Anda di halaman 1dari 13

BIOKIMIA

GIZI II

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1.5

Ika Irmawati Susanto 41160012

Dewa Ketut Kartika Putra 41160047

Dewa Dirgantara 41160058

Reynaldy Valentino P. Marpaung 41160069

Danny Shan Veda 41160071

Arsenius Kennard Budiman 41160078

Rambu Imel 41160084

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gizi merupakan istilah untuk mengartikan kesesuaian makanan dengan


kebutuhan diet tubuh. Keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik
menentukan baiknya gizi. Jika gizi kurang, penyebab yang ditimbulkan dapat
berupa turunnya sistem imun, menjadi lebih rentan terhadap penyakit,
perkembangan fisik dan mental yang terganggu, dan penurunan produktivitas.
Gizi kurang merupakan keadaan di mana asupan makanan tidak mencukupi
kebutuhan tubuh. Dampak dari gizi kurang dapat berupa penyakit infeksi yang
berulang, terlalu pendek, terlalu kurus, kekurangan vitamin dan mineral. Gizi
lebih adalah berlebihnya asupan nutrisi. Dampak terhadap kesehatan yaitu dapat
berkembang menjadi obesitas. Obesitas meningkatkan risiko gangguan kesehatan
antara lain penyakit jantung koroner, hipertensi, kanker dan diabetes tipe 2. Status
gizi merupakan hasil akhir dari keadaan tubuh yang merupakan keseimbangan
dari intake nutrisi dan penggunaannya. Semakin baik status gizi semakin baik pula
kesehatan tubuh.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu menilai status gizi,
menghitung kebutuhan gizi yang diperlukan, menyusun menu beragam, dan
menyusun konseling serta edukasi terkait masalah gizi yang dijumpai.
BAB II

PEMBAHASAN KASUS

2.1. Kasus Skenario

Seorang perempuan berinisial AB berusia 36 tahun datang ke klinik untuk


konsultasi. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, sudah menikah. Setiap hari
aktivitas AB adalah mengurus anak, memasak, dan membersihkan rumah
sehingga membutuhkan banyak energi dan jarang berolahraga. Tinggi badan 159
cm, berat badan 80 kg. Sangat menyukai mie instan, gorengan, dan jus buah. Pada
pemeriksaan LAB didapatkan Hipertrigliseridemia.

2.2. Menentukan Status Gizi

2.2.1. Status Gizi Berdasarkan IMT

IMT = BB (Kg) /TB² (m²)


IMT = 80/1.592 = 31.6 kg/ m² = Obesitas tingkat 2

Indeks Masa Tubuh (IMT) untuk Asia Pasifik

Kategori IMT (kg/m²)

Berat badan kurang <18.5

Normal 18.5 – 22.9

Berat badan lebih ≥23.0

Beresiko 23.0 - 24.9

Obesitas tingkat 1 25.0 – 29.9

Obesitas tingkat 2 ≥30.0


2.3. Menentukan Masalah Gizi

Permasalahan gizi yang ada pada kasus tersebut adalah tidak normal
karena AB mengalami obesitas tingkat 2. AB perlu menurunkan berat badan agar
menjadi ideal. Berat badan aktual adalah 80 kg sedangkan berat badan idealnya
adalah 53.1 kg. Pasien juga memiliki kesukaan terhadap makanan jenis
karbohidrat yaitu mie instan dan makanan berlemak tinggi yaitu gorengan. Selain
itu AB juga jarang berolahraga. Hal ini yang menjadi pemicu timbulnya obesitas,
dan berdasarkan hasil LAB juga didapatkan hipertrigliseridemia.
Hipertrigliseridemia merupakan simtoma tingginya plasma trigliserida (jenis
lemak dalam darah). Pada kasus ini pasien perlu menurunkan berat badannya agar
terhindar dari beberapa penyakit resiko hipertrigliseridemia yaitu arteri koroner
dan pankreatitis terutama pada wanita.

2.4. Menentukan Kebutuhan Gizi

Nama = AB
TB = 159 cm
BB ideal = 90% x (159-100) = 53.1 kg
BB minimal = 53.1 kg – 10%x53.1 = 47.79 kg
BB maksimal = 53.1 kg + 10%x53.1 = 58.41 kg
BB normal = BB minimal - BB maksimal = 47.79-58.41 kg
BB aktual = 80 kg (Obesitas tingkat 2)
Jenis kelamin = Perempuan
BEE menurut Mifflin
Perempuan = (10 x weight) + (6.25 x height) – (5 x age) – 161
= (10x 80) + (6.25 x 159) – (5 x 36) – 161
= 800 + 993.75 - 180 - 161
= 1452.75 kkal
TEE = BEE x Faktor Aktivitas x Faktor Stress – (20%xBEE)
= (1452.75 x 1.2 x 1.1) – (20% x BEE)
= (1917.63) – (20% x 1452.75)
= 1917.63 – 290.55
= 1627.08 kkal
Protein = 1 gr/kgBB
= 1 x 80
= 80 x 4
= 320 kkal
= 80 g

Lemak = 20% x 1627.08


= 325.41 kkal
= 36.15 g
Karbohidrat = TEE – Protein – Lemak

= 1627.08 – 320 – 325.41


= 981.67 kkal
= 245.41 g
2.5 Recall Diet 24 jam

Karbohidr Protein
Pukul Makanan URT Gram Lemak (g) Kalori Menu
at (g) (g)
JUMLAH 395 165 167 4200
08.00 Mie Kering 2 gls 100 80 8 350
Bakso 10 bj sdg 170 7 5 75
Sosis 1 ptg 100 14 26 300 MIE BURJO
Minyak kelapa 3 sdt 15 15 150
Telur 1 btr 7 5 75
Susu sapi 1 gls 200 10 7 6 125 SEGELAS SUSU

10.00 Kacang Hijau 4 sdm 40 14 10 6 150 BUBUR KACANG


SNACK Santan 1/3 gls 40 5 50 HIJAU

13.00 Nasi Beras Giling 1.5 gls 200 80 8 350


Babat 2 ptg sdg 80 14 4 100 NASI GORENG
Telur 1 btr 7 5 75 BABAT
Minyak kelapa 4 sdt 20 20 200
IKAN ASIN GORENG
Ikan asin 2 ptg sdg 30 14 4 100
Alpukat 1/2 bh bsr 60 5 50
Gula 1 sdm 13 12 50 JUS ALPUKAT
Air mineral 1 gls

15.00 Biskuit 8 bh bsr 80 80 8 350 BISKUIT SORE


SNACK Kacang Mente 3 sdm 30 14 10 6 150 KACANG MENTE
Minyak kelapa 1 sdt 5 5 50 GORENG
Tepung Susu
Penuh 1 gls 200 20 14 20 300 SEGELAS SUSU
Air mineral 1 gls
19.00 Mie Basah 4 gls 400 80 8 350
Daging Asap 2 lbr 40 14 4 100
Telur Bebek 2 btr 110 14 26 300
MIE DAGING ASAP
Daun bawang 5 1 25
JUMBO
Cabe Merah Besar 5 1 25
Kembang Kol 5 1 25
Bawang Bombay 5 1 25
Melon 1 ptg bsr 190 12 50 Melon
Apel Merah 1 bh kcl 85 12 50 Apel Merah
Semangka 2 ptg sdg 180 12 50 Semangka
Tepung Susu Penuh6 sdm 30 10 7 10 150
SEGELAS SUSU
Air mineral 1 gls
Keterangan Energi kkal Karbohidrat (g) Protein (g) Lemak (g)

Asupan oral 4200 395 165 167

asupan enteral

Asupan
perenteral

Kebutuhan 1627.08 245.41 80 36.15

% asupan 258% 161% 206% 462%


2.6. Menyusun 2 Diet dalam 24 Jam

2.6.1. Diet Hari 1

Karbo
Ketera Berat Protein Lemak Energi
hidrat
ngan (g) (g) (g) (kkal)
(g)
1627,0
Bahan Batas 80 36 245,41
Jam 8 Menu Makanan
Makanan
Jumlah 80 36 243 1700
Kurang 0 0 2,41 -72,92
99,017 104,48
%Asupan (hr) 100 100
96993 16481
08.00 Nasi Putih 3/4 gls 100 40 175
Daging
Ayam 1 ptg
40 7 2 50
tanpa sdg
kulit Nasi sop ayam sayur
Kacang komplit
2 sdm 20 5 3 7 75
Merah
Bayam 100 1 5 25
10 bj
Bakso 170 7 5 75
sdg
1 ptg
Pepaya 110 12 50 Pepaya
bsr
Kacang
10.00 4 sdm 40 10 6 14 150
Hijau Sari Kacang Hijau
Gula 1 sdm 13 12 50
12.30 Nasi Putih 3/4 gls 100 40 175
Ikan 1 ptg
40 7 2 50
Segar sdg
Putih
2 1/2 Nasi Sop Ikan Segar
telur 65 7 2 50
btr
Ayam
Kembang
1 lmbr 20 5 3 7 75
Tahu
15 bh
Anggur 125 12 50
sdg Jus Anggur
Gula 1 sdm 13 12 50
1 ptg
16.00 Melon 190 12 50 Melon
bsr
Susu Sapi 1 gls 200 7 6 10 125 Susu Sapi
19.30 Nasi Putih 3/4 gls 100 40 175 Lepet Ketan
Udang 5 ekor Sup Bayam Daging +
35 7 2 50
segar sdg Seafood
Daging 1 ptg
35 7 5 75
Sapi sdg
Bayam
100 3 10 50
Merah
Susu Skim
1 gls 200 7 10 75 Susu Skim Cair
Cair

2.6.2. Diet Hari 2

Karbo
Ketera Berat Protein Lemak Energi
hidrat
ngan (g) (g) (g) (kkal)
(g)
1627,0
Bahan Batas 80 36 245,41
Jam 8 Menu Makanan
Makanan
Jumlah 79 33 236 1625
Kurang 1 3 9,41 2,08
91,6666 96,165 99,872
%Asupan (hr) 98,75
6667 60042 16363
08.00 Nasi Putih 3/4 gls 100 40 175 Nasi
Daging
1 lmbr 20 7 2 50
asap
Kacang
2 sdm 15 5 3 7 75
tanah Sayur Asem Daging
Kangkung 100 1 5 25
Telur
1 btr 55 7 5 75
ayam
Rambutan 8 buah 75 12 50 Rambutan
Kacang 2 1/2
10.00 25 5 3 7 75
Kedelai sdm Susu Kedele
Gula 1 sdm 13 12 50
12.30 Nasi Putih 3/4 gls 100 40 175 Nasi Putih
1/3
Ikan
ekor 35 7 2 50
Kakap
bsr
Udang 5 ekor Sup Seafood
35 7 2 50
Segar sdg
Kacang
2 sdm 20 5 3 7 75
Merah
1 bh
Jambu Biji 100 12 50
bsr Jus Jambu
Gula 1 sdm 13 12 50
3/4 bh
16.00 Mangga 90 12 50
bsr Mangga toping susu
Susu 1/2 gls 100 7 6 10 125
kental
tidak
manis
2 bh
19.30 Kentang 210 4 40 175
sdg
Cumi- 1 ekor
45 7 2 50
cumi kcl
Bakso Seafood
10 bj
Bakso 170 7 5 75
sdg
Daun
100 3 10 50
katuk
Yogurt
2/3 gls 120 7 10 75 Yogurt Non Fat
Non Fat
III. Edukasi dan Kesimpulan

Keseimbangan energi merupakan selisih antara asupan energi yang dapat


dimetabolisasi dan total pemakaian energi. Jika terjadi ketidakseimbangan antara
asupan dan pemakaian energi, hasilnya dapat berupa keseimbangan energi positif,
itu berarti simpanan energi tubuh (terutama lemak) bertambah, namun
keseimbangan energi negative, yang berarti tubuh banyak menggunakan cadangan
energinya.

Pada keadaan ini pasien mengalami ketidakseimbangan energi, dimana


asupan lemak, karbohidrat, energi berada dalam jumlah yang sangat tinggi. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka dilakukan modifikasi diet dimana asupan lemak
dan karbohidratnya harus dikurangi atau dalam hal ini pasien diarahkan untuk diet
rendah lemak dan rendah karbohidrat. Selain itu, diimbangi dengan konsumsi
buah dan sayur yang cukup. Dengan modifikasi diet yang teratur dan dipatuhi
dapat membantu menurunkan BB pasien (obesitas dapat ditekan).

Hipertrigliseridemia merupakan keadaan dimana lemak dalam darah yang


digunakan untuk menyimpan energi berlebihan. Orang dengan kondisi obesitas
seperti yang dialami oleh pasien, dapat menjadi factor risiko terjadi
hipertrilisiredemia. Banyak hal yang dapat menyebabkan kondisi ini, salah
satunya dengan diet tinggi karbohidrat dimana asupan kalori melebihi jumlah
yang terbakar dalam tubuh. Oleh karena itu, kami mengedukasi pasien dengan
membantu memodifikasi pola makannya dari diet tinggi karbohidrat dan lemak
menjadi diet rendah lemak dan rendah karbohidrat. Dengan memperbaiki pola
makan dapat membantu penyembuhan kondisi tersebut.
PERTANYAAN SAAT PRAKTIKUM

1. Mengapa mengambil lemak 20%? (Kristoforus Ian Aviananda/41160088)

Pasien dalam kondisi hipertrigliseridemia sehingga asupan lemak perlu dikurangi atau
bisa dikatakan ditekan sampai batas minimal yaitu 20%. Hal tersebut diperlukan sebab
lemak berperan penting dalam pemenuhan asam lemak essensial dan juga pelarutan serta
penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
DAFTAR PUSTAKA

Brahm A, Hegele RA. Hypertriglyceridemia. Journal Nutrients. Department of Medicine,


Schulish School of Medicine and Dentistry. London. 2013, 5; p.981-1001.

Devi, N. (2010). Nutrition and Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.

Indonesia, B. P. (2013). Menyusun Diet Berbagai Penyakit (Berdasarkan Bahan


Makanan). Jakarta: FKUI.

Nikolaos Katsilambrous, M., & Charilaos Dimosthenopolous, M. S. (2011). Asuhan


Gizi Klinik (Clinical Nutrition in Pratice). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai