Anda di halaman 1dari 74

Guppy MMA

Sunar Susanto, MSc.


Last Update 4 October 2017
Jenis Investasi
Tingkat Resiko dan Keuntungan
Jenis Investasi Resiko (Risk) Keuntungan (Profit/Reward)
Tabungan/Deposito Bank
Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pendapatan Tetap
Obligasi
Reksadana Saham
Saham

Baik Investasi maupun Trading di Saham memiliki Tingkat Resiko Tinggi dengan
Harapan mendapat Keuntungan yang Tinggi Juga.
JANGAN MENCARI UANG RECEH di SAHAM karena Tingkat RESIKO Yang TINGGI.

HIGH RISK = HIGH GAIN


http://images.kontan.co.id/
kartun_duitto/
Why use Guppy MMA ?

Waduh Garisnya Saling Memotong Satu sama lain tidak beraturan.


Trendnya bagaimana ya? Bingung ……, Solusinya : Use Guppy MMA
Why Guppy MMA?

Trading = Dagang Saham, bukan Main Saham

Lanjutkan dagang yang memberikan Keuntungan, Hentikan dagang yang


menunjukkan Kerugian. Hentikan dagang yang jelas Kecenderungan
memberikan Keuntungan telah berakhir.

Kenapa Guppy MMA? Karena hanya Guppy MMA yang merupakan Trend Indicator
yang banyak terdapat di FREE Tools, mudah di pahami dan tidak Ribet.

https://jesse-livermore.com/trading-rules.html
Pendekatan Tiga Dimensi

A Three Dimensional Approach To Forex Trading Paperback – 2013


by Anna Coulling
Why Guppy MMA?
• “The multiple moving average uses core
information generated from multiple time
frames to capture and understand a concept
of market dynamics”
Stocks & Commodities V16:2 (70-76): Using Multiple Moving Averages by Daryl Guppy

• "Multiple moving average menggunakan


informasi inti yang dihasilkan dari beberapa
kerangka waktu untuk menangkap dan
memahami konsep dinamika pasar"
Guppy MMA
• Trend Indicator (Trend is your Friend)
• Ditemukan oleh Daryl Guppy
http://www.guppytraders.com/
• 2 Groups of Moving Average
• Menggunakan Exponential Moving Averages
(EMA), tidak memakai SMA (Simple Moving
Average)
Moving Averages
• Lagging Indicator – Indikator yang berdasarkan
data yang sudah ada dari masa lalu hingga
sekarang
• Umumnya ada dua macam Simple Moving
Averages (SMA/MA) dan Exponential Moving
Averages
• Contoh: MA(5) – Harga (penutupan) rata-rata
5 hari terakhir
Simple Moving Average (SMA/MA)
Exponential Moving Average (EMA)
• Serupa dengan SMA tetapi dengan penekanan
harga terakhir Bobot lebih besar
• Memerlukan data EMA sebelumnya, jika tidak
ada maka akan digunakan Initial MA sebagai
data awal untuk EMA
Exponential Moving Averages (EMA)
• Initial MA(5) : Jumlah harga penutupan / 5
• Multiplier =
(Time Periods+1)
= = 2/6 = 0.3333 = 33.33%
(5+1)
• EMA = {Close – EMA (previous day)} *
Multiplier + EMA (prevous day)
EMA(Close,5) BBRI 15 Sept 2017
• https://t.me/sahamprofit
Mengapa Memakai EMA bukan SMA?
• Karena EMA memberikan Bobot lebih besar
terhadap Price Action Terakhir
• EMA lebih sensitive daripada MA / SMA
• SMA (Simple Moving Averages) atau MA
umumnya untuk menentukan level Support
dan Resistance, Short Term SMA 10, Mid Term
SMA 50 dan Long Term SMA 200
Perbandingan SMA dan EMA

https://t.me/sahamprofit
Guppy MMA

http://www.guppytraders.com/gup329.shtml
Guppy MMA
• Short Term Moving Averages 3,5,8,10,12,15
(umumnya berwarna Biru atau Hijau)
Kita gunakan istilah Selendang Hijau
• Long Term Moving Averages
30,35,40,45,50,60 (umumnya berwarna
Merah)
Kita gunakan istilah Selendang Merah
Short Term Group Vs Long Term Group
• Short Term Group EMAs merupakan
representasi dari Trader
– Kompresi dan Ekspansi lebih sering terjadi
• Long Term Group EMAs merupakan
representasi dari Investor
– Ketika mulai Konvergensi membentuk Titik
Kompresi, terjadi kesepakatan => Siap siap untuk
Price Action selanjutnya
MMA Convergence
(Konvergensi MMA)
• Konvergensi : (1) Keadaan menuju satu titik
pertemuan, memusat.
https://kbbi.web.id/konvergensi
• Satu titik kesepakatan di sebut Titik Kompresi
(Compression point) yang menghasilkan
potensial Signal untuk Entry atau Exit
• Konvergensi membuat garis-garis EMAs saling
berhimpitan.
MMA Expansions
(Ekspansi MMA)
• Ekspansi: (1) perluasan daerah
https://kbbi.web.id/ekspansi
• Ekspansi MMA akan menghasikan
separasi/perpisahan dari garis garis EMAs
dalam satu group.
Case Study TLKM : Short-Term EMAs

Representasi dari Traders, yang selalu memimpin dalam pergerakan Trend


Case Study TLKM : Long-Term EMAs

Representasi dari Long Term Investors, yang pada akhirnya mengikuti Trend yang
di pimpin oleh Traders
Case Study TLKM: Guppy MMA

Ketika Traders dan Long Term Investors di persatukan


GMMA Relationship
• The essential GMMA analysis methods rest on
the relationships between each group of moving
averages, and between the two groups of moving
averages. Compression shows agreement.
Expansion shows disagreement.
• Metode analisis GMMA yang penting ada pada
hubungan antara EMAs dalam satu group, dan
antara kedua group EMAs. Kompresi
menunjukkan kesepakatan. Ekspansi
menunjukkan ketidaksepakatan.
Di ambil dari buku Guppy Trading Essential Methods
GMMA Relationship
• When the long-term group is widely separated
it shows strong investor commitment to the
trend.
• Ketika Long-Term EMAs terpisah satu sama
lain, hal itu menunjukkan komitmen investor
yang kuat terhadap tren tersebut

Di ambil dari buku Guppy Trading Essential Methods


Case Study TLKM: Guppy MMA
GMMA tanpa Price
• This analysis is independent of price. This is
underlined in our preferred GMMA display.
• We prefer to use just a plain GMMA display
without any underlying price display. This allows
for clear analysis of the trend without the
distraction of price activity.
• Analisa GMMA tidak bergantung pada harga.
• Daryl Guppy menggunakan GMMA tanpa
tampilan harga untuk analisa yang jelas tentang
Trend tanpa gangguan pergerekan harga.
Di ambil dari buku Guppy Trading Essential Methods
GMMA dengan Price
GMMA Tanpa Gangguan Harga
Guppy MMA

http://www.guppytraders.com/gup329.shtml
Kawin Mesra dan Cerai
• Hubungan antara kedua Group MMA (Short
Term dan Long Term) menunjukkan kekuatan
dari Trend apakah Bearish, Sideways atau
Bullish
• Hubungan di antara kedua group bisa di
ibaratkan sebagai hubungan Kawin Mesra atau
Cerai
• Cerai bisa Mengungtungkan dan bisa juga
Merugikan
Kawin Mesra Guppy MMA
Cerai yang Menguntungkan (Bullish)
Cerai yang Merugikan (Bearish)
Four Guppy MMA Trading Rules
1. When the bands from both groups begin to narrow down
and converge, prepare for Price Action as the agreement on
valuation collapses.
2. Trade in the direction of the crossover. Go Long if the
crossover is on the upside and short or exit long positions
with downside crossovers.
3. The long-term averages confirm the trend direction.
4. The bubbles created by the short-term group of averages
show the favorable exit points. Judging the top is difficult,
so look for the leading two or three averages to converge or
come together. Confirm this early signal with other Indicator
Readings.
Stocks & Commodities V16:2 (70-76): Using Multiple Moving Averages by Daryl Guppy
Four Guppy MMA Trading Rules
1. Ketika selendang dari kedua kelompok mulai
berhimpitan dan bertemu, bersiaplah untuk
Price Action saat kesepakatan mengenai
harga batal.
2. Go Long (BUY) jika selendang hijau
memotong (crossover) selendang merah ke
atas. Jual (SELL) jika selendang hijau
memotong (crossover) selendang merah ke
bawah.
Four Guppy MMA Trading Rules
3. Selendang Merah adalah Konfirmasi dari arah
Trend yang sebenarnya.
4. Gelembung yang dibuat oleh kelompok rata-
rata jangka pendek menunjukkan titik keluar.
Menilai bagian atas sulit, jadi carilah dua atau
tiga Short-Term EMAs yang berhimpitan.
Konfirmasikan sinyal awal ini dengan
Indikator lainnya.
Guppy MMA Trading Rule #1
1. When the bands from both groups begin to narrow down
and converge, prepare for Price Action as the agreement on
valuation collapses.
Ketika selendang dari kedua kelompok mulai berhimpitan
dan bertemu, bersiaplah untuk Price Action saat
kesepakatan mengenai harga batal.
Guppy MMA Trading Rule #2
2. Trade in the direction of the crossover. Go Long if the
crossover is on the upside and short or exit long positions
with downside crossovers.
Go Long (BUY) jika selendang hijau memotong (crossover)
selendang merah ke atas. Jual (SELL) jika selendang hijau
memotong (crossover) selendang merah ke bawah.

Kesepakatan Batal => BUY Kesepakatan Batal => SELL


Guppy MMA Trading Rule #3
3. The long-term averages confirm the trend direction.
Selendang Merah adalah Konfirmasi dari arah Trend yang
sebenarnya.

Enjoy The Ride


Guppy MMA Trading Rule #4
4. The bubbles created by the short-term group of averages
show the favorable exit points. Judging the top is difficult,
so look for the leading two or three averages to converge or
come together. Confirm this early signal with other Indicator
Readings.
Gelembung yang dibuat oleh kelompok rata-rata jangka
pendek menunjukkan titik keluar. Menilai bagian atas sulit,
jadi carilah dua atau tiga Short-Term EMAs yang
berhimpitan. Konfirmasikan sinyal awal ini dengan Indikator
lainnya.
Guppy MMA Trading Rule #4
4. The bubbles created by the short-term group of averages
show the favorable exit points. Judging the top is difficult,
so look for the leading two or three averages to converge or
come together. Confirm this early signal with other Indicator
Readings.
Kelemahan dari Guppy MMA
• Hanya berfokus kepada rata-rata pergerakan
harga, tidak memperhitungkan Volume
• Tidak bisa di gunakan terhadap Saham-saham
yang pergerakannya Trendless
• Tidak bisa di gunakan terhadap saham-saham
yang mempunyai karakter Spotty Price
Behaviour (Tidak Liquid, Harga Penutupan
sama dengan Harga pembukaan dan tidak ada
pergerakan harga)
Trendless Stock, Cannot use GMMA

https://t.me/sahamprofit
Spotty Price Behaviour

https://t.me/sahamprofit
Kelemahan dari Guppy MMA (2)
• Hanya merupakan Trend Indicator, bukan
Signal Buy atau Signal Sell
• Tidak ada pedoman Garis-garis Support dan
Resistance
• No “Overbought” or “Oversold” Signals
• Kurang cocok bagi Day Trader dan Swing
Trader jangka Pendek
Jangan Takut Average (Pyramid Up)

http://jbmarwood.com/jesse-livermore-the-boy-plunger/
Guppy MMA
Lingkaran Hitam = Buy, Pyramid (Average Up) Lingkaran Merah = Sell

NO AVERAGE DOWN PLEASE


Count Back Line (CBL)
• Digunakan sebagai pedoman untuk Entry
ketika Trend Bearish Reversal sudah di
konfirmasi.
• Dapat juga di gunakan Sebagai Trailing Stop
atau Stop Loss.

Di ambil dari artikel : Applying the Count Back Line Entry by Daryl Guppy
Count Back Line (CBL) 1. Mulai dari Lowest Low yang
(Downtrend) terakhir. Candle A (Candle
Penting Pertama)
2. Naik ke kiri atas cari Candle
yang mempunyai Higher High
dari Downtrend sekarang
Candle B (Candle Penting
Kedua)
3. Naik ke kiri atas cari Candle
yang mempunyai Higher High
dari Downtrend sekarang
Candle C (Candle Penting
Ketiga)
4. High Candle C adalah Count
Back Line (CBL) yang dapat kita
gunakan sebagai Entry Level
Count Back Line (CBL) - Downtrend
• Hitung dua Candle Higher Highs terdekat
• Short Term Resistance Level
• Close di atas Count Back Line sebagai Entry
Level
• Dapat di gunakan sebagai batas Stop Loss jika
gagal bertahan di atas Count Back Line
• Bukan Stand Alone Indicator, harus di
gabungkan dengan Indikator lain seperti
Guppy MMA
Count Back Line (CBL) 1. Mulai dari Candle yang
(Uptrend) membentuk Highest High
(Candle Penting Pertama A)
2. Turun ke kiri bawah cari Candle
yang mempunyai Lower Low
dari Uptrend sekarang.
Candle B (Candle Penting
Kedua)
3. Turun ke kiri bawah cari Candle
yang mempunyai Lower Low
dari Uptrend sekarang.
Candle C (Candle Penting
Ketiga)
4. Low Candle C adalah Count
Back Line (CBL) yang dapat kita
gunakan sebagai Exit Level
(Trailing Stop/Stop Loss)
• Long Candles (High
Count Back Line (CBL)
Problems with CBL Volatility) akan
menyebabkan batas
Stop Loss / Trailing
Stopnya jauh
• Bagaimana solusinya?
– CBL perlu di sesuaikan
jika gagal membentuk
Higher High apabila
Candle terakhir adalah
Long Candle
Count Back Line (CBL) 1. Mulai dari Candle yang gagal
(Uptrend) membentuk Higher High.
2. Turun ke kiri bawah cari Candle
yang mempunyai Lower Low
dari Uptrend sekarang.
Candle B (Candle Penting
Kedua)
3. Turun ke kiri bawah cari Candle
yang mempunyai Lower Low
dari Uptrend sekarang.
Candle C (Candle Penting
Ketiga)
4. Low Candle C adalah Count
Back Line (CBL) yang dapat kita
gunakan sebagai Exit Level
(Trailing Stop/Stop Loss)
Count Back Line (CBL) - Uptrend
• Hitung dua Candle Lower Lows terdekat
• Short Term Support Level
• Close di bawah Count Back Line sebagai (Partial)
Exit Level
• Dapat di gunakan sebagai batas Trailing Stop atau
Stop Loss jika gagal bertahan di atas Count Back
Line
• Bukan Stand Alone Indicator, harus di gabungkan
dengan Indikator lain seperti Guppy MMA
Aplikasi Guppy MMA
1. Classic Trend Breaks
2. Join the Trend
3. Using Price Weakness
4. Rally and Trend Break
5. Better Exits
6. Bubble Trading
Quoted from: Trading With The Guppy Multiple Moving Average. By: Daryl Guppy
Classic Trend Breaks
Case Study ASII

Setelah 3 bulan mengalami Downtrend,, akhirnya Guppy MMA Crossover + sudah


Mampu menembus Garis Downtrend Resistancenya
Classic Trend Breaks
Case Study ASII

Setelah 3 bulan mengalami Downtrend,, akhirnya Guppy MMA Crossover + sudah


Mampu menembus Garis Downtrend Resistancenya
Join The Trend
• Ketika kita Sudah Buy dan Sudah Join Trend,
maka ada 3 Hal yang harus di perhatikan :
1. Tingkat kerapatan di Long-Term EMAs
2. Tingkat kerapatan di Short-Term EMAs
3. Jarak antara kedua Group EMAs (Long-Term dan
Short-Term EMAs)
• GMMA tidak mengenal istilah “Harga sudah
Tinggi”
Join The Trend
Price Weakness
• Seringkali setelah Harga Naik Tinggi, Harga
akan Drop ke bawah, ada 3 pertanyaan yang
HARUS di jawab oleh indikator Guppy MMA:
1. Apakah Uptrend nya masih Bagus (Strong)?
2. Apakah Drop nya harga ke bawah hanya
sementara (Koreksi Wajar)?
3. Apakah Drop harga tersebut adalah permulaan
dari Trend Baru (Reversal Trend)?
Price Weakness
Case Study : BBRI (1)
Price Weakness:
1. Q1: Uptrend masih Bagus?
Answer: Ya, karena Selendang Hijau masih
di atas Selendang Merah
2. Q2: Apakah Koreksi wajar?
Answer: Ya, karena Selendang Hijau belum
memotong Selendang Merah ke bawah
3. Q3: Trend Reversal?
Answer: Belum, karena Selendang Merah
garis-garisnya masih Parallel, belum ada
Konvergensi Selendang
4. LANJUT TERUS
Price Weakness
Case Study : BBRI (2)
1. Q1: Uptrend masih Bagus?
Answer: Ya, karena Selendang Hijau masih
di atas Selendang Merah
2. Q2: Apakah Koreksi wajar?
Answer: Ya, karena koreksi harga tidak
Price memotong Selendang Merah ke bawah
Weakness: 3. Q3: Trend Reversal?
Answer: Belum, karena Selendang Merah
garis-garisnya masih Parallel, belum ada
Konvergensi Selendang
4. LANJUT TERUS
Price Weakness
Case Study : BBRI (3)
Price
Weakness:
1. Q1: Uptrend masih Bagus?
Answer: Ya, karena Selendang Hijau masih
di atas Selendang Merah
2. Q2: Apakah Koreksi wajar?
Answer: Ya, karena Selendang Hijau belum
memotong Selendang Merah ke bawah
3. Q3: Trend Reversal?
Answer: Belum, karena Selendang Merah
garis-garisnya masih Parallel, belum ada
Konvergensi Selendang
4. LANJUT TERUS
Price Weakness
Case Study : BBRI (4)

HASIL AKHIRNYA ? PROFIT BESAR


(Down) Rally and Trend Break
Satu titik kesepakatan di sebut Titik Kompresi
(Compression point) yang menghasilkan
potensial Signal untuk Entry atau Exit

Berhasil naik ke atas


MA 200

`
Better Exits

1. Formasi Pattern: Double TOP


2. Harga menembus Garis Support
Diagonal ke bawah
3. Last Rebound Gagal
Bubble Trading
• Ciri ciri Bubble:
– Lonjakan harga dalam waktu cukup singkat 1-3
hari
– Hasil dari Euphoria Market atau karena Corporate
Action News
– Harga jauh di atas harga Valuasi Wajar menurut
Investor.
• Ketika Bubble sudah Pecah, siap-siap Price
Action
• Bubble pecah tidak selalu berarti Sell
Bubble Trading
Case Study: LPPF (1)

No More
Bubbles
Bubble Trading
Case Study: LPPF (2)
Hukuman jika Tidak Disiplin Militer
Case Study: LPPF (3)

Harga saham di bawah MA200

https://t.me/sahamprofit
Sharp Drops : GMMA Exits
• The sharp drop through
the long term group of
averages. This is a clear
trend change signal.
• Penurunan yang tajam
dan tiba-tiba
menembus selendang
Merah merupakan
kejelasan bahwa Trend
telah berubah
Di ambil dari : The GMMA : Exits by Daryl Guppy
Akibat Tidak Disiplin (Militer)
Keep Focus, Be Disciplined and
Never Give Up
• I Fear Not The Man Who Has Practiced 10,000
Kicks Once, But I Fear The Man Who Has
Practiced One Kick 10,000 Times – “Bruce Lee”
• Disiplin Militer dalam Investasi dan Trading
• Success is the Ability to go from failure to
failure without losing your ENTHUSIASM –
“Winston Churchill”

Anda mungkin juga menyukai