Anda di halaman 1dari 16

Perusahaan

HUKUM PERUSAHAAN
M. Hawin
Fakultas Hukum UGM

Keseluruhan kegiatan yang dilakukan:


Secara terus menerus;
Terang-terangan;
Untuk mencari laba.

Perusahaan

Menjalankan
perusahaan berbeda
dengan melakukan
pekerjaan.

Perusahaan Perseorangan (Sole


Trader / Sole Proprietorship)
Persekutuan

Persekutuan
A. Bukan Badan Hukum (Partnerships)
1. Persekutuan Perdata
2. Persekutuan Firma (Vennootschap onder Firma)
3. Persekutuan Komanditair (Commanditaire
Vennootschap = C.V.)
B. Badan Hukum
1. Perseroan Terbatas (Naamloze Vennootschap).
2. Koperasi

BADAN HUKUM:
LEGAL ENTITY ATAU LEGAL PERSON
Natural person

Persekutuan Bukan Badan Hukum


(Partnerships)

Perusahaan Perseorangan
Kelebihan:
Cara pendirian: sangat mudah dan tanpa
biaya; hampir tidak ada formalitas;
Lebih mudah untuk dijual;
Lebih mudah untuk menutup perusahaan.

Kelebihan:
Mudah dan murah untuk mendirikan;
Fleksibel: kegiatan usaha mudah untuk dirubah;

Kelemahan:
Tanggung jawab tidak terbatas;
Tidak mudah untuk menjual andil dalam persekutuan;
Diperlukan persetujuan semua sekutu untuk hal-hal
tertentu yang terkadang sukar untuk dicapai.

Kelemahan:
Masa terbatas;
Keterbatasan dana / perolehan dana;
Tanggung jawab tidak terbatas.

PERSEKUTUAN PERDATA
(PERSERIKATAN PERDATA KHUSUS)

Persekutuan Perdata

Pengaturan: Pasal 1618 1652


KUHPerdata

Persekutuan Perdata= Perserikatan


Perdata Khusus

Pasal 1618:Perserikatan Perdata adalah suatu


perjanjian, dengan mana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke
dalam perserikatan dengan maksud untuk
membagi keuntungan atau kemanfaatan yang
diperoleh karenanya.
Pasal 1623: Perserikatan perdata khusus adalah
perserikatan perdata yang hanya mengenai bendabenda tertentu saja, baik mengenai pemakaiannya,
atau hasil yang akan diperolehnya, atau suatu
usaha tertentu, maupun mengenai pelaksanaan
dari suatu perusahaan atau pekerjaan

Persekutuan Perdata harus:

Cara pendirian Persekutuan Perdata:

Menjalankan perusahaan;

Lisan;
Tertulis;
Tersirat (implied);
Tanpa permohonan ke Pemerintah;
Tanpa persetujuan dari Pemerintah.

Terang-terangan;
Terus menerus;
Mencari keuntungan (laba).

Karena Persekutuan Perdata adalah


perjanjian, berarti berlaku Pasal 1320
tentang syarat sahnya perjanjian:
Kesepakatan para pihak;
Kecakapan para pihak;
Objek tertentu;
Kausa yang halal.

Pemasukan (inbreng/contribution):
Uang;
Barang;
Tenaga (effort / skill)

Pemasukan berupa barang tidak harus


dengan memindahkan kepemilikan barang
tersebut, tetapi bisa berupa hak
penggunaan barang tersebut.

Perbandingan dg Australia:
Indikasi adanya partnership

Beberapa kasus di
Inggris/Australia?

1. Apakah terdapat suatu perjanjian di antara


para sekutu?
2. Apakah ada suatu perusahaan yang
dilaksanakan?
3. Apabila ada perusahaan, apakah perusahaan
itu dijalankan bersama-sama (persons in
common) atau oleh atau atas nama semua
sekutu?
4. Apakah ada tujuan untuk mencari keuntungan
(laba)?

Kasus Smith v. Anderson (1880) 15 Ch D 247:


Suatu trust didirikan untuk membeli saham di
bbrp perusahaan untuk dimiliki oleh investor yang
memberikan dana kpd trust tsb. Investor kemudian
mendapat sertifikat dari trust itu (seperti
Reksadana). Seorg investor menuntut agar trust
tsb dibubarkan krn melanggar Ps 115 Corporation
Law yg membatasi jumlah sekutu Pertnership tdk
boleh lebih dari 20 org. Tuntutan gagal krn trust
tsb tidak dapat dikatakan menjalankan
perusahaan.

Turnbull v. Ah Mouy (1871) 2


Australian Jurist Reports 40.

Keith Spicer Ltd v. Mansell (1970)


1 All ER 462

Suatu kontrak antara A dan T berbunyi


bahwa: Kami bersepakat bhw kami akan
menerima seperempat bagian dari sisa stock
beras milik T Kami akan menerima 2 persen
komisi utk semua beras yang kami jual.
Kemudian A mengalami kerugian sebesar
6,000. T menuntut A utk meminta bagian uang,
tetapi A menolak dgn alasan bhw transaksi antara
A dan T adalah partnership. Namun, A kalah.

A dan B sedang dlm proses mendirikan


suatu bisnis restoran. Sebelum menjadi
badan hukum, A memesan beberapa
barang dari P. Karena harga barang
akhirnya tidak dibayar, P menuntut B
dengan alasan bhw B merupakan sekutunya
A. Namun, P gagal karena tidak ada bukti
bahwa A dan B menjalankan perusahaan
bersama-sama utk mencari keuntungan
(business in common with a view of profit).

Cribb v. Korn (1911) 12 CLR 205


P diberi kerjaan oleh A sebagai buruh pertaniannya.
A kemudian menyewakan sebagian tanahnya kpd B dan A
hrs menyediakan bahan pertanian dan mesin ttt. B berjanji
utk membayar kpd A setengah dari hasil penjualan dari
hasil pertanian mereka. P terus bekerja di tanah tsb.
Namun, P mengalami kecelakaan dan menderita luka dan
menuntut B dgn alasan bhw A dan B adalah partners.
Apakah hubungan antara A dan B merupakan hubungan
partnership atau hubungan sewa menyewa? Diputuskan
bahwa A dan B bukan partners karena antara A dan B
tidak ada mutuality of ownership.

1. Internal (lanjutan)
b. Tidak ada manajer
- Setiap sekutu dianggap telah memberikan kuasanya
kepada sekutu-sekutu yang lain untuk bertindak atas
nama persekutuan dan atas nama mereka (Pasal
1639);
- Setiap sekutu dapat mengikat para sekutu kepada
pihak ketiga dan pihak ketiga kepada para sekutu;
- Namun, setiap sekutu dapat menolak tindakan sekutu
yang lain sebelum tindakan tersebut dilakukan.

- Namun, walaupun tanpa pemberian kuasa, perjanjian


tersebut dapat mengikat persekutuan atau para sekutu
yang lain apabila perjanjian tersebut menguntungkan
(bermanfaat) kepada persekutuan (Pasal 1644);
- Apabila seorang sekutu bertanggung jawab kepada
pihak ketiga, maka sekutu tersebut harus bertanggung
jawab secara pribadi dengan semua kekayaan
pribadinya.
- Bisa saja para sekutu secara pribadi dan bersama-sama
harus bertanggung jawab kepada pihak ketiga secara
langsung atau tidak langsung ( melalui pertanggung
jawaban seorang sekutu yang lain) dengan semua
kekayaan pribadinya

Hubungan hukum dalam


persekutuan perdata
1. Internal
a. Ada manajer
- Sekutu (partner) bisa diangkat sebagai manajer
- Manajer dapat melaksanakan semua tindakan
manajemen walaupun ada sekutu yang tidak setuju,
dengan syarat manajer bertindak dengan iktikad
baik (Pasal 1637);
- Manajer dapat bertindak atas nama persekutuan
dan dapat mengikat para sekutu kepada pihak
ketiga dan pihak ketiga kepada para sekutu.
- Sekutu yang bukan manajer tidak bisa melakukan
tersebut di atas.

2. Hubungan dengan pihak ketiga (Eksternal):


Tanpa pemberian kuasa secara khusus atau
persetujuan dari sekutu-sekutu yang lain, pihak ketiga
yang melakukan perjanjian (hubungan) dengan
seorang sekutu hanya dapat menuntut pertanggung
jawaban kepada sekutu yang terakhir ini. Perjanjian
tersebut tidak dapat mengikat persekutuan atau para
sekutu yang lain (Pasal 1642 & 1644).

Jadi, Persekutuan
Perdata adalah bukan
badan hukum

Pembubaran
(Pasal 1646(1)-(4)):
Pembagian Keuntungan dan Kerugian:
Para sekutu dapat membuat suatu perjanjian tentang
cara pembagian keuntungan dan kerugian dengan
syarat tidak boleh keuntungan diberikan hanya kepada
seorang sekutu saja.
Namun, kerugian bisa ditanggung oleh seorang sekutu.
Apabila tidak ada perjanjian semacam itu, maka
keuntungan dan kerugian akan dibagi sesuai dengan
nilai pemasukan (contribution) setiap sekutu. Sekutu
yang memberikan kontribusi tenaga (effort / skill) akan
mendapat bagian keuntungan (kerugian) sama dengan
sekutu yang memberikan kontribusi yang paling kecil
nilainya (Pasal 1635).

a. Lampaunya waktu persekutuan


b. Kegiatan persekutuan selesai;
c. Musnahnya barang objek
persekutuan;

Pembubaran (lanjutan)
c. Seorang atau beberapa sekutu
mengundurkan diri:
- untuk persekutuan perdata yg jangka waktunya tdk
tertentu atau apabila semua sekutu menyetujui atau
krn keputusan pengadilan);
- Harus pada waktu yang tepat dan dengan iktikad
baik.

Apakah andil seorang sekutu (misalnya


karena meninggal dunia) bisa ditransfer?
Bisa apabila disetujui oleh semua sekutu;
Bisa apabila memang diperjanjikan
sebelumnya.

d. Salah seorang sekutu meninggal dunia atau


ditaruh dibawah pengampuan atau dinyatakan
pailit.

Pemberesan

FIRMA
Pengaturan:

Inventaris harta kekayaan;


Menagih piutang;
Membayar hutang dan semua tagihan yang lain;
Membagi sisa keuntungan / harta kepada para
sekutunya.
- Apabila aset persekutuan tidak cukup untuk
membayar semua tagihan/hutangnya, maka
para sekutu harus bertanggung jawab untuk
menambah kekurangannya.

Pasal 16 35 KUHD;
Kecuali ditentukan lain dalam KUHD, Pasal
1618 1652 KUHPerd berlaku juga bagi
Firma

Perbedaan antara Firma dan


Persekutuan Perdata
Firma adalah: perserikatan perdata yang
menjalankan perusahaan dengan nama
bersama (Pasal 16 KUHD).
Misal:
Firma Salim Bersaudara

Firma
- Menggunakan nama
- Harus didaftarkan di
Kepaniteraan PN
- Harus diumumkan di
tambahan berita negara
RI

Persekutuan Perdata
- Tidak (harus)
menggunakan nama
- Tidak
- Tidak

Pendirian Firma
Dapat didirikan secara tertulis atau secara lisan.
Pasal 22 KUHD:
Tiap-tiap perseroan firma harus didirikan
dengan akta otentik, akan tetapi ketiadaan akta
yang demikian tidak dapat dikemukakan untuk
merugikan pihak ketiga.
Dalam praktek, Firma didirikan dengan
perjanjian tertulis atau akta otentik.
Harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri dan dalam Daftar Perusahaan.
Harus diumumkan dalam Berita Negara.

Akta otentik: akta yang dibuat oleh atau di


hadapan pejabat (contoh: notaris).
Akta pejabat: dibuat oleh pejabat.
Akta party: di hadapan pejabat.

Yang hrs didaftarkan dan diumumkan


Akta pendirian atau ikhtisar resminya yang
berisi:
Nama lengkap, pekerjaan dan tempat tinggal para
sekutu;
Penetapan nama bersama atau firma;
Keterangan apakah firma bersifat umum atau hanya
menjalankan suatu perusahaan khusus;
Nama-nama sekutu yg tdk diberi kuasa utk
menandatangani perjanjian bagi firma;
Saat mulai dan berakhirnya firma;
Hal-hal lain, misalnya:
Pembentukan kas untuk pihak ketiga;
Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenang utk
berbuat sesuatu bagi persekutuan

Akibat ketiadaan Akta Pendirian


Persekutuan Firma
Firma tidak batal
Keberadaannya bisa
dibuktikan dengan :
-surat-surat;
-Saksi-saksi;
-Dll.

PT
PT batal

Akibat tidak didaftarkan dan tidak


diumumkan
Berdasarkan Pasal 29 KUHD:
- Firma dianggap bersifat umum;
- Diadakan untuk waktu yang tidak terbatas;
- Tidak ada sekutu yang dikeluarkan dari
wewenang untuk menandatangani
perjanjian atau melakukan perbuatan
hukum untuk kepentingan persekutuan.

Kekayaan Firma
Firma mempunyai kekayaan terpisah
dari kekayaan pribadi sekutu (hanya
secara ekonomis)

Hubungan hukum dalam Firma


1. Internal: sama dengan persekutuan perdata.
2. Eksternal (hubungan dengan pihak ketiga):
a. Pasal 17:
Tiap-tiap pesero yang tidak dikecualikan
berhak untuk bertindak, untuk mengeluarkan
dan menerima uang atas nama perseroan, pula
untuk mengikat perseroan itu dengan pihak
ketiga dan pihak ketiga dengannya.

2. Eksternal (lanjutan)
b. Pertanggungan jawab kepada pihak
ketiga adalah pribadi untuk keseluruhan
(Pasal 18).
Artinya untuk seluruh perikatan yang telah
dibuat oleh dia sendiri dan para sekutu
lainnya bagi kepentingan persekutuan

Perbandingan Pertanggungan
jawab thd pihak ketiga

Status hukum Firma

Persekutuan
Perdata
Secara pribadi
terbatas pada
perikatan yang telah
dibuatnya sendiri,
kecuali sekutu yg
berbuat mendpt kuasa
dari sekutu-sekutu yg
lain atau keuntungan
untuk persekutuan

Persekutuan
Firma
-Secara pribadi
untuk
keseluruhan
-Tanggung
jawab secara
pribadi

PT
Terbatas pada
jumlah/nilai
saham yang
dimiliki.

Apakah Firma badan hukum?


Pendapat I: Firma adalah badan hukum
karena mempunyai kekayaan terpisah, punya
kepentingan bersama yang stabil dan
mempunyai pengurus
Pendapat II: Firma bukan badan hukum
karena kedudukan badan hukum hanya dapat
lahir karena adanya pengesahan dari
Pemerintah dan dlm firma masih ada
pertanggung jawaban secara pribadi.

Pembubaran dan Pemberesan


Firma
Sama dengan persekutuan
perdata.

Yang melakukan pemberesan?


Pasal 32 KUHD:
Dilihat perjanjian dulu;
Dalam perjanjian tsb, orang luar bisa digunakan;
Kalau tdk ada perjanjian, pengurus yang wajib
melakukan pemberesan;
Dengan suara terbanyak sekutu bukan
pengurus bisa ditunjuk;
Para sekutu dapat meminta Hakim untuk
menetapkan siapa yang menjadi pemberes.

PERSEKUTUAN KOMANDITER
(C.V.)
Adalah persekutuan Firma yang
mempunyai satu atau beberapa sekutu
pasif (sekutu komanditer). Jadi ada
sekutu aktif dan sekutu pasif.
Sekutu pasif hanya memberikan modal
(pamasukan) tanpa ikut mengurus
persekutuan

Pemberesan
Pasal 32 KUHD: pemberesan
dilaksanakan atas nama persekutuan;
Pasal 33 dan 34: walaupun persekutuan
bubar, kas persekutuan masih tetap ada;
Pasal 32(2): dalam masa pemberesan,
persekutuan masih bisa menggugat dan
digugat.

Membagi sisa
keuntungan/aset/kerugian
Sama dengan persekutuan perdata;
Para sekutu dapat membuat suatu perjanjian tentang
cara pembagian keuntungan dan kerugian dengan
syarat tidak boleh keuntungan diberikan hanya kepada
seorang sekutu saja.
Namun, kerugian bisa ditanggung oleh seorang sekutu.
Apabila tidak ada perjanjian semacam itu, maka
keuntungan dan kerugian akan dibagi sesuai dengan
nilai pemasukan (contribution) setiap sekutu. Sekutu
yang memberikan kontribusi tenaga (effort / skill) akan
mendapat bagian keuntungan (kerugian) sama dengan
sekutu yang memberikan kontribusi yang paling kecil
nilainya (Pasal 1635).

Pengaturan
Pasal 19, 20, 21 KUHD;
Pasal 16-18, 22-35 KUHD

Perbedaan antara sekutu aktif dan


sekutu pasif
Sekutu aktif

Sekutu pasif

-Punya hak untuk


mengurus C.V.

-Tidak

-Bertanggung jawab
secara pribadi.

-Bertanggung jawab
hanya sampai sebatas
nilai pemasukannya.

Kekayaan C.V.
Sama dengan kekayaan Firma:
mempunyai kekayaan yang terpisah dari
kekayaan pribadi sekutu (hanya secara
ekonomis).

Berbandingan antara CV Dengan


Saham dan PT
Persamaan

Perbedaan

-Dlm PT tdk ada sekutu yang


- Modal terdiri
bertanggung jwb scr pribadi kecuali
dari saham;
krn alasan-alasan berdasarkan Pasal
- Ada pengawas 3(2) dan Pasal 7(6) UUPT. Dlm CV,
(dalam PT
sekutu aktif bertanggung jwb secara
pribadi.
disebut

Komisaris)
- Dlm PT direksi tdk boleh diangkat
untuk selamanya, sedangkan dalam
CV bisa.

Cara Pendirian C.V.


Sama dengan cara pendirian persekutuan
Firma

Beberapa macam CV
CV diam-diam;
CV terang-terangan;
CV dengan saham

Status hukum C.V.


Sama dengan status hukum Firma

Hubungan hukum dalam C.V.


Internal (antara sekutu aktif dan sekutu
aktif lainnya): sama dengan yang ada
dalam persekutuan Firma;
Eksternal (dengan pihak ketiga):
Pihak ketiga tidak bisa menuntut sekutu pasif.
Dia hanya bisa menuntut C.V. atau sekutu
aktif.

PERSEROAN TERBATAS (PT)


Badan hukum;
Modal terbagi menjadi saham-saham;
Pemegang saham hanya bertanggung
jawab terbatas sampai nilai sahamnya;
Punya nama

Keuntungan utama membentuk PT adalah:

Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah


perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan.
Akibatnya kehilangan potensial yang "terbatas" tidak dapat melebihi dari jumlah
yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan
untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga
membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari
pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal,
yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka
waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek
disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode
pertengahan, ketika tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan)
yang tidak akan mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat
mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain.
Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan
modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan
dengan menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada.
Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga
terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Hukum yang mangatur


Undang-Undang Nomor 40 2007 tentang
Perseroan Terbatas

Kelemahan membentuk PT :
Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan
sebuah PT tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak
sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin
khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya
perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan
keluar sangat besar. Belum lagi kerumitan dan kendala
yang terjadi dalam tingkat personel. Hubungan antar
perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.

Perkembangan
Pasal 35-56 KUHD (sudah tidak berlaku
lagi);
UU No. 1 / 1995 (sudah tidak berlaku lagi);
UU No. 40/ 2007

Nama PT

Pendirian

PT tidak boleh memakai suatu nama yang


telah digunakan oleh, atau mirip dengan
nama, PT yang lain atau nama yang
bertentangan dengan ketertiban umum
dan kesusilaan (Pasal 16(1) UUPT).

- Minimal oleh dua orang. Ini karena PT (Akte Pendirian)


merupakan suatu perjanjian.
- Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat
PT didirikan.
- PT menjadi Badan Hukum pd tgl diterbitkannya KepMen
ttg pengesahan badan hukum PT.
- Apabila kemudian (setelah berdiri) hanya ada satu
pemegang saham, maka pemegang saham tersebut
harus mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang
lain dalam waktu 6 bulan atau PT mengeluarkan saham
baru kpd org lain. Apbl tdk dipatuhi, maka pemegang
saham bertanggung jwb secara pribadi; PN bisa
membubarkan.
(Lihat Pasal 7 UUPT)

Pendirian (lanjutan)

Akte Pendirian yang berupa akte notaris harus dibuat. PT tanpa


Akte semacam ini dianggap batal demi hukum. (Lihat Pasal 7);
Permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi
badan hukum secara elektronik;
Akte Pendirian bersama dengan Anggaran Dasar harus diserahkan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan
pengesahan.
Untuk menjadi Badan Hukum, PT harus mendapatkan pengesahan
dari Menteri.
Pendaftaran (Daftar Perseroan) dan pengumuman dalam
Tambahan Lembaran Negara dilakukan oleh Menteri.

Perbuatan hukum sebelum PT


berdiri
Baca Pasal 13

(Lihat Pasal 9, 10 dan 29).

Perbuatan Hukum atas nama


PT sebelum berbadan hukum
Baca Pasal 14

Akta Pendirian dan Anggaran


Dasar PT
Baca contohnya

Legal Status of PT
PT adalah Badan Hukum:
Mempunyai kekayaan yang terpisah dari
kekayaan pribadi pemegang sahamnyal;
Dapat bertindak secara independen;
Mempunyai hak dan kewajiban yang terpisah
dari hak dan kewajiban pemegang sahamnya.
Tanggung jawab terbatas.
Dinyatakan sebagai badan hukum oleh
negara.

RUPS
Minimal 1 setahun;
RUPS lainnya;
Bisa pakai media telekonferensi, video
konferensi atau sarana elektronik yang
lainnya.

Organisasi PT
Rapat Umum Pemegang Saham
Direksi
Komisaris

Pengertian PT Terbuka
Baca Pasal 1 angka 7 dan 8;
Pasal 24 dan 25

Direksi/direktor
Direksi menjalankan tugas demi kepentingan Perseroan
sesuai dg maksud dan tujuan (Pasal 92(1);
Setiap direktor harus menjalankan semua kewajibannya
dengan iktikad baik dan dengan penuh tanggung jawab
(Pasal 97(2). Fiduciary duty : Duty of skill and care dan
Duty of loyalty.
Setiap direktor harus bertanggung jawab secara pribadi
apabila ia bersalah atau lalai menjalankan tugasnya
(Pasal 97(3).
Direktor harus menyampaikan laporan tahunan kepada
RUPS; Apabila laporan tsb tidak benar atau
menyesatkan, Direktor dan Komisaris bertanggung
jawab secara pribadi (Pasal 69(3)).
Direksi mewakili Perseroan baik di dlm maupun di luar
pengadilan.

Negligent / negligence
Reasonable man / reasonableness

Duty of Care

Business Judgment Rule

Di AS:
The care an ordinarily prudent person in a
like position would exercise under similar
circumstances.

Di AS:
Selama direktor bertindak dengan iktikad
baik (good faith) dan dengan hati-hati (due
care) dalam proses pengambilan
keputusannya, maka direktor tsb tidak
dianggap bertanggung jawab walaupun
keputusannya tersebut bukan merupakan
(tidak setara dengan) keputusan dari
orang normal yang hati-hati (ordinarily
prudent person)

Duty of Care and Business


Judgment Rule
Pendapat the American Law Institute:
1. Duty of Care:
A director or officer has a duty to the corporation to
perform the directors duty or officers functions in
good faith, in a manner that he or she reasonably
believes to be the best interests of the corporation,
and with care that an ordinarily prudent person
would reasonably be expected to exercise in a like
position and under similar circumstances

Carilah ketentuan dalam


UUPT yang berisi Business
Judgment Rule.

2. Business Judgment Rule:


A director or officer who makes a business judgment in
good faith fulfills the duty if the director or officer:
1). Is not interested in the subject of the business
judgment;
2). Is informed with respect to the subject of the
business judgment to the extent the director or
officer reasonably believes to be appropriate under
the circumstances; and
3). Rationally believes that the business judgment is in
the best interests of the corporation.

Syarat-syarat untuk menjadi direktor PT.


Baca Pasal 93 (1) UUPT.

Komisaris
Mengontrol manajemen Direktor/Direksi dan
atau memberikan nasehat/ saran;
Komisaris harus melakukan tindakan dengan
iktikad baik dengan kehati-hatian dan dengan
penuh rasa tanggung jawab demi kepentingan
perusahaan (Pasal 114(2). Duty of skill and care
Komisaris harus bertanggung jawab secara
pribadi apabila ia bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya (Pasal 114(3).

Syarat-syarat menjadi komisaris. Baca


Pasal 110 ayat (1) UUPT.

Modal PT
Adakah Business Judgment Rule untuk
komisaris?

Modal Dasar, minimal Rp. 50 juta, (kecuali


ditentukan lain oleh UU ttg kegiatan usaha
ttt).
Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
(minimal 25% dari modal dasar).

Tanggung jawab pemegang saham


Seorang pemegang saham bertanggung jawab hanya sebatas
nilai saham-saham yang ia miliki kecuali sebagai berikut:

persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak


terpenuhi;
pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun
tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan perseroan
semata-mata untuk kepentingan pribadi.
pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh perseroan; atau
pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun
tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan
perseroan, yang mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi
tidak cukup untuk melunasi utang perseroan.

Lihat Pasal 3 (2)

PIERCING THE CORPORATE VEIL


Di AS ada beberapa situasi untuk dilakukan
PIERCING THE CORPORATE VEIL:
1. The controlled company;
2. The Alter Ego company misalnya kekayaan
tercampur aduk antara parent company dan
subsidiary;
3. Undercapitalization

Farkar Co. v. Hanson Disc Ltd, US District


Court, Sourthern District of New York (1977)
Farkar
RA Hanson CO, Inc (Hanson, Inc): induk
perusahaan
Hanson, DISC: anak perusahaan
(subsidiary)
RAHCO
RAHCO DE-30 excavator

Garden Contamination Case


26 April 1986
Rusia
AES Chernobyl: perusahaan stasiun pembangkit
nuklir
28 april
Dorver d Barne
780 m2
DM 45
DM 75

Saham
Saham atas nama yang dialihkan dengan
akta pemindahan hak;
Pemindahan saham yang
diperdagangkan di pasar modal diatur
dalam peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal (Pasal 56(5) (Lex
specialis derogat lex generalis)

Hak Pemegang saham


1. Dividen dan sisa kekayaan PT;
2. Menghadiri RUPS dan mengeluarkan
Hak suara;
3. Hak-hak lainnya menurut UUPT.

Dalam AD dapat ditentukan bahwa


pengalihan saham hanya dapat
dilakukan:
a. Setelah saham-saham tersebut
ditawarkan terlebih dahulu kepada
pemegang saham yang lain.
b. Setelah mendapat persetujuan dari
organ-organ PT.

Perlindungan pemegang saham minoritas


Diwujudkan dengan adanya:
Hak pemegang saham untuk menuntut PT karena
adanya keputusan RUPS, Direksi atau komisaris yg
merugikan pemegang saham (Pasal 61(1));
Setiap pemegang saham berhak meminta kepada PT
agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila
ia tidak menyetujui tindakan PT yg merugikannya atau
merugikan perseroan (Pasal 62(1));
Hak pemegang saham yg mewakili 1/10 atau lebih dari
seluruh jumlah saham :
Untuk meminta diadakan RUPS (Pasal 79(2));
Untuk menuntut Direksi atau Komisaris yg krn kesalahannya
atau kelalaiannya telah merugikan PT (Pasal 97 (6) dan 114(6);
Untuk meminta Pengadilan untuk memeriksa PT (Pasal 138(3));
Untuk meminta Pengadilan untuk membubarkan PT (Pasal 144
(1).

Perbedaan

Merger, konsolidasi dan akuisisi


Merger: penyatuan dua PT atau lebih dgn tetap
mempertahankan salah satu PT dan
membubarkan PT lainnya.
Konsolidasi (Consolidation= Peleburan):
penyatuan dua PT atau lebih dgn cara
mendirikan PT yg baru dn membubarkan semua
PT yang ada.
Akuisisi (take over = acquisition):
pengambilalihan (pembelian) sebagian besar
atau seluruh saham PT yg satu (acquired
company) oleh PT yg lain (acquiring company).

Merger
Salah satu PT
dipertahankan

Konsolidasi
Akuisisi
Semua PT
Semua PT
dibubarkan dan masih tetap
ada PT yg baru ada.

Beberapa manfaat merger


Dalam melakukan merger, konsolidasi dan
akuisisi harus mengikuti ketentuan dalam
Pasal 28 dan 29 UU Antimonopoli / 1999.
Inti Pasal 28: tidak boleh mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 29: memberitahukan kepada KPPU
(Komisi Pengawas Persaingan Usaha)

Manfaat akuisisi

Kelangsungan perusahaan terjamin;


Pengaruh persaingan dapat diatasi;
Kedudukan atau keuangan PT bertambah kuat;
Arus barang ke pasar terjamin;
Perusahaan yg merugi menjadi stabil;
Mutu barang dapat ditingkatkan;
Pajak bisa dikurangi dgn memecah perusahaan menjadi
unit yg lebih kecil
(Ahmad M. Ramli, Tanggung Jawab PT sebagai Badan
Hukum, Seminar Corporate Law Executive Program,
29-30 Agustus 1995, Jakarta, hal 21)

Pemanfaatan aset yg lebih efisien dalam satu


kesatuan perusahaan;
Bisa menekan biaya produksi dan atau
memudahkan mendapatkan bahan produksi;
Profesionalisme manajemen;
(Machfoeds, Masud, UU PT 1995 dan Perlindungan
Minoritas dari Praktek Bisnis (Pasar Modal) Yang Tidak
Sehat, Seminar Nasional 30 September 1995, Fak
Hukum UGM, hal 10)

Pembubaran PT
Karena keputusan RUPS;
Karena jangka waktu berakhir;
Karena penetapan pengadilan

Anda mungkin juga menyukai