5. UU No. 44/2009
a. Pasal 4: tugas RS: memberi pelayanan kesehatan perorangan
b. Pasal 6: pemerintah dan pemda bertanggung jawab menyediakan RS
c. Pasal 7: syarat2 RS: memenuhi syarat lokasi (8), bangunan (9-10), prasarana (11),
SDM (12-14), kefarmasian (15) dan peralatan (16)
d. Jenis rumah sakit
i. Pasal 19: berdasarkan jenis pelayanan; umum: semua bidang dan jenis
penyakit; khusus: 1 bidang atau jenis penyakit
ii. Pasal 20: pengelolaan -> public (dikelola pemerintah), privat: tujuan profit,
dikelola PT atau persero
iii. Pasal 22-24: RS Pendidikan: menyelanggarakan pendidikan dan penelitian di
bidang kedokteran dan tenaga kesehatan
e. Klasifikasi: Pasal 24 -> RS Umum: A-D; RS Khusus: A-C
f. Pasal 25-27: Perizinan RS
i. RS wajib memiliki izin
ii. Izin mendirikan 2 tahun
iii. Izin beroperasi: 5 tahun
iv. Izin RS Kelas
1. A: oleh pemprov
2. B: o/ pemprov atas dasar rekomen pemda kab/kota
3. C: o/ pemda atas dasar rekomen pemda kab/kota
v. Pencabutan izin RS: habis izin, tdk memenuhi standar, melanggar peraturan,
perintah pengadilan
g. Pasal 29: kewajiban RS; Pasal 30: hak RS
h. Pasal 31: kewajiban pasien; pasal 32: hak pasien
i. Pasal 33-35 pengorganisasian RS
i. Kepala RS, tenaga structural
ii. Pemilik RS tdk boleh merangkap sbg kepala RS
j. Pasal 36-39
i. Setiap tindakan dokter perlu mendapat persetujuan pasien/keluarga
ii. Menyimpan rahasia kedokteran
iii. Harus dilakukan audit kinerja dan audit media
k. Pasal 40: akreditasi -> dilakukan 3 tahun sekali
l. Pasal 52-53: setiap RS wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan
RS dalam bentuk sistem informasi manajemen RS
m. Pasal 56: dewan pengawas RS bersifat independent, dibentuk untuk menentukan
kebijakan RS, menyetujui dan mengawasi pelaksanaan kegiatan RS
n. Pasal 58-60: badan pengawas RS
i. Tugas: membuat pedoman ttg pengawasan RS,
o. Pasal 62-63: RS yg tdk memiliki izin di pidana paling lama 2 tahun dan denda makx
5M; utk RS privat dendanya 3x lipat