Anda di halaman 1dari 1

Pemicu 1: Kultur Jaringan

Herbal sudah lama dipercaya dari sejak nenek moyang kita memiliki khasiat yang baik untuk
kesehatan tubuh. Beruntungnya, tumbuhan herbal ini banyak dan mudah sekali ditemukan di
Indonesia. Diantara herbal-herbal yang berkhasiat, ginseng merupakan salah satu herbal yang
digemari oleh masyarakat. Namun, 90% dari bahan baku ginseng di industri farmasi ini masih
mengandalkan impor dari cina, india, dan korea.

Berangkat dari pertanyaan tersebut, salah satu perusahaan di Indonesia mengeluarkan dana
investasi hingga 200 miliar untuk melakukan kultur jaringan. Kultur jaringan dianggap menjadi
solusi untuk meningkatkan produksi ginseng local dan menekan impor ginseng.

Pertanyaan:

1. Mengapa kultur jaringan dianggap sebagai solusi untuk pengembangan ginseng di


Indonesia? Mengapa tidak dikembangkan secara konvensional?
2. Dalam kultur sel ada istilah pluripotency, totipotency, dan plasticity. Jelaskan tentang
apa itu pluripotency, totipotency, dan plasticity? Manakan yang termasuk sifat dari
tanaman? Berdasarkan sifat tersebut, apakah semua tanaman dapat dibudidayakan
dengan menggunakan kultur jaringan?
3. Apa yang anda ketahui tentang embryogenesis somatik?
4. Bagaimana kultur jaringan tanaman ginseng tersebut dapat dilakukan?
5. Metode apa sajakan yang dapat digunakan dalam kultur jaringan? Berdasarkan hal
yang tersebut, metode apa yang sesuai untuk digunakan dalam kultur jaringan
ginseng? Apakah daun ginseng dapat digunakan untuk kultur jaringan? Bagaimana
langkahnya?
6. Apakah media berpengaruh terhadap kultur jaringan? Apa saja media-media yang
dapat dipakai dalam kultur jaringan? Jelaskan?
7. Hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam kultur jaringan?
8. Sebutkan aplikasi-aplikasi lainnya yang dapat dilakukan dari kultur jaringan?

Anda mungkin juga menyukai