Anda di halaman 1dari 9

Nama : Annindita Rizky P.S.

NIM : 15715021

TUGAS 1 PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI


A. Perbandingan Antara Kepmen LH No. 51 Tahun 1995 dan Permen LH No. 5 Tahun 2014
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014
1. Hanya mencakup limbah industri Mengatur limbah domestik meliputi:
 Kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan
perniagaan, dan apartemen;
 Rumah makan dengan luas bangunan lebih dari 1000
m2 (seribu meter persegi); dan
 Asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau
lebih.
2. Mengatur 21 jenis industri sebagai berikut: Mengatur 44 jenis industri sebagai berikut:
1. Soda kostik/klor; industri pelapisan logam dan galvanis; b. industri penyamakan
2. Pelapisan logam; kulit; c. industri minyak sawit; d. industri karet; e. industri
3. Penyamakan Kulit; tapioka; f. industri monosodium glutamat dan inosin
4. Minyak sawit; monofosfat; g. industri kayu lapis; h. industri pengolahan
5. Pulp dan kertas;
susu; i. industri minuman ringan; j. industri sabun, deterjen
6. Karet;
7. Gula; dan produk-produk minyak nabati; k. industri bir; l. industri
8. Tapioka; baterai timbal asam; m. industri pengolahan buah-buahan
9. Tekstil; dan/atau sayuran; n. industri pengolahan hasil perikanan; o.
10. Pupuk urea; industri pengolahan hasil rumput laut; p. industri pengolahan
11. Ethanol; kelapa; q. industri pengolahan daging; r. industri pengolahan
12. Mono Sodium Glutamat (MSG); kedelai; s. industri pengolahan obat tradisional atau jamu; t.
13. Kayu lapis; industri peternakan sapi dan babi; u. industri minyak goreng
14. Susu, makanan yang terbuat dari susu; dengan proses basah dan/atau kering; v. industri gula; w.
15. Minuman ringan;
industri rokok dan/atau cerutu; x. industri elektronika; y.
16. Sabun, diterjen dan produk-produk minyak
nabati; industri pengolahan kopi; z. industri gula rafinasi; aa. industri
17. Bir; Petrokimia Hulu; bb. industri rayon; cc. industri keramik; dd.
18. Baterai sel kering; industri asam tereftalat; ee. polyethylene tereftalat; ff.
19. Cat; industri petrokimia hulu; gg. industri oleokimia dasar; hh.
20. Farmasi; industri soda kostik/khlor; ii. industri pulp dan kertas; jj.
21. Pestisida; industri ethanol; kk. industri baterai kering; ll. industri cat;
mm. industri farmasi; nn. industri pestisida; oo. industri
pupuk; pp. industri tekstil; qq. perhotelan; rr. fasilitas
pelayanan kesehatan; ss. rumah pemotongan hewan
3. Baku mutu untuk soda kostik dipisahkan Baku mutu tidak dipisahkan berdasarkan prosesnya
berdasarkan prosesnya antara lain menjadi proses
raksa dan proses diafragma.
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014
4. Baku mutu untuk industri soda kostik lebih longgar, Baku mutu untuk industri soda kostik lebih ketat, sebagai
sebagai berikut: berikut:

5. Pelapisan logam dibagi menjadi pelapisan krom, Pelapisan logam tidak dibagi lagi
nikel, dan tembaga
6. Baku mutu limbah industri pelapisan logam dan Baku mutu limbah industri pelapisan logam dan galvanis
galvanis adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:

7. Baku mutu untuk industri penyamakan adalah Baku mutu untuk industri penyamakan adalah sebagai
sebagai berikut: berikut:

8. Baku mutu untuk industri minyak sawit adalah Baku mutu untuk industri minyak sawit adalah sebagai
sebagai berikut: berikut:
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014

9. Baku mutu untuk industri pulp dan kertas adalah Baku mutu untuk industri pulp dan kertas adalah sebagai
sebagai berikut: berikut:

10. Baku mutu untuk industri karet adalah sebagai Baku mutu untuk industri karet adalah sebagai berikut:
berikut:
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014
11. Baku mutu untuk industri gula adalah sebagai
berikut:

12. Baku mutu untuk industri tapioka adalah sebagai Baku mutu untuk industri tapioka adalah sebagai berikut:
berikut:

13. Baku mutu untuk industri tekstil adalah sebagai Baku mutu untuk industri tekstil adalah sebagai berikut:
berikut:
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014

14. Baku mutu untuk industri pupuk adalah sebagai Baku mutu untuk industri pupuk adalah sebagai berikut:
berikut:

15. Baku mutu untuk industri ethanol adalah sebagai Baku mutu untuk industri ethanol adalah sebagai berikut:
berikut:

16. Baku mutu untuk industri MSG adalah sebagai Baku mutu untuk industri MSG adalah sebagai berikut:
berikut:

17. Baku mutu untuk industri kayu lapis adalah sebagai Baku mutu untuk industri kayu lapis adalah sebagai berikut:
berikut:
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014

18. Baku mutu untuk industri pengolahan susu adalah Baku mutu untuk industri pengolahan susu adalah sebagai
sebagai berikut: berikut:

19. Baku mutu untuk industri ethanol adalah sebagai Baku mutu untuk industri ethanol adalah sebagai berikut:
berikut:

20. Baku mutu untuk industri minuman ringan adalah Baku mutu untuk industri minuman ringan adalah sebagai
sebagai berikut: berikut:

21. Baku mutu untuk industri sabun, deterjen dan Baku mutu untuk industri sabun, deterjen dan produk-produk
produk-produk minyak nabati adalah sebagai minyak nabati adalah sebagai berikut:
berikut:
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014

22. Baku mutu untuk industri bir adalah sebagai berikut: Baku mutu untuk industri bir adalah sebagai berikut:

23. Baku mutu untuk industri baterai kering adalah Baku mutu untuk industri baterai kering adalah sebagai
sebagai berikut: berikut:

24. Baku mutu untuk industri cat adalah sebagai berikut: Baku mutu untuk industri cat adalah sebagai berikut:
No. Kepmen LH. No. 51 Tahun 1995 Permen LH No. 5 Tahun 2014

25. Baku mutu untuk industri farmasi adalah sebagai Baku mutu untuk industri ethanol adalah sebagai berikut:
berikut:

26. Baku mutu untuk industri pestisida adalah sebagai Baku mutu untuk industri pestisida adalah sebagai berikut:
berikut:

27. Baku mutu pada regulasi ini cenderung lebih Baku mutu pada regulasi ini cenderung lebih ketat.
longgar.
B. Perbandingan Antara Kepmen LH No. 51 Tahun 1995 dan Permen LH No. 5 Tahun 2014
No. Permen LH No. 5 Tahun 2014 Permen LH No. 68 Tahun 2016
1. Mengatur industri dan juga limbah domestik dengan cakupan: Mengatur pengolahan limbah domestic secara
 Kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan keseluruhan namun tidak membahas limbah
perniagaan, dan apartemen; industri
 Rumah makan dengan luas bangunan lebih dari 1000 m2
(seribu meter persegi); dan
Asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih.
2. Baku mutu air limbah domestik: Baku mutu air limbah domestik:

Anda mungkin juga menyukai