Sejarah Ekonomi
Sejarah Ekonomi
sudah berdiripada Abad yang ke-7, kerajaan sriwijaya ini memiliki kekuasaan yang cukup besar di
nusantara dengan menguasai dua pulau besar, yaitu pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Terutama
Pulau Jawa yang sangat dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya, apalagi setelah kerajaan Sriwijaya behasil
meruntuhkan kerajaan Terumanagara dan kerajaan Holling.
Kerajaan Sriwijaya seperti sudah diketahui pada edisi-edisi sebelumnya (dan sekarang kita sudah
masuk ke edisi yang ke-8), bahwa kerajaan Sriwijaya dengan kekuasaan politiknya yang sangat
berpengaruh, juga menguasai sektor perdagangan, sehingga tidak mengherankan kerajaan
Sriwijaya menjadi pusat perdagangan terbesar di benua Asia. Kekuasaan dari segi politik maupun
perdagangan tidak terlepas dari ekspansi (perluasan wilayah) yang dilakukan pihak kerajaan
Sriwijaya, terutama pada Abad ke-8.
Berdasarkan dari berbagai sumber sejarah bahwa kerajaan Sriwijaya sangat kental dengan ajaran
Budha Wajrayana, ajaran tersebut berkembang di Ibu kota kerajaan Sriwijaya. Berdasarkan dari
prasati kota kapur, disana disebutkan tentang keperkasaan kerajaan Sriwijaya dengan
balatentaranya yang sangat kuat di tanah Jawa. Dan juga ada prasasti-prasasti lainnya yang
menyebutkan tentang sejarah masa lalu dari kerajaan Sriwijaya tersebut.
Kebanyakan Prasasti tersebut menggunakan Bahasa melayu kuno, yang perlu diketahui bahwa
Bahasa melayu kuno ini merupakan leluhur dari bahasa Indonesia dan bahasa Melayu (modern /
sekarang). Dan Bahasa Melayu kuno telah digunakan di Nusantara pada Abad yang ke-7 masehi.
Hal tersebut ditandai dengan ditemukannya beberapa peninggalan seperti prasasti Sriwijaya dan
prasasti yang di tempat lainnya , yang prasasti-prasasti tersebut menggunakan Bahasa Melayu
Kuno.
Informasi sejarah diatas terdapat pada buku Nugroho Notosusanto, Marwati Djoened Poesponegoro
pada tahun 1992 dengan judul “Sejarah nasional Indonesia: Jaman kuna”, penerbit PT Balai
Pustaka (ISBN 979-407-408-X).
Kekayaan melimpah yang dimiliki oleh kerajaan Sriwijaya ini membuat Kerajaan Sriwijaya
mempunyai pengaruh yang sangat bsar di daerah Asia Tenggara, banyak pihak yang tunduk kepada
kerajaan Sriwijaya karena kekayaan Kerajaan Sriwijaya yang sangat melimpah saat itu. Kerajaan
Sriwijaya juga memiliki peran dengan menjadi tempat pelabuhan utama di daerah Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya juga melakukan perdagangan hingga negeri Tiongkok, yang tentunya setelah
kerajaan Sriwijaya mendapatkan persetujuan dan perlindungan dari pihak kerajaan atau kekaisaran
China untuk dapat berdagang disana. Kerajaan Sriwijaya sangat baik dalam mengelola sistem
perdagangan dengan negeri yang jauh dari kerajaan Sriwijaya (luar Asia Tenggara), selain itu juga
menguasai daerah pelayaran antara India dan Tiongkok.
Informasi sejarah diatas terdapat pada buku In Suminto Sucipto dengan judul: Perkembangan
Masyarakat pada Masa Kerajaan Hindu Budha serta Peningalannya (ISBN 978-979-045-686-0).