Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Susu Ibu (ASI)


2.1.1 Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara
ibu sebagai makanan utama bayi. ASI merupakan makanan pertama, utama,
dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat
gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi.1

Untuk enam bulan pertama, ASI menyediakan semua nutrisi yang


dibutuhkan oleh bayi, termaksud vitamin dan mineral, sehingga bayi tidak
membutuhkan makanan atau minuman selain ASI. ASI memberikan
kandungan nutrisi lebih, bagi bayi, sehingga meningkatkan sistem kekebalan
tubuh bayi, serta meningkatkan kelangsungan hidup bayi. Bayi yang tidak
diberi ASI memiliki risiko infeksi berulang, tumbuh lambat dan memiliki
risiko meninggal pada usia satu bulan dibandingkan anak yang diberikan
ASI.2

2.1.2 Klasifikasi ASI


a. Kolostrum
Kolostrum disekresi oleh kelenjar mamae pada hari pertama hingga
ketiga atau keempat sejak masa laktasi. 3 Kolostrum memiliki ciri-
ciri yaitu berupa cairan kental berwarna kuning keemasan atau
krem, wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit,
bertindak sebagai laksatif, volume kolostrum sekitar 150-300 ml/
24 jam.1
b. Susu Transisi
Susu transisi yaitu ASI yang keluar pada hari ke-3 sampai hari ke-
10 setelah kelahiran, setelah masa adaptasi dengan perlindungan

3
kolostrum, payudara akan menghasilkan susu permulaan atau
transisi yang lebih bening dan jumlahnya lebih banyak.4

c. Susu Matang
ASI yang keluar setelah hari ke-10 pasca persalinan dan
komposisinya stabil dan tidak berubah. Bayi dengan lahir
premature atau kurang bulan, ASI yang dihasilkan memiliki
kandungan berbeda, yaitu lebih banyak mengandung protein, hal
ini sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi premature yang
biasanya memiliki berat badan kurang dan banyak hal pada
tubuhnya yang belum sempurna.
Berikut merupakan dua jenis ASI berdasarkan keluarnya :

1) Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal (foremilk).
Air susu ini hanya mengandung sekitar 1% - 2% lemak dan
terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan.
Jumlahnya sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa
haus pada bayi.4

2) Hindmilk

Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui


hampir selesai. Hindmilk merupakan ASI yang dikeluarkan
pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya dengan komposisi
relatif konstan. Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak
bervitamin. Air susu ini memberikan sebagian besar energi
yang dibutuhkan oleh bayi.4

2.1.3. Produksi ASI

Proses diproduksinya ASI dimulai saat dirangsang oleh isapan mulut


bayi pada puting susu.5 Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor
kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaaan tertekan, sedih, kurang percaya diri

4
dan berbagai bentuk ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI
bahkan tidak akan terjadi produksi ASI sehingga untuk memproduksi ASI
yang baik harus dalam keadaan tenang.2

Volume ASI ibu secara bertahap meningkat dari 699 ml/hari pada bulan
pertama menjadi 854 ml/hari pada bulan ke enam dan menjadi 910ml/hari
pada bulan kesebelas.

2.1.3.1. Mekanisme pembentukan ASI


Pada seorang ibu yang menyusui dikenal dua refleks yang masing-
masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu refleks
prolaktin dan refleks “let down”.6
a. Refleks Prolaktin
Pada saat menjelang akhir kehamilan hormon prolaktin memegang
peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum
terbatas karena aktifitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan
progesteron yang kadarnya tinggi. Setelah partus berhubung
lepasnya plasenta setelah partus dan kurang berfungsinya korpus
luteum maka estrogen dan progesteron jumlahnya berkurang,
ditambahnya dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting
susu dan kalang payudara, sehingga merangsang ujung-ujung saraf
sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Kemudian
rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis
dan mesensephalon. Hipotalamus akan menekan pengeluaran
faktor-faktor yang menhambat sekresi prolaktin namun sebaliknya
akan merangsang faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin.
Faktor-faktor yang memicu sekresi prolaktin yang akan
merangsang adenohipofise (hipofise anterior) sehingga keluar
prolaktin. Hormon ini akan merangsang sel-sel alveoli yang
berfungsi membuat air susu.

b. Refleks Let Down (milk ejection refleks)

5
Bersamaan dengan pembentukan refleks prolaktin oleh
adenohipofise, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang
dilanjutkan ke neurohipofise (hipofise posterior) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin.Melalui aliran darah, hormon diangkut
menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus
sehingga terjadi involusi pada organ tersebut. Oksitosin yang
sampai pada alveoli akan mempengaruhi sel mioepitelium.
Kontraksi dari sel akan memeras air susu kemudian keluar dari
alveoli dan masuk ke sistem duktulus yang selanjutnya mengalir
melalui duktus laktiferus dan kemudian masuk ke mulut bayi.
Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah:
1) Melihat bayi
2) Mendengarkan suara bayi
3) Mencium bayi
4) Memikirkan untuk menyusui bayi
Faktor- faktor yang menghambat refleks let down adalah:
1) Keadaan bingung atau pikiran kacau
2) Takut
3) Cemas

2.1.3.2. Mekanisme Menyusui


Menurut Nugroho (2011) bayi yang sehat mempunyai tiga refleksi
intrinsik, yang diperlukan untuk keberhasilan menyusui seperti:
a. Refleks mencari ( Rooting refleks)
Payudara ibu yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling
mulut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari
pada bayi. Ini yang menyebabkan kepala bayi berputar menuju
puting susu diikuti dengan membuka mulut dan kemudian puting
susu ditarik masuk kedalam mulut.

b. Refleks menghisap (Sucking refleks)


Teknik menyusui yang baik adalah apabila seluruh kalang
payudara bisa masuk ke dalam mulut bayi, tetapi hal ini tidak
mungkin terjadi bila kalang payudara ibu besar, jadi cukup bila
rahang bayi dapat menekan sinus laktiferus yang terletak pada
puncak belakang payudara di belakang puting susu. Apabila bayi
hanya menekan daerah puting susu maka bayi hanya dapat

6
menghisap sedikit susu dan ibu akan mengalami lecet pada daerah
puting susu.
c. Refleks menelan (Swallowing refleks)

Pada saat ASI keluar dari puting susu, akan disusul dengan gerakan
menghisap yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga
pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan dengan
mekanisme menelan masuk ke lambung.

2.1.4. Komposisi ASI


ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. Komposisi ASI ternyata tidak sama dari waktu ke
waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi air susu ibu (ASI) adalah :6
a. Stadium laktasi
b. Ras
c. Keadaan nutrisi
d. Diet ibu
ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan
komposisi yang sesuai kebutuhan bayi. Menurut Butte et al (2002) yang
dikutip dari tesis Syarif (2008) menyatakan kandungan gizi dari ASI
Eksklusif selama enam bulan pertama yaitu:
a. Energi
Protein, karbohidrat dan lemak adalah penyumbang utama energi
dari ASI konsentrasi protein dan karbohidrat berubah sesuai lama
menyusui anak, tetapi kosentrasi protein dan kabohidrat tersebut
relatif tetap antara wanita pada setiap tingkatan masa menyusui
anak. Keadaan ini tidak sama dengan konsentrasi lemak dalam
Energi ASI, berbeda signifikan setiap antar individu wanita dan
populasi.
b. Protein
Protein ASI menyediakan kira-kira 8% rata-rata kebutuhan energi
selama enam bulan pertama.Konsentrasi protein berubah sesuai
dengan kemajuan masa menyusui.
c. Lemak

7
Setengah dari energi ASI berasal dari lemak yang mudah dicerna,
hal ini dikarenakan ezim lipase dalam ASI.
d. Vitamin A
Kandungan vitamin A pada ASI bergantung pada status vitamin
maternal. Bayi yang berasal dari wanita dengan status vitamin A
yang tidak mencukupi akan lahir dengan cadangan vitamin A yang
rendah sehingga efek profektifnya lebih pendek dibandingkan
dengan anak yang memiliki cadangan vitamin A yang lebih banyak.
e. Vitamin D
Konsentrasi vitamin D pada ASI tergantung pada status Vitamin D
ibu yang dapat dilihat dari serum 25 (OH) D. Namun bayi yang
menyusui dapat mempertahankan normalitas status vitamin D pada
awal priode postnatal.
f. Vitamin B6
Berfungsi sebagai koenzim dalam memetabolisme protein,
karbohidrat dan lemak.Istilah tersebut merujuk kepada beberapa
senyawa piridoxin, piridoxal dan bentuk phospat dari senyawa
tersebut.Kandungan vitamin B6 dalam ASI bervariasi tergantung
pada status maternal dan asupan makanan ibu.

g. Besi
Kadar Besi dalam ASI dikontrol secara homeostatis dengan
regulasi reseptor transferin pada kelenjar susu sehingga kadar besi
tidak dipengaruhi oleh status maternal dan diit ibu.
h. Zink
ASI merupakan sumber zink terbaik karena zink mempunyai
ketersediaan biologis tinggi dan dapat diserap dengan baik oleh
bayi dibanding kadar zink yang terkandung dalam susu sapi yang
sedikit lebih tinggi, namun karena terkait kuat dengan kasein dan
asam lambung bayi masih rendah, sehingga zink yang berasal dari
susu sapi tidak mudah diserap oleh bayi.
i. Kalsium
Kalsium sangat diperlukan pada awal kehidupan untuk untuk
pertumbuhan tulang. ASI memiliki mineral yang lengkap,
walaupun kadarnya relatif rendah tapi cukup untuk bayi sampai

8
usia enam bulan, dan garam organik yang terdapat dalam ASI
terutama kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat.

2.1.5. Manfaat Menyusui


Ada tiga mekanisme bagaimana ASI mempengaruhi kesehatan anak
yaitu: meningkatkan asupan nutrisi, meningkatkan proteksi dari infeksi, dan
penjarangan jarak lahir. Keuntungan menyusui akan semakin meningkat
apabila pemberian ASI Eksklusif dilakukan, dan dilanjutkan dengan
pemberian ASI selama dua tahun atau lebih, berikut beberapa manfaat
menyusui bagi bayi:3
a. Kualitas dan Kuantitas Nutrisi yang Optimal.
Komposisi air susu pada setiap makhluk hidup berbeda-beda, yang
disesuaikan untuk tumbuh kembang anaknya masing-masing.
1) Komposisi ASI setiap ibu berbeda, perbedaan ini bukan karena
makanan, etnik, ataupun gizi ibu tetapi disesuaikan dengan
kemampuan usus bayi yang dikandung.
2) Komposisi ASI ibu dari hari ke hari berbeda disesuaikan
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Bahkan, komposisi isapan pertama tidak sama dengan isapan
terakhir. Isapan pertama susu awal yang banyak mengandung
air sedangkan isapan terakhir lebih banyak mengandung
karbohidrat dan lemak.
b. ASI Meningkatkan Kesehatan Bayi.
Saat lahir bayi dibekali sistem kekebalan tubuh yang cukup
banyak.Daya tahan tubuh ibu cepat menurun, sedangkan daya tahan
tubuh yang dibuat oleh bayi terbentuk lebih lambat. Pada saat daya
tahan tubuh ibu menurun dan daya tahan tubuh bayi belum cukup
banyak terbentuk maka pada saat seperti ini, bayi yang diberi ASI
akan dilindungi oleh daya tahan tubuh dari ASI.
c. ASI Meningkatkan Kecerdasan Bayi.
ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas terbaik.Masa
lompatan pertumbuhan otak adalah 0-6 bulan, bahkan sampai dua
tahun. Jika bayi mengalami kekurangan gizi berat pada masa ini,
maka pengurangan jumlah sel otak akan terjadi sebanyak 15-20%.
d. ASI Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang Ibu dan Anak.

9
Pemberian ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi, tetapi juga
memberikan manfaat untuk ibu. Beberapa manfaat yang dirasakan oleh ibu
yang memberikan ASI kepada bayinya:
a. Mengurangi risiko kanker payudara.
b. Mengurang risiko kanker indung telur dan kanker rahim.
c. Mengurangi risiko pengeroposan tulang.
d. Mengurangi risiko rheumatoid arthritis.
e. Metode KB (memberikan jarak kelahiran) paling aman.
f. Mengurang risiko diabetes maternal.
g. Mengurangi stress dan gelisah.
h. Berat badan cepat kembali normal.

2.2. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


2.2.1. Pengertian
Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah permulaan kegiatan menyusu
dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa diartikan
sebagai cara bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha
sendiri dengan kata lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan
inisiasi menyusu dini ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak
mencari payudara.11 Sementara itu menurut literatur lain, IMD yaitu bayi
yang baru lahir, setelah tali pusat dipotong, di bersihkan agar tidak terlalu
basah dengan cairan dan segera diletakkan diatas perut atau dada ibu,
biarkan minimal 30 menit sampai 1 jam, bayi akan merangkak sendiri
mencari puting ibu untuk menyusu.7
IMD juga dapat diartikan sebagai perilaku pencarian puting payudara
ibu sesaat setelah bayi lahir.8

2.2.2. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini


Inisiasi menyusu dini mempunyai banyak manfaat, yaitu :
a. Mencegah hipotermia karena dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat
selama bayi merangkak mencari payudara.
b. Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stres, pernapasan dan detak
jantung lebih stabil, dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi.

10
c. Imunisasi Dini. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum
mulai mengisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-
bakteri baik yang ia perlukan untuk membangun sistem kekebalan
tubuhnya.
d. Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding Atthacment) karena 1
– 2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur
dalam waktu yang lama.
e. Makanan non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari
susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu
pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
f. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui
ekslusif dan akan lebih lama disusui.
g. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan
sekitarnya, hisapan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang
pengeluaran hormon oksitosin.
h. Bayi mendapatkan kolostrum yaitu ASI yang pertama kali keluar. Cairan
emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Kolostrum, ASI istimewa
yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap
infeksi, penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup
bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi
yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus.
i. Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama
kali dalam kondisi seperti ini. Suatu pengalaman batin bagi ketiganya yang
amat indah.
j. Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama
kehidupannya.9
k. Perkembangan psikomotorik lebih cepat.
l. Menunjang perkembangan kognitif.
m. Mencegah perdarahan pada ibu.
n. Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium.10

11
2.2.3. Faktor-Faktor Pendukung Inisiasi Menyusu Dini
Demi menunjang berhasilnya IMD maka ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan dan dipersiapkan, yaitu :
a. Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang sudah dipersiapkan sejak awal
kehamilan
b. Informasi yang diperoleh ibu mengenai IMD
c. Tempat bersalin yang nyaman dan tenaga kesehatan yang terampil.

2.2.4. Inisiasi Menyusu Dini yang Kurang Tepat


Saat ini, umumnya praktek IMD yang dilakukan seperti berikut :
a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi dengan kain
kering.
b. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat di potong, lalu
diikat.
c. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus atau dibedong dengan selimut
bayi.
d. Dalam keadaan digedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak
dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa
lama ( 10 – 15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit
perineum.
e. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan
puting susu ibu ke mulut bayi.
f. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery
room) untuk di timbang, di ukur, di cap, diberi suntikan vitamin K, dan
kadang diberi tetes mata.11

2.2.5. Inisiasi Menyusu Dini yang Dianjurkan


Berikut ini langkah-langkah melakukan IMD yang dianjurkan :
a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering.

12
b. Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya, kecuali kedua
tangannya.
c. Tali pusat di potong lalu diikat.
d. Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.
e. Tanpa digedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu
dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Jika perlu, bayi diberi topi untuk
mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.8

2.2.6. Tahapan Inisiasi Menyusu Dini


Beberapa tahapan IMD, yaitu :
a. Tahap pertama disebut istirahat siaga (rest/quite alert stage). Dalam waktu
30 menit, biasanya bayi hanya terdiam. Tapi jangan menganggap proses
menyusu dini gagal bila setelah 30 menit sang bayi tetap diam. Bayi
jangan diambil, paling tidak 1 jam melekat.
b. Tahap kedua, bayi mulai mengeluarkan suara kecapan dan gerakan
menghisap pada mulutnya. Pada menit ke 30 sampai 40 ini bayi
memasukkan tangannya ke mulut.
c. Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. Namun air liur yang menetes dari
mulut bayi itu jangan dibersihkan. Bau ini yang dicium bayi. Bayi juga
mencium bau air ketuban di tangannya yang baunya sama dengan bau
puting susu ibunya. Jadi bayi mencari baunya.
d. Tahap keempat, bayi sudah mulai menggerakkan kakinya. Kaki mungilnya
menghentak guna membantu tubuhnya bermanuver mencari puting susu.
Khusus tahap keempat, ibu juga merasakan manfaatnya. Hentakan bayi di
perut bagian rahim membantu proses persalinan selesai, hentakan itu
membantu ibu mengeluarkan ari-ari.
e. Pada tahap kelima, bayi akan menjilati kulit ibunya. Bakteri yang masuk
lewat mulut akan menjadi bakteri baik di pencernaan bayi. Jadi biarkan si
bayi melakukan kegiatan itu.

13
f. Tahap terakhir adalah saat bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi akan
menyusu untuk pertama kalinya. Proses sampai bisa menyusu bervariasi.
Ada yang sampai 1 jam.12

2.2.6. Penghambat Inisiasi Menyusu Dini


Beberapa anggapan yang keliru yang menjadi penghambat
dilakukannya IMD, yaitu :
a. Bayi kedinginan
Berdasarkan hasil pnelitian Dr.Niels Bergman (2005), ditemukan bahwa
suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1° C lebih panas daripada suhu
dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini
kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1 °C. Jika bayi kedinginan, suhu
dada ibu akan meningkat 2 °C untuk menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu
yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi yang baru lahir
dibandingkan tempat tidur yang canggih dan mahal.
b. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya
Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah
lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit seta saat bayi menyusu
dini membantu menenangkan ibu.
c. Tenaga kesehatan kurang tersedia
Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya.
Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga
terdekat untuk manjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu.
d. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk
Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar
perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya
mencapai payudara dan menyusu dini.
e. Ibu harus dijahit
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang
dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu.

14
f. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore harus
segera diberikan setelah lahir
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology dan Academy
Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda
setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa
membahayakan bayi.
g. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur
Menunda memandikan pada bayi berarti menghindarkan hilangnya panas
badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan
melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah
lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal
selesai.
h. Bayi kurang siaga
Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert).
Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat
obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi
memerlukan bantuan lebih untuk bonding.
i. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga
diperlukan cairan lain (cairan prelaktal)
Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi
dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada
saat itu.
j. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi-tidak benar
Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh-kembang bayi. Selain sebagai
imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum
melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda.13

2.2.7. Kontraindikasi dilakukan IMD


Beberapa kontraindikasi dilakukan IMD, yaitu:
a. Bayi yang menderita galaktosemia.

15
Pada keadaan ini, bayi tidak memiliki enzim galaktase, sehingga galaktosa
tidak dapat dipecah. Bayi juga tidak boleh minum susu formula.
b. Ibu dengan HIV/AIDS
Dapat memberikan PASI (Pengganti ASI) yang memenuhi syarat AFASS
(Acceptable, Feasable, Affordable, Sustainable, and Save).
c. Ibu dengan penyakit jantung
Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal
jantung.
d. Ibu yang memerlukan terapi dengan obat-obat tertentu (antikanker).
Ibu yang memerlukan pemeriksaan dengan obat-obat radioaktif perlu
menghentikan pemberian ASI kepada bayinya selama 5x waktu paruh
obat. Setelah itu, bayi boleh menyusu lagi. Sementara itu, ASI teteap
diperah dan dibuang agar tidak mengurangi produksi.14

16

Anda mungkin juga menyukai