Anda di halaman 1dari 16

PENGUJIAN UKURAN KINERJA INDIKATOR

TEKNIKAL ICHIMOKU KINKO HYO, BOLLINGER


BAND, ON BALANCE VOLUME DAN PENGGUNAAN
TIME FRAME BAGI SWING TRADER DI PASAR
VALUTA ASING

Diajukan oleh:
Roi Gusriansyah Batubara
15/391848/PEK/21294

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
RINGKASAN

PENGUJIAN UKURAN KINERJA INDIKATOR


TEKNIKAL ICHIMOKU KINKO HYO, BOLLINGER
BAND, ON BALANCE VOLUME DAN PENGGUNAAN
TIME FRAME BAGI SWING TRADER DI PASAR
VALUTA ASING

Diajukan oleh:
Roi Gusriansyah Batubara
15/391848/PEK/21294

Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing

Suad Husnan, MBA., Ph.D.


DAFTAR ISI

Lembar Judul.......................................................................................................i
Lembar Pengesahan ............................................................................................ii
Daftar Isi .............................................................................................................iii
Intisari .................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS .................2
BAB III METODA PENELITIAN ...................................................................6
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN .....................................................8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11

iii
 
INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membandingkan keefektifan


penggunaan indikator tunggal analisis teknikal Ichimoku Kinko Hyo (ichimoku)
dengan kombinasi indikator ichimoku dan Bollinger Bands (IB) serta kombinasi
indikator ichimoku dan On Balance Volume (IO) bagi swing trader. Keefektifan
penggunaan indikator dilakukan dengan pengukuran dan perbandingan kinerja
yang dihasilkan oleh masing-masing indikator yang meliputi win trades/loss trades,
laba, maximum drawdown, profit factor, expected payoff, sharpe ratio dan r-
multiple. Penelitian ini juga menguji dampak penggunaan time frame yang berbeda
terhadap hasil kinerja yang dihasilkan indikator.

Data yang digunakan adalah hasil kinerja masing-masing indikator dengan


menggunakan time frame 4 jam dengan trend 1 hari serta time frame 30 menit
dengan trend 4 jam. Data kinerja diperoleh melalui penggunaan data nilai valuta
asing yang diperoleh dari Dukascopy Bank, diolah dengan Exness Metatrader4
serta menggunakan expert advisor yang dibuat dengan bantuan EA Builder
menggunakan parameter standar masing-masing indikator. Pasangan mata uang
yang menjadi sampel penelitian adalah EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY,
AUD/USD, USD/CAD, USD/CHF, EUR/GBP, USD/SGD, EUR/JPY, NZD/USD,
USD/HKD, EUR/SEK, USD/TRY, USD/NOK dan EUR/CHF.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi indikator teknikal


IB dan IO menghasilkan kinerja perdagangan dengan peringkat rata-rata yang lebih
baik daripada penggunaan indikator tunggal ichimoku bagi swing trader.
Penggunaan time frame yang lebih panjang yaitu time frame 4 jam dengan trend 1
hari juga menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada penggunaan time frame
yang lebih pendek yaitu time frame 30 menit dengan trend 4 jam pada masing-
masing indikator teknikal yang diuji.

Kata kunci: Analisis Teknikal, Ichimoku Kinko Hyo, Bolliner Bands, On Balance
Volume, Win Trades/Loss Trades, Laba, Maximum Drawdown, Profit Factor,
Expected Payoff, Sharpe Ratio, R-Multiple, Swing Trader

iv
 
BAB I
PENDAHULUAN
Volume perdagangan valuta asing terus tumbuh setiap tahunnya, dengan
pertumbuhan tertinggi sebesar 71% antara tahun 2004-2007. Banyak hal yang dapat
menjelaskan lonjakan kenaikan volume perdagangan valuta asing, diantaranya
adalah kenaikan volume perdagangan sejalan dengan berkembangnya perdagangan
valuta asing secara online bagi investor individual (Lien, 2009:1).
Para pedagang valuta asing (trader) terbagi atas day trader, swing trader, dan
position trader, dimana tipe swing trader merupakan trader jangka menengah yang
akan menahan portofolio pada beberapa sesi dan menganalisis indikator pada time
frame empat jam hingga satu hari dan mengambil posisi berdasarkan time frame 30
menit atau lebih (Lee:2013).
Menurut Langager dan Murphy pada www.investopedia.com indikator
teknikal terbagi menjadi dua tipe yaitu indikator leading dan lagging. Indikator
leading akan mengindikasikan sinyal jual atau beli saat sebuah tren harga akan
terbentuk, terutama saat harga valuta asing berada pada posisi sideways. Sedangkan
indikator lagging akan mengindikasikan sinyal jual atau beli saat trend harga telah
terbentuk
Salah satu indikator yang umum digunakan adalah Ichimoku Kinko Hyo
(Ichimoku), dimana indikator ini mampu menggabungkan indikator leading dan
lagging (Yell:2013). Kekurangan indikator ini adalah dianggap terlalu kompleks
bagi para trader, serta belum memperhitungkan volatilitas harga dan volume
perdagangan. Indikator Bollinger Bands (BB) dan On Balance Volume (OBV)
merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas
harga dan volume perdagangan.
FXStreet.com menyebutkan beberapa pengukuran yang dapat digunakan untuk
menilai kinerja sistem perdagangan berkaitan dengan penggunaan indikator seperti:
laba, win trades/loss trades, profit factor, expected payoff, sharpe ratio, r-multiple
dan maximum drawdown. Penelitian Gold (2015) menunjukkan bahwa
penggabungan beberapa model indikator akan memberikan hasil yang lebih baik
secara signifikan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini akan menguji

1
 
dampak kombinasi beberapa jenis indikator yaitu Ichimoku Kinko Hyo (Ichimoku),
Bollinger Bands (BB), dan On Balance Volume (OBV) bagi keunggulan kinerja
perdagangan valuta asing tipe swing trader dengan menggunakan expert advisor
(EA).
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1 Valuta Asing
Kemudahan transaksi valuta asing kemudian mendorong banyak pihak menjadi
praktisi seperti korporasi, investor maupun spekulator (Henderson;2006) terutama
melalui penggunaan sistem informasi transaksi online seperti Electronic Broking
System (EBS) dan Reuters Market Data System (RMDS) yang umum digunakan
dalam perdagangan interbank maupun dalam transaksi besar, serta Metatrader,
Ninjatrader, dan Jforex yang disediakan oleh broker valuta asing kepada para
pelanggan individu.
2.2 Analisis Teknikal
International Federation of Technical Analysts (IFTA) mendefenisikan
analisis teknikal sebagai sebuah metode sistematis dalam menganalisis instrumen
finansial hanya dengan menggunakan market delivered information seperti harga,
volume, volatilitas dan open interest¸ dengan menggunakan alat berupa pengukuran
dan derivatif dari harga itu sendiri. Asumsi dasar dari analisis teknikal adalah
sejarah cenderung akan selalu berulang (history tends to repeat itself), dimana pola
perilaku pasar dimasa lalu akan kembali terjadi di masa depan dan dapat digunakan
sebagai tujuan prediktif (Levy;1966)
2.3 Indikator Analisis Teknikal
Dalam melakukan analisis teknikal terdapat beberapa kategori indikator. Lee
(2013) menyebutkan indikator teknikal terdiri atas indikator momentum, trend dan
volatilitas, sementara Gold (2015) menyebutkan indikator teknikal terdiri atas
indikator trend, momentum dan volume.
2.3.1 Indikator Ichimoku Kinko Hyo (Ichimoku)
Indikator ichimoku mampu menggabungkan leading dan lagging yang akan
memberikan sinyal saat trend akan atau telah terbentuk.

2
 
Stockcharts.com menjelaskan ichimoku terdiri atas lima komponen, yaitu:
1. Tenkan-sen = {(9 periode tertinggi + 9 periode terendah)/2}
2. Kijun-sen = {(26 periode tertinggi + 26 periode terendah)/2}
3. Senkou Span A = {(Tenkan-sen + Kijun-sen)/2}
4. Senkou Span B = {(52 periode tertinggi + 52 periode terendah)/2}
5. Chikou Span (Lagging Span)
Clouds yang terbentuk dari Senkou Span A dan Senkou Span B biasa disebut
sebagai Kumo. Sinyal beli akan terbentuk apabila Tenkan-Sen memotong Kijun-Sen
dari bawah ke atas dan sinyal jual saat sebaliknya. Sinyal kuat akan terjadi bila
perpotongan terjadi di atas Kumo, sinyal normal bila perpotongan di dalam Kumo,
dan sinyal lemah bila perpotongan berada di bawah Kumo.
2.3.2 Indikator Bollinger Bands (BB)
BB merupakan indikator yang mengukur volatilitas harga dengan
memperhitungkan bahwa garis resistence dan support akan terus bergerak seiring
dengan pergerakan harga valuta asing yang ditunjukkan pada pita (bands) yang
terdiri atas upper, middle dan lower band. Secara teknis, harga valuta asing akan
relatif tinggi saat berada di atas upper band dan middle band (sinyal jual) dan relatif
rendah saat saat berada dibawah lower band dan middle band (sinyal beli). BB
dapat diformulasikan sebagai berikut (Colby:2003):
Middle Band = 20-periods simple moving average (SMA)
Upper Band = 20-periods SMA + (20-day standard deviation of price x 2)
Lower Band = 20-periods SMA - (20-day standard deviation of price x 2)
2.3.3 Indikator On Balance Volume (OBV)
OBV merupakan kuantifikasi trend harga dan volume yang dipopulerkan oleh
Joseph E. Granville pada tahun 1976. OBV dapat diformulasikan sebagai berikut
(Colby: 2003):
OBV = {(C-P) / | C-P |} x V
Dimana: C= current period’s closing price
P= previous period’s closing price V= current period’s volume
| C-P |= absolute value of the difference between the two closing prices

3
 
OBV dikatakan dalam kondisi trend naik adalah ketika setiap puncak harga
yang baru lebih tinggi dari yang sebelumnya dan ketika setiap lembah yang baru
lebih rendah dari sebelumnya, demikian pula sebaliknya pada kondisi trend turun.
2.3.4 Kombinasi Indikator Ichimoku dan BB (IB) serta Ichimoku dan OBV (IO)
Penelitian Gold (2015) menunjukkan bahwa kombinasi penggunaan indikator
trend, momentum dan volume mampu memberikan hasil perdagangan yang lebih
baik secara signifikan dibandingkan hanya menggunakan indikator trend atau
momentum secara mandiri atau bersamaan. Berdasarkan hal tersebut, maka
penggunaan kombinasi indikator seperti IB dan IO akan memberikan hasil dan
pengukuran indikator kinerja perdagangan valuta asing yang lebih baik daripada
penggunaan indikator ichimoku sebagai indikator tunggal.
2.4 Pengukuran Kinerja Indikator
FXStreet.com menjelaskan beberapa indikator kinerja yang dapat digunakan
untuk mengukur keunggulan kinerja perdagangan valuta asing berupa win
trades/loss trades, laba, profit factor, expected payoff, sharpe ratio, r-multiple dan
maximum drawdown.
2.5 Pengembangan Hipotesis
Penelitian Gold (2015) menyimpulkan bahwa penggabungan penggunaan
indikator trend, momentum dan volume secara signifikan meningkatkan
keunggulan kinerja perdagangan. Keunggulan kinerja perdagangan dapat diukur
dengan menggunakan berbagai indikator kinerja sebagai berikut:
1. Win Trades/Loss Trades
Perbandingan win trades/loss trades akan menunjukkan bahwa penggunaan
indikator pada suatu sistem perdagangan valuta asing akan lebih banyak
menghasilkan win trades dibandingkan loss trades. Secara konsep,
penggunaan IB dan IO akan lebih banyak menghasilkan win trades
dibandingkan penggunaan indikator ichimoku, dimana indikator BB dan OBV
yang akan mengkonfirmasi sinyal jual atau beli yang dihasilkan ichimoku.
H1= Peringkat rata-rata win trades/loss trades yang dihasilkan oleh
indikator IB dan IO akan lebih besar dari indikator Ichimoku.

4
 
2. Laba
Suatu indikator dapat dikatakan berhasil apabila mampu menghasilkan laba
yang lebih besar dibandingkan indikator lain pada suatu sistem perdagangan
dengan kondisi yang sama.
H2= Peringkat rata-rata laba yang dihasilkan oleh indikator IB dan IO
akan lebih besar dari indikator Ichimoku.
3. Maximum Drawdown
Penurunan ekuitas maksimal yang dialami oleh trader dapat diukur dengan
menggunakan maximum drawdown sehingga dapat diketahui seberapa dalam
kerugian yang pernah dialami trader dalam suatu periode. Suatu indikator yang
unggul akan memiliki tingkat maximum drawdown yang lebih rendah
dibandingkan indikator lainnya
H3= Peringkat rata-rata maximum drawdown yang dihasilkan oleh
indikator IB dan IO akan lebih kecil dari indikator Ichimoku.
4. Profit Factor
Secara konsep, penggunaan kombinasi indikator seperti IB dan IO akan
memberikan entry signals yang lebih baik daripada ichimoku, karena
kemampuannya membaca dan mengkonfirmasi pergerakan harga sehingga
seharusnya mampu memberikan profit factor yang lebih baik.
H4= Peringkat rata-rata profit factor yang dihasilkan oleh indikator IB
dan IO akan lebih besar dari indikator Ichimoku.
5. Expected Payoff
Penggunaan indikator yang lebih lengkap tentunya akan menghasilkan laba
yang lebih besar melalui pengurangan sinyal palsu serta meningkatkan
keunggulan kinerja perdagangan dengan memperkecil jumlah transaksi yang
terjadi akibat adanya saling konfirmasi sinyal antar indikator, sehingga
berdampak pada semakin besarnya expected payoff dari transaksi perdagangan
valuta asing.
H5= Peringkat rata-rata expected payoff yang dihasilkan oleh indikator
IB dan IO akan lebih besar dari indikator Ichimoku.

5
 
6. Sharpe Ratio
Berkurangnya sinyal palsu akibat saling konfirmasi antar indikator akan
menghasilkan risiko yang sebanding dengan keuntungan yang diperoleh,
dengan demikian semakin lengkap penggunaan indikator maka semakin besar
nilai sharpe ratio yang diperoleh.
H6= Peringkat rata-rata sharpe ratio yang dihasilkan oleh indikator IB
dan IO akan lebih besar dari indikator Ichimoku.
7. R-Multiple
Penggunaan pengukuran R-Multiple akan menghitung risiko inisial atas setiap
transaksi. Indikator dengan keunggulan kinerja yang baik akan memiliki
tingkat risiko yang lebih rendah dan tingkat laba yang sama atau lebih baik
dibandingkan indikator lain.
H7= Peringkat rata-rata r-multiple yang dihasilkan oleh indikator IB
dan IO akan lebih besar dari indikator Ichimoku.
Ketika diuji dengan menggunakan dua time frame yang berbeda, indikator
teknikal akan menunjukkan hasil yang berbeda pula. Time frame yang lebih pendek
akan lebih cepat menghasilkan sinyal jual/beli dibandingkan time frame yang lebih
panjang. Berdasarkan hal tersebut, penggunakan time frame empat jam yang
menyesuaikan dengan time frame satu hari akan menghasilkan pengukuran kinerja
yang lebih baik dibandingkan penggunaan time frame 30 menit yang menyesuaikan
dengan trend pada time frame empat jam.
H8= Peringkat rata-rata pengukuran kinerja yang dihasilkan oleh indikator
Ichimoku, IB dan IO pada time frame empat jam dengan trend satu hari
akan lebih baik daripada penggunaan indikator pada time frame 30
menit dengan trend empat jam.
BAB III
METODA PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini didesain untuk menguji tingkat efektifitas indikator ichimoku, IB
dan IO pada time frame 30 menit dengan trend empat jam dan time frame empat
jam dengan trend satu hari.

6
 
3.2 Data dan Sampel
Data yang digunakan merupakan data sekunder kurs valuta asing yang
diperoleh dari Dukascopy Bank (www.dukascopy.com) untuk pasangan mata uang
EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, AUD/USD, USD/CAD, USD/CHF, EUR/GBP,
USD/SGD, EUR/JPY, NZD/USD, USD/HKD, EUR/SEK, USD/TRY, USD/NOK
dan EUR/CHF periode 01 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2016 dengan
menggunakan data time frame satu menit, 30 menit, satu jam, empat jam dan satu
hari, kemudian diolah menggunakan Metatrader4 yang disediakan oleh Exness
Indonesia (www.exness.co.id) sebagai alat backtest.
Pengujian backtest menggunakan indikator ichimoku, IB dan IO dengan
parameter standar, dengan menggunakan Expert Advisor (EA) yang diolah pada
www.eabuilder.com.Pembuatan EA akan memasukkan take profit sebesar 100 pips
tanpa menggunakan stop loss dan trailing stop. Jumlah modal yang digunakan pada
backtest ini adalah sebesar US$10.000 dengan masing-masing transaksi yang
dilakukan sebesar 1 lot per transaksi dan leverage sebesar 1:100.
Pengukuran sharpe ratio menggunakan rata-rata Treasury Bills yang
diperoleh melalui Federal Reserves Bank of St. Louis (https://fred.stlouisfed.org/
series/TB1YR) yaitu sebesar 0,13% pada tahun 2013, 0,11% tahun 2014, 0,30%
tahun 2015 dan 0,57% pada tahun 2016. Sharpe ratio dihitung per hari dengan
jumlah hari perdagangan dalam satu tahun sebanyak 252 hari (Moore;2013)
3.3 Pengaturan Expert Advisor (EA) Menggunakan Indikator Teknikal
EA dibuat dengan menggunakan situs www.eabuilder.com dengan
menggunakan parameter standar masing-masing indikator teknikal. Setiap EA akan
mengandung kondisi jual/beli, take profit sebesar 100 pips dan kondisi penutupan
transaksi valuta asing.
3.4 Metoda Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metoda uji Wilcoxon
Signed-Ranked Test untuk data berpasangan dan metoda uji Mann-Whitney U-Test
untuk data independen dengan asumsi bahwa data tidak terdistribusi normal. SPSS
versi 22 digunakan untuk mengolah dan melakukan pengujian hipotesis dengan
tingkat keyakinan setiap pengujian sebesar 95% dimana α = 0,05.

7
 
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Statistik deskriptif yang diolah berdasarkan data transaksi perdagangan valuta
asing menggunakan EA indikator ichimoku, IB dan IO secara umum menunjukkan
bahwa nilai rata-rata indikator gabungan lebih baik daripada indikator tunggal,
namun data tersebut tidak terdistribusi normal.
Pengujian statistik dengan metoda Wilcoxon Signed-Ranked Test secara umum
menunjukkan bahwa penggunaan indikator gabungan berupa IB dan IO
menghasilkan win trades/loss trades, laba, profit factor, expected payoff, sharpe
ratio, r-multiple dan maximum drawdown yang lebih baik daripada penggunaan
indikator tunggal ichimoku.
Tabel 4.1 Hasil Wilcoxon Sign Ranked Test
Negative Positive Sig.
Kinerja Hasil Perbandingan Kinerja Ranks Ranks (2-
(ΣR-) (ΣR+) tailed)
IB4 W/L < Ichi4 W/L 1.283,50 486,50 0,003
Win
Trades / IO4 W/L > Ichi4 W/L 706,00 834,00 0,592
Loss IB30 W/L > Ichi30 W/L 422,00 1.348,00 0,000
Trades
IO30 W/L > Ichi30 W/L 362,00 1.349,00 0,000
IB4 Laba > Ichi4 Laba 559,00 1.271,00 0,009
IO4 Laba > Ichi4 Laba 606,00 1.224,00 0,023
Laba
IB30 Laba > Ichi30 Laba 100,00 1.730,00 0,000
IO30 Laba > Ichi30 Laba 250,00 1.580,00 0,000
IB4 MD < Ichi4 MD 1.825,00 5,00 0,000
Maximum IO4 MD < Ichi4 MD 1.812,00 18,00 0,000
Drawdown IB30 MD < Ichi30 MD 1.829,00 1,00 0,000
IO30 MD < Ichi30 MD 1.769,00 61,00 0,000
IB4 PF < Ichi4 PF 1.154,00 442,00 0,004
Profit IO4 PF < Ichi4 PF 808,00 788,00 0,935
Factor IB30 PF > Ichi30 PF 553,00 1.217,00 0,012
IO30 PF > Ichi30 PF 539,00 1.291,00 0,006
IB4 ExpP > Ichi4 ExpP 576,00 1.254,00 0,013
Expected IO4 ExpP > Ichi4 ExpP 666,00 1.164,00 0,067
Payoff IB30 ExpP > Ichi30 ExpP 368,00 1.462,00 0,000
IO30 ExpP > Ichi30 ExpP 655,00 1.175,00 0,056
Sharpe IB4 Sharpe > Ichi4 Sharpe 17,00 38,00 0,285
Ratio IO4 Sharpe > Ichi4 Sharpe 270,00 720,00 0,009

8
 
Tabel 4.1 Lanjutan
Negative Positive Sig.
Kinerja Hasil Perbandingan Kinerja Ranks Ranks (2-
(ΣR-) (ΣR+) tailed)
Sharpe IB30 Sharpe > Ichi30 Sharpe 177,00 1.149,00 0,000
Ratio
IO30 Sharpe > Ichi30 Sharpe 153,00 1.173,00 0,000
IB4 R-Mul > Ichi4 R-Mul 559,00 1.271,00 0,009
IO4 R-Mul > Ichi4 R-Mul 606,00 1.224,00 0,023
R-Multiple
IB30 R-Mul > Ichi30 R-Mul 100,00 1.730,00 0,000
IO30 R-Mul > Ichi30 R-Mul 250,00 1.580,00 0,000
Keterangan
Ichi4: Indikator ichimoku time frame 4 jam dengan trend 1 hari
IB4: Indikator ichimoku-BB time frame 4 jam dengan trend 1 hari
IO4: Indikator ichimoku-OBV time frame 4 jam dengan trend 1 hari
Ichi30: Indikator ichimoku time frame 30 menit dengan trend 4 jam
IB30: Indikator ichimoku-BB time frame 30 menit dengan trend 4 jam
IO30: Indikator ichimoku-OBV time frame 30 menit dengan trend 4 jam
(Sumber: Diolah menggunakan SPSS versi 22)

Pengujian statistik dengan metoda Mann-Whitney U-Test secara umum


menunjukkan bahwa penggunaan penggunaan time frame yang lebih panjang
berupa time frame 4 jam dengan trend 1 hari memberikan hasil yang lebih baik
daripada penggunaan time frame yang lebih pendek berupa time frame 30 menit
dengan trend 4 jam.

Tabel 4.2 Hasil Mann-Whitney U-Test

Sum of Ranks Sig.


Hasil Perbandingan
Pengukuran (2-
Time Frame
TF4 TF30 tailed)

Win Trades Ichi4 W/L > Ichi30 W/L 4.192,00 3.068,00 0,003
/ Loss IB4 W/L < IB30 W/L 2.905,00 4.355,00 0,000
Trades IO4 W/L > IO30 W/L 3.877,50 3.382,50 0,191
Ichi4 Laba > Ichi30 Laba 4.229,00 3.031,00 0,002
Laba IB4 Laba < IB30 Laba 3.443,00 3.817,00 0,318
IO4 Laba > IO30 Laba 4.120,00 3.140,00 0,010
Ichi4 MD < Ichi30 MD 3.006,00 4.254,00 0,001
Maximum
IB4 MD < IB30 MD 2.610,00 4.650,00 0,000
Drawdown
IO4 MD < IO30 MD 2.697,00 4.563,00 0,000
Ichi4 PF > Ichi30 PF 3.804,00 3.456,00 0,361
Profit
IB4 PF < IB30 PF 2.791,50 4.468,50 0,000
Factor
IO4 PF < IO30 PF 2.791,50 4.468,50 0,000

9
 
Tabel 4.2 Lanjutan

Sum of Ranks Sig.


Hasil Perbandingan
Pengukuran (2-
Time Frame
TF4 TF30 tailed)
Ichi4 ExpP > Ichi30 ExpP 3.844,00 3.416,00 0,261
Expected
IB4 ExpP < IB30 ExpP 3.555,00 3.705,00 0,689
Payoff
IO4 ExpP > IO30 ExpP 4.255,00 3.005,00 0,001
Ichi4 sharpe > Ichi30
3.969,00 2.934,00 0,001
Sharpe sharpe
Ratio IB4 sharpe < IB30 sharpe 287,00 1.604,00 0,654
IO4 sharpe > IO30 sharpe 2.772,00 2.688,00 0,002
Ichi4 R-Mul > Ichi30 R-
4.229,00 3.031,00 0,002
Mul
R-Multiple IB4 R-Mul < IB30 R-Mul 3.443,00 3.817,00 0,318
IO4 R-Mul > IO30 R-Mul 4.120,00 3.140,00 0,010
Keterangan
Ichi4: Indikator ichimoku time frame 4 jam dengan trend 1 hari
IB4: Indikator ichimoku-BB time frame 4 jam dengan trend 1 hari
IO4: Indikator ichimoku-OBV time frame 4 jam dengan trend 1 hari
Ichi30: Indikator ichimoku time frame 30 menit dengan trend 4 jam
IB30: Indikator ichimoku-BB time frame 30 menit dengan trend 4 jam
IO30: Indikator ichimoku-OBV time frame 30 menit dengan trend 4 jam
(Sumber: Diolah menggunakan SPSS versi 22)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengujian statistik dengan menggunakan metoda Wilcoxon Sign Ranked Test
menunjukkan bahwa peringkat rata-rata win trades/loss trades, laba, profit factor,
expected payoff, sharpe ratio, r-multiple dan maximum drawdown yang dihasilkan
indikator IB dan IO memberikan nilai yang lebih baik daripada indikator tunggal
ichimoku. Hasil pengujian Mann-Whitney U-Test menunjukkan bahwa penggunaan
time frame yang lebih panjang memberikan hasil peringkat rata-rata yang lebih baik
pula. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan indikator
gabungan berupa IB dan IO yang digunakan pada time frame yang lebih panjang
akan memberikan hasil yang lebih baik bagi swing trader.
Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dilengkapi
bagi peneliti selanjutnya berupa penggunaan data per-tick yang akan menghasilkan
transaksi perdagangan lebih akurat dengan menggunakan platform Metatrader5,
kombinasi maupun time frame tunggal serta penambahan pasangan mata uang.

10
 
DAFTAR PUSTAKA

Colby, Robert A. (2003). The Encyclopedia of Technical Market Indicators, 2th


edition. McGraww-Hill., New York.

Dukascopy Bank. Historical Data Feed. Tersedia di https://www.dukascopy.com/


swiss/english/marketwatch/historical/, diakses pada 4 April 2017.

Exness Indonesia. MetaTrader 4. Tersedia di https://www.exness.co.id/


metatrader_4/, diakses pada 4 April 2017.

EABuilder. Expert Advisor Builder, Create Indicators and Strategies for


MetaTraders 4&5 and Workstation. Tersedia di https://www.eabuilder.
com/, diakses pada 4 April 2017

Federal Reserves Bank of St. Louis. 1-Year Treasury Bill: Secondary Market Rate.
Tersedia di https://fred.stlouisfed.org/series/TB1YR, diakses pada 7 April
2017.

FXStreet.com. UNIT C System Modeling dalam Chapter 02 Performance Metrics


Tersedia di http://learningcenter.fxstreet.com/education/learning-center/
unit-3/index.html, diakses pada 7 April 2017.

Gold, S. (2015). The Viability of Six Popular Technical Analysis Trading Rules in
Determining Effective Buy and Sell Signals: MACD, AROON, RSI, SO,
OBV, and ODL , Journal of Applied Financial Research, , 2015 (2), 8-29.

Henderson, C. (2006). The Practitioner’s Guide to Currency Investing, Hedging


and Forecasting, 2th edition. John Wiley & Sons, Ltd. West Sussex.

International Federation of Technical Analysts. Technical Analysis Defenition.


Tersedia di https://ifta.org/, diakses pada 8 April 2017.

Langager, C. dan Murphy, C. Exploring Oscillators and Indicators: Leading And


Lagging Indicators. Tersedia di http://www.investopedia.com/university/
indicator_oscillator/ind_osc1.asp, diakses pada 7 April 2017.

Lee, L. (2013) Types of Technical Indicators. Tersedia di http://traderkingdom.


com/futures-basics/types-of-technical-indicators/, diakses pada 8 April
2017.

Lee, R. What Type Of Forex Trader Are You?. Tersedia di http://www.investopedia.


com/articles/forex/09/day-swing-position-trader.asp, diakses pada 7 April
2017.

11
 
Levy, Robert A. (1966). Conceptual Foundations of Technical Analysis, Financial
Analysts Journal , 1966 (22), 83-89.

Lien, K. (2009). Day Trading and Swing Trading The Currency Market, 2th edition.
John Wiley & Sons, Inc., New Jersey.

Stockcharts. Ichimoku Clouds. Tersedia di http://stockcharts.com/school/doku.php


?id=chart_school:technical_indicators:ichimoku_cloud, diakses pada 9
April 2017.

Yell, T. (2013). Is Ichimoku A Leading Or Lagging Indicator? Tersedia di


https://www.dailyfx.com/forex/education/trading_tips/post_of_the_day/2
013/05/14/Ichimoku_Is_a_Leading_Indicator.html, diakses pada 7 April
2017.

12
 

Anda mungkin juga menyukai