PENDAHULUAN
fungsi ginjal oleh karena adanya kerusakan dari parenkim ginjal yang bersifat
kronik dan irreversibel. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) terjadi apabila laju filtrasi
mL/menit/1.73m2 selama tiga bulan atau lebih. Terdapat berbagai faktor yang
ataupun fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan dengan adanya
tahun semakin meningkat. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh PT. Askes,
pada tahun 2009 jumlah pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) sebanyak 70 ribu
orang kemudian pada tahun 2010 jumlah pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
adalah 17.507 orang dan meningkat lagi pada tahun 2011 sekitar 5.000 orang.
Pada tahun 2011 ke 2012 terjadi peningkatan yakni 24.141 pasien (Nawawi,
tahun terdapat 200.000 kasus baru Penyakit Ginjal Kronik (PGK) stadium akhir
(Anna, 2013).
1
2
penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang sudah Stadium V dapat terjadi
Glomerular Filtration Rate (GFR) oligouria hingga anuria, serta dialisis pada
pasien dengan nilai Glomerular Filtration Rate (GFR) <10ml/menit. Jika kondisi
ini tidak segera ditangani, akan terjadi berkembang pada pada keadaan yang lebih
buruk yaitu gagal jantung kongestif, hipertensi, asites, edema perifer, dan
banyak digunakan dalam aplikasi klinik. Senyawa ini adalah derivat asam
antranilat yang biasanya digunakan untuk terapi pada pasien dengan kondisi
overload pada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK). Kondisi ini biasanya
ditandai dengan adanya edem perifer edema paru, dan timbulnya hipertensi.
Hingga saat ini loop diuretics seperti furosemid masih menjadi pilihan diuretik
yang digunakan pada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) karena dianggap dapat
Pada makalah ini saya akan membahas tentang efektifitas furosemide pada