HUBUNGAN PIHAK KETIGA, PERLUASAN USAHA DAN PEMBUBARAN
Hubungan antar Sekutu Firma Dalam Persekutuan Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga Hubungan antar Sekutu Firma Berikut ini adalah hak dan kewajiban setiap sekutu terhadap persekutuan. Hak dan tanggung jawab sekutu firma: Setiap anggota berhak untuk melakukan pengumuman dan bertindak keluar atas nama firma Perjanjian yang dibuat oleh seorang anggota, juga mengikat anggota lainnya Segala sesuatu yang diperoleh oleh seorang anggota menjadi harta firma Tiap-tiap anggota secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya atas perikatan firma yang disebut dengan tanggung jawab solider. Hubungan dengan Pihak Ketiga Selain hubungan antar sekutu, firma juga memiliki hubungan dengan pihak ketiga. Hubungan hukum antara sekutu firma dengan pihak ketiga meliputi ketentuan: Sekutu yang telah keluar secara sah masih dapat dituntut oleh pihak ketiga atas dasar perjanjian yang belum dibereskan pembayarannya. Setiap sekutu berwenang mengadakan perikatan dengan pihak ketiga bagi kepentingan persekutuan, kecuali jika sekutu itu dikeluarkan dari kewenangan itu. Setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas semua perikatan persekutuan firma, meskipun di buat oleh sekutu lain, termasuk juga perikatan karena perbuatan melawan hukum. Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan persekutuan firma tidak ada karena tidak ada akta pendirian, maka pihak ketiga itu dapat membuktikan adanya persekutuan firma dengan segala macam alat pembuktian. Perluasan Usaha Usaha firma memiliki kemudahan untuk memperluas usaha dikarenakan jumlah modalnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan usaha perseorangan. Mayoritas tujuan dari pendirian firma adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih kuat dan mampu bersaing perusahaan yang lain. Ekspansi atau perluasan usaha tersebut dapat berupa kegiatan perluasan dari perusahaan baik berupa perluasan fisik, yang menyangkut perluasan pabrik, atau penambahan mesin-mesin, untuk peningkatan produksi, maupun perluasan pasar. Pembubaran Firma
Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam
ketentuan Pasal 1646 sampai dengan Pasal 1652 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Pasal 31 sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pembubaran Firma Pasal 1646 KUHPerdata menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan Persekutuan Firma berakhir, yaitu: Lewatnya jangka waktu sebagaimana dlm akta pendirian Pengunduran diri atau pemberhentian sekutu Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma; Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu; dan Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampuan atau dinyatakan pailit.