Company Overview
PT Pembangunan Perumahan, Tbk atau PT PP
Jan 2019
(Persero) Tbk merupakan pemain utama dalam bisnis
konstruksi nasional dengan menyelesaikan berbagai BUY
proyek besar di seluruh Indonesia. PT PP (Persero),
Price (3/01/2019) IDR 1.975
awalnya didirikan dengan nama NV Pembangunan
Intrinsic Value IDR 8.946
Perumahan berdasarkan Akta Notaris No 48 tanggal 26
IDX CODE PT PP
Agustus 1953. PT PP (Persero) telah diberikan
kepercayaan untuk melaksanakan pembangunan rumah Construction industry
Pemerintah Republik Indonesia, yang tertuang pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 64 Tahun 2003 tentang Penjualan Saham Milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Pembangunan Perumahan tanggal 31 Desember 2003. Jual beli saham
dilaksanakan antara KKPSPP serta Pemerintah Negara Republik Indonesia secara notarial pada 9
Februari 2004. Program EMBO yang terjadi memberikan perubahan kepemilikan saham
Perseroan yakni KKPSPP sebesar 49% serta RI sebesar 51%.
PT PP (Persero) Tbk melaksanakan program Penawaran Umum Perdana Saham kepada
masyarakat (Initial Public Offering/IPO) pada tahun 2009. Program IPO dilaksanakan oleh PT
PP (Persero) Tbk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 76 tahun 2009
tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara melalui Penerbitan dan Penjualan
Saham Baru pada PT PP (Persero) tanggal 28 Desember 2009. Seiring dengan Peraturan
Pemerintah tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara, maka pada 9 Februari 2010
Perseroan telah memenuhi kewajiban pencatatan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak
tanggal tersebut, saham PT PP (Persero) Tbk secara resmi telah tercatat dan dapat
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tanggal 9 Februari 2010, PT PP (Persero) Tbk memperoleh izin untuk
melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana kepada publik atas sejumlah 1.038.976.500
lembar saham biasa dengan nilai Rp 100 setiap saham yang mewakili 48,9% dari Modal
Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum tersebut, dengan harga
penawaran sebesar Rp 560 setiap saham. Pada 31 Desember 2017, komposisi pemegang saham
PT PP (Persero) Tbk, adalah:
Tabel 1. Komposisi Pemegang Saham PT PP (Persero) Tbk
Mayoritas saham PT PP (Persero) Tbk dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sebesar 51%
dengan jumlah saham yang dikuasai ialah 3.161.947.836 lembar. Masyarakat merupakan
pemegang saham terbesar kedua yakni sebesar 48,92%, dengan jumlah saham yang dikuasai
2
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
sebesar 3.032.763.426 sedangkan sisanya dimiliki oleh Koperasi Karyawan sebesar 0,08%
dengan jumlah saham yang dikuasai ialah 5.186.092 lembar.
Aset lancar PT PP meningkat Rp 5,38 triliun atau 22% dari Rp 24,52 triliun pada tahun
2016 menjadi Rp 29,90 triliun di tahun 2017. Aset tidak lancar sebesar Rp 6,69 triliun pada
3
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
tahun 2016, meningkat Rp 5,18 triliun atau 78% pada tahun 2017 menjadi sebesar Rp 11,87
triliun. Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama meningkat sebesar Rp 519,53 miliar
atau 78% menjadi Rp 1,18 triliun pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 664,13
miliar.
Pada akhir tahun 2016, jumlah liabilitas sebesar Rp 20,43 triliun terdiri dari 77,69%
liabilitas jangka pendek da 22,31% liabilitas jangka panjang. Nilai jumlah liabilitas ini naik
sebesar Rp 7,10 triliun atau sebesar 35% menjadi Rp 27,54 triliun pada akhir tahun 2017.
Kenaikan liabilitas tersebut terutama berasal dari peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar
Rp 4,83 triliun atau sebesar 30% dan diikuti peningkatan liabilitas jangka panjang sebesar Rp
2,26 atau sebesar 50%.
Jumlah ekuitas PT PP sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp 14,24 triliun. Nilai
jumlah ekuitas ini lebih tinggi Rp 3,46 triliun. Nilai jumlah ekuitas ini lebih tinggi Rp 3,46 triliun
atau 32% dari Rp 10,77 triliun pada 31 Desember 2016. Pendapatan usaha diperoleh dari jasa
4
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
konstruksi Engineering, Procurement, Construction (EPC), Properti dan Realti, Pracetak, dan
Peralatan. Secara keseluruhan PT PP (Persero) Tbk berhasil membukukan pendapatan usaha
tahun 2016 sebesar Rp 16,45 triliun, mengalami kenaikan Rp 5,04 triliun atau 31% menjadi
sebesar Rp 21,5 triliun pada Desember 2017.
Laba kotor merupakan selisih dari pendapatan usaha dan beban pokok pendapatan. PT PP
berhasil membukukan laba kotor tahun 2017 sebesar Rp 3,25 triliun, pencapaian tersebut lebih
tinggi dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 2,5 triliun (meningkat 32%). Pertumbuhan laba kotor
dipengaruhi oleh keberhasilan Perseroan meningkatkan efisiensi di masing-masing segmen
usaha. Peningkatan laba kotor berimplikasi pada peningkatan laba bersih PT PP dari Rp 1,14
triliun pada tahun 2016 meningkat menuju angka Rp 1,72 di tahun 2017.
Informasi Saham
5
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
B. Analisis Ekonomi
Ekonomi suatu negara berpengaruh pada perusahaan. Untuk mengetahui perekonomian di
Indonesia, dapat dilhat dari inflasi dan tren pertumbuhan ekonomi nasional.
Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa laju inflasi sepanjang 2017
sebesar 3,61% di bawah prediksi pemerintah. Besaran inflasi pada 2017 yang rendah disebabkan
oleh kebijakan pemerintah yakni pengaturan harga barang dan jasa. Tingkat inflasi yang berada
pada level cukup rendah akan dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Laporan Inflasi (Indeks Harga Konsumen) Tahun 2017
6
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
C. Analisis Industri
Suatu industri dapat dianalisis dengan
menggunakan Porter’s Five Forces. Dalam upaya
memenangkan persaingan Kotler dan Keller
(2008:320- 321) dan David & David (2016:60)
menyebutkan lima kekuatan (porter’s five forces)
yang harus dipertimbangkan khususnya dalam
menentukan posisi perusahaan dan penentuan
strategi yang tepat yaitu pesaing industri, pendatang
baru potensial, ancaman produk pengganti, ancaman daya tawar pembeli yang semakin besar,
dan ancaman daya tawar pemasok yang semakin kuat.
Persaingan dalam Industri (Industry Rivalry)
PT PP hanya memiliki beberapa pesaing dalam usaha konstruksi, beberapa pesaingnya ialah PT
Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Acset Indonusa Tbk, PT Duta Graha Indah Tbk,
dan lain-lain. Apabila dikelompokkan ke dalam jenis pasar, PT PP termasuk ke dalam pasar
oligopoli.
Masuknya Pesaing Baru (Threat of New Entrants)
PT PP merupakan perusahaan konstruksi yang memerlukan modal yang sangat besar untuk
memulai usaha tersebut. Hal tersebut memberikan implikasi pada peluang kompetitor untuk
masuk sangat kecil karena modal awal yang diperlukan cukup besar.
7
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
D. Analisis Perusahaan
Bagian ini akan dilakukan analisis SWOT sebagai berikut:
Kekuatan Peluang
-Salah satu perusahaan konstruksi BUMN -Sektor infrastruktur menjadi prioritas
yang terbesar di Indonesia pemerintah
-Memiliki keuntungan yang paling tinggi -Berbagai daerah sedang gencar melaksanakan
pada sektor konstruksi pembangunan infrastruktur
-Memiliki diversifikasi bisnis yang
meningkatkan laba
Kelemahan Ancaman
-Keterlambatan pembiayaan dari pemerintah -Kompetisi yang semakin ketat dengan
dapat berpengaruh pada arus kas perusahaan kompetitor
-Tidak menargetkan untuk memperluas -Naiknya bahan baku dan UMR dapat
peluang usaha ke luar negeri menekan pendapatan perusahaan
-Dana yang besar dibutuhkan untuk -Indonesia mengalami kondisi politik yang
melaksanakan suatu proyek sehingga perlu tidak stabil seperti isu politik tentang
melaksanakan penerbitan obligasi pemilihan presiden
8
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
9
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
Untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan dapat dilihat pula dari rasio likuiditas,
aktivitas, solvabilitas, serta profitabilitas. Dengan melihat keempat rasio tersebut akan tercermin
kondisi keuangan perusahaan.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ialah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
utang jangka pendeknya. Rasio likuiditas PT PP, ialah:
2015
10
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
a) Rasio Kas (Cash Ratio), PT PP mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai 2016.
Peningkatan paling signifikan terjadi pada tahun 2016. Namun pada tahun 2017 turun
hingga mencapai 46,32%. Rasio kas dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk melunasi utang yang harus segera dipenuhi dengan aset lancar yang
lebih liquid. Rasio kas ini umumnya merupakan pandangan yang lebih konservatif
terhadap kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajibannya dari rasio likuiditas ini
karena aset-aset lain dan piutang tidak dimasukkan ke dalam perhitungan rasio kas ini.
b) Rasio Cepat (Quick Ratio), PT PP mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar 2%
namun mengalami kenaikan sebesar 3% di tahun 2015, kenaikan yang cukup signifikan
terjadi pada tahun 2016 hingga mencapai 57,52%, namun di tahun 2017 mengalami
penurunan hingga mencapai 45,33%. Rasio cepat ini yang meningkat dan mengalami
penurunan yang tidak terlalu signifikan pada tahun 2017, rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya yang harus segera dipenuhi
dengan kas dan setara kas.
c) Rasio Lancar (Current Ratio), PT PP mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga
tahun 2016 namun menurun pada tahun 2017 hingga mencapai 144,48%. PT PP selalu
memiliki nila rasio lancar di atas 1 hal ini menjadi indikasi yang baik, berarti PT PP
memiliki kemampuan untuk membayar utang-utangnya.
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas dapat digunakan untuk mengetahui seberapa cepat perusahaan beroperasi.
Rasio aktivitas dapat juga digunakan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam
menggunakan serta mengelola sumber daya atau aset-asetnya. Rasio untuk mengukur aktivitas
perusahaan, adalah:
2017 2016 2015 2014 2013
11
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas ialah rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya aset sebuah
perusahaan yang didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung
oleh perusahaan dibandingan dengan aset yang dimiliki. Rasio ini merupakan ukuran yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya, baik kewajiban jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi.
2017 2016 2015 2014 2013
a) Rasio Total Kewajiban Terhadap Aset (Debt to Assets Ratio), dari tahun 2013 debt to
assets ratio mengalami penurunan sampai tahun 2016, namun pada tahun 2017
mengalami peningkatan menjadi sebesar 65,91%. Rasio ini menjelaskan bahwa
keseluruhan aset yang dimiliki oleh PT PP didanai dengan utang sebesar 65,91%. Debt to
assets ratio yang semakin kecil maka semakin kecil utang yang dimiliki perusahaan.
Artinya semakin kecil kewajiban yang harus dipenuhi.
b) Rasio Hutang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio), dari tahun 2013 hingga tahun
2016 debt to equity ratio PT PP mengalami penurunan hingga mencapai 189,62% namun
12
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
mengalami peningkatan pada tahun 2017 hingga mencapai 193,35%. Hal ini
menunjukkan bahwa 193,35% dari setiap rupiah modal perseroan menjadi jaminan utang.
Semakin kecil persentase DER maka semakin baik kemampuan perusahaan untuk
melunasi utangnya.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio profitabiltas dapat dilaksanakan dalam beberapa periode untuk memonitor dan
mengevaluasi tingkat perkembangan profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu.
2017 2016 2015 2014 2013
a) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), PT PP memiliki margin laba kotor yang
meningkat dari tahun 2013 hingga tahun 2016. Margin laba kotor pada tahun 2016
sebesar 14,70% sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan hingga mencapai
14,58%. Rasio GPM dari PT PP mengalami kenaikan dari tahun 2013 hingga tahun 2016,
hal tersebut menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan perusahaan dalam menekan
beban pokok penjualan, sehingga perusahaan bisa menghasilkan laba kotor yang tinggi.
Namun, pada tahun 2017 rasio GPM perusahaan mengalami penurunan tetapi tidak
terlalu signifikan.
b) Margin Laba Usaha (Operating Profit Margin), PT PP mengalami peningkatan pada
margin laba usaha dari tahun 2013 sampai 2016. Pada tahun 2016 margin laba usaha
mencapai 11,75% namun mengalami penurunan pada tahun 2017 menjadi 11,32%,hal ini
mengindikasikan kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam
hubungannya dengan penjualan mengalami penurunan.
c) Margin laba bersih (net income margin), menunjukkan kemampuan PTPP dalam
menetapkan harga jual suatu produk, relatif terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
13
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
14
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
Struktur Modal
Struktur modal PTPP lebih banyak berasal dari liabilitas daripada ekuitas. Aset didanai
dengan liabilitas sebesar 65,59% pada tahun 2016 dan mengalami peningkatan hingga mencapai
65,91% pada tahun 2017. Aset yang didanai dengan ekuitas pada tahun 2016 sebesar 34,41% dan
pada tahun 2017 mengalami penurunun hingga mencapai 34,09%.
Perseroan mengelola permodalan untuk melindungi kemampuannya dalam
mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga dapat tetap memberikan imbal hasil bagi
pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya serta mempertahankan
struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Untuk mempertahankan atau
menyesuaikan struktur permodalannya, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang
dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi
liabilitas. Konsisten dengan entitas lain dalam industry, Perseroan dan Entitas Anak memonitor
modal berdasarkan rasio utang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah utang
dengan jumlah modal. Utang ialah jumlah liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Berdasarkan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 20,70 triliun atau mengalami
peningkatan 30% dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 6,84 triliun atau mengalami
peningkatan sebesar 33% dari tahun 2017, berimplikasi pada rasio hutang terhadap modal
perseroan menjadi sebesar 193,35%. Nila tersebut menunjukkan perseroan masih
mempertahankan strategi yang diterapkan, yakni mempertahankan rasio utang terhadap modal
maksimum sebesar 500% dengan tetap mempertimbangkan tingkat risiko bisnis.
15
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
F. Analisis Prospektif
Analisis prospektif dilaksanakan dengan menganalisis laporan keuangan. Analisis ini
hanya dapat dilaksanakan saat sudah menyelesaikan penyesuaian laporan keuangan hitoris yang
menggambarkan performa ekonomi perusahaan sesungguhnya. Pada analisis laporan keuangan
PT PP, akan digunakan metode analisis nilai laba residu. Sebelum itu, dilaksanakan analisis
akuntansi prospektif terlebih dahulu pada laporan laba rugi serta neraca.
Pertama-tama laporan laba rugi dianalisis secara akuntansi. Analisis yang dilaksanakan
ialah memprediksi nilai-nilai setiap akun ke 5 tahun mendatang. Prediksi dilaksanakan dengan
atas pertimbangan pribadi penulis serta secara matematis. Prediksi dikatakan dilaksanakan secara
matematis karena menggunakan metode pertumbuhan dari setiap akun laporan historis. Seleksi
atas akun permanen dengan akun transitori dari laporan keuangan yang terkait juga perlu
dilaksanakan. Rata-rata rasio yang dipilih untuk membentuk asumsi berupa akun laporan laba
rugi yang dibandingkan dengan pendapatan maupun laba sebelum pajak. Untuk melaksanakan
proyeksi laporan laba rugi, penulis mengambil rasio berdasarkan dari tahun sebelumnya
Selanjutnya dilaksanakan analisis laporan neraca secara akuntansi. Analisis
dilaksanakan sama dengan yang diaplikasikan pada laporan laba rugi. Namun rasio
didasarkan pada tingkat perputaran akun-akun tertentu yang mana perubahannya
akan sangat signifikan jika suatu saat terjadi perubahan.
16
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
PT PP (Persero) Tbk dan Entitas Anak
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Acuan Proyeksi Terminal Year
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan Usaha 14,217,372,867,769 16,458,884,219,698 21,502,259,604,154 28,091,039,581,595 36,698,771,166,465 47,944,106,917,671 62,635,268,568,162 81,828,135,318,959 106,902,131,703,821
Beban Pokok Pendapatan (12,151,086,485,621) (13,928,592,564,603) (17,992,889,824,981) (23,506,319,315,538) (30,709,188,637,217) (40,119,180,467,903) (52,412,607,198,144) (68,473,018,672,569) (89,454,704,445,614)
Laba Kotor 2,066,286,382,148 2,530,291,655,095 3,509,369,779,173 4,584,720,266,058 5,989,582,529,247 7,824,926,449,768 10,222,661,370,018 13,355,116,646,390 17,447,427,258,207
Beban Usaha (388,655,651,796) (454,895,494,305) (689,401,405,550) (900,649,630,664) (1,176,629,102,703) (1,537,174,943,721) (2,008,200,206,994) (2,623,558,292,986) (3,427,476,051,804)
Beban Penyusutan (80,612,212,413) (110,152,389,316) (294,612,575,003) (474,877,659,636) (657,335,586,002) (657,335,586,002) (657,335,586,002) (657,335,586,002) (657,335,586,002)
Beban Penurunan Nilai Piutang (63,954,616,817) (79,040,033,315) (135,271,286,905) (176,721,476,936) (230,872,945,212) (301,617,651,431) (394,040,140,006) (514,782,975,064) (672,524,153,028)
Beban Penurunan Nilai Persediaan - - 41,597,985,996 41,597,985,996 41,597,985,996 41,597,985,996 41,597,985,996 41,597,985,996 41,597,985,996
Beban Pendanaan/Bunga (372,986,744,301) (408,739,495,709) (653,253,390,934) (853,425,044,594) (1,114,933,832,488) (1,456,574,843,568) (1,902,902,408,280) (2,485,994,860,772) (3,247,760,064,254)
Bagian Laba Ventura Bersama 66,924,769,110 155,067,559,826 361,171,278,220 361,171,278,220 361,171,278,220 361,171,278,220 361,171,278,220 361,171,278,220 361,171,278,220
Bagian Laba Entitas Asosiasi 46,190,743 (250,227,144) 2,635,628,171 2,635,628,171 2,635,628,171 2,635,628,171 2,635,628,171 2,635,628,171 2,635,628,171
Pendapatan Lainnya 121,459,238,692 106,942,815,146 437,847,952,760 572,014,495,134 747,292,708,760 976,280,142,053 1,275,434,517,954 1,666,256,578,944 572,014,495,134
Beban Lainnya (61,118,943,610) (38,569,814,412) (61,291,666,598) (61,291,666,598) (61,291,666,598) (61,291,666,598) (61,291,666,598) (61,291,666,598) (61,291,666,598)
Beban Pajak Final (434,761,337,347) (534,694,905,667) (643,334,764,872) (840,467,126,569) (1,098,005,314,516) (1,434,459,043,780) (1,874,009,825,889) (2,448,248,935,901) (3,198,447,931,989)
Laba Sebelum Pajak 852,627,074,409 1,165,959,670,199 1,875,457,534,458 2,254,707,048,583 2,803,211,682,876 3,758,157,749,109 5,005,720,946,592 6,635,565,800,397 7,160,011,192,054
Pajak Tidak Final (7,209,412,928) (17,483,349,483) (65,239,316,808) (78,431,819,835) (97,511,999,978) (130,730,576,141) (174,128,077,382) (230,823,557,185) (249,066,816,990)
Pajak Tangguhan - - (3,169,351,372) (3,810,248,298) (4,737,170,866) (6,350,942,210) (8,459,209,691) (11,213,498,140) (12,099,762,793)
Beban Pajak Penghasilan - Bersih (7,209,412,928) (17,483,349,483) (68,408,668,180) (82,242,068,133) (102,249,170,844) (137,081,518,351) (182,587,287,073) (242,037,055,324) (261,166,579,783)
Laba Tahun Berjalan 845,417,661,481 1,148,476,320,716 1,807,048,866,278 2,172,464,980,450 2,700,962,512,031 3,621,076,230,758 4,823,133,659,519 6,393,528,745,073 6,898,844,612,271
Perkiraan asumsi dalam persen 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan pendapatan 15.77% 30.64% 30.64% 30.64% 30.64% 30.64% 30.64% 30.64%
Margin Laba Kotor 15.37% 16.32% 16.32% 16.32% 16.32% 16.32% 16.32% 16.32%
Beban Usaha/Pendapatan -2.76% -3.21% -3.21% -3.21% -3.21% -3.21% -3.21% -3.21%
Beban Penyusutan/Aset Tetap -3.35% -6.50% -6.50% -4.77% -3.54% -2.65% -1.99% -1.50%
Beban Penurunan Nilai Piutang/Pendapatan -0.48% -0.63% -0.63% -0.63% -0.63% -0.63% -0.63% -0.63%
Beban Pendanaan/Pendapatan -2.48% -3.04% -3.04% -3.04% -3.04% -3.04% -3.04% -3.04%
Pendapatan Lainnya/pendapatan 0.65% 2.04% 2.04% 2.04% 2.04% 2.04% 2.04% 0.54%
Beban Pajak Final/Pendapatan -3.25% -2.99% -2.99% -2.99% -2.99% -2.99% -2.99% -2.99%
Beban Pajak Penghasilan-Bersih/Laba
Sebelum Pajak -1.50% -3.65% -3.65% -3.65% -3.65% -3.65% -3.65% -3.65%
17
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
PT PP (Persero) Tbk dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Acuan Proyeksi Terminal Year
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 3,025,394,461,065 9,125,168,951,448 9,383,493,938,938 10,874,030,439,647 12,777,828,621,270 15,351,139,919,772 18,698,104,738,284 23,055,788,060,485 26,881,838,393,646
Investasi Jangka Pendek 276,900,000,000 298,908,828,335 203,800,000,000 203,800,000,000 203,800,000,000 203,800,000,000 203,800,000,000 203,800,000,000 203,800,000,000
Piutang Usaha 8,504,786,206,640 11,120,839,747,414 14,528,517,247,779 18,980,384,414,595 24,796,404,642,109 32,394,585,364,794
Pihak Berelasi 2,444,173,039,673 387,090,005,133 559,815,449,636
Pihak Ketiga 483,197,184,267 4,211,146,993,166 5,950,165,085,681
Piutang Retensi 1,478,755,538,704 1,478,755,538,704 1,478,755,538,704 1,478,755,538,704 1,478,755,538,704 1,478,755,538,704
Pihak Berelasi 738,753,730,490 466,151,523,406 678,141,172,159
Pihak Ketiga 441,723,249,562 771,515,890,685 800,614,366,545
Tagihan bruto ke pemberi kerja 7,925,755,512,817 7,925,755,512,817 7,925,755,512,817 7,925,755,512,817 7,925,755,512,817 7,925,755,512,817
Pihak Berelasi 2,601,499,854,105 2,639,121,456,813 4,780,909,597,550
Pihak Ketiga 2,119,821,478,300 2,266,775,818,227 3,144,845,915,267
Piutang lain - lain 314,700,433,864 314,700,433,864 314,700,433,864 314,700,433,864 314,700,433,864 314,700,433,864
Pihak Berelasi 247,315,921 232,666,021,989 257,242,030,771
Pihak Ketiga 3,640,001,869 404,587,858 57,458,403,093
Persediaan 2,498,625,335,323 3,029,900,456,048 2,420,508,274,041 3,162,206,902,224 4,131,178,810,547 5,397,065,686,218 7,050,849,008,758 9,211,389,046,323 12,033,967,548,775
Uang Muka Ventura Bersama 3,000,000,000 3,000,000,000 - - - - - - -
Uang Muka 48,602,192,221 215,395,884,657 257,434,021,157 257,434,021,157 257,434,021,157 257,434,021,157 257,434,021,157 257,434,021,157 257,434,021,157
Pajak dibayar dimuka 467,771,455,951 334,993,170,074 572,305,794,086 572,305,794,086 572,305,794,086 572,305,794,086 572,305,794,086 572,305,794,086 572,305,794,086
Biaya dibayar dimuka 259,322,122,429 522,374,923,041 819,815,889,033 819,815,889,033 819,815,889,033 819,815,889,033 819,815,889,033 819,815,889,033 819,815,889,033
Jaminan 17,864,013,374 20,996,120,922 21,299,157,931 21,299,157,931 21,299,157,931 21,299,157,931 21,299,157,931 21,299,157,931 21,299,157,931
Jumlah Aset Lancar 15,430,535,434,550 24,525,610,631,802 29,907,849,095,888 34,134,889,896,103 39,623,713,526,823 46,870,589,201,361 56,323,204,509,229 68,657,448,096,508 82,904,257,654,807
JUMLAH ASET 19,158,984,502,918 31,215,671,256,566 41,782,780,915,111 48,307,643,013,849 56,809,008,175,214 68,192,958,955,517 83,251,765,534,200 103,111,487,067,374 127,391,174,210,053
Utang bank dari lembaga keuangan jangka panjang 2,815,201,637,219 2,815,201,637,219 2,815,201,637,219 2,815,201,637,219 2,815,201,637,219 2,815,201,637,219
Pihak Berelasi 496,728,002,074 837,061,540,838 1,807,337,964,735
Pihak Ketiga 29,036,221,948 313,202,632,977 1,007,863,672,484
Liabilitas Jangka Panjang
Surat Berharga Jangka Menengah 330,000,000,000 300,000,000,000 1,430,000,000,000 1,430,000,000,000 1,430,000,000,000 1,430,000,000,000 1,430,000,000,000 1,430,000,000,000 1,430,000,000,000
Uang muka pemberi pekerjaan dan konsumen 911,779,722,569 775,054,366,562 878,680,223,687 878,680,223,687 878,680,223,687 878,680,223,687 878,680,223,687 878,680,223,687 878,680,223,687
Sewa Pembiayaan 25,831,545,955 35,296,229,637 274,495,356,917 274,495,356,917 274,495,356,917 274,495,356,917 274,495,356,917 274,495,356,917 274,495,356,917
Utang Obligasi 998,635,662,420 1,597,559,346,694 898,910,920,548 898,910,920,548 898,910,920,548 898,910,920,548 898,910,920,548 898,910,920,548 898,910,920,548
Utang Jangka Panjang Lainnya 447,129,872,292 699,963,594,274 516,807,919,474 516,807,919,474 516,807,919,474 516,807,919,474 516,807,919,474 516,807,919,474 516,807,919,474
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3,241,203,878,433 4,572,158,020,582 6,839,855,594,779 6,839,855,594,779 6,839,855,594,779 6,839,855,594,779 6,839,855,594,779 6,839,855,594,779 6,839,855,594,779
Jumlah Liabilitas 14,011,688,556,532 20,437,542,443,428 27,539,670,430,514 32,199,086,465,773 38,306,508,032,076 46,376,401,498,591 56,919,093,334,726 70,692,305,039,797 88,073,147,570,205
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal Dasar - 25.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor 484,243,650,000 619,989,735,400 619,989,735,400 619,989,735,400 619,989,735,400 619,989,735,400 619,989,735,400 619,989,735,400 619,989,735,400
Tambahan modal disetor 462,018,090,364 4,709,694,768,700 4,709,945,362,707 4,709,945,362,707 4,709,945,362,707 4,709,945,362,707 4,709,945,362,707 4,709,945,362,707 4,709,945,362,707
Perubahan ekuitas pada entitas anak - 256,617,662,722 842,694,595,831 842,694,595,831 842,694,595,831 842,694,595,831 842,694,595,831 842,694,595,831 842,694,595,831
Penghasilan komprehensif lain - 1,148,725,152,404 1,218,116,081,589 1,218,116,081,589 1,218,116,081,589 1,218,116,081,589 1,218,116,081,589 1,218,116,081,589 1,218,116,081,589
Selisih transaksi dengan pihak non pengendali 255,864,120,167 - - - - - - - -
Selisih lebih revaluasi aset tetap 1,193,468,915,718 - - - - - - - -
Pengukuran kembali program pensiun (30,468,377,667) - - - - - - - -
Saldo laba: 5,928,420,694,254 8,322,364,289,315 11,636,421,603,103 16,152,536,345,651 22,239,046,173,754 29,137,890,786,025
Ditentukan penggunanya 1,304,796,685,463 1,896,816,831,748 2,609,833,902,003
Tidak ditentukan penggunanya 740,177,541,834 1,020,027,911,191 1,453,140,728,771
Jumlah 4,410,100,625,879 9,651,872,062,165 11,453,720,406,301 13,319,166,469,781 15,713,110,064,842 19,027,167,378,630 23,543,282,121,178 29,629,791,949,281 36,528,636,561,552
Kepentingan non-pengendali 737,195,320,507 1,126,256,750,973 2,789,390,078,296 2,789,390,078,296 2,789,390,078,296 2,789,390,078,296 2,789,390,078,296 2,789,390,078,296 2,789,390,078,296
Jumlah Ekuitas 5,147,295,946,386 10,778,128,813,138 14,243,110,484,597 16,108,556,548,077 18,502,500,143,138 21,816,557,456,926 26,332,672,199,474 32,419,182,027,577 39,318,026,639,848
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 19,158,984,502,918 31,215,671,256,566 41,782,780,915,111 48,307,643,013,849 56,809,008,175,213 68,192,958,955,517 83,251,765,534,200 103,111,487,067,374 127,391,174,210,053
18
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
Present value of residual income 670,649,363,724 890,462,082,402 1,318,198,941,288 1,789,175,641,222 2,316,002,714,496 2,043,614,458,336
Cumulative present value of residual income 6,984,488,743,131
Terminal value of residual income 34,237,540,856,788
Beginning book value of equity 14,243,110,484,597
Value of equity 55,465,140,084,516
Common shares outstanding 6,199,897,354 lembar
Value of equity per share 8,946 (Nilai Intrinsik Penuh)
19
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
Cost of Equity
CAPM (Capital Asset Pricing Model)
rf (rate free-deposito) 6,31%
beta 1,48
rm (rate market) 8,75%
re = rf + beta (rm-rf) 10,07%
20
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
21
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
Referensi
Annual Report. 2016. Annual Report Tahun 2016 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Annual Report. 2017. Annual Report Tahun 2017 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
David, Fred R & David, Forest R. 2016.Manajemen Strategik “Suatu Pendekatan Keunggulan
Bersaing”.Edisi 15. Salemba Empat: Jakarta.
Janitra, Michael. 2015. Analisis Fundamental PT PP (Persero) Tbk. Student Research of
Surabaya University-Financial Information Analysis 29 May 2015.
Juliando, Pramdia Rahando. 2018. Sri Mulyani: Inflasi 2017 Jauh Di Bawah Prediksi. Diakses
dalam (https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/02/193105326/sri-mulyani-inflasi-
2017-jauh-di-bawah-prediksi) pada tanggal 23 Desember 2018.
Kotler, Philip dan Keller, Lane Kevin. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1.Terjemahan
oleh Bob Sabran. Erlangga: Jakarta.
Laju Inflasi. Diakses dalam (https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx) pada
tanggal 23 Desember 2018
Market Risk Premia. 2018. Imlied Market Risk Premia (IMRP): Indonesia. Diakses dalam
(http://www.market-risk-premia.com/id.html) pada tanggal 25 Desember 2018
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk PT. Diakses dalam
(https://www.reuters.com/finance/stocks/overview/PTPP.JK) pada tanggal Januari 2
2019
Sugianto, Danang. 2018. Laba BUMN Karya Naik, Kok Sahamnya Terus Turun. Diakses dalam
(https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3760208/laba-bumn-karya-naik-kok-
sahamnya-terus-turun) pada tanggal 23 Desember 2018
22
PT PP (Persero) Tbk – Nilai Intrinsik
LAMPIRAN
23