Anda di halaman 1dari 2

IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan pada parktikum terlampir pada lampiran.

B. Pembahasan
Praktikum kali ini merupakan praktikum tentang pengolahan data gaya berat.
Harga gaya berat di setiap titik permukaan bumi bervariasi, hal itu dipengaruhi
oleh persebaran densitas yang tidak merata, topografi, elevasi, kondisi struktur
geologi, serta efek gaya tarik benda di luar bumi seperti bulan dan matahari.
Oleh karena hanya harga densitas yang diperhitungkan, maka perlu direduksi
atau dengan kata lain dikoreksi. Dalam praktikum diajarkan menghitung
koreksi-koreksi dalam pengolahan data gaya berat. Adapun koreksi-koreksi
tersebut diantaranya yaitu koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi
Bouguer dan koreksi medan.

Pada praktikum kali ini Pertama yang dilakukan adalah melakukan perhitungan
koreksi lintang dengan menggunakan data yang telah didapat pada praktikum
sebelumnya. Konversi terlebih dahulu koordinat lintang menjadi nilai radian,
setelah itu masukan nilai tersebut kedalam persamaan koreksi lintang dengan
datum WGS 1984 Gn=978032.7(1+0.0053024 sin^2Φ - 0.0000059 sin^2 2Φ).
Lalu hitung koreksi udara bebas dengan persamaan =0.3086*ketinggian,
ketinggian disini sudah diketahui dari data yang telah diberikan. Setelah nilai
koreksi udara bebas diketahui maka selanjutnya cari nilai Anomali Udara Bebas
dengan persamaan =Gobservasi – Gn + Koreksi Udara Bebas. Koreksi yang
terakhir yaitu koreksi bouger dengan persamaan =0.04192* ρ *ketinggian, pada
praktikum kali ini nilai densitas yang digunakan adalah nilai densitas batuan
secara umum yaitu senilai 2,4454. Karena nilai koreksi medan kita anggap nol
maka perhitungan dapat langsung ke Anomali Bouger Sederhana dengan
persamaan =Anomali Udara Bebas – Koreksi Bouger, maka didapat lah nilai
Anomali Bouger Sederhana. Dan yang terakhir adalah Anomali Bouger
Lengkap dengan persamaan = Anomali Bouger Sederhana + Koreksi Medan.

Dalam proses pengolahan data gaya berat, massa dapat mempengaruhi nilai
koreksi Bouguer. Koreksi Bouguer sendiri dilakukan karena adanya efek
tarikan dari sebuah benda/material bermassa yang berada diantara stasiun dan
bidang datum yang belum diperhitungkan pada koreksi udara bebas. Massa dari
sebuah benda/meterial dapat diperoleh dari perhitungan perbandingan densitas
atau mass jenis dengan volume material tersebut. Namun untuk koreksi yang
6

paling berpengaruh adalah koreksi Apungan(Drift) karena metode ini memiliki


keakuratan lebih tinggi yang disebabkan menggunakan metode looping dimana
pengukuran harus dilakukan pada setiap titik dan harus dilakukan beberapa kali
pengulangan agar data yang dihasilkan semakin baik.

Berdasarkan besarnya radius dari titik pengukuran gravity,Hammer Chart


tersebutdapat dikelompokkan menjadi :
1. Inner Zone
Untuk inner zone sendiri memiliki radius yang cukup kecil sehingga
bisa dilihat bersama dari pengamatan langsung dilapangan tempat
pengukuran . Dan dibagi menjadi beberapa zona: Zona B : radius 6,56
ft dan dibagi menjadi 4 sektor. Zona C : radius 54,6 ft dan dibagi
menjadi 6 sektor.

2. Outer Zone
Pada zona ini memiliki jarak yang tidak terlalu dekat, sehingga biasanya
perbedaan ketinggian dengan titik pengamatan dilapangan bisa
dianalisis menggunakan analisa peta kontur. Outer Zone dibagi menjadi
beberapa zona:
- Zona D : radius 175 ft dan dibagi menjadi 6 sektor.
- Zona E : radius 558 ft dan dibagi menjadi 8 sektor.
- Zona F: radius 1280 ft dan dibagi menjadi 8 sektor.
- Zona G : radius 2936 ft dan dibagi menjadi12 sektor.
- Zona H : radius 5018 ft dan dibagi menjadi12sektor.
- Zona I : radius 8575 ft dan dibagi menjadi12 sektor.
- Zona J : radius 14612 ft dan dibagi menjadi12 sektor.
- Zona K sampai M, masing-masing dibagi 12 sektor.

Gambar 2. Outer Zone

Anda mungkin juga menyukai