Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : WINDA NURMAYANI M


Tanggal : 1 Juli 2007
Waktu : 16.00
Tempat : Ruang Flamboyan RSJP Mataram
Inisial Klien : Ny. “S”
Interaksi ke : I (fase pertama)
Lingkungan : Ruang rawat inap suasana tenang dan tidak ada gaduh
Deskripsi Pasien : Penampilan rapi beribuaian sederhana ekspresi wajah sedih
Tujuan Komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan dapat mengungkapkan permasalahannya secara terbuka

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
P: Selamat siang ibu, boleh saya saya P: memandang K dan tersenyum P: ingin membuka percakapan dan K: sedikit malu terhadap P Salam meruibuan kalimat pembuka
duduk disamping ibu ? K: tersenyum berharap dengan sederhana P bisa untuk memulai suatu percakapan
diterima oleh K sehingga dapat terjalin rasa percaya
K: saiang K: tersenyum P: merasa senang karena mendapat
P: memandang K tanggapan dari K K: masih malu terhadap P
P: nama ibu siapa ?? P: menjabat tangan K P: ingin tau nama K K: masih malu Mengenal nama klien akan
Nama saya Winda, saya K: menoleh sebentar mempermudah interaksi
mahasiswa praktek disini
K: K: menyebut nama sambil tersenyum P: senang berkenalan dengan K K: bersedia memberitahukan namanya
pada P
P: bagus sekali nama ibu tapi ibu P: memandang K dan tersenyum P: ingin tau nama panggilan K dan K: ingat nama panggilan yang Nama panggilan adalah nama akrab
senang dipanggil apa ingin dekat dengan K. disukainya bagi klien dan membuat klien di hargai
K: K: memamndang P dan tersenyum P: merasa senang K mau memberi karena ada pengakuan atas namanya
respon K: mulai tertarik dengan perkenalan
dengan P
P: Ibu …………..asalnya darimana P: memandang K dan tersenyum P: masih berusaha menjalin K: berpikir dan mengingat Topik sederhana membantu menjalin
K: dari karang siluman cakra K: menoleh pada P dan tersenyum keakraban dengan pembicaraan kedekatan dengan klien
sedrhana K: ingat dan bersedia menjawab
P: senang mendapat respon dari K pertanyaan P

P: Ibu ………..sekarang umurnya P: memperhatikan K dan tersenyum P: mulai mengkaji daya ingat K. K: mencoba dan mengingat-ingat Daya ingat dipengaruhi oleh umur dan
berapa ? dapat dikaji dengan pertanyaan
K: tersenyum tipis pada K kemudian P: senang mendapat respon dari K. K: ingat dan bersedia menjawab sederhana
K: mm…30 tahun menunduk pertanyaan P
P: Ibu………sekarang tahu gak P: memperhatikan dan tersenyum P: ingin tahu alas an klien masuk RSJ K: berpikir dan mencoba mengingat- Keluhan utama meruibuan alasan utama
dimana dan kenapa ada disini ? ingat alasannya ada disini klien dirawat di RSJ
K: Tahu ini kan rumah sakit, saya K: memandang P P: ingin mengkaji pengetahuan K K: tahu dan bersedia menjawab
disini katanya sakit jiwa mengani penyakitnya dan P pertanyaan P tanpa ragu dan
senang karena K tidak tersinggung
tersinggung dengan pertanyaan P
P: kenapa ibu di bilang sakit jiwa P: menunjukkan keseriusan P: takut K tersinggung K: menjawab pertanyaan Keluhan utama meruibuan alasan utama
K: katanya saya sering bicara sendiri klien dirawat di RSJ
K: memandang keluar P: bertanya dengan hati-hati P: dengan terbuka
P: kenapa ibu bicara sendiri ? P: menunjukkan keseriusan P: bertanya dengan hati-hati karena K: menjawab dengan sekedarnya Keluhan utama meruibuan alasan utama
takut K tersinggung klien dirawat di RSJ
K: nggak tahu P: senang K menjawab dan tidak
P: menunduk tersinggung
P: ibu… senang gak disini P memperhatikan K P mengalihkan perhatian K agar tidak K sedih membayangkan ingin pulang Pengalihan berguna agar klien tidak
larut dengan kesedihan larut dengan kesedihannya
P mencoba menghibur K
K: :tidak senang dan saya mau cepat P mendekati K
pulang
P: bagaimana perasaan ibu sekarang P memandang K P ingin tahu keadaan K saat ini K merasa sedih karena mengingat Pengalihan berguna agar klien tidak
K: saya sedih ingin pulang P merasa kasihan melihat K anaknya larut dengan kesedihannya
K kelihatan sedih
P : nah tadi kita dah ngobrol banyak P memandang K sambil tersenyum P memberi pertanyaan sederhana K masih berusaha mengingat nama P Evaluasi fase 1 berhasil jika K
hari ini kita juga sudah berkenalan, untuk mengevaluasi K mengingat nama sehingga terjalin
ibu… masih ingat nama saya? hubungan saling percaya
K: mm…….. K menoleh dan tersenyum P senang K masih ingat nama P K ingat nama P
P: saya senang sekali hari ini bisa P memandang K sambil tersenyum P memberi reinforcement dan K berpikir Reinforcement akan membuat klien
ngobrol banyak dengan ibu… membuat kontrak berikutnya K setuju dengan kontrak berikutnya merasa dihargai, kontrak berikutnya
bagaimana kalau besok kita harus di tentukan terlebih dahulu dan
lanjutkan ngobrolnya? Sekitar 30 mendapatkan persetujuan klien
menit, bagaimana apa ibu… mau?
K: ya mau
K: menoleh sambil tersenyum dan
menunduk lagi P senang K setuju dengan kontrak
berikutnya
P: oya karena waktu kita sudah habis P mengeluarkan tangan untuk berjabat P menutup fase 1 dengan ucapan K merasa senang dan percaya pada P Salam penutup meruibuan kalimat
ngobrolnya sampai disini dulu besok tangan dengan K terima kasih dan salam K mau berjabat tangan dengan P penutup untuk mengakhiri fase 1 agar
kita lanjutkan, terima kasih ya P tersenyum klien tetap percaya pada perawat
karena ibu sudah mau ngobrol
dengan saya hari ini, selamat siang K menerima uluran tangan P dan ikut
K: siang tersenyum

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : WINDA NURMAYANI


Tanggal : 2 Juli 2007
Waktu : 16.00
Tempat : Ruang Flamboyan RSJP Mataram
Inisial Klien : Ny. “S”
Interaksi ke : II (fase kedua)
Lingkungan : Duduk di teras depan, suasana tenang
Deskripsi Pasien : Klien sudah mandi, klien lumayan rapi
Tujuan Komunikasi : Mengevaluasi kemampuan klien untuk mengontrol halusinasi

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT
P: selamat sore ibu ….. P: memandang K dan tersenyum P : ingin membuka percakapan dan K: memberi tanggapan positif terhadap Salam meruibuan kalimat pembuka untuk memulai
kelihatan rapi, sudah K: tersenyum memberikan reinforcement kehadiran P suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa
mandi ya ? terhadap keadaan klien yang positif. percaya, reinforcement untuk meningkatkan harga
P: merasa senang ada tanggapan dari K diri perawat

K: terseyum dan menunduk


K: sore, ya baru selesai mandi P: memandang dan tersenyum K K: merasa diperhatikan oleh perawat
P: masih ingat dengan janji P: memandang K dan tersenyum P: mengingatkan klien pada kontrak K: menerima kontrak dan bersedia Kontrak selalu ditegaskan pada klien untuk terlatih
kita yang kemarin, kita K: ekspresi datar yang sudah diseibuati berbicara dengan P memusatkan perhatian
sekarang akan diskusi P: menunduk P: merasa senang karena klien ingat K: ingat dengan kontrak yang dibuat
tentang kemampuan ibu P: memperhatikan respon klien pada kontrak yang dibuat kemarin
untuk mengatasi
bayangan yang kadang
muncul saat ibu trun
sendiri. Bagaimana
masih
P: nah kalau begitu saya mau P: menepuk bahu K P: memberi K kesempatan untuk K: masih ragu-ragu berpikir Sentuhan dapat memberikan rasa aman klien,
bertanya, aibuah ibu K: mengingat-ingat kejadian yang eksplorasi perasaannya. teknik eksplorasi dengan pertanyaan terbuka dapat
melihat bayangan yang telah terjadi. memberi kesempatan klien berbicara tanpa
tidak jelas dan kapan P: merasa senang karena P mengingat- hambatan
biasanya bayangan itu K: memandang P ingat kejadiannya. K: merasa senang karena ada yang
datang. P: mengamati respon memperhatikan.
K: kemarin sore bayangan itu
datang lagi.
P: wah bagus ternyata ibu P: memandang K P: memberi pujian bertujuan untuk K: tamibu seolah-olah ada yang Pujian dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan
trun masih bisa K: memandang P dengan tatapan menghargai kemampuan klien. memperhatikan dirinya dan ingin kemampuan klien
mengingat kejadian malu-malu P: senang K mau memberi tanggapan mendengar.
kemarin, terus apa yang terhadap pertanyaan perawat K: merasa bebas mengungkapkan
ibu terun lakukan ? K: memandang P perasaannya.
K: saya bilang jangan pernah P: memperhatikan respon
ganggu aku lagi.
P: wah pinter sekali ibu …… P: memandang K dan tersenyum P: ingin menggali aibuah K masih mau K: memikirkan tentang cara yang lain. Cara yang lain meruibuan alternatif pilihan bagi
sekarang, mau saya K: memandang P diajak diskusi. K: merasa tidak pernah melihat bayangan klien untuk menghilangkan halusinasinya.
ajarkan cara yang lain ? P: memperhatikan respon P: merasa senang karena K tertarik yang aneh.
K: memangnya ada yang pada tawaran.
lain?
P: nah perhatikan ya P: memandang K P: ingin memberi alternatif lain untuk K: berupaya memahami perkataan P Alternatif dapat melatih klien untuk mengambil
- Mencari dan mengajak K: memandang ke bawah menghilangkan halusinasi suatu tindakan yang berani dan memberikan
teman mengobrol. P: senang karena K memusatkan K: merasa mendapatkan masukan keputusan terhadap apa yang dipilih sendiri setelah
- Menyampaiakan pada K: melihat ke arah P perhatian. memiliki alternatif.
perawat yang lain juga. P: tersenyum
K : ya
P: bagaimana apa ibu …… P: memandang K P: ingin menggali aibuah K memiliki K: berpikir apa yang menjadi harapan P Bertanya kembali meruibuan cara untuk
dapat mengingat apa K: tamibu berpikir kesanggupan untuk menerima mengevaluasi secara langsung apa yang diajarkan
yang saya sampaikan penjelasan. K: merasa yakin terhadap kemampuan dan dapat memperbaiki apabila klien tidak mampu
tadi? P: tersenyum P: merasa senang karena klien dapat mengingat menjawab.
K: ya… menerima dan mengingat.
P: bagus kalau begitu besok- P: memandang K dan tersenyum P: memberi reinforcement pada K: memikirkan tawaran dari P. Tawaran bantuan pada klien membuat klien merasa
besok bayangan itu K: memandang P keberhasilan K. K: merasa halusinasinya sudah hilang. lebih percaya pada perawat.
datang lagi bilang sama K: tersenyum P: senang karena halusinasi sudah
ya. P: tersenyum hilang.
K: ya…
P: kalau begitu kita akhiri P: memandang dan mendekatkan diri P: mengakhiri pembicaraan dan K: memikirkan tawaran P Kontrak selalu harus dibicarakan dengan klien agar
saja pembicaraan kita pada K dan menekankan kalimat. menawarkan kontrak baru pada K. K: merasa takut membicarakan klien siap berinteraksi nantinya.
sekarang, nanti sore kita K: memandang P dan menunduk P: merasa K agak ragu-ragu halusinasinya dan takut dihakimi
lanjutkan lagi tentang K: memandang ke sekitar membicarakan halusinasinya oleh P.
keyakinan ibu ……… P: memperhatikan K bersama P.
K: diam
P: bagaimana ibu ….., apa P: memandang K dan tersenyum. P: berusaha menegaskan kontrak K: berpikir untuk menerima kontrak. Penegasan terhadap klien harus dilakukan bila
ibu setuju ? K: menunduk dan berpikir P: merasa teribusa menyetujui tawaran K: merasa harus menyetujui kontrak yang klien namibu ragu-ragu agar klien belajar
K: ya K: mengangguk kontrak. ditawarkan. bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
P: tersenyum
P: nah kalau begitu kita akhiri P: menepuk bahu K P: mengakhiri kontrak dan K: setuju terhadap kontrak Menetapkan waqktu kontrak membuat klien
sampai disini, nanti sore K: memandang P mempertegas tempat dan waktu bersiap-siap memenuhi kontrak yang dibuat.
sehabis makan saya kontrak. K: mau menerima kontrak dengan P
tunggu ibu …..ditempat K: menganggukkan kepala P: senang karena K menyetujui
biasa, setuju ? P: tersenyum kontrak.
K: ya…setuju
P: selamat siang ibu ….. P: memandang K dan menepuk bahu P: menutup intraksi K: mau menerima terminasi sementara. Salam penutup untuk mengakhiri intraksi sekaligus
K: selamat siang K. P: senang karena K mau membalas K: membalas salam P dengan tulus. mengorientasikan klien terhadap waktu.
K: tersenyum salam P
K: tersenyum
P: tersenyum pada K

Anda mungkin juga menyukai