DEFINISI
Merupakan tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas,
meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai
oleh puskesmas.5
TUJUAN
Tujuan umum :
Tersedianya data dan informasi yang kaurat, tepat waktu dan mutakhir secara periodic dan teratur
untuk pengelolaan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat
administrasi.5
Tujuan khusus :
1. Tersediannya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok
puskesmas yang akurat, tepat waktu dan mutakhir secara teratur.
2. Terlaksananya pelaporan data secara teratur di berbagai jenjang administrasi, sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
3. Digunakannya data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan
program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diberbagai tingkat administrasi.5
Ruang lingkup
1. SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas
keliling
2. Pencatatan dan pelaporan mencakup :
a) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
b) Data ketenagaan di puskesmas
c) Data sarana yang dimiliki puskesmas
d) Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok) baik di dalam gedung maupun
di luar gedung.
3. Pelaporan dilakukan secara periodic (bulanan, tribulanan, semester dan tahunan)
Pelaksanaan
1. Pencatatan dengan menggunakan format
a) Family folder
b) Buku register
Rawat jalan dan rawat inap
Penimbangan
Kohort ibu
Kohort anak
Persalinan
Laboratorium
Penangamatan penyakit menular
Imunisasi
PKM
c) Kartu indeks penyakit (kelompok penyakit)
d) Kartu perusahaan
e) Kartu murid
f) Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas) untuk mempermudah pembuatan
laporan.
2. Pelaporan
Jenis dan period laporan :
a) Bulanan
Data kesakitan
Data kematian
Data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb.)
Data managemen obat
b) Triwulan
Data kegiatan puskesmas
c) Tahunan
Umum dan fasilitas
Sarana
Tenaga
Alur pengiriman
Dikirim ke Dinas Kesehatan TK II, diteruskan ke Dinas Kesehatan TK I, kemudian diteruskan ke
Departemen Kesehatan. Umpan balik di kirim ke kanwil depkes propinsi.5
Siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) merupakan pendekatan integral dan
komprehensif dalam penyusunan rencana dan program yang mana akan membantu memberikan
pemahaman situasi dan masalah yang dihadapi. Adapun langkah-langkah proses pemecahan
masalah dalam keseluruhan siklus pemecahan masalahjuga dihubungkan dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen Puskesmas.6,7
Langkah pertama dalam siklus pemecahan masalah adalah menentukan masalah dengan
baik. Ini dimulai dengan kegiatan analisis situasi atau disebut juga identifikasi masalah. Untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di wilayah kerja Puskesmas
dan pengembangan program intervensinya, pimpinan Puskesmas dapat menganalisis masalah
kesehatan tersebut dengan menggunakan pendekatan epidemiologi, prinsip-prinsip kesehatan
masyarakat, kedokteran pencegahan, paradigma hidup sehat menurut Blum dan analisis sistem.
Dari analisis situasi akan diketemukan banyak masalah. Masalah adalah keadaan atau realiti yang
menyimpang dari apa yang diharapkan. Atau sering juga dikatakan bahwa masalah adalah
kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang menjadi kenyataan. Umumnya dalam
kehidupan sehari-hari, sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk memecahkan semua masalah
tersebut. Oleh sebab itu, perlu ditentukan masalah kesehatan mana yang harus diutamakan
(diprioritaskan).
Masalah yang sudah menjadi prioritas, perlu dirumuskan dengan jelas. Perumusan masalah
yang baik adalah jika:
Untuk masalah yang sudah dirumuskan dengan baik, kemudian ditentukan tujuan yang
akan dicapai, yaitu apakah masalah tersebut akan dikurangi sampai tingkat tertentu atau masalah
tersebut dihilangkan sama sekali. Selanjutnya adalah memilih alternatifintervensi atau kegiatan
yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut diatas. Untuk itu, perlu dilakukan analisis
determinan masalah atau kadang-kadang disebut analisis faktor risiko.6
Selanjutnya setelah faktor-faktor risiko yang akan menyebabkan masalah dikaji dan
program Puskesmas dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Untuk itu
memerlukan suatu organisasi yang tertata dengan baik (organizing). Pelaksanaan program atau
implementasi memerlukan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (actuating) dengan melaksanakan
fungsi kepemimpinan, motivasi, komunikasi, dan pengarahan serta pengawasan dan
Identifikasi dan prioritas malasah kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan
harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsure terkait , termasuk masyarakat.
Sehingga masalah yang ditetapkan untuk ditanggulangi betul- betul merupakan masalah dari
masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang
ada, masyarakat dapat berperan aktid di dalamnya. Untuk menetapkan prioritas masalah ini, ada
beberapa hal yang harus dilakukan yaitu:7,8
b) Pengolahan data
Apabila data yang telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut harus diolah
dengan menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat- sifat
yang dimiliki oleh masing- masing data tersebut. Cara pengolahan data yang
dikenal ada 3 macam yaitu
i. Manual
ii. Elektirkal
iii. Mekanik
c) Penyajian data
Data yang telah diolah perlu disajikan. Ada 3 macam penyajian data yang lazim
dipergunakan yakni secara:
i. Tekstular
ii. Tabular
iii. Grafikal
Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentuuntuk menentukan urutan masalah dari
yang paling penting sampai dengan kurang penting. Penetapan prioritas memerlukan perumusan
masalah yang baik yakni spesifik, jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan
kuantitatif, serta dirumuskan secara sistematis. Ia ditentukan juga dengan berdasarkan criteria
matriks.8
Masalah
Ilmu Dana
Teknologi Sarana
Tenaga
Importancy TF R
No. Masalah
P S RI SB P PC IP T D S T
1
2
3
Beri nilai 1-5
Pemilihan prioritas jalan keluar
Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting, setelah masalah-maslah
kesehatan teridentifikasi. Penentuan prioritas masalah harus memperhatikan beberapa faktor
antara lain, besarnya masalah, pertimbangan politik, persepsi masyarakat, dan bisa tidaknya
masalah tersebut diselesaikan. Cara memilih prioritas masalah dilakukan dengan penetapan
prioritas penyelesaian masalah yaitu:
PENENTUAN TUJUAN
Setelah penentuan penilaian masalah telah selesai, selanjutnya dilakukan penetapan tujuan
yaitu dengan mengubah pernyataan negatif dari masalah (baik itu pada Output, Proses, maupun
Input) menjadi pernyataan positif ( Tujuan)7,8
Tujuan Output :
Solusi : Man yaitu Jumlah Petugas (medis/paramedis dan non medis/paramedis) yang
berlebihan dimutasi pada program yang kekurangan tenaga
Konsekwensi dari tujuan proses dan input ini adalah penyedian sarana dan prasarana termasuk
penggunaan biaya operasional pada petugas yang yang ditempatkan pada posisi baru. Namun
konsekwensi ini tidaklah lebih penting dari ketidak percayaan masyarakat kepada
petugas/Puskesmas, disamping itu juga pengaruh terhadap komponen proses lainnya terhadap
pencapaian mutu kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang optimal.
Solusi : Markets yaitu Masyarakat wilayah Puskesmas dan Penderita tidak terdata
menjadi terdata
Solusi : Machine yaitu Perlengkapan dan peralatan kesehatan kurang tersedia menjadi
tersedia.
Konsekwensi dari dari tujuan proses dan input ini adalah penggunaan waktu diluar jam kerja
karena adanya kebutuhan/keinginan masyarakat dimana mereka bisa bertemu dengan petugas
kesehatan hanya pada waktu selesai kerja yaitu disore dan malam dll.