Booth ini dapat dikatakan sebagai sebuah ruangan atau tempat dengan luas 7 x 16
meter. Ruangan atau tempat ini seperti restoran cepat saji yang ada di mal. Misalnya
seperti MCD, KFC ataupun Pizza Hut. Namun, konsep yang ada di dalam tempat
ini ialah budaya lokal daerah di sekitar mal yang bersangkutan.
Desain bagian luar booth Setjarah Doeloe diadaptasi dari rumah khas Betawi yang
ditunjukkan dengan Gambar 1. dengan satu pasang ondel-ondel yang diletakkan di
samping pintu masuk. Sedangkan, dinding bagian dalam booth berupa mural yang
menggambarkan karakteristik masyarakat setempat. Misalnya seperti, mural
dengan gambar mikrolet Betawi jaman dulu, proses pembuatan dodol, perhelatan
adat pernikahan betawi, permainan tradisional: congklak, dam dam das tiga batu
dan semacamnya. Mural ini dapat dijadikan pengunjung sebagai tempat berfoto.
Semua sisi atau dinding ruangan diisi oleh gambar mural kecuali dinding yang
berada di sisi pintu masuk. Hal tersebut dikarenakan sisi atau dinding pintu masuk
akan diletakkan bukti fisik kesenian betawi seperti senjata tradisional: golok,
peralatan makan: piring, gelas sendok perak, permainan tradisional: bla bla, pakaian
adat Betawi, alat musik tradisional, dan semacamnya sehingga pengunjung dapat
mengenal belajar langsung.
Penggambaran mural dapat melibatkan oleh para pembuat mural ibukota terkenal
seperti ica dauzi ataupun Komunitas Mural Jakarta. Sedangkan sumber data dan
informasi terkait sejarah dan budaya masyarakat lokal dapat berkonsultasi kepada
masyarakat daerah setempat, sejarawan Betawi, maupun pihak lain yang dapat
mendukung validitas sumber seperti dosen maupun pegawai pemerintah. Selain itu,
dapat dilakukan dengan cara lain yaitu melalui bukti fisik seperti arsip nasional,
data dari museum, literatur, maupun landmark di daerah yang bersangkutan.
Kemudian, pengadaan alat-alat kesenian dari ondel-ondel hingga alat musik
tradisional bisa didapatkan dengan cara membeli dari masyarakat setempat,
kolektor, toko yang menjual barang-barang bernilai historis, atau komunitas budaya
Betawi Jakarta.
Booth: Setjarah Doeloe memiliki waktu operasional mengikuti jam operasional mal
yang bersangkutan. Setiap orang yang mengunjungi booth ini tidak dikenakan biaya
namun pengunjung dapat memberikan uang sukarela untuk biaya pemeliharaan
booth tersebut. Uang sukarela ini dapat dimasukkan ke dalam kotak sukarela yang
diletakkan di depan pintu masuk. Uang sukarela yang sudah terkumpul dan
pemeliharaan booth akan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
DKI Jakarta.
Kemudian, untuk menambah unsur seni di dalam ruangan akan dibuatkan sekat di
tengah ruangan. Sekat tersebut berfungsi sebagai pilar untuk tempat menempatkan
lukisan. Informasi detail mengenai lukisan tersebut akan diletakkan di bawah
lukisan. Lukisan tersebut dapat menceritakan aktivitas masyarakat Betawi jaman
dulu, upacara adat Betawi seperti khitanan, palang pintu dan lain lain. Lukisan dapat
dibuat oleh para pelukis ibukota atau komunitas bla bla bersifat relawan sehingga
tidak mendapatkan honorarium. Lalu, di sisi yang lainnya akan diletakkan layar
LED untuk memutarkan video yang menggambarkan proses perkembangan sejarah
dan budaya masyarakat lokal secara visual. Video tersebut dibuat oleh video editor
atau komunitas bla bla.