TINJAUAN PUSTAKA
3
kolostrum, payudara akan menghasilkan susu permulaan atau
transisi yang lebih bening dan jumlahnya lebih banyak.4
c. Susu Matang
ASI yang keluar setelah hari ke-10 pasca persalinan dan
komposisinya stabil dan tidak berubah. Bayi dengan lahir
premature atau kurang bulan, ASI yang dihasilkan memiliki
kandungan berbeda, yaitu lebih banyak mengandung protein, hal
ini sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi premature yang
biasanya memiliki berat badan kurang dan banyak hal pada
tubuhnya yang belum sempurna.
Berikut merupakan dua jenis ASI berdasarkan keluarnya :
1) Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal (foremilk).
Air susu ini hanya mengandung sekitar 1% - 2% lemak dan
terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan.
Jumlahnya sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa
haus pada bayi.4
2) Hindmilk
4
dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI
bahkan tidak akan terjadi produksi ASI sehingga untuk memproduksi ASI
yang baik harus dalam keadaan tenang.2
Volume ASI ibu secara bertahap meningkat dari 699 ml/hari pada bulan
pertama menjadi 854 ml/hari pada bulan ke enam dan menjadi 910ml/hari
pada bulan kesebelas.
5
Bersamaan dengan pembentukan refleks prolaktin oleh
adenohipofise, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang
dilanjutkan ke neurohipofise (hipofise posterior) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin.Melalui aliran darah, hormon diangkut
menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus
sehingga terjadi involusi pada organ tersebut. Oksitosin yang
sampai pada alveoli akan mempengaruhi sel mioepitelium.
Kontraksi dari sel akan memeras air susu kemudian keluar dari
alveoli dan masuk ke sistem duktulus yang selanjutnya mengalir
melalui duktus laktiferus dan kemudian masuk ke mulut bayi.
Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah:
1) Melihat bayi
2) Mendengarkan suara bayi
3) Mencium bayi
4) Memikirkan untuk menyusui bayi
Faktor- faktor yang menghambat refleks let down adalah:
1) Keadaan bingung atau pikiran kacau
2) Takut
3) Cemas
6
menghisap sedikit susu dan ibu akan mengalami lecet pada daerah
puting susu.
c. Refleks menelan (Swallowing refleks)
Pada saat ASI keluar dari puting susu, akan disusul dengan gerakan
menghisap yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga
pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan dengan
mekanisme menelan masuk ke lambung.
7
Setengah dari energi ASI berasal dari lemak yang mudah dicerna,
hal ini dikarenakan ezim lipase dalam ASI.
d. Vitamin A
Kandungan vitamin A pada ASI bergantung pada status vitamin
maternal. Bayi yang berasal dari wanita dengan status vitamin A
yang tidak mencukupi akan lahir dengan cadangan vitamin A yang
rendah sehingga efek profektifnya lebih pendek dibandingkan
dengan anak yang memiliki cadangan vitamin A yang lebih banyak.
e. Vitamin D
Konsentrasi vitamin D pada ASI tergantung pada status Vitamin D
ibu yang dapat dilihat dari serum 25 (OH) D. Namun bayi yang
menyusui dapat mempertahankan normalitas status vitamin D pada
awal priode postnatal.
f. Vitamin B6
Berfungsi sebagai koenzim dalam memetabolisme protein,
karbohidrat dan lemak.Istilah tersebut merujuk kepada beberapa
senyawa piridoxin, piridoxal dan bentuk phospat dari senyawa
tersebut.Kandungan vitamin B6 dalam ASI bervariasi tergantung
pada status maternal dan asupan makanan ibu.
g. Besi
Kadar Besi dalam ASI dikontrol secara homeostatis dengan
regulasi reseptor transferin pada kelenjar susu sehingga kadar besi
tidak dipengaruhi oleh status maternal dan diit ibu.
h. Zink
ASI merupakan sumber zink terbaik karena zink mempunyai
ketersediaan biologis tinggi dan dapat diserap dengan baik oleh
bayi dibanding kadar zink yang terkandung dalam susu sapi yang
sedikit lebih tinggi, namun karena terkait kuat dengan kasein dan
asam lambung bayi masih rendah, sehingga zink yang berasal dari
susu sapi tidak mudah diserap oleh bayi.
i. Kalsium
Kalsium sangat diperlukan pada awal kehidupan untuk untuk
pertumbuhan tulang. ASI memiliki mineral yang lengkap,
walaupun kadarnya relatif rendah tapi cukup untuk bayi sampai
8
usia enam bulan, dan garam organik yang terdapat dalam ASI
terutama kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat.
9
Pemberian ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi, tetapi juga
memberikan manfaat untuk ibu. Beberapa manfaat yang dirasakan oleh ibu
yang memberikan ASI kepada bayinya:
a. Mengurangi risiko kanker payudara.
b. Mengurang risiko kanker indung telur dan kanker rahim.
c. Mengurangi risiko pengeroposan tulang.
d. Mengurangi risiko rheumatoid arthritis.
e. Metode KB (memberikan jarak kelahiran) paling aman.
f. Mengurang risiko diabetes maternal.
g. Mengurangi stress dan gelisah.
h. Berat badan cepat kembali normal.
10
c. Imunisasi Dini. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum
mulai mengisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-
bakteri baik yang ia perlukan untuk membangun sistem kekebalan
tubuhnya.
d. Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding Atthacment) karena 1
– 2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur
dalam waktu yang lama.
e. Makanan non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari
susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu
pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
f. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui
ekslusif dan akan lebih lama disusui.
g. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan
sekitarnya, hisapan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang
pengeluaran hormon oksitosin.
h. Bayi mendapatkan kolostrum yaitu ASI yang pertama kali keluar. Cairan
emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Kolostrum, ASI istimewa
yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap
infeksi, penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup
bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi
yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus.
i. Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama
kali dalam kondisi seperti ini. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang
amat indah.
j. Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama
kehidupannya.9
k. Perkembangan psikomotorik lebih cepat.
l. Menunjang perkembangan kognitif.
m. Mencegah perdarahan pada ibu.
n. Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium.10
11
2.2.3. Faktor-Faktor Pendukung Inisiasi Menyusu Dini
Demi menunjang berhasilnya IMD maka ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan dan dipersiapkan, yaitu :
a. Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah dipersiapkan sejak awal
kehamilan
b. Informasi yang diperoleh ibu mengenai IMD
c. Tempat bersalin yang nyaman dan tenaga kesehatan yang terampil.
12
b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua
tangannya.
c. Tali pusat di potong lalu diikat.
d. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.
e. Tanpa digedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu
dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Jika perlu, bayi diberi topi untuk
mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.8
13
f. Tahap terakhir adalah saat bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi akan
menyusu untuk pertama kalinya. Proses sampai bisa menyusu bervariasi.
Ada yang sampai 1 jam.12
14
f. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore harus
segera diberikan setelah lahir
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology dan Academy
Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda
setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa
membahayakan bayi.
g. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur
Menunda memandikan pada bayi berarti menghindarkan hilangnya panas
badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan
melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah
lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal
selesai.
h. Bayi kurang siaga
Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert).
Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat
obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi
memerlukan bantuan lebih untuk bonding.
i. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga
diperlukan cairan lain (cairan prelaktal)
Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi
dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada
saat itu.
j. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi-tidak benar
Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh-kembang bayi. Selain sebagai
imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum
melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda.13
15
Pada keadaan ini, bayi tidak memiliki enzim galaktase, sehingga galaktosa
tidak dapat dipecah. Bayi juga tidak boleh minum susu formula.
b. Ibu dengan HIV/AIDS
Dapat memberikan PASI (Pengganti ASI) yang memenuhi syarat AFASS
(Acceptable, Feasable, Affordable, Sustainable, and Save).
c. Ibu dengan penyakit jantung
Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal
jantung.
d. Ibu yang memerlukan terapi dengan obat-obat tertentu (antikanker).
Ibu yang memerlukan pemeriksaan dengan obat-obat radioaktif perlu
menghentikan pemberian ASI kepada bayinya selama 5x waktu paruh
obat. Setelah itu, bayi boleh menyusu lagi. Sementara itu, ASI teteap
diperah dan dibuang agar tidak mengurangi produksi.14
16