Anda di halaman 1dari 6

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN


JL. Pangeran Hidayatullah RT.14 Komplek Upik Futsal Benua Anyar
Email : bempoliteknikunggulankalimantan@yahoo.co.id

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR KE-II


BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

BAB I
NAMA DAN TUJUAN
Pasal 1
Nama
Musyawarah ini dinamakan Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Politeknik Unggulan Kalimantan

Pasal 2
Tujuan
Tata tertib Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan
Kalimantan ini bertujuan mengatur jalannya persidangan Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan.

BAB II
TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 3
Tempat
Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan
dilaksanakan di kampus Politeknik Unggulan Kalimantan.

Pasal 4
Waktu
Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan
dilaksanakan pada tanggal 10 – 11 Desember 2016.

BAB III
KEDUDUKAN, KEKUASAAN DAN KEWENANGAN
Pasal 5
Kedudukan
Kedudukan Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan
Kalimantan mempunyai kedudukan tertinggi dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Politeknik Unggulan Kalimantan
Pasal 6
Kekuasaan dan Kewenangan
Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan
mempunyai kekuasaan dan kewenangan untuk:
1. Menyimak, mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap pertanggungjawaban pengurus
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan periode 2015-2016.
2. Merumuskan dan menetapkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), Anggaran Dasar
(AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik
Unggulan Kalimantan.

BAB IV
KRITERIA, HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 7
Kriteria
Kriteria peserta Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan
Kalimantan terdiri dari :
a. Peserta Tetap terdiri dari :
1. Seluruh Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Unggulan Kalimantan
2. Perwakilan 2 orang dari masing-masing Himpunan Mahasiswa Politeknik Unggulan
Kalimantan
3. Perwakilan 2 orang dari masing-masing Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Unggulan
Kalimantan
4. Perwakilan 2 orang dari Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Unggulan Kalimantan
b. Peserta Tidak Tetap terdiri dari :
1. Seluruh Pengurus Himpunan Mahasiswa Politeknik Unggulan Kalimantan (terkecuali 2
orang sebagai Peserta Tetap)
2. Seluruh Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Unggulan Kalimantan (terkecuali 2
orang sebagai Peserta Tetap)
3. Seluruh Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Unggulan Kalimantan (terkecuali
2 orang sebagai Peserta Tetap)
4. Seluruh Civitas Akademika Politeknik Unggulan Kalimantan (terkecuali poin a1, a2, a3, dan
a4)

Pasal 8
Hak
1. Peserta tetap mempunyai hak bicara dan hak suara
2. Peserta tidak tetap hanya mempunyai hak bicara
3. Setiap peserta tetap yang hadir mempunyai satu suara dalam voting.

Pasal 9
Kewajiban
1. Menaati seluruh Tata Tertib Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Politeknik Unggulan Kalimantan.
2. Menghormati pimpinan sidang dan seluruh peserta Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan.
3. Senantiasa bersikap sopan santun dalam menyampaikan hak dan menunaikan kewajibannya.
4. Menyukseskan jalannya Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Politeknik Unggulan Kalimantan.
5. Meminta izin kepada panitia sidang apabila ingin meninggalkan ruangan sidang.
6. Menghindari hal-hal yang dianggap mengganggu jalannya persidangan.
7. Berpakaian rapi dan sopan sertamenggunakan jas Almameter dan seragam organisasi
Politeknik Unggulan Kalimantan.

BAB V
INTERUPSI DAN PENYAMPAIANNYA
Pasal 10
Jenis-jenis interupsi
Ada empat jenis interupsi yang sah dalam Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan, yaitu :
1. Interupsi usul, yaitu interupsi yang bertujuan menyampaikan usulan atau pemecahan masalah.
2. Interupsi sanggah, yaitu interupsi yangbertujuan untuk menyanggah usulan yang diberikan oleh
seseorang.
3. Interupsi informasi, yaitu interupsi yang bertujuan untuk memberikan informasi yang
berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas sehingga memudahkan untuk memecahkan
masalah tersebut.
4. Interupsi PK (Peninjauan Kembali), yaitu interupsi yang bertujuan untuk meninjau kembali
pasal yang sudah disepakati.

Pasal 11
Penyampaian Interupsi
Cara menyampaikan interupsi adalah dengan mengangkat tangan lalu menyebutkan “interupsi”
kemudian menyebutkan nama, organisasi dan jabatan, setelah dipersilahkan oleh presidium sidang
peserta menyebutkan jenis interupsi yang ingin disampaikan.

BAB VI
SANKSI-SANKSI
Pasal 12
1. Sanksi dapat diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib.
2. Sanksi dapat berbentuk peringatan, pencabutan hak bicara dan hak suara atau dikeluarkan oleh
pimpinan sidang atas persetujuan forum.

BAB VII
PERSIDANGAN
Pasal 13
Macam-macam Persidangan
Sidang Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan
Kalimantan terdiri dari sidang pendahuluan, sidang pleno dan sidang komisi.
Pasal 14
Sidang Pendahuluan
Sidang pendahuluan adalah sidang pembahasan agenda dan tata tertib Musyawarah Besar ke-II
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan serta pemilihan dan
penetapan presidium sidang.

Pasal 15
Sidang Pleno
1. Sidang pleno merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi yang bersifat mengikat.
2. Sidang pleno terdiri dari:
a. Sidang pleno penyampaian, pembahasan dan pengesahan LPJ Musyawarah Besar ke-II
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan periode 2015-2016.
b. Sidang pleno pengesahan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), Garis-
garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).

Pasal 16
Sidang Komisi
1. Peserta sidang komisi ditentukan oleh presidium sidang dibantu oleh panitia.
2. Sidang komisi terdiri dari:
a. Komisi A : Membahas GBHO Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Politeknik Unggulan Kalimantan.
b. Komisi B : Membahas AD dan ART Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan.
c. Komisi C : Membahas isu-isu dan evaluasi kinerja BEM satu tahun
kedepan.

BAB VIII
QUORUM
Pasal 17
1. Sidang Pleno telah dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh peserta
penuh yang hadir pada saat Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Politeknik Unggulan Kalimantan.
2. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya oleh 2/3 jumlah anggota
komisi yang bersangkutan.
3. Apabila sampai pada waktunya sidang pleno atau sidang komisi tidak mencapai quorum maka
sidang ditunda selama 2 X 5 menit dan setelah itu sidang dianggap sah .

BAB IX
PUTUSAN
Pasal 18
Bentuk Putusan
1. Keputusan Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan
Kalimantan adalah keputusan yang memiliki kekuatan dalam lingkup penyelenggaraan
Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan.
2. Ketetapan Musyawarah Besar ke-I Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan
Kalimantan adalah putusan yang memiliki kekuatan hukum kedalam dan keluar Musyawarah
Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan.

Pasal 19
Mekanisme Pengambilan Keputusan
1. Keputusan diambil atas dasar musyawarah dan mufakat.
2. Apabila ketentuan dalam ayat (1) tidak tercapai, maka diadakan lobi pihak-pihak yang
berkepentingan selama 2X5 menit.
3. Apabila ketentuan dalam ayat (2) tidak terpenuhi, maka putusan diambil dengan voting.
4. Pemungutan suara dilakukan dengan cara tertutup, yaitu menggunakan kertas suara.
5. Jika voting menghasilkan jumlah suara yang sama, maka dilakukan voting ulang.
6. Jika voting ulang masih terjadi perolehan jumlah suara yang sama, maka kebijakan diserahkan
kepada pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang.
7. Keputusan bersifat mengikat terhadap peserta Musyawarah Besar ke-II Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan.

BAB X
PRESIDIUM SIDANG
Pasal 20
1. Sidang pendahuluan dipimpin oleh presidium sidang sementara.
2. Sidang pleno dipimpin oleh presidium sidang pleno.
3. Sidang komisi dipimpin oleh presidium sidang komisi.

Pasal 21
Presidium Sidang
1. Presidium sidang sementara terdiri dari 1 orang yang dipilih oleh SC.
2. Presidium Sidang Pleno terdiri dari 1 orang sebagai ketua presidium sidang sebagai presidium
sidang satu dan 1 orang sebagai wakil presidium sidang sebagai presidium sidang 2 serta 1
orang sebagai notulen sebagai presidium sidang 3, yang dipilih oleh peserta Musyawarah
Besar ke-II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Unggulan Kalimantan.
3. Presidium Sidang Komisi terdiri dari 2 orang yang dipilih oleh peserta komisi yang
bersangkutan. 1 orang sebagai ketua dan 1 orang sebagai notulen.

Pasal 22
Mekanisme Pemilihan Pimpinan Sidang
1. Pencalonan
- Setiap peserta tetap (terkecuali pengurus BEM) berhak dicalonkan dan mencalonkan diri
menjadi presidium sidang.
- Setiap calon ditanyakan kesediaannya.
2. Pemilihan pimpinan sidang
Para calon presidium sidang bermusyawarah salama 4 X 5 menit untuk memilih 3 orang
presidium sidang.
3. Pencalonan dan pemilihan pimpinan komisi diserahkan kepada kebijakan komisi yang
bersangkutan.
BAB XI
ATURAN KETUK PALU SIDANG
Pasal 23
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penggunaan palu sidang berkaitan dengan jumlah
ketukannya :
I. Satu Kali Ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan siding.
b. Mengesahkan keputusan poin perpoin (Keputusan Sementara).
c. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak terlalu lama, sehingga
peserta tidak perlu meninggalkan tempat siding.
d. Mencabut kembali/membatalkan ketukan dahulu yang dianggap keliru.
e. Memberi peringatan kepada peserta siding.
II. Dua Kali Ketukan
a. Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu cukup lama, misalnya untuk
lobying, istirahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15 menit, dan sebagainya.

III. Tiga Kali Ketukan


a. Membuka atau menutup sidang secara resmi.
b. Mengesahkan putaran final atau akhir siding.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 24
1. Segala sesuatu yang berkaitan dengan penambahan pasal dan atau kesepakatan baru diputuskan
oleh pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang.
2. Tata tertib ini berlaku sejak diputuskan.

Anda mungkin juga menyukai