Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KUMAI
Jl.Pemuda RT 3 Kumai Hilir Kecamatan Kumai
Telp.(0532) 61179 Kode Pos 74181 Email : pkmkumai2013@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELATIHAN KEGAWATDARURATAN

I. Pendahuluan
Penanggulangan penderita gawat darurat adalah suatu layanan kesehatan
yang optimal, terarah, dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat yang berada
dalam keadaan gawat darurat. Cedera, bahkan kematian dapat terjadi kapan
saja, dimana saja, dan dapat dialami oleh siapa saja.
Kementerian Tenaga Kerja RI pada tahun 2003 memberikan beberapa hal
yang menjadi penyebab keadaan darurat, antara lain (1) Bencana alam
(disaster), (2) Kegagalan teknis seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran,
kebocoran nuklir, dan lain-lain; (3) Huru hara atau perkelahian. Sedangkan lebih
spesifik definisi darurat medis disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 36
tahun 2009 tentang Kesehatan, keadaan darurat medis adalah kondisi yang
mengancam keselamatan (nyawa) dan berisiko menimbulkan kecacatan.
Definisi yang hampir sama disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit, yaitu keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
lebih lanjut. Prof. dr. Herkutanto, SH, Sp.F, menyebutkan masalah utama dalam
gawat darurat medik, antara lain: (a) periode waktu pengamatan/pelayanan
relatif lebih singkat; (b) perubahan klinis yang mendadak; (c) mobilitas petugas
yang tinggi.
Sistem pelayanan gawat darurat terpadu menjadi solusi pilihan terbaik
untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria gawat darurat.
Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa suatu sistem yang baik akan tercermin
dari waktu tanggap (respon time) sesaat setelah cedera terjadi. Keberhasilan
pertolongan terhadap penderita gawat darurat itu tergantung pada: kecepatan
ditemukannya penderita, kecepatan meminta bantuan pertolongan, dan
kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, pertolongan pertama sebaiknya
dilakukan oleh penolong yang memahami prinsip resusitasi dan stabilisasi,
ekstrikasi dan evakuasi, serta cara transportasi penderita dengan benar.

A. Latar belakang
Kedudukan tenaga kesehatan di dalam sistem pelayanan gawat
darurat terpadu adalah sangat strategis. Kondisi pasien yang memerlukan
jalan nafas yang bersih, ventilasi paru yang adekuat, dan terhindar dari
perdarahan lebih lanjut serta terlindungi dari kecacatan menjadi poin penting
bahwa seorang penolong pertama harus memiliki dasar keilmuan yang
memadai tentang ketrampilan Penanggulangan Pasien Gawat Darurat
(PPGD). Kurikulum program pendidikan profesi dokter, perawat, maupun
bidan yang sekarang diterapkan, juga dapat memudahkan mereka jika
mengikuti pelatihan mengenai PPGD. Pelatihan Basic Trauma and Cardiac
Life Support (BTCLS), Advance Trauma Life Support (ATLS), Advance
Cardiac Life Support (ACLS), dan lain-lain, merupakan salah satu bentuk
kurikulum pelatihan berstandar nasional bagi tenaga kesehatan yang
berkaitan dengan kegawatdaruratan.
Untuk Mewujudkan Puskesmas yang berkualitas menuju masyarakat
Kumai yang Sehat dan Mandiri maka diperlukan upaya nyata Puskesmas
Kumai dalam mencapainya salah satunya yaitu Meningkatkan kualitas dan
profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas Kumai.
Penyelenggaraan Program dan Pelayanan kesehatan yang ada di
Puskesmas kumai harus diselenggarakan dengan mengutamakan
kebutuhan masyarakat, berorientasi kepada kepuasan pelanggan, dilakukan
oleh tenaga yang berkompeten serta memiliki integritas dalam memberikan
pelayanan yang bermutu, efektif dan efisien sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Dalam upaya peningkatan mutu layanan Unit Gawat Darurat
Puskesmas Kumai, khususnya pada kasus kegawatdaruratan, Puskesmas
sudah dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Selain kelengkapan fasilitas tersebut, upaya peningkatan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dari tenaga kesehatan dalam
melakukan pertolongan pertama juga perlu ditingkatkan. Untuk mewujudkan
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas Unit Gawat Darurat
Puskesmas Kumai, diperlukan program peningkatan ketrampilan berupa
Pelatihan Kegawatdaruratan.
B. Tujuan umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan
Puskesmas Kumai dalam hal kegawatdaruratan secara profesional
dengan mengedepankan kepentingan pasien, tanpa mengesampingkan
aspek legalitas.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan ketrampilan dan melakukan initial assessment, yaitu
mengidentifikasi kebutuhan penderita gawat darurat secara cepat dan
tepat.
b. Meningkatkan ketrampilan dalam melakukan airway management,
yaitu mengupayakan jalan nafas yang adekuat dan proteksi vertebra
sevikal.
c. Meningkatkan ketrampilan dalam breathing and ventilatory
management, yaitu mengupayakan ventilasi paru dan perfusi jaringan
yang adekuat.
d. Meningkatkan ketrampilan dalam circulatory management, yaitu
mengatasi syok dan mengontrol perdarahan.
e. Meningkatkan ketrampilan melakukan resusitasi jantung paru.
f. Mampu melakukan komunikasi ke fasilitas yang lebih tinggi.
g. Meningkatkan ketrampilan pemasangan balutan dan pembidaian
sederhana.
h. Meningkatkan ketrampilan melakukan ekstrikasi, evakuasi, dan
transportasi dengan benar.
II. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Pelatihan Ketrampilan Kegawatdaruratan di Puskesmas Kumai.
2. Rincian Kegiatan
a. Teori tentang PPGD dalam penanganan kegawatdaruratan.
b. Simulasi penanganan kegawatdaruratan.
III. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Membentuk panitia pelaksanaan pelatihan kegawatdaruratan
2. Menyusun susunan acara pelatihan kegawatdaruratan
3. Menyiapkan kebutuhan pelatihan kegawatdaruratan
4. Pelaksanaan kegiatan pelatihan
5. Evaluasi kegiatan
IV. Sasaran
Sasaran pelatihan ini adalah dokter, perawat, dan bidan yang bertugas di
Puskesmas Kumai dan jejaring. Narasumber/fasilitator adalah
dokter/paramedis yang telah memiliki sertifikat pelatihan kegawatdaruratan.
V. Jadwal, Tempat Pelaksanaan
Pelatihan dilakukan di ruang pertemuan Puskesmas Kumai dan
diselenggarakan pada hari Sabtu, 28 Februari 2017 pukul 11.00-14.00, dan
Minggu 1 Maret pukul 09.00-12.00.
VI. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan, Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan monitoring, pencatatan, dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap
sekali dalam satu tahun.
VII. Evaluasi
Seluruh hasil kegiatan pelatihan kegawatdaruratan Puskesmas Kumai
dilakukan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi. Hasil tersebut akan diserahkan
kepada Kepala Puskesmas Kumai.

Kumai, 2 Desember 2016


Mengetahui
Kepala Puskesmas Kumai, Penanggung Jawab Upaya Kesehatan
Perorangan
Puskesmas Kumai,

dr. Abimayu
NIP. 19700526 200501 1 011 dr. Tyar Bhatara Putra

Anda mungkin juga menyukai