Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 DAN

MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)


TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK KOMPETENSI
KEAHLIAN MULTIMEDIA KOTA YOGYAKARTA

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas MID Semester


Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

Oleh :

Henny Prasetyani
NIM. 15720251010

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTROIKA DAN INFORMATIKA


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM 2013 DAN
MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK KOMPETENSI
KEAHLIAN MULTIMEDIA KOTA YOGYAKARTA

Oleh :
Henny Prasetyani
NIM. 15720251010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mengetahui pengaruh


penerapan kurikulum 2013 dalam menghadapi dunia kerja, (2) Mengetahui
pengaruh MEA terhadap kesiapan kerja siswa (3) pengaruh penerapan kurikulum
2013 dan terhadap kesiapan kerja siswa.
Populasi penelitian adalah siswa SMK Kompetensi Keahlian Multimedia
Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional
random sampling, dengan sampel dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 1
Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta dan SMK Negeri 3 Yogyakarta sebanyak
89 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data
dilakukan dengan analisis deskriptif dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan kurikulum 2013
berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan kerja siswa Kompetensi
Multimedia Kota Yogyakarta, hal ini dibuktikan dari nilai thitung>ttabel
(0,800>0,207). (2) MEA berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan kerja
siswa, hal ini dibuktikan dari nilai thitung>ttabel (0,760>0,207). (3) kurikulum 2013
dan MEA berpengaruh positif signifikan terhadap kesiapan kerja siswa, hal ini
dibuktikan Koefisien determinasi sebesar 0,676 berarti Kurikulum 2013 dan MEA
secara bersama-sama mampu mempengaruhi 67,6% terhadap kesiapan kerja
siswa.

Kata kunci : kurikulum 2013, MEA, kesiapan kerja siswa

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…..............……………………………………….. i
ABSTRAK……………………….……………………………,……….. ii
DAFTAR ISI.…………………..………………………………………. iii
DAFTAR TABEL..…..……………..…………………………………. v
DAFTAR GAMBAR..…………………..…………………………….. vi
DAFTAR LAMPIRAN…………………..…………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN……..……………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………..………………………………………... 1
B. Identifikasi Masalah..…………...……………………………………. 1
C. Batasan Masalah..…………………………………………..………… 2
D. Rumusan Masalah.…………………………………………...………. 2
E. Tujuan Penelitian..…………………………………………...……….. 2
F. Manfaat Penelitian…………..……………………………...………… 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………..……………………………...… 4
A. Deskripsi Teori……………………………………………….……… 4
1. Kurikulum 2013………………..………………………,………… 4
2. MEA........................…..…………………………………….…… 4
3. Kesiapan di Dunia Kerja……………………….…….…………… 4
B. Penelitian yang Relevan…………………………………………….. 5
C. Kerangka Pikir..………………………………………….…………. 5
D. Hipotesis Penelitian.………………………………………….…….. 5
BAB III METODE PENELITIAN…………..………….…………… 6
A. Jenis Penelitian………………………………………………………. 6
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………..…………………………… 6
C. Populasi dan Sampel….……………………………………………… 6
1. Populasi………….………………………………………..……… 6
2. Sampel…………………………………………………………….. 6
D. Variabel Penelitian...........………………………………………….. 7

iii
E. Teknik dan Instrumen Penelitian…………….…………………………. 7
1. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 7
2. Instrumen Penelitian………………………………………………… 8
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen…………………………………… 9
1. Uji Validitas……………………………………………………….. 9
2. Uji Reliabilitas.….…………...…………………………………….. 11
G. Teknik Analisis Data………………………………………………….. 12
1. Statsitik deskriptif…..……………………………...……………….. 12
2. Uji Persyaratan Analisis…..…………………………………………. 12
3. Uji Hipotesis ……………………………………………………….. 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….. 18
A. Deskripsi Data ……………..………………………………………….. 18
1. Variabel Kurikulum 2013 ……............…………………………. 18
2. Variabel MEA …………..................……………………..…….. 19
3. Variabel Informasi Dunia Kerja ………………………………… 20
B. Pengujian Persyaratan Analisis ………….…………………………… 21
1. Uji Normalitas ……………………………………………………… 21
2. Uji Linieritas ……………………………………………………… 22
3. Uji Multikolinieritas ………………………………………………. 23
C. Uji Hipotesis …………………………………………………………. 24
1. Uji Hipotesis 1 …………………………………………………….. 24
2. Uji Hipotesis 2 …………………………………………………….. 25
3. Uji Hipotesis 3 …………………………………………………….. 26
D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………… 27
BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………….. 29
A. Simpulan……………………………………………………………… 29
B. Saran …………………………………………………………………… 29
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 31
LAMPIRAN………………………………………………………………. 32

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sampel dan Populasi SMK ………………………............. 7
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Kesiapan Kerja Siswa........................ 8
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Pengaruh Kurikulum 2013…............. 9
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Pengaruh MEA............................... 9
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen …………………….......... 11
Tabel 6. Tabel Interprestasi Nilai r............................................. 11
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ….............................. 12
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Kurikulum 2013 18
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan MEA.................... 19
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja Siswa........ 21
Tabel 11. Hasi Uji Normalitas........................................................... 22
Tabel 12. Hasil Uji Linieritas............................................................. 23
Tabel 13. Hasil Uji Multikolinieritas................................................. 23
Tabel 14. Hasi Uji Hipotesis 1.......................................................... 24
Tabel 15. Hasi Uji Hipotesis 2.......................................................... 25
Tabel 16. Hasi Uji Hipotesis 3.......................................................... 26

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Kurikulum 2013……….. 19
Gambar 2. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan MEA …...............…….. 20
Gambar 3. Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja Siswa .......……….. 21

vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Hasil Validitas dan Reabilitas Uji Coba ………………. 32
Lampiran 2. Rekap Data Penelitian ………………………………………. 34
Lampiran 3. Hasil Uji Persyaratan Analisis ……………………………. 37
Lampiran 4. Hasil Analisis Regresi ………...……………………………. 39

vii
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Badan Pusat Statistik mencatat angka pengangguran pada Febuari
2015 bertambah mencapai 300 ribu jiwa menjadi 7,45 juta jiwa. Dari total
pengangguran tersebut, pengangguran paling besar didominasi oleh
masyarakat dengan latar belakang pendidikan lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan, yaitu sebesar 9,05 persen. Dibandingkan dengan periode yang
sama, jumlah ini mengalami kenaikan 1,84 poin.
(http://www.suara.com/bisnis/2015/05/05/181550/bps-lulusan-smk-dominasi-
pengangguran)
Perubahan kurikulum 2013 dengan penetapan Permendikbud Nomor
60 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, menggantikan Permendikbud Nomor
70 tahun 2013 tentang kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013 menetapkan
6 bidang keahlian, 46 program studi keahlian dan 128 kompetensi keahlian,
lebih banyak dan khusus dibandingkan KTSP.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Kemdikbud selalu
melakukan evaluasi dan penataan kembali kompetensi keahlian di SMK
untuk meningkatkan relevansi lulusan SMK dengan kebutuhan pasar kerja,
baik dalam hal kualitas maupun kuantitas.
"Memasuki era MEA maka lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) juga harus disiapkan agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing
yang bebas masuk ke Indonesia." (Direktur Pembinaan SMK Ditjen Pendidikan
Menengah Kemdikbud Mustaghfirin Amin)
http://www.antaranews.com/berita/460392/lulusan-smk-2015-sudah-
bersertifikasi

B. Identifikasi Masalah
1. Tingkat pengangguran terbuka tertinggi berasal dari tingkat pendidikan
SMK yaitu 9,05 % dari jumlah penduduk yang tidak bekerja secara penuh

1
mencapai 35,7 juta jiwa hal ini menunjukkan lulusan SMK belum bisa
terserap penuh dalam dunia kerja.
2. Dalam kurikulum 2013 terdapat penambahan jam produktif kelas X, XI,
XII menjadi 2304 jam, sedangkan di KTSP 1114 jam, hal ini harusnya
membuat kualitas lulusan SMK lebih baik lagi.
3. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan tenaga kerja asing
untuk bekerja di Indonesia atau sebaliknya. Hal ini dapat menunjukkan
apakah lulusan SMK di Indonesia dapat bersaing dengan tenaga kerja luar
Indonesia.

C. Batasan Masalah
Menitikberatkan pada pengaruh kurikulum 2013 dan pengaruh MEA
terhadap penyerapan di dunia kerja pada lulusan SMK Kompetensi Keahlian
Multimedia.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap lulusan SMK
Kompetensi Keahlian Multimedia terhadap kesiapan kerja siswa?
2. Bagaimana pengaruh MEA terhadap lulusan SMK Kompetensi Keahlian
Multimedia terhadap kesiapan kerja siswa?
3. Bagaimana pengaruh penerapan kurikulum 2013 dan MEA terhadap
lulusan SMK Kompetensi Keahlian Multimedia terhadap kesiapan kerja
siswa?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap lulusan SMK
Kompetensi Keahlian Multimedia terhadap kesiapan kerja siswa.
2. Mengetahui pengaruh MEA terhadap lulusan SMK Kompetensi Keahlian
Multimedia terhadap kesiapan kerja siswa.

2
3. Mengetahui pengaruh penerapan kurikulum 2013 dan MEA terhadap
lulusan SMK Kompetensi Keahlian terhadap kesiapan kerja siswa.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pendidikan
tentang kesiapan siswa SMK dalam dunia kerja.
b. Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
penenelitian serupa dengan permasalahan lebih luas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan secara teoritis yang
diperoleh selama studi, menambah wawasan kelimuan dan sarana
untuk melatih keterampilan menulis karya ilmiah.
b. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat memahami arti pentingnya pendidikan,
dapat menambah semangat dan kesadaran untuk mempersiapkan diri
sejak dini untuk terjun ke dunia kerja.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat dijadikan sumbangan pemikiran sebagai
bahan pertimbangan guru dalam menetapkan kebijakan yang terkait
dengan upaya meningkatkan kesiapan siswa SMK dalam menghadapi
dunia kerja.
d. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
Hasil penenelitian ini sebagai sumbangan koleksi berupa bahan
pustaka dan bacaan bagi mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Teknik
Elektronika dan Informatika pada khususnya dan Universitas Negeri
Yogyakarta pada umumnya.

3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K-13) merupakan kurikulum tetap diterapkan
oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum
2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan
menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan. Kurikulum 2013
memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.
2. MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disingkat menjadi
MEA secara singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi
ASEAN yang artinya semua negara-negara yang berada dikawasan Asia
Tenggara (ASEAN) menerapkan sistem perdagangan bebas. Indonesia
dan seluruh negara-negara ASEAN lainnya (9 negara lainnya) telah
menyepakati perjanjian MEA tersebut atau yang dalam bahasa Inggrisnya
adalah ASEAN Economy Community atau AEC.
Secara umum, Masyarakat Ekonomi ASEAN diartikan sebagai
sebuah masyarakat yang saling terintegrasi satu sama lain (maksudnya
antara negara yang satu dengan negara yang lain dalam linhgkup
ASEAN) dimana adanya perdagangan bebas diantara negara-negara
anggota ASEAN yang telah disepaki bersama antara pemimpin-pemimpin
negara-negara ASEAN untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang
lebih stabil, makmur dan kompetitif dalam pembangunan ekonomi.
3. Kesiapan di Dunia Kerja
Kesiapan kerja menurut Sofyan (dalam Dirwanto, 2008:50) adalah
kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam mencapai target, tanpa mengalami kesulitan dan
hambatan yang berarti. Untuk itu kesiapan memasuki dunia kerja

4
diperlukan pengetahuan tentang gambaran orang-orang yang bekerja pada
suatu bidang tertentu. Kesiapan kerja memerlukan kemampuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan potensi-potensi
seseorang dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang secara langsung
dapat diterapkan (Sukardi, 1993:15).
Berdasarkan definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa Kesiapan
kerja adalah tingkat kematangan dari segi kemampuan, keterampilan
maupun sikap kerja untuk menanggapi/menyelesaikan suatu pekerjaan
tanpa mengalami kesulitan yang berarti, sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
B. Kajian Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian
1. Penerapan Kurikulum 2013 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesiapan kerja siswa kompetensi keahlian Multimedia.
2. MEA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa
kompetensi keahlian Multimedia.
3. Penerapan Kurikulum 2013 dan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan kerja siswa kompetensi keahlian Multimedia.

5
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMK Yogyakarta yang terdapat
kompetensi keahlian multimedia. Waktu pengambilan data dilakukan pada
bulan April-Juni 2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Secara singkat Arikunto (2010:173) menyatakan bahwa “Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sekolah yang akan dijadikan
populasi yaitu siswa SMK kompetensi multimedia. Berikut populasi
penelitian yaitu SMKN 1 Yogyakarta, SMKN2 Yogyakarta, dan SMKN
3 Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2013:62). Dalam penelitian ini, untuk
pengambilan sampel menggunakan teknik Propotinonal Random
Sampling. Menurut Sugiyono (2013:64) Propotional Random Sampling
adalah cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi tersebut.
a. Menentukan jumlah sampel (n)
Berdasarkan tabel Isaac and Michael dengan sampling error
5%, dari jumlah populasi siswa SMK kompetensi keahlian
multimedia Kota Yogyarakta sebesar 123 siswa, maka diperoleh
sampel sebesar 89 siswa.
b. Menghitung jumlah sampel masing-masing SMK secara
proposional
Menentukan ukuran sampel yang diambil dari masing-masing SMK.
Rumus dalam pengambilan sampel yaitu n = (jumlah siswa masing-
masing SMK / populasi) * jumlah sampel yang ditentukan.

6
Tabel 1. Sampel dan Populasi SMK
No Nama Sekolah Jml Siswa Jml Sampel
1. SMKN 1 Yogyakarta 41 29
2. SMKN 2 Yogyakarta 41 30
3. SMKN 3 Yogyakarta 41 30
Jumlah 123 89

D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Sugiyono (2013:4) mengatakan bahwa variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini adalah
Penerapan Kurikulum 2013 (X1), dan Penerapan MEA (X2).
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Sugiyono (2013:4) mengatakan bahwa variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah Kesiapan Kerja
Siswa (Y).

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam melakukan penentuan
teknik pengumpulan data harus sesuai dengan apa yang akan diungkap
datanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu :
a. Angket (Kuesioner)
“Kuosioner merupakan sejumlah pertanyan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto,
2010:194). Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang
berkaitan dengan variabel Kesiapan Kerja, Peran Bimbingan Karir,
dan Informasi Dunia Kerja. Skala pengukuran dalam metode angket

7
menggunakan Skala Likert dengan empat pilihan jawaban, dengan
skor dari 1 sampai 4.
2. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 148), “Instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati, fenomena ini secara spesifik disebut variabel penelitian”.
Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini antara lain :
a. Instrumen Kesiapan Kerja Siswa
Instrumen ini memiliki tujuan untuk memperoleh informasi dari
responden tentang kesiapan responden dalam memasuki dunia kerja.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup.
Angket tertutup menurut Arikunto (2010:195) yaitu angket yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Kesiapan Kerja Siswa
No Indikator Sub Indikator No Butir Jml
1. Faktor Internal a. Pengetahuan 1,2 2
b. Keterampilan 3,4 2
c. Pengalaman 5,6 2
d. Bakat dan Minat 7,8 2
e. Motivasi Belajar 9,10 2
2. Faktor a. Dukungan keluarga 11,12 2
Eksternal dan teman 13,14 2
b. Dukungan pihak
sekolah 15,16 2
c. Lingkunga kerja
d. Rekan kerja 17,18 2
e. Peluang kerja 19,20 2

b. Instrumen Kurikulum 2013


Instrumen ini memiliki tujuan untuk memperoleh informasi dari
responden sejauh mana pengaruh kurikulum 2013 dalam
mempersiapkan siswa SMK dalam dunia kerja. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup.

8
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Pengaruh Kurikulum 2013
No Indikator Sub Indikator No Butir Jml
1. Faktor a. Ranah 21,22,23,24,25 5
Internal Pengetahuan
b. Ranah Sikap 26,27,28,29 4
2. Faktor a. Ranah 30 - 38 9
Eksternal Keterampilan

c. Instrumen MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)


Instrumen ini memiliki tujuan untuk memperoleh informasi dari
responden sejauh mana pengaruh MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
dalam mempersiapkan siswa SMK dalam dunia kerja. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup.
segi kemampuan, keterampilan maupun sikap kerja
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Pengaruh MEA
No Indikator Sub Indikator No Butir Jml
1. Kemampuan a. Pengetahuan 39,40 2
2. Keterampilan a. Kreatifitas 41,42,43 3
b. Ide 44,45,46 3
3. Sikap Kerja a. Pengalaman Kerja 47 – 51 5
b. Minat dan Motivasi 52 – 56 5

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen


Sebelum instrument digunakan, maka instrument harus diujicobakan
terlebih dahulu. Uji coba instrument bertujuan untuk mendapatkan
instrument yang memiliki validitas dan reliabilitas yang sesuai dengan
ketentuan, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrument yang
digunakan dalam pengambilan data penelitian. Sample uji coba diambil
dari 123 koresponden dari tiap kelipatan angka 4 dengan jumlah
kseluruhan 30 sample/koresponden.
1. Uji Validitas
Suatu instrument dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:348). Suatu
hasil ukur disebut valid, tidak sekedar data yang tepat menggambarkan
aspek yang akan diukur tetapi juga memberikan gambaran yang cermat

9
mengenai variabel yang diukur. Pengukuran dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang
secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur
seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisi
Korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut :
𝑛 ∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − (∑ 𝑥𝑖 )(∑ 𝑦𝑖 )
𝑟𝑥𝑦 = 2 2
{𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 )}{𝑛 ∑ 𝑦𝑖 2 − (∑ 𝑦𝑖 )}

Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara X dan Y
𝑛 = Jumlah subyek/responden
∑ 𝑥𝑖 𝑦𝑖 = Jumlah perkalian X dan Y
∑ 𝑥𝑖 = Jumlah skor butir pernyataan
∑ 𝑦𝑖 = Jumlah skor total pernyataan
2
Σ𝑥𝑖 = Jumlah kuadrat skor butir pernyataan
Σ𝑦𝑖 2 = Jumlah kuadrat skor total pernyataan
(Sugiyono, 2013: 228)

Selanjutnya hasil perhitungan dikonsultasikan dengan r tabel


dengan sampling error 5%. Butir soal dikatakan valid apabila r hitung >
r tabel, maka item tersebut dapat dikatakan valid. Sedangkan butir-butir
soal dikatakan tidak valid jika koefisien korelasi rendah atau r hitung <
r tabel. Butir-butir yang tidak valid dihilangkan dan butir yang valid
dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Perhitungan uji validitas menggunakan microsoft excel.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa untuk angket
kesiapan kerja siswa terdiri dari 20 butir pernyataan, angket pengaruh
kurikulum 2013 terdiri dari 18 butir pernyataan dan angket pengaruh
MEA terdiri dari 18 butir pernyataan. Setelah diujicobakan kepada 30
siswa, maka hasilnya sebagai berikut :

10
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Jml Butir Awal Jml Butir Jml Butir Valid
Gugur
Kesiapan Kerja 20 2 18
Siswa
Pengaruh 18 1 17
Kurikulum 2013
Pengaruh MEA 18 1 17

2. Uji Reliabilitas
Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. (Arikunto,
2006:178).
Untuk mengetahui realibilitas suatu soal digunakan rumus :

𝑘 𝑆 2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = [ ][ ]
𝑘 −1 𝑆2

(Arikunto, 2006:188)
Keterangan :
r11 = realibilitas soal
k = banyaknya butir soal
S2 = variasi soal
p = proporsi subyek yang menjawab benar (benar = 1)
q = proporsi subyek yang menjawab salah (salah = 0)

Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikorelasikan dengan harga


rtabel dari tabel product moment dengan signifikasi 5% , jika r11 > rtabel ,
maka dapat dinyatakan bahwa butir soal tersebut reliabel.

Tabel 6. Tabel Interprestasi Nilai r


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup Tinggi
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
(Suharsimi Arikunto, 2010:75)

11
Hasil uji reliabilitas dilakukan menggunakan microsoft excel.
Berdasarkan analisis data, instrument kesiapan kerja siswa, pengaruh
kurikulum 2013 dan pengaruh MEA dapat dikatakan reliabel dengan
rincian pada tabel berikut :
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No Variabel Koefisien Alfa Keterangan
1. Kesiapan Kerja Siswa 0,829 Sangat Tinggi
2. Pengaruh Kurikulum 0,871 Sangat Tinggi
2013
3. Pengaruh MEA 0,838 Sangat Tinggi

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data digunakan untuk membuktikan atau menguji
hipotesis penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain :
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif menurut Sugiyono (2013:29) adalah statistik
yang berfungsi untuk mendeskripsikan obyek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis deskriptif digunakan
untuk menggambarkan keadaan data masing-masing variabel dalam
bentuk pengukuran gejala pusat (Central tendency) nilai maksimum dan
minimum, mean, median, modus, dan standar deviasi.
2. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan
uji prasyarat analisis untuk megetahui apakah data yang telah
dikumpulkan memenuhi syarat untuk dianalisis dengan teknik statistik
yang telah dipilih.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari
variabel memiliki distribusi normal atau tidak sebagai persyaratan uji

12
hipotesis. Uji normalitas menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnow,
dengan rumu sebagai berikut :

1,36
𝑛1 + 𝑛2
𝐾𝐷 = √
𝑛1 × 𝑛2

Keterangan :
KD = harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari
n₁ = jumlah sampel yang diobservasikan/diperoleh
n₂ = jumlah sampel yang diharapkan
(Sugiyono, 2010:152)

Untuk mengidentifikasikan data yang memiliki distribusi


normal adalah dengan melihat nilai significance yaitu jika masing-
masing variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas Data
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel, yaitu ada atau tidaknya signifikasi keterkaitan variabel
satu dengan yang lainnya, apakah linear ataukah tidak. Rumus untuk
melakukan uji linearitas digunakan uji F dengan sampling error 5%,
yaitu :
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔
𝐹𝑟𝑒𝑔 =
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠

Keterangan:
𝐹𝑟𝑒𝑔 : Harga bilangan F untuk garis regresi
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔 : Rerata kuadrat garis regresi
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠 : Rerata kuadrat residu.
(Sutrisno hadi, 2004:13)

Selanjutnya harga F yang diperoleh dikonsultasikan dengan


harga Ftabel. Apabila Fhitung < Ftabel, maka hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linear, begitu juga
sebaliknya.

13
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas dipakai untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi yang tinggi antar variabel bebas dalam model regresi. Jika
terdapat korelasi yang tinggi antar variabel bebas, maka hubungan
antar variabel bebas terhadap variabel terikat menjadi terganggu.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas antara Kesiapan Kerja Siswa, Pengaruh Kurikulum
2013 dan Pengaruh MEA.
Dasar pengambilan keputusan Uji Multikolinearitas dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Melihat nilai Tolerance
Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya
tidak terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji. Jika nilai
Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi
multikolinearitas terhadap data yang diuji
2) Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak
terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji. Jika nilai VIF
lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi multikolinearitas
terhadap data yang diuji.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana dilakukan pada hubungan
fungsional satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Kurikulum 2013 dan
MEA terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam analisis regresin ini adalah :
1) Persamaan Regresi Sederhana
Rumus yang digunakan :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

14
Keterangan :
Y = Subjek dalam variabel bebas yang diteliti
a = Harga Y ketika harga X nol (konstan)
b = bilangan koefisien variabel bebas
X = Subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai
tertentu
(Sugiyono, 2013:261)

Persamaan regresi yang telah didapat dapat digunakan


untuk melakukan prediksi bagaimana nilai variabel terikat akan
terjadi bila nilai dalam variabel bebas telah ditetapkan.
2) Mencari koefisien korelasi (rxy) antara prediktor X dengan
kriterium Y
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat mempunyai
pengaruh yang positif atau negatif. Rumus yang digunakan yaitu:
∑ 𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦2 )

Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi X dan Y
∑ 𝑥𝑦 = total perkalian produk dari X dan Y
∑ 𝑥2 = jumlah kuadrat skor prediktor X
∑ 𝑦2 = jumlah kuadrat kriterium Y
(Sutrisno Hadi, 2004:4)

Jika rhitung bernilai positif maka korelasinya positif,


sebaliknya jika rhitung bernilai negatif maka korelasinya negatif
(Arikunto, 2010:319). Langkah selanjutnya nilai tersebut
dikategorikan berdasarkan tabel Interpretasi terhadap Koefisien
Korelasi.
3) Mencari koefisien determinan (r2) X1 dengan Y dan X2 dengan Y
𝑎1 ∑ 𝑥1 𝑦
𝑟 2 (1) =
∑ 𝑦2

15
𝑎 2 ∑ 𝑥2 𝑦
𝑟 2 (2) =
∑ 𝑦2
Keterangan :
𝑟 2 (1,2) = koefisien korelasi antara Y dengan X1 dan X2
𝒂𝟏 = koefisien preditor X1
𝒂𝟐 = koefisien prediktor X2
Σx1y = jumlah produk X1 dan Y
Σx2y = jumlah produk X2 dan Y
Σ𝑦2 = jumlah kuadrat kriterium Y
(Sutrisno Hadi, 2004:22)

4) Menguji signifikasi dengan uji t


Uji t digunakan untuk mengetahui signifikasi antara
pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat
dengan sampling error 5%. Adapun rumusnya adalah :

𝑛−2
𝑡=𝑟√
1 − 𝑟2

Keterangan:
t = nilai t yang dihitung
r = koefisien korelasi
n = cacah kasus
r2 = koefisien kuadrat
(Sugiyono, 2010:257)
Jika thitung > ttabel dengan taraf signifikansi 5 % maka
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan.
Sebaliknya jika thitung < ttabel maka pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak signifikan.
b. Analisis Regresi Dua Variabel Bebas
Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
semua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat.
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis ke-x yaitu Pengaruh
Kurikulum 2013 dan MEA terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK
Kompetensi Keahlian Multimedia Kota Yogyakarta. Langkah-
langkah yang harus ditempuh dalam analisis regresi ganda adalah:
1) Persamaan garis regresi ganda dua variabel bebas
Y = a1 X1 + a2 X2+ K

16
Keterangan:
Y : kriterium (variabel terikat)
X : prediktor (variabel bebas)
a : bilangan koefisien prediktor
K : bilangan konstan
a1 X1 : koefisien variabel bebas X1
a2 X2 : koefisien variabel bebas X2
(Sutrisno Hadi, 2004:28)

2) Mencari koefisien antara variabel bebas dengan X1, X2


dengan Y
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat mempunyai
pengaruh yang positif atau negatif. Dikatakan positif jika
koefisien korelasi bernilai positif, begitu juga sebaliknya.
Rumus yang digunakan yaitu :

𝑎1 ∑ 𝑥1 𝑦 + 𝑎2 ∑ 𝑥2 𝑦
𝑅(1,2) = √
∑ 𝑦2

Keterangan:
R2 (1,2) : koefisien korelasi antara Y dengan X1, X2
𝑎1 : koefisien korelasi prediktor X1
𝑎2 : koefisien korelasi prediktor X2
∑ 𝑥1 𝑦 : jumlah produk antara X1 dan Y
∑ 𝑥2 𝑦 : jumlah produk antara X2 dan Y
∑ 𝑦2 : jumlah kuadrat kriterium Y
(Sutrisno Hadi, 2004:25)

17
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


1. Variabel Penerapan Kurikulum 2013
Data variabel penerapan Kurikulum 2013 diperoleh melalui
kuesioner variabel penerapan Kurikulum 2013 dengan 17 butir pertanyaan
dan jumlah responden 89 siswa. Berdasarkan data penerapan Kurikulum
2013, maka diperoleh skor tertinggi sebesar 68 dan skor terendah sebesar
46. Hasil analisis menunjukkan rerata (mean) sebesar 58; median 58, dan
standar deviasi sebesar 6.
Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus 1 + 3,3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari perhitungan
diketahui bahwa n = 89 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3,3 log 89 =
7,37 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung dengan
rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data
sebesar 68 – 46 = 22. Dengan diketahui rentang data maka dapat
diperoleh panjang kelas sebesar 3,1. Tabel distribusi frekuensi variabel
penerapan Kurikulum 2013 disajikan sebagai berikut :
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Kurikulum 2013
No. Interval Frekuensi Persentase
1. 46-49 6 6,74%
2. 50-52 16 17,98%
3. 53-55 11 12,36%
4. 56-58 14 15,73%
5. 59-61 16 17,98%
6. 62-64 14 15,73%
7. 65-68 12 13,48%
Jumlah 89 100,00 %

18
25

20

15

10

0
46-48 49-51 52-54 55-57 58-60 61-63 64-65 66-68

Gambar 1. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Kurikulum 2013

2. Variabel MEA
Data variabel penerapan MEA diperoleh melalui kuesioner variabel
penerapan MEA dengan 17 butir pertanyaan dan jumlah responden 89
siswa. Berdasarkan data penerapan MEA, maka diperoleh skor tertinggi
sebesar 72 dan skor terendah sebesar 45. Hasil analisis menunjukkan
rerata (mean) sebesar 62; median 63, dan standar deviasi sebesar 6.
Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus 1 + 3,3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari perhitungan
diketahui bahwa n = 89 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3,3 log 89 =
7,37 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung dengan
rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data
sebesar 72 – 45 = 27. Dengan diketahui rentang data maka dapat
diperoleh panjang kelas sebesar 3,8. Tabel distribusi frekuensi variabel
penerapan MEA disajikan sebagai berikut :
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan MEA
No. Interval Frekuensi Persentase
1. 45-48 1 1,12%
2. 49-51 2 2,25%
3. 52-54 6 6,74%
4. 55-58 20 22,47%
5. 59-62 14 15,73%
6. 63-67 23 25,84%
7. 68-72 23 25,84%
Jumlah 89 100,00 %

19
25

20

15

10

0
45-48 49-51 52-54 55-58 59-62 63-67 68-72

Gambar 2. Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan MEA

3. Variabel Kesiapan Kerja Siswa


Data variabel Kesiapan Kerja Siswa diperoleh melalui kuesioner
variabel Kesiapan Kerja Siswa dengan 18 butir pertanyaan dan jumlah
responden 89 siswa. Berdasarkan data penerapan MEA, maka diperoleh
skor tertinggi sebesar 64 dan skor terendah sebesar 45. Hasil analisis
menunjukkan rerata (mean) sebesar 55; median 55, dan standar deviasi
sebesar 5.
Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus 1 + 3,3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari perhitungan
diketahui bahwa n = 89 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3,3 log 89 =
7,37 dibulatkan menjadi 7 kelas interval. Rentang data dihitung dengan
rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data
sebesar 64 – 45 = 19. Dengan diketahui rentang data maka dapat
diperoleh panjang kelas sebesar 2,7. Tabel distribusi frekuensi variabel
penerapan MEA disajikan sebagai berikut :

20
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja Siswa
No. Interval Frekuensi Persentase
1. 45-48 7 7,87%
2. 49-51 15 16,85%
3. 52-54 19 21,35%
4. 55-57 14 15,73%
5. 58-60 19 21,35%
6. 61-62 8 8,99%
7. 63-64 7 7,87%
Jumlah 89 100,00 %

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
45-48 49-51 52-54 55-57 58-60 61-62 63-64

Gambar 3. Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja Siswa

B. Pengujian Persyaratan Analisis


Analisis data yang digunakan dalam pembahasan ini adalah regresi.
Model ini dipilih untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan kurikulum
2013, penerapan MEA, terhadap kesiapan kerja siswa SMK kompetensi
keahlian Multimedia Kota Yogyakarta yang berjumlah 89 orang.
1. Variabel Normalitas
Uji normalitas variabel dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov. Kriteria penerimaan normalitas adalah jika nilai
signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari = 0,05 maka distribusinya
dikatakan normal, sebaliknya jika lebih kecil dari = 0,05 maka
distribusinya dikatakan tidak normal. Di bawah ini disajikan hasil
perhitungan:

21
Tabel 11. Hasi Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 89
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,70269103
Most Extreme Differences Absolute ,057
Positive ,057
Negative -,041
Test Statistic ,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS, dapat diketahui


bahwa sebaran data normal. Dari hasil perhitungan normalitas sebaran data
variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal, karena mempunyai nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (p > 0,05) dengan nilai sig(p) =
0,200. Jadi, data ini telah memenuhi syarat untuk dianalisis.

2. Uji Linieritas
Uji linieritas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variabel
bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak dan
merupakan syarat digunakannya analisis regresi dan korelasi. Kriteria yang
diterapkan untuk menyatakan kelinieran adalah nilai F yang diperoleh
kemudian dikonsultasikan dengan nilai Ftabel dengan taraf signifikansi 5%.
Jika Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel maka hubungan antar
variabel bebas terhadap variabel terikat dinyatakan linier. Hasil uji
linieritas pada variabel kurikulum 2013 dan MEA terhadap kesiapan kerja
siswa SMK kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta adalah
sebagai berikut :

22
Tabel 12. Hasil Uji Linieritas
Korelasi F tabel F hitung Signifikasi Keterangan
X1  Y 1,75 0,841 0,657 Linier
X2  Y 1,75 1,134 0,338 Linier

Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel
bebas terhadap variabel terikat mempunyai nilai signifikansi yang lebih
besar dari 0,05 (sig > 0,05), hal ini menunjukkan bahwa semua variabel
penelitian adalah linier. Dimana nilai signifikasi yang diperoleh sudah
lebih besar dari 0,05.
Selanjutnya apabila harga F yang diperoleh dikonsultasikan dengan
harga Ftabel, dimana harga Fhitung lebih kecil atau sama dengan harga Ftabel
pada taraf signifikansi 5%, maka korelasi antara variabel bebas dengan
variabel terikat bersifat linier. Hasil uji linieritas pada penelitian ini juga
menunjukkan untuk variabel Kurikulum 2013 (X1) dengan kesiapan kerja
(Y) bersifat linear karena nilai Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel
(0,841<1,75), dan untuk MEA (X2) dengan kesiapan kerja (Y) bersifat
linier karena nilai Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel (1,134<1,75). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel bebas
dengan variabel terikat linier.

3. Uji Multikolinieritas
Dalam uji multikolinieritas, menuntut bahwa antara variabel bebas
tidak boleh ada korelasi yang sangat tinggi, yaitu apabila nilai Tolerance
lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas terhadap
data yang diuji dan apabila nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya
tidak terjadi multikolinieritas terhadap data yang diuji.
Tabel 13. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Kurikulum 2013 0,347 2,880 Non Multikolinieritas
MEA 0,347 2,880 Non Multikolinieritas

23
Hasil perhitungan diperoleh nilai tolerance lebih besar dari 0,10
yakni 0,347. Sedangkan nilai VIF yakni 2,880 lebih kecil dari 10,00.
Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Multikolonieritas.

C. Hasil Uji Hipotesis


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kurikulum 2013
dan MEA terhadap kesiapan kerja siswa SMK kompetensi keahlian
Multimedia Kota Yogyakarta. Analisis yang dilakukan untuk pengujian
hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi.
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang telah
dirumuskan. Maka dari itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya
secara empirik. Hasil analisis setelah dilakukan uji prasyarat analisis yang
hasilnya normal, variabel linier dan tidak terjadi multikolinieritas, maka dapat
dilakukan pengujian hipotesis menggunakan regresi. Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik regresi.
Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Uji Hipotesis 1
Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh
positif signifikan antara Kurikulum 2013 dengan kesiapan kerja siswa
kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta”. Untuk menguji
hipotesis tersebut maka digunakan analisis regresi sederhana.
Tabel 14. Hasi Uji Hipotesis 1
Variabel Harga r dan r2 Koef Konst Ket
rhitung rsquare rtabel
X1 - Y 0,800 0,639 0,207 0,679 16,253 Adanya hubungan yang
positif

Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa antara Kurikulum


2013 terhadap Kesiapan Kerja Siswa adanya hubungan yang positif, hal ini

24
ditunjukkan dengan melihat rhitung (0,800) yang lebih besar dari pada rtabel
(0,207), sehingga hipotesis diterima yaitu “Terdapat pengaruh positif
signifikan antara Kurikulum 2013 dengan kesiapan kerja siswa kompetensi
keahlian Multimedia Kota Yogyakarta”. Koefisien determinasi rsquare
sebesar 0,639 yang berarti 63,9% perubahan pada variabel Kesiapan Kerja
Siswa (Y) dapat diterangkan oleh Kurikulum 2013 (X1).
Persamaan garis regresi pengaruh Kurikulum 2013 terhadap
Kesiapan Kerja Siswa dapat dinyatakan dengan Y= 0,679X1+16,253.
Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0,679
yang berarti apabila Kurikulum 2013 (X1) meningkat 1 poin maka
Kesiapan Kerja Siswa (Y) akan meningkat 0,679 poin. Dari hasil uji
hipotesis 1 ini menunjukan bahwa dalam penelitian mengenai adanya
hubungan yang positif antara Kurikulum 2013 dengan Kesiapan Kerja
Siswa sudah mendukung teori yang ada.
2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh
positif signifikan antara MEA dengan kesiapan kerja siswa kompetensi
keahlian Multimedia Kota Yogyakarta”. Untuk menguji hipotesis tersebut
maka digunakan analisis regresi sederhana.
Tabel 15. Hasi Uji Hipotesis 2
Variabel Harga r dan r2 Koef Konst Ket
rhitung rsquare rtabel
X2 - Y 0,760 0,577 0,207 0,565 20,135 Adanya hubungan yang
positif

Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa antara MEA


terhadap Kesiapan Kerja Siswa adanya hubungan yang positif, hal ini
ditunjukkan dengan melihat rhitung (0,760) yang lebih besar dari pada rtabel
(0,207), sehingga hipotesis diterima yaitu “Terdapat pengaruh positif
signifikan antara MEA dengan kesiapan kerja siswa kompetensi keahlian
Multimedia Kota Yogyakarta”. Koefisien determinasi r square sebesar 0,577

25
yang berarti 57,7% perubahan pada variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y)
dapat diterangkan oleh MEA (X2).
Persamaan garis regresi pengaruh MEA terhadap Kesiapan Kerja
Siswa dapat dinyatakan dengan Y= 0,565X1+20,135. Persamaan tersebut
menunjukan bahwa nilai koefisien X1 sebesar 0,565 yang berarti apabila
MEA (X2) meningkat 1 poin maka Kesiapan Kerja Siswa (Y) akan
meningkat 0,565 poin. Dari hasil uji hipotesis 2 ini menunjukan bahwa
dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara MEA
dengan Kesiapan Kerja Siswa sudah mendukung teori yang ada.
3. Uji Hipotesis 3
Hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh
positif signifikan antara Kurikulum 2013 dan MEA dengan kesiapan kerja
siswa kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta”. Untuk menguji
hipotesis tersebut maka digunakan analisis regresi ganda.
Tabel 16. Hasi Uji Hipotesis 3
Ry(1,2) R2y(1,2) Df Harga F Ket
Hitung Tabel
0,822 0,676 2:88 89,886 3,10 Terdapat kepengaruhan kedua
variabel X terhadap variabel
Y

Dari data diatas didapat Ry(1,2) sebesar 0,822, artinya Kurikulum


2013 dan MEA secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif
terhadap Kesiapan Kerja Siswa kompetensi keahlian Multimedia Kota
Yogyakarta. Koefisien determinasi R2y(1,2) sebesar 0,676 berarti
Kurikulum 2013 dan MEA secara bersama-sama mampu mempengaruhi
67,6% perubahan pada variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y). Hal ini
menunjukan masih ada 32,4% faktor atau variabel lain yang
mempengaruhi Kesiapan Kerja Siswa selain penerapan Kurikulum 2013
dan MEA.
Pengujian signifikasi bertujuan untuk mengetahui Kurikulum 2013
(X1) dan MEA (X2) terhadap Kesiapan Kerja Siswa (Y). Berdasarkan hasil
uji F diperoleh Fhitung sebesar 89,886. Jika dibandingkan dengan Ftabel

26
dengan df 2:88 sebesar 3,10 pada taraf signifikasi 5% maka Fhitung lebih
besar dari Ftabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara Kurikulum 2013 (X1) dan MEA (X2) bersama-sama
terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Harga koefisien korelasi Ry(1,2) sebesar
0,822 lebih besar dari rtabel 0,208 maka dapat disimpulkan hipotesis ketiga
(Ha) diterima yaitu “Ada pengaruh positif signifikan antara Kurikulum
2013 dan MEA dengan kesiapan kerja siswa kompetensi keahlian
Multimedia Kota Yogyakarta”.

D. Pembahasan
1. Pengaruh positif dan signifikan Kurikulum 2013 terhadap kesiapan
kerja siswa SMK kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kurikulum 2013
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa
kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta, hal ini dibuktikan dari
nilai thitung lebih besar dari ttabel (0,800>0,207) dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 , yang berarti kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Sumbangan
efektif untuk Kurikulum 2013 terhadap kesiapan kerja sebesar 63,9%.
2. Pengaruh positif dan signifkan MEA terhadap kesiapan kerja siswa
kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MEA berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kompetensi keahlian
Multimedia Kota Yogyakarta, hal ini dibuktikan dari nilai thitung lebih
besar dari ttabel (0,760>0,207) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 , yang
berarti kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Sumbangan efektif dari MEA
terhadap kesiapan kerja sebesar 57,7%.
3. Pengaruh positif dan signifkan Kurikulum 2013 dan MEA terhadap
kesiapan kerja siswa kompetensi keahlian Multimedia Kota
Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kurikulum 2013 dan MEA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa

27
kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta, hal ini dibuktikan dari
Koefisien determinasi R2y(1,2) sebesar 0,676 berarti Kurikulum 2013 dan
MEA secara bersama-sama mampu mempengaruhi 67,6% perubahan
pada variabel Kesiapan Kerja Siswa.
E. Keterbatasan Penelitian

28
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kurikulum 2013 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan
kerja siswa SMK kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta, hal
ini dibuktikan dari nilai thitung lebih besar dari ttabel (0,800>0,207) dan nilai
signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 (0,000<0,05).
Sumbangan efektif untuk kurikulum 2013 terhadap kesiapan kerja sebesar
63,9%.
2. MEA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa
SMK kompetensi keahlian Multimedia Kota Yogyakarta, hal ini
dibuktikan dari nilai thitung lebih besar dari ttabel (0,760>0,207) dan nilai
signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 (0,000<0,05).
Sumbangan efektif dari peran bimbingan karir terhadap kesiapan kerja
sebesar 57,7%.
3. Kurikulum 2013 dan MEA berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesiapan kerja siswa SMK kompetensi keahlian Multimedia Kota
Yogyakarta, hal ini dibuktikan dari Koefisien determinasi sebesar 0,676
berarti Kurikulum 2013 dan MEA secara bersama-sama mampu
mempengaruhi 67,6% perubahan pada variabel Kesiapan Kerja Siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka disarankan
sebagai berikut:
1. Bagi guru
Dari penelitian ini diharapkan guru dapat lebih menerapkan Kurikulum
2013 terhadap siswa dan lebih menekankan pada praktek sehingga siswa
lebih dapat bersaing pada era MEA dalam menghadpi dunia kerja.
2. Bagi Siswa

29
Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada siswa bahwa
Kurikulum 2013 dan MEA sangat penting untuk mempersiapkan siswa
memasuki dunia kerja.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Berdasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh, masih terdapat
kegiatan-kegiatan lain yang ikut memberikan pengaruh terhadap kesiapan
kerja siswa. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar dapat memperluas
penelitian ini dari segi-segi lainnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik . (Edisi


Revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta : Andi.

Meirina, Zita. 2014. Lulusan SMK 2015 sudah bersertifikasi. 9 November 2015.
http://www.antaranews.com/berita/460392/lulusan-smk-2015-sudah-
bersertifikasi

Siswanto. 2015. BPS: Lulusan SMK Dominasi Pengangguran. 9 November


2015. http://www.suara.com/bisnis/2015/05/05/181550/bps-lulusan-smk-
dominasi-pengangguran/

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta:


Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

31
Lampiran 1. Data Hasil Validitas dan Reabilitas Uji Coba

- Variabel Kesiapan Kerja Siswa

- Variabel Penerapan Kurikulum 2013

32
- Variabel Pengaruh MEA

33
Lampiran 2. Rekap Data Penelitian

- Variabel Kesiapan Kerja Siswa

34
- Variabel Penerapan Kurikulum 2013

35
- Variabel Pengaruh MEA

36
Lampiran 3. Hasil Uji Persyaratan Analisis

- Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 89
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,70269103
Most Extreme Differences Absolute ,057
Positive ,057
Negative -,041
Test Statistic ,057
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

- Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kesiapan dalam Between (Combined) 1413,811 21 67,324 7,876 ,000


Dunia Kerja * Groups Linearity 1270,028 1 1270,028 148,585 ,000
Kurikulum 2013 Deviation from
143,783 20 7,189 ,841 ,657
Linearity

Within Groups 572,683 67 8,548

Total 1986,494 88

37
ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kesiapan dalam Between (Combined) 1368,814 22 62,219 6,648 ,000


Dunia Kerja * MEA Groups Linearity 1145,922 1 1145,922 122,443 ,000

Deviation from
222,892 21 10,614 1,134 ,338
Linearity

Within Groups 617,681 66 9,359

Total 1986,494 88

- Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 14,011 3,097 4,523 ,000

Kurikulum
,455 ,088 ,536 5,144 ,000 ,347 2,880
2013

MEA ,243 ,077 ,327 3,139 ,002 ,347 2,880

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja

38
Lampiran 4. Hasil Analisis Regresi

- Uji Hipotesis 1

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Kurikulum 2013b . Enter

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja


b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,800a ,639 ,635 2,870


a. Predictors: (Constant), Kurikulum 2013
b. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1270,028 1 1270,028 154,219 ,000b

Residual 716,466 87 8,235

Total 1986,494 88

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja


b. Predictors: (Constant), Kurikulum 2013

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 16,253 3,164 5,137 ,000

Kurikulum 2013 ,679 ,055 ,800 12,418 ,000

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja

39
- Uji Hipotesis 2

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 MEAb . Enter

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja


b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,760a ,577 ,572 3,108

a. Predictors: (Constant), MEA


b. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1145,922 1 1145,922 118,604 ,000b

Residual 840,573 87 9,662

Total 1986,494 88

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja


b. Predictors: (Constant), MEA

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 20,135 3,251 6,193 ,000

MEA ,565 ,052 ,760 10,891 ,000

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja

40
- Uji Hipotesis 3

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Kurikulum 2013,
. Enter
MEAb

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja


b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,822a ,676 ,669 2,734

a. Predictors: (Constant), Kurikulum 2013, MEA


b. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1343,695 2 671,847 89,886 ,000b

Residual 642,799 86 7,474

Total 1986,494 88

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja


b. Predictors: (Constant), Kurikulum 2013, MEA

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 14,011 3,097 4,523 ,000

MEA ,243 ,077 ,327 3,139 ,002

Kurikulum 2013 ,455 ,088 ,536 5,144 ,000

a. Dependent Variable: Kesiapan dalam Dunia Kerja

41

Anda mungkin juga menyukai