dalam Air
Vitamin larut dalam air adalah: vitamin B kompleks dan vitamin C. Tubuh Anda
menggunakan vitamin-vitamin itu sesuai kebutuhan, kemudian mengeluarkan kelebihannya
melalui urin. Karena vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh, risiko keracunan sangat kecil
dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam lemak, tetapi risiko kekurangan lebih tinggi.

1. Vitamin B1
Vitamin B1 atau tiamin dikenal sebagai anti neuritik karena digunakan untuk
membuat normal kembali susunan syaraf. Sifat tiamin adalah larut dalam air, stabil dalam
keadaan kering, tahan panas pada keadaan asam, mudah rusak karena panas, tahan suhu
beku, absorbsi dihambat oleh alcohol.
Fungsi vitamin B1 dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin
berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolism energy salah satu jenis vitamin
yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-
hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Sumber vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan,
semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
merupakan sumber tiamin yang baik.
Dampak jika kekurangan tiamin pada diet menyebabkan penyakit beri-beri, suatu
penyakit yang ditandai tidak terkendalinya syarat, paralisis dan kehilangan berat badan.
Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Kelebihan vitamin B1 dapat
berakibat penyakit seperti ruam kulit, hipertensi, palpitasi jantung, dan agitasi.

2. Vitamin B2
Vitamin B2 atau riboflavin berperan sebagai koenzim dalam transpor elektron,
metabolisme lemak dan protein. Vitamin ini bersifat larut air, tahan panas, asam, oksidasi,
dan dapat rusak oleh sinar matahari. Riboflavin diabsorbsi dibagian atas usus halus secara

7
aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga
menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Sebanyak 200 ml Riboflavin dan metabolitnya
dikeluarkan melalui urine tiap hari. Jumlahnya bergantung pada konsumsi dan kebutuhan
jaringan.
Sumber riboflavin antara lain : susu, keju, daging, hati, roti, organ hewan, sayuran
berwarna hijau, ikan, telur, dan sereal.
Fungsi riboflavin adalah sebagai koenzim FAD dan FMN yang terlibat metabolisme
energi dan sebagai pertumbuhan dan perawatan jaringan.
Dampak jika kekurangan vitamin B2 dapat mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh,
kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan. Kelebihan vitamin B 2
tekanan darah menjadi rendah, mengalami kelelahan, anemia atau kurang darah, mengalami
mual dan muntah

3. Vitamin B3
Vitamin B3 atau niasin berhubungan dengan penelitian tentang penyebab dan pengobatan
pelagra. Triptofan adalah precursor dari niasin. Didalam usus halus niasin dihidrolisis dan
diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan nikotinamida mononukleotida. Kelebihan
niasin dibuang melalui urine.
Niasin berfungsi untuk membantu pembebasan energi dari makanan dan sintesis asam
lemak. Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi
oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan
detoksifikasi, dimana perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen.
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur
sedikit mengandung niasin tetapi kaya triptofan.

Dampak jika kekurangan vitamin B3 mengakibatkan terganggunya sistem pencernaan, otot


mudah keram dan kejang, insomnia, badan lemas, mudah muntah dan mual-mual. Bila kelebihan
vitamin B3 maka dapat terjadi radang usus, kerusakan liver, gula darah tinggi, gangguan jantung
dan kulit gatal.

8
4. Vitamin B5
Vitamin B5 atau asam pantotenat merupakan Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih
stabil dalam keadaan larut dari pada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas
kering. Vitamin B5 atau asam pantotenat dikonsumsi kemudian dalam saluran cerna dihidrolisis
menjadi 4-fosfopantotein dan asam pantotenat yang kemudian diabsorbsi.
Fungsi vitamin B5 membantu metabolsime karbohidrat, protein dan lemak dalam tubuh.
Vitamin B5 termasuk koenzim bagi tubuh. Dimana koenzim ini adalah koenzim A. Fungsinya
untuk mengkonversi apa yang kita makan menjadi energi bagi tubuh.
Vitamin B5 terdapat didalam semua jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber paling
baik adalah hati, ginjal, kuning telur, daging, ikan, unggas, dan kacang-kacangan.
Dampak jika kekurangan vitamin B5 jarang terjadi namun bila terjadi dapat mengakibatkan
otot mudah menjadi kram, sulit tidur, gangguan emosi. Kelebihan vitamin B 5 adalah
menyebabkan diare dan kekurangan cairan.

5. Vitamin B6
Vitamin B6 atau piridoksin sebagai koenzim dalam metabolism protein. Sifat-sifat
piridoksin antara lain : tahan panas dalam keadaan asam, tidak tahan cahaya, larutan alkali dan
kehilangan aktivitasnya sampai 36-55% pada suhu beku. Piridoksin mudah diabsorbsi melalui
saluran cerna. Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam piridoksal
kemudian di ekskresikan melalui urine.
Fungsi vitamin B6 membantu mencerna protein dan respirasi seluler, serta berperan dalam
metabolisme asam amino dan asam lemak.
Sumber vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati,
ginjal, sereal, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung
sedikit vitamin B6.
Dampak jika kekurangan vitamin B6 pada manusia akan terjadi insomnia, cepat marah,
lelah, paranoid, depresi, gelisah, berat badan cepat naik ataupun cepat turun. Jika Kelebihan akan
menimbulkan masalah seperti kesemutan dan mati rasa, rendahnya koordinasi otot hingga
kelumpuhan, sulit bernafas, alergi pada kulit sakit kepala, kerusakan saraf dan perubahan psikis.

6. Vitamin B7

9
Vitamin B7 atau biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan
oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim.
Sumber biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis
oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, sereal, khamir, kacang
kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (pisang, jeruk, semangka, stroberi).
Dampak jika kekurangan biotin biasanya tidak tampak pada manusia tetapi pada saat
konsumsi telur putih yang banyak dapat menimbulkan dermatitis. Kelebihan vitamin B7 akan
mengakibatakan tubuh menjadi lemas, kulit menjadi rusak.

7. Vitamin B9
Vitamin B9 atau Asam folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam
sintesa sel-sel baru. Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Asam folat berperan sebagai pembawa
karbon tunggal dalam pembentukan hem (pembentukan sel darah merah), perbaikan DNA,
perkembangan bayi, pembentukan jaringan tubuh, mengoptimalkan fungsi otak, pertumbuhan
rambut.
Sumber vitamin B9 yaitu : selada, bayam, asparagus, semangka, biji bunga matahari,
kacang-kacangan, hati dan kuning telur.
Dampak jika kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan terganggunya fungsi otak,
pertumbuhan tulang belakang, sariawan, diare, dll. kekurangan darah, kehilangan berat badan
dan lemas. Kelebihan asam folat yaitu : merasa sulit tidur, ruam di kulit, terjadi kejang, muncul
rasa kesemutan, terasa mual, kelelahan.

8. Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan
pengoksidasi dan pereduksi. Proses absorbsi, dimulai dari konsumsi vitamin B 12 dalam vena
porta memakan waktu 8-12 jam. Vitamin B 12 yang terikat pada TC-2 kemudian dibawah
kejaringan-jaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus.

10
Fungsi vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme
sel-sel tulang.
Sumber vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
(kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur.
Dampak vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan kerusakan syaraf ( defisiensi jarang
terjadi kecuali pada vegetarian yang tidak makan dari hewani), Pada ibu hamil menyebabkan
terhambatnya perkembangan otak dan syaraf janin, pada bayi menyebabkan anemia dan refleks
menurun, pada anak menyebabkan menurunnya daya ingat dan menyebabkan kebodohan, pada
remaja meyebabkan nafsu makan turun, kerusakan syaraf dan mudah marah, pada orang dewasa
menyebabkan gangguan pendengaran, mudah marah dan tersinggung. Kelebihan vitamin B 12
adanya masalah pada kardiovaskular, maupun masalah kulit.

9. Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C
adalah vitamin yang paling stabil. Setelah vitamin C diabsorbsi tekanan darah meningkat.
Distribusinya luas mencapai seluruh tubuh, terendah dalam otot dan lemak, sedangkan tertinggi
dalam kelenjar. Asam askorbat berperan sebagai koenzim atau kofaktor. Mempunyai kemampuan
reduksinya yang kuat dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi.
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah
terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, papaya, dan tomat. Vitamin C juga banyak
terdapat didalam sayuran dan jenis kol.
Kekurangan vitamin C ditandai dengan malaise, muda tersinggung, gangguan emosi,
artralgia, hyperkeratosis folikel rambut, perdarahan hidung, dan petekies. Skorbut dapat terjadi
bila kadar vitamin C pada leokosit dan trombosit < 2mg/dl dan ini terjadi setelah mendapat diet
yang tidak mengandung vitamin C selama 3-5 tahun. Kelebihana vitamin C dapat menimbulkan
hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

12
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat
kecil dan pada umunya tidak dapat dibentuk oleh tubuh tetapi penting untuk melakukan fungsi
metabolisme. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok
zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik
di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena
penyimpanan dan pengolahan. Manusia dan hewan memerlukan hampir semua vitamin dari
makanan karena tubuh tidak dapat membuat sendiri.

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K
bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan
adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke
seluruh tubuh saat dibutuhkan.

3.2. Saran
Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin didalam
tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola
makan, yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna.

13

Anda mungkin juga menyukai