Sumber: http://tradingsmartfx.blogspot.com/2014/09/sisi-baik-buruk-dan-bahaya-dari-trading.html
Jawaban untuk teka-teki tersebut terletak dari sejauh mana hasrat atau obsesi anda dan seberapa
jauh akan terlibat. Apakah obsesi yang ada pada diri anda memberikan dampak yang baik atau
buruk bahkan berbahaya dalam trading Investasi Emas Online yang anda lakukan.
Dampak yang bagus dari trading Investasi Emas yaitu anda mendapatkan reward atas apa yang
anda kerjakan dalam artian dengan trading anda bisa mendapatkan kebebasan finansial bisa
profit secara konsisten, tidak di sibukkan dengan bisnis konvensional, sementara dampak yang
buruk dari trading Investasi Emas yaitu anda yang merasa frustasi, tersiksa, mengalami
kerugian dan merasakan kegagalan dan dampak yang berbahaya dari trading Investasi
Emas yaitu bisa membuat anda bangkrut, hubungan hancur, kehilangan harta benda atau bahkan
ada yang sampai ingin meninggalkan kehidupan di dunia.
Untuk itu saat anda sudah mulai frustasi atau modal anda tergerus dalam jumlah yang banyak,
maka anda harus dan harus rehat sejenak dan mengkaji ulang kenapa dengan Trading Investasi
Emas anda dan segera melakukan solusinya, jangan sampai saat anda sudah merasa frustasi anda
tetap nekat untuk trading karena bisa saya pastikan trading Investasi Emas anda sudah dikuasai
emosi dan yang ada trading anda berada dalam taraf yang berbahaya bukan buruk lagi. Kalau
memang Analisa Investasi Emas anda salah terimalah kenyataan tersebut dan akuilah kalau
anda salah dan segera minimalkan resiko anda.
Satu hal jangan takut gagal, saat anda mengalami tidak hanya sekali atau dua kali loss janganlah
putus asa dan merasa gagal, ini adalah bagian dari proses pembelajaran anda sebelum anda benar
benar menjadi trader yang sukses yang penting saat anda loss itu sudah sesuai dengan resiko
yang sudah anda tetapkan diawal karena mereka yang saat ini sudah bisa menikmati hasil
dari Trading Emas pada awalnya juga sering mengalami kegagalan, Mungkin anda sudah tahu
Thomas Alfa Edison pernah gagal ribuan kali sebelum akhirnya dia bisa menciptakan bola lampu
pijar.
Kadang kala solusinya bisa berasal dari analisa teknikal atau analisa fundemental yang harus
anda perbaiki, selain itu mungkin anda masih perlu pemasukan dari bidang lain sebagai
pendapatan anda sehingga neraca rumah tangga tidak akan terganggu oleh
aktivitas Trading Emas yang anda lakukan apalagi jika anda masih pemula di bidang
ini. Jangan memutuskan untuk langsung menjadi full time trader apabila anda masih baru di
bidang ini, kadang kala anda perlu meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu dengan
keluarga, hal ini bisa menghilangkan stress atau frustasi anda.
Setiap trader pasti mempunyai jalan dan cara serta tujuan yang berbeda tetapi satu hal yang sama
yaitu usaha atau upaya apapun yang anda lakukan akan menghasilkan sesuatu sesuai dengan
usaha yang anda lakukan tersebut “what you pay is what you get”, hidup akan selalu berada
dalam keseimbangan, jadi konsentrasilah untuk menjadi bagian yang baik
dari Trading Emas dan buanglah hal hal yang bisa membuat Trading Emas menjadi hal yang
buruk bahkan menjadi berbahaya bagi anda, berusahalah jujur terhadap diri anda sendiri jika
memang analisa anda salah akuilah dan jangan merasa hebat serta kelolalah waktu anda dengan
baik. Buatlah Trading Emas Online anda menjadi sesuatu yang nyaman bukan yang
mengekang hidup anda.
Pentingnya Ukuran Dalam Strategi Trading Emas
Unknown Reply 13.31.00
Strategi Trading Emas
Bagi seorang trader ukuran atau menentukan berapa jumlah lot yang akan di ambil merupakan
hal yang harus diperhatikan dengan seksama, anda harus benar-benar perhatikan berapa jumlah
transkasi yang akan diambil dengan mengukur berdasarkan kekuatan modal yang anda miliki.
Seperti apa, dan bagaimana tekniknya untuk mengukur jumlah lot yang di ambil...?
Tekniknya cukup sederhana, jika anda seorang trader pemula sebaiknya tidak meresikokan lebih
dari 1-2% dari total dana yang anda miliki, artinya jika anda mempunyai dana sebesar $10,000 di
account trading anda, maka anda tidak boleh mengalami kerugian lebih dari $100-$200 per
transaksi.
Sebagai contoh, jika trader tersebut meresikokan 1% dan ia melihat ada sinyal beli dengan
batasan resiko (stop loss) sebesar 50 pips, dengan asumsi bahwa 1 pip adalah sama dengan $10
maka ia maksimal hanya boleh melakukan transaksi sebesar 0.2 lot saja. Dengan demikian, jika
transaksi 0.2 lot itu mengenai stop loss, ia hanya akan mengalami kerugian sebesar 0.2 x $500 =
$100.
Sebaliknya, semakin besar uang yang Anda miliki dalam akun trading emas Anda, dan semakin
kecil jumlah lot yang Anda masukkan dalam setiap transaksi, maka akan semakin panjang nafas
Anda dalam dunia trading.
Banyak pemerintah serta organisasi finansial yang merilis suatu data ekonomi atau indikator
ekonomi dari waktu ke waktu secara periodik. Data ekonomi ini merupakan bagian dari
kebijakan publik yang memberikan informasi kepada setiap orang mengenai perubahan ekonomi
yang terjadi di suatu negara.
Data-data ekonomi yang cukup penting saat dirilis seringkali mengakibatkan naiknya volume
transaksi dan bisa saja mengubah arah pasar atau trend harga. Anda bisa menyikapi data-data
tersebut sesuai dengan kepentingan Anda. Jika Anda adalah seorang trader, sebenarnya tidak
perlu mengetahui secara detail mengenai suatu data ekonomi yang dirilis. Anda cukup dengan
memahami apakah data tersebut bagus atau jelek terhadap suatu mata uang.
Berbeda jika seandainya Anda adalah seorang analis; atau ekonom; maka wajib bagi Anda untuk
mengetahui detail setiap data yang dirilis.
Indikator ekonomi merepresentasikan beberapa data ekonomi suatu negara seperti data GDP,
data sektor ketenagakerjaan seperti non-farm payrolls serta data consumer price index yang
merupakan data untuk mengukur tekanan inflasi suatu negara. Setiap indikator ekonomi ini
berguna untuk mengukur perekonomian suatu negara serta bagaimana efeknya terhadap
pergerakan mata uang suatu negara.Data-data ekonomi yang disebutkan ini wajib diperhatikan,
karena tergolong data big figures.
Jadi untuk memanfaatkan data ekonomi ini dalam analisa, Anda harus tahu currency pair apa
yang akan Anda transaksikan. Misalny Anda akan bertransaksi pasangan mata uang GBP/USD
maka cukup fokus pada data-data ekonomi yang dirilis dari Inggris atau Amerika Serikat. Anda
tidak perlu terlalu memperhatikan data ekonomi dari Jepang misalnya.
Tetapi ada satu hal yang harus Anda perhatikan. US dollar merupakan kunci penggerak di pasar
forex. Maka dari itu segala hal yang berhubungan dengan AS serta bank sentralnya (Federal
Reserve/The Fed) harus menjadi perhatian Anda.
Indikator ekonomi bisa sangat membantu Anda untuk mengembangkan strategi trading. Namun
Anda harus memberikan perhatian terhadap jadwal data ekonomi yang akan dirilis karena hal ini
akan sangat berpengaruh apalagi jika Anda sudah memiliki posisi terbuka sebelumnya.
Sobat Trading Emas dalam trading, ada dua jenis analisa yang dilakukan yaitu analisa teknikal
dan analisa fundamental. Salah satu analisa fundamental yang dilakukan adalah dengan
memanfaatkan data-data ekonomi yang dirilis.
Jadi faktor pertama yang harus kita tahu yaitu data mana saja yang yang mempunyai dampak
yang besar terhadap pasar, karena tidak semua data ekonomi mempunyai efek yang besar. Fokus
saja terhadap data-data penting. Untuk mengetahui data ekonomi penting yang akan dirilis
sekarang sudah banyak website yang menyediakan informasi tersebut,
misalnya www.forexfactory.com
Jadwal Dirilisnya Data Ekonomi
Dengan kemajuan teknologi, saat ini kita sudah bisa mengetahui sebelumnya kapan suatu data
ekonomi akan dirilis. Saat ini banyak media baik online maupun yang offline yang menyediakan
informasi atau jadwal dirilisnya data data ekonomi tersebut. Bahkan saat ini sudah ada software
yang secara otomatis akan memberikan alert apabila suatu data ekonomi akan dirilis. Selain
itu, hampir semua broker menyediakan fasilitas ini dalam websitenya.
Jadi faktor kedua yang harus kita perhatikan yaitu jadwal kapan dirilisnya data ekonomi tersebut
dirilis. Dengan mengetahui jadwal data ekonomi yang akan dirilis kita akan tahu kapan saatnya
trading.
Banyak trader yang mengikuti prediksi ini. Apabila hasil data yang dirilis berbeda jauh dengan
perkiraan para ekonom tersebut, biasanya volatilitasnya pasar akan sangat tinggi.
Untuk tips yang terakhir ini, Anda harus bisa segera mengantisipasi data ekonomi yang dirilis.
Anda harus stand by di depan komputer lima menit sebelum data ekonomi dirilis, karena hanya
dalam hitungan detik saat data tersebut dirilis bisa langsung berimbas ke pasar.
Jangan ketinggalan berita atau kehilangan moment apabila Anda trading menggunakan analisa
fundamental.
Contoh:
Sebagai contoh, misalnya ada perkiraan bahwa untuk data Non Farm Payroll AS yang akan
dirilis menurut para analis akan adanya penambahan sebesar 100,000. Saat data ini akan dirilis
biasanya para trader tidak akan masuk posisi sampai data ini dirilis. Dan ternyata saat dirilis
hasilnya berkurang 25,000, dimana hasil ini jauh dari perkiraan analis dan mengejutkan para
trader. Para trader yang sebelumnya yakin akan bagusnya data dan sudah masuk posisi akan
segera menutup posisinya, hal ini akan menyebabkan maraknya aksi jual terhadap US dollar dan
membuat US dollar melemah.
Satu hal yang harus diperhatikan oleh para trader yang memanfaatkan data ekonomi yaitu terkait
dengan revisi data bulan sebelumnya, hal ini juga biasanya mempunyai dampak di pasar. Jadi
selain hasil data yang dirilis hal penting lainnya yang juga harus diperhatikan yaitu revisi
terhadap hasil data sebelumya.
Indikator ekonomi bisa menjadi alat bantu yang berguna bagi trader untuk
mengembangkan strategi trading mereka. Trader harus memberikan perhatian terhadap jadwal
kapan dirilisnya data ekonomi karena akan berperan terhadap posisi yang trader akan ambil. Dan
satu hal trader harus mengikuti data ekonomi dari negara yang ada pengaruhnya dengan
pasangan mata uang yang trader transaksikan, maksudnya jika kita akan trading poundsterling
maka perhatikan data data ekonomi dari negara Inggris dan AS, jika ada data ekonomi dari
Jepang bisa kita abaikan karena efeknya tidak akan besar terhadap poundsterling.
Sobat Trading Emas banyak dari kita saat trading sudah menentukan batasan resiko atau
menentukan level stop loss, akan tetapi ada yang kadang kala terlupakan yaitu menentukan
volume transaksi. Hal ini mungkin kedengarannya bukan hal yang penting, namun jika Anda
tidak hati-hati justru bisa menjadi penyebab hancurnya account Anda.
Jika Anda memasukkan Lot yang terlalu besar tanpa memperhatikan modal
yang Anda miliki – memang akan menawarkan keuntungan yang besar jika
prediksi Anda benar – Anda juga akan menghadapi resiko mengalami
kerugian dalam jumlah besar pula. Ingat, trading termasuk bisnis beresiko
tinggi. Jangan terbuai oleh peluang keuntungannya saja namun perhatikan
juga resikonya.
Untuk meminimalisir resiko yang timbul dari penentuan volume transaksi (lot), ada trik dan cara
sederhana. Pada artikel ini Anda pelajari cara sederhana menentukan “lot size” dalam trading
plan Anda.
Ada banyak cara untuk menentukan stop loss yaitu dengan menentukan support atau resistance.
Bisa juga dengan memanfaatkan indikator teknikal yang ada di platform meta trader, atau dengan
menentukan berdasarkan nilai tertentu. Dalam artikel kali ini diulas cara menentukan stop loss
dengan menetapkan besaran nilai tertentu.
Sebagai contoh misalnya anda mempunyai modal $10,000 (sepuluh ribu dollar), maka batas
maksimal resiko anda hanya sebesar $500 tiap kali transaksi. Disiplinlah dengan batasan ini
karena hal ini akan digunakan untuk menentukan berapa besar volume atau lot yang harus Anda
gunakan.
Untuk forex dengan account standar nilai 1 pip sebesar $10, dengan pip cost sebesar $10 maka
volume transaksi Anda maksimal sebesar 1 Lot.
Maka, dengan volume sebesar 1 lot dan batasan stop loss 50 pip, artinya Anda hanya akan
mengalami kerugian maksimal 50 pip x $10 = $500 (pip x nilai per pip). Kerugian tersebut
sesuai dengan persentase resiko yang sudah anda tetapkan diawal yaitu 1% dari modal Anda.
Dari ilustrasi di atas kita bisa tahu berapa lot yang harus kita gunakan sehingga hal ini bisa
menghindarkan dari resiko over leverage atau ovetrade.
Ilustrasi berikut adalah contoh trader yang tak memiliki trading plan dan asal memasuk-kan lot
karena merasa modalnya cukup besar misal dengan modal $50,000. Karena untuk membuka
posisi 1 lot butuh margin $1,000 maka dengan modal $50,000 ia menganggap bisa bertransaksi
50 lot tiap kali masuk posisi. Karena merasa modalnya besar lalu setiap kali transaksi ia
memasukkan lot sebesar 10 lot, dengan stop loss 50 pip. Lalu berapa persentase modalnya yang
akan hilang?
Maka jika level stop loss-nya kena maka ia akan mengalami kerugian sebesar:
Mengapa kita harus membatasi persentase kerugian kita? Logika berpikirnya seperti ini: jika
Anda meresikokan 50% maka dengan skema di atas hanya dalam 2 kali loss berturut-turut modal
Anda akan habis. Jika Anda meresikokan 10% maka modal anda akan habis dalam 10 kali
transaksi loss secara beruntun. Namun jika Anda hanya meresikokan 5% dari modal maka modal
Anda baru akan habis dalam 20 kali transaksi loss berturut-turut.
Bagi yang sudah trading, coba Anda renungkan seberapa besar kemungkinan Anda mengalami
kerugian 2 kali berturut-turut? Sangat mungkin bukan? Nah, lalu kira-kira seberapa besar
kemungkinan anda mengalami kerugian 20 kali berturut-turut? Kemungkinannya sangat kecil
bukan?
Sebelum masuk lebih dalam ke dunia trading forex, satu hal yang harus dipahami yaitu loss
merupakan bagian dari trading. Di dalam kenyataannya anda akan memahami bahwa lebih
banyak “loosing trader” dibanding “winning trader”. Hal ini bukan dikarenakan tradingnya yang
salah tapi trader itu sendiri yang salah. Meski demikian hal yang harus anda perhatikan yaitu
teruslah asah kemampuan trading anda dan masuklah pasar dengan hati hati, di dunia trading ini
tidak ada yang instan, kita tidak bisa menjadi kaya raya dari trading seperti sulapan karena untuk
menjadi trader yang sukses dibutuhkan mental yang kuat serta memahami trading yang
sebenarnya.
Kesabaran juga sangat diperlukan. Untuk itu ada beberapa hal atau tahapan yang bisa dilakukan,
antara lain:
1. Edukasi. Meskipun Anda tidak memerlukan banyak waktu untuk menempuh jalur pendidikan
atau sekolah khusus trading, dasar pengetahuan tentang trading tetap Anda perlukan. Hal ini bisa
anda dapatkan dengan mengikuti pelatihan yang biasanya diadakan oleh para broker. Atau Anda
bisa belajar dari komunitas trader yang saat ini banyak dijumpai di internet. Yang paling penting
Anda harus disiplin dengan meluangkan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
2. Training. Kalau edukasi lebih dititikberatkan ke pembelajaran secara teori, training ini lebih
banyak ke penerapan atau praktek. Ibarat belajar mengendarai mobil, setelah kita belajar di kelas
langkah selanjutnya adalah kita mempraktekkan dengan mengendarai mobil di jalan raya. Pada
tahap ini gunakan fasilitas untuk melatih kemampuan Anda dalam membaca grafik serta
menganalisa pergerakan harga.
3. Displin. Mengikuti strategi yang kita gunakan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini
maksudnya tidak terlalu fokus dengan emosi diri kita sendiri melainkan mengikuti aturan dari
sistem/strategi yang digunakan. Hal ini memerlukan tingkat disiplin yang tinggi. Terkadang
sinyal yang diberikan oleh sistem yang kita gunakan salah, dan kalau tidak mempunyai displin
yang tinggi pasti akan mempengaruhi emosi kita.
4. Menilai kinerja trading kita. Untuk menilai segala sesuatu tentang trading kita tidak perlu
mengadakan meeting di ruangan, karena yang dinilai adalah hasil kerja kita sendiri. Luangkan
waktu untuk menilai hasil trading Anda. Misalnya saat Anda loss, pelajari dan cari tahu kira-kira
di mana letak kesalahan yang Anda lakukan. Anda juga perlu menilai kapan saatnya sistem
trading yang Anda gunakan memberikan hasil yang lumayan dan kapan sistem tersebut gagal.
Hal ini karena kondisi pasar selalu berubah-ubah dan suatu sistim trading tidak bisa mengikuti
semua kondisi pasar.
Itulah beberapa hal mendasar yang bisa Anda lakukan jika ingin menjadi trader yang sukses.
Bagi yang hanya menuruti emosi agar bisa segera kaya dari dunia trading
forex maupun trading emas ini, hentikan trading Anda, tutup laptop atau komputer lalu
segeralah belajar dengan sungguh-sungguh.
Teknik MACD Butterworth adalah teknik yang cukup sederhana yang mengikuti arah trend serta
teknik ini mampu mengukur kekuatan dan kelemahan trend pasar. Teknik ini di bangun oleh dua
kombinasi indikator, yaitu indikator Wmmm-twopoleButterworth dan Frateli_BB_MACD
sebagai oscilatornya.
(Gambar 1.1)
Aturan untuk Entry dan Exit Posisi SELL
=> Aturan untuk Entry Sell
Anda bisa masuk posisi Sell jika kondisi grafik sebagai berikut:
Jika garis dari indikator custom -wmmm-twoPoleButterworth.ex4 berwarna merah
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.2, kondisi ini menandakan bahwa harga tertekan
turun. (Bearish)
Jika garis magenta titik-titik dari indikator khusus Frateli_BB_MACD menembus garis
level atau di bawah tingkat 0,00 seperti yang terlihat pada Gambar 1.2, Kondisi ini di
prediksi bahwa harag akan turun (bearish).
Untuk Stop Loss untuk Entri Jual: silakan Tempatkan stop loss beberapa pips di atas garis
resistens.
=> Aturan untuk Exit Sell
Anda bisa keluar dari posisi sell anda jika kondisi grafik sebagai berikut :
Jika saat posisi Sell anda sedang berjalan, garis dari indikator MT4 khusus -wmmm-
twoPoleButterworth.ex4 berubah warnanya menjadi biru (lihat Gambar 1.2 di bawah),
silakan anda bisa exit posisi Sell anda karena kondisi Ini menandakan bahwa harga akan
kembali terdorong naik (bullish).
Jika garis putus-putus dari indikator kustom Frateli_BB_MACD menembus garis level
0,00 ketika sinyal jua anda sedang berlangsung, ini merupakan indikasi kemungkinan
pembalikan harga menjadi bullish, segeralah anda untuk keluar dari posisi Sell.
Catatan:
Untuk Entri posisi setelah indikator -wmmm-twoPoleButterworth memberikan sinyalnya
jangan langsung masuk posisi, tapi tunggu sampai sinyal tersebut terkonfirmasi oleh
indikator kustom Frateli_BB_MACD dan anda bisa entri posisi di titik ketiga setelah
breakout dari level 0.00. Hal ini dilakukan untuk menghindari jebakan dari sinyal palsu.
Untuk Exit posisi, jika sinyal muncul dari salah satu inikator, anda bisa langsung exit posisi
anda di chart atau candle berikutnya setelah titik sinyalnya.
Untuk kedua indikator bukanlah bawaan dari meta tradernya. Jika anda hendak mencoba
teknik ini silakan download terlebih dahulu, atau anda bisa memintanya kepada kami
dengan cara menuliskan nama dan alamat email di kolom komentar.
Untuk bermain scalping di mata uang emas (XAU/USD) rahasianya adalah dengan
memanfaatkan indikator buysellarrowscalper yang di padukan dengan RSI. Inilah perpaduan
sistem trading yang sangat bagus, dan mempunyai akurasi kurang lebih 80%.
Indikator buysellarrowscalper dan RSI ini cukup sederhana bahkan bagi anda yang baru terjun di
dunia trading akan sangat mudah untuk membaca sinyal yang di hasilkan oleh ke dua indikator
ini tapi keefektifan sinyal yang di hasilkannya cukup tinggi.
Indikator Relative Strength Index (RSI) adalah sebuah indikator oscillator momentum untuk
mengukur kecepatan perubahan dan pergerakan harga. RSI ini memiliki nilai 0 (nol) hingga 100
(seratus). RSI ini di gunakan untuk mengukur atau memperkirakan Overbought dan Oversold
pasar.
Setelah kita mengenal karateristik dari masing masing indikator yang akan di gunakan, sekarang
kita masuk ke teknik penggunaan indikatornya.
Pengaturan Grafik
Indikator buysellarrowscalper dengan settingan default. Untuk indikator ini bukan bawaan
dari meta tradernya jadi jika di meta anda belum tersedia silakan anda bisa langsung
download di mbah google, di sana tersedia banyak dan free
Indikator RSI dengan setingan default
Time Frame: M1, M5,
Sesi perdagangan yang di rekomendasikan: London dan AS
Instrumen perdagangan: Emas (XAU/USD)
Setelah kita memasang indikator di grafinya sekarang kita masuk, bagaimana cara menentukan
sinyal untuk entry sell dan buy-nya
Aturan Untuk entry Buy
Anda bisa entry buy nya jika kondisi grafik sebagai berikut :
Panah dari Indikator buysellarrowscalper mengarah ke atas dan berwarna biru
Garis dari indikator RSI berada di atas level 50 atau memotong garis level 50 dari bawah ke
atas.
Stop lost tempatkan sedikit di bawah supportnya atau di bawah panah dari Indikator
buysellarrowscalper
Untuk Take Profit atau entry close buy-nya ketika panah dari Indikator buysellarrowscalper
mengarah ke bawah dan berwarna merah atau silakan anda bisa menentukan sesuai dengan
target profit anda
Berikut contoh grafiknya:
Jika Anda baru mengenal Trading Forex, atau belum pernah sukses di masa lalu, Indikator
buysellarrowscalper MT4 MTU yang di gabungkan dengan RSI sangat disarankan.
Moving Average ( MA )
Moving average adalah sebuah indikator berjenis trend, yaitu indikator yang di gunakan untuk
menentukan trend yang sedang berlangsung atau yang sedang terjadi di market. Moving Average
juga bisa berfungsi sebagai support dan resistance, istilahnya adalah support dan resistance yang
dinamis (dynamic support and Resistance)
Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator merupakan salah saru indikator yang membantu menemukan momentum
yang baik untuk menentukan entry point. Sinyal sell yang baik sering muncul ketika stochastic
telah berada di area overbought (area jenuh beli), sementara sinyal buy yang baik seringkali
muncul ketika stochastic telah berada di area oversold (area jenuh jual)
Nah setelah kita mengetaui apa itu Moving average dan stochastic oscillatornya bagaiamana cara
menggabungkan kedua indikator tersebut sehingga menjadi sebuah strategi yang bisa kita
gunakan untuk trading emas kita ?
Sebenarnya contoh grafik ini tidak baik karena terlihat di grafik harga sedang sideway, kebetulan
ketika artikel ini di buat harga sedang sideway. Tapi ini hanya sebgai contoh saja bagaimana
menerapkan MA dan Stochasticnya
Pada contoh gambar grafik di atas terlihat harga bergerak turun (bearish), kemudian kita tarik
garis trendlinenya, lalu harga terkoreksi dan membentuk pola triple bottom. Ketika harga sudah
terbentuk triple bottom dan menembus garis baselinenya di titik tersebutlah sebagai konfirmasi
untuk mengambil posisi buy dan untuk targetnya sama yaitu setinggi jarak bottom hingga titik
baselinnya.
Contoh triple top di grafik sesungguhnya
Nah ini adalah contoh grafik triple top di chart sesungguhnya. Terlihat di contoh grafik di atas
dimana top nya tidak sama, jadi topnya tidak harus selalu sama, mungkin bisa berbeda beberapa
pips, tapi itu tidak menjadi masalah anda lihat saja secara kasat mata saja, dan untuk baselinnya
juga sama tidak perlu persis sama, nah untuk kondisi seperti ini untuk baselinenya anda bisa
ambil baseline yang paling extrim atau yang paling rendah.
Strategi Antisipatif
Kelebihan dari satregi antisipatif
Jarang tertinggal moment jadi ketika ada peluang kita bisa langsung masuk untuk entry
posisi.
Jarak stop lossnya relatif pendek
Untuk Target variatif karena dapat mengambil target dari konfirmasi pattern ataupun target
pattern sesungguhnya
Strategi Reaktif
Kelebihan dan kekurangan dari strategi reaktif
Kelebihannya:
Kemungkinan untuk terjebak oleh false signal lebih kecil peluangnnya dari pada antisipatif
Untuk sinyal entry dan moment entry itu lebih palid dibandingkan dengan strategi antisipatif
Kekurangan
Sering tertinggal moment
Untuk jarak stop loss lebih lebar karena menunggu konfirmasi terlebih dahulu
Topik yang akan di bahas kali ini mengenai Teknik Moving Average yang di padukan dengan
Stochastic.
Moving Average ( MA )
Moving average adalah sebuah indikator berjenis trend, yaitu indikator yang di gunakan untuk
menentukan trend yang sedang berlangsung atau yang sedang terjadi di market. Moving Average
juga bisa berfungsi sebagai support dan resistance, istilahnya adalah support dan resistance yang
dinamis (dynamic support and Resistance)
Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator merupakan salah saru indikator yang membantu untuk menemukan
momentum yang baik untuk menentukan entry point. Sinyal sell yang baik sering muncul ketika
stochastic telah berada di area overbought ( area jenuh beli ), sementara sinyal buy yang baik
seringkali muncul ketika stochastic telah berada di area oversold ( area jenuh jual )
Nah setelah kita mengetaui apa itu Moving average dan stochastic oscillatornya bagaiamana cara
menggabungkan kedua indikator tersebut sehingga menjadi sebuah strategi yang bisa kita
gunakan untuk trading emas kita?
Sebenarnya contoh grafik ini tidak baik karena terlihat di grafik harga sedang sideway, kebetulan
ketika artikel ini di buat harga sedang sideway. Tapi ini hanya sebgai contoh saja bagaimana
menerapkan MA dan Stochasticnya
Trading Emas Online - Banyak yang mengatakan bahwa satu aturan yang harus diikuti oleh
setiap trader yaitu mempunyai dan menentukan suatu trading plan atau rencana trading dan harus
disiplin dengan rencana trading yang sudah disusun, meski bagaimanapun juga kita tidak bisa
menutup mata bahwa kita harus selalu fleksible dengan rencana Trading Emas yang sudah kita
susun bukan dalam artian menggantinya akan tetapi lebih tepat memodifikasinya karena keadaan
pasar itu sendiri yang selalu berubah tidak selalu bergerak hanya dalam satu arah trend.
Jadi apabila kita ibaratkan perang, medan perang yang kita hadapi tidak akan selalu sama dan
diperlukan strategi yang berbeda pula. Kalau dalam dunia trading kondisi pasar yang trending
dan sideway tentu saja diperlukan strategi atau rencana trading yang berbeda pula.
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi salah satu strategi untuk menghadapi pasar
yang sideways atau ranging seperti kata bijak “when the market gives you range, trade range”.
Saat pasar bergerak sideways banyak indikator yang bisa kita manfaatkan untuk menganalisanya,
banyak para trader yang menggunakan indikator CCI, RSI, Stochastic Oscilator, MACD yang
digabungkan dengan garis support resistance untuk bertransaksi di pasar yang ranging
Dari Harga Grafik Emas diatas bisa kita lihat dari awal bulan mei Emas berada dalam kondisi
downtrend dan dari awal bulan Juni sampai Juli Emas berada dalam ranging market atau
sideways lalu bulan agustus mulai mengalami kondisi uptrend.
Ciri ciri pergerakan harga yang normal yaitu apabila harga bergerak dalam suatu trend yang kuat
seperti contoh diatas yang berada dalam kondisi downtrend, tidak akan selamanya harga turun
biasanya ada waktunya harga mengalami koreksi dalam beberapa waktu atau yang biasa di kenal
dengan istilah konsolidasi, nah dari konsolidasi inilah market biasanya akan bergerak dalam
rentang waktu tertentu atau sideways yang ditandai dengan membentuk harga high dan harga
low yang cenderung berada dalam level yang sama. Apabila harga high ini kita hubungkan akan
membentuk garis lurus yang kemudian kita kenal dengan area resistance lalu harga low kalau
kita hubungkan akan membentuk garis lurus yang kemudian kita kenal dengan area support.
Kemudian pada saat konsolidasi inilah kita akan lihat harga akan bergerak kemana apabila harga
tembus resistance maka harga akan mengalami reversal atau pembalikan trend namun apabila
harga tembus support maka harga akan meneruskan downtrendnya.
Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba mengambil keuntungan saat pasar berada dalam
kondisi sideways atau biasa disebut pelaku pasar berada dalam kebingungan karena tidak ada
fundamental yang mampu menggerakkan pasar, jadi strategi yang bisa kita manfaatkan yaitu saat
harga berada di area resistance kita bisa mengambil posisi Sell atau jika harga berada di area
support kita bisa mengambil posisi Buy, begitu seterusnya sampai harga bergerak menembus
resistance atau support karena jika itu terjadi maka pasar sudah tidak lagi berada dalam situasi
ranging atau sideways.
Dari chart diatas yang digabungkan dengan indikator CCI, saat pasar berada dalam range trading,
kita bisa menggunakan CCI untuk mengetahui level level dimana harga berada dalam area
overbought atau oversold untuk menentukan masuk posisi. Tidak seperti trader yang
memanfaatkan trend, trader yang memanfaatkan range trading bisa mempunyai kesempatan
bertransaksi di dua arah, ini artinya bisa mendapatkan peluang untuk mengambil posisi Buy atau
Sell.
Untuk mengambil posisi sell kita bisa melihat saat harga bergerak di area resistance dan CCI
berada diarea overbought atau berbalik arah menembus level 100 dari atas dan untuk targetnya
jika harga mendekati area support. Dan saat harga berada di area support dan CCI berada di area
oversold atau berbalik arah menembus level -100 dari bawah itu menunjukkan sinyal Buy dan
untuk targetnya saat harga berada di area resistance, demikian bolak balik seterusnya.
Manajemen resiko
Setiap strategy memerlukan manajemen resiko sebagai satu kesatuan dari sebuh trading plan,
sama halnya seperti trend, kondisi sideways bisa juga berakhir yaitu harga akan reversal atau
harga akan meneruskan trendnya dan kita harus menyiapkan semua kemungkinan yang bisa
terjadi. Jika kita mengambil posisi Sell dan ternyata harga tembus resistance itu saatnya kita
harus keluar dari market dan membatasi kerugian kita karena analisa kita salah demikian juga
saat kita mengambil posisi Buy dan harga tembus area support itu artinya saatnya kita membatasi
resiko kita dan mengakui bahwa analisa kita salah.
Trading Emas merupakan salah satu sektor di mana pasar bisa berubah dengan signifikan
dalam waktu yang singkat. Pasar sangat dinamis, bahkan pada beberapa kesempatan bisa
dikatakan “liar”. Jika Anda tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan pasar yang super-
dinamis itu, Anda akan kewalahan.
Untuk mengantisipasinya Anda memerlukan Strategi Trading Emas yang baik. Anda harus
merancang sedemikian rupa sehingga dengan berbekalStrategi Trading Emas tersebut Anda
akan tetap bisa tenang bahkan ketika menghadapi perubahan situasi yang ekstrim.
Perhatikan Detil
Trading plan yang Anda miliki sebaiknya dibuat serinci mungkin. Jika selama ini trading
plan Anda hanya berisi (misalnya) seperti ini:
Modal $ 10,000
maka ada baiknya Anda lengkapi sedikit lagi menjadi seperti ini :
Modal $ 10,000
Resiko
Maksimum 50% dari Modal ($ 5,000)
Resiko per
Transaksi 5% dari modal awal
Risk-to-reward
ratio (RRR) 1:1
Dengan demikian setiap tindakan yang akan Anda ambil memiliki dasar yang jelas. Anda tahu
berapa besar resiko yang akan Anda hadapi, berapa besar potensi keuntungan, berapa besar lot
yang harus dibuka, hingga apa dasar pengambilan keputusan (buy, sell, atau close posisi).
Semakin detail trading plan Anda, semakin mudah Anda mengambil keputusan dalam Trading
emas.
Nah, contoh kasusnya misalnya Anda melakukan analisa seperti ini:
“ Pergerakan Harga Emas bergerak dalam uptrend. Bias intraday bullish. Koreksi telah terjadi
ke area Fibonacci Retracement kisaran 38.2-61.8. Sinyal bullish terlihat dari stochastic dan CCI
1 jam. Area SL 450 pips dari harga sekarang.”
Dengan trading plan yang lebih rinci seperti contoh di atas, Anda tidak perlu berpikir panjang
untuk memutuskan membuka posisi BUY sebesar 1.1 LOTdan memasang SL dan TP sesuai
dengan trading plan tersebut.
(Angka 1.1 lot diperoleh dengan perhitungan tertentu, silakan baca artikel mengenai position
sizing)
Perhatikan Fleksibilitas
Meskipun kita telah menyusun trading plan dengan rinci, bukan berarti trading plan tersebut
harus kita jalankan dengan kaku. Disiplin memang perlu, namun di sisi lain fleksibilitas juga
perlu.
Menjadi fleksibel tidak sama dengan menjadi tidak disiplin. Di sisi lain, disiplin juga tidak
berarti kaku. Dalam hal menjalankan trading plan, ada beberapa hal yang bisa Anda beri
kelonggaran.
Misalnya adalah ketika harga belum menyentuh level SL atau TP namun secara teknikal Anda
melihat bahwa sudah saatnya menutup posisi Anda. Pada situasi seperti itu, sah-sah saja jika
Anda menutup posisi Anda meskipun resiko belum tersentuh atau keuntungan belum mencapai
target.
Namun tentu saja keputusan tersebut harus didasari oleh analisa teknikal yang obyektif, bukan
hanya karena ketakutan semata (faktor psikologi); misalnya takut keuntungan yang telah
diperoleh berubah menjadi kerugian.
Bentuk fleksibilitas lain adalah “memperbesar” toleransi resiko per transaksi. Jika awalnya Anda
menetapkan resiko 5% dari modal untuk setiap transaksi (seperti dalam contoh trading plan di
atas), maka untuk selanjutnya Anda bisa menetapkan resiko 5% per transaksi dari equity
terakhir.
Misalnya dari modal $10,000 ternyata bisa berkembang menjadi $15,000. Nah, jika sebelumnya
Anda menetapkan toleransi resiko per transaksi adalah sebesar $500 (5% dari $10,000), maka
setelah equity menjadi $15,000 toleransi resiko per transaksi berubah menjadi $750.
Semua hal itu adalah bentuk-bentuk fleksibilitas yang tidak melanggar kedisiplinan Anda
menjalankan trading plan.
Backup Plan
Ingatlah bahwa kita hanya bisa membuat rencana namun tidak bisa mengatur ke arah mana pasar
akan bergerak. Resiko mungkin bisa terjadi dan kerugian mungkin mengham-piri Anda setiap
saat.
Untungnya, trading plan telah memberikan panduan mengenai apa yang harus dilakukan
bilamana resiko terjadi.
Sebagaimana contoh trading plan di atas, resiko maksimum telah dibatasi sebesar 50% dari
modal awal. Pertanyaannya kemudian adalah: bagaimana seandainya Anda benar-benar merugi
hingga 50% dari modal awal?
Jika Anda memang tidak mau lagi melakukan trading ketika sudah merugi sebesar 50% dari
modal awal, maka pembahasan akan selesai sampai di sini.
Namun ketika Anda memutuskan untuk membuka akun dengan modal sejumlah dana awal yang
Anda setorkan, sejatinya Anda sudah siap menghadapi resiko sebesar itu. Artinya, ketika Anda
membuka akun trading dengan modal – misalnya – sebesar $10,000, semestinya Anda sudah
mempersiapkan uang itu untuk berinvestasi dengan segala resiko yang menyertainya.
Kita tidak menyiapkan 50% dari modal itu tanpa alasan. Sisa modal itulah – kalau resiko
memang terjadi – yang sejak awal memang dipersiapkan sebagai backup plan. Artinya, Anda
tidak mengirim semua “pasukan” Anda ke medan pertempuran. Ada separuh yang memang
dipersiapkan di “markas” untuk dikirim lagi seandainya “pasukan pertama” gagal meraih
kemenangan.
Jika Anda ingin melanjutkan perjuangan dengan modal yang tersisa, maka Anda harus
menyiapkan kembali trading plan yang sesuai. Dalam contoh di atas, modal yang tersisa menjadi
tinggal $5,000. Dengan demikian, Anda bisa kembali menyusun “strategi pertempuran” misalnya
seperti contoh berikut:
Modal $ 5,000
Resiko
Maksimum 50% dari Modal ($ 2,500)
Resiko per
Transaksi 5% dari modal awal
Risk-to-reward
ratio (RRR) 1:1
Stop Loss (SL) di area 61.8-76.4 Fibonacci Retracement (cut loss)Take Profit (TP)
di area 23.6-0.0 Fibonacci Retracement(sesuaikan dengan resiko per transaksi 5%
Exit dan RRR)
Anda bisa melihat bahwa dari $5,000 yang tersisa pun tidak semuanya “dikirim ke medan
pertempuran”. Kita masih menyiapkan separuh dari mereka sebagai “pasukan cadangan”. Begitu
seterusnya.
Mungkin trading plan seperti ini relatif baru bagi Anda. Mungkin juga tidak. Bagi Anda yang
ingin mencoba trading plan seperti ini, silakan coba di demo account terlebih dahulu. Begitu
Anda bisa mengendalikan modal Anda dengan baik, barulah Anda bisa segera membuka real
account.
Selamat mencoba.
Tips Trading : Alasan Menutup Posisi Trading
Emas Anda
Sahabat Trader Investasi Emas, Banyak dari para trader hanya fokus serta menghabiskan waktu
dan energinya hanya untuk menentukan kapan saatnya masuk posisi. Bahkan banyak forum yang
mungkin agan ikuti juga lebih banyak yang memberikan perhatian seputar kapan masuknya
posisi.
Akan tetapi ada hal yang juga tidak kalah penting selain
menentukan bagaimana dan kapan saatnya masuk posisi, yaitu
agan juga harus mengetahui kapan saatnya keluar dari pasar atau
saatnya menutup posisi. Saya yakin diantara banyak sahabat trader
investasi emas mempunyai rencana atau strategi bagaimana masuk
posisi tetapi mereka sering kali melupakan faktor penting lainnya
yaitu kapan saatnya menutup posisi.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas beberapa tips tentang bagaimana mengembangkan
strategi kapan saatnya keluar pasar atau menutup posisi. Pertama yang harus ada dipikiran agan
yaitu “Begin with the end inmind” atau “berpikirlah di awal bagaimana akhir dari rencana
anda” dalam artian yaitu sebelum sahabat trader investasi emas masuk posisi maka agan harus
sudah tahu diawal kapan saatnya menutup posisi tersebut. Untuk mengetahui kapan saatnya
menutup posisi silahkan agan jawab pertanyaan pertanyaan berikut :
1. Seberapa besar resiko yang siap sahabat trader investasi emas tanggung ?
Seperti sudah agan ketahui bahwa manajemen resiko merupakan salah satu hal yang penting
dalam trading. Untuk bisa mendapatkan profit atau menghindari kerugian dalam jumlah besar,
harus belajar bagaimana mengelola resiko. Hal inilah yang membedakan agan dengan seorang
penjudi.
Agan harus tahu seberapa besar kekuatan modal agan, dan pastikan seberapa besar agan sanggup
menerima kerugian yang muncul. Tidak ada batasan yang pasti resiko yang baik itu seberapa
besar, hal ini karena penerimaan terhadap resiko dari masing masing trader berbeda beda jadi
tanyakan pada diri agan sendiri seberapa besar sanggup menerima kerugian.
2. Di level berapa sahabat investasi emas akan Cut Loss ?
Salah menempatkan di level berapa akan cutloss, bisa menghancurkan trading emas agan
sendiri, jadi ini merupakan sesuatu yang harus menjadi perhatian, bahkan sebelum agan masuk
posisi. Pastikan bahwa menempatkan stop loss sesuai dengan batasan kerugian yang siap agan
tanggung seperti pertanyaan nomor satu tadi, sehingga apabila kena stop loss masih bisa
membuat agan tersenyum dan bernafas
Jadi saat melakukan analisa khususnya teknikal tentukan pula dimana level stop
lossnya, jika level stop loss berdasarkan analisa sesuai dengan batasan yang siap
diterima maka “go a head” silahkan masuk posisi berdasar analisanya. Tetapi jika stop
loss-nya ternyata diluar kemampuan batasan resiko agan maka jangan masuk posisi, lebih baik
menunggu kesempatan yang lain. Kesempatan akan selalu muncul.
Terkait dengan kejadian yang ada hubungannya dengan fundamental ini agan pasti sudah tahu
tentang indikator ekonomi dan pidato oleh pejabat penting yang biasanya sudah bisa diketahui
kapan jadwal dirilisnya. Hasil dari data ekonomi atau indikator ekonomi ini biasanya akan
berdampak ke market dimana hasilnya ada dua sesuai perkiraan atau diluar Perkiraan
Analisa Nah ini yang kita tidak bisa pastikan sampai data tersebut dirilis, jadi bersiaplah apabila
ada data ekonomi yang akan dirilis.
Carilah tahu tentang perkiraan analis terhadap data yang akan dirilis serta bagaimana reaksinya
terhadap market sehingga bisa mengantisipasinya. Buatlah rencana apabila hasil data yang dirilis
tidak sesuai dengan yang diperkirakan dan yang paling penting bersiaplah untuk melakukan
penyesuaian apabila agan sudah mempunyai posisi sebelumnya.
Rencana menahan posisi ini terkait dengan style trading agan, jika agan termasuk long term
trader, mungkin akan menahan posisi agan untuk beberapa minggu, hari atau bahkan dalam
hitungan bulan. Biasanya bagi trader untuk jangka panjang ini mereka akan melihat fundamental
secara makro yaitu dampaknya terhadap market untuk jangka panjang. Misalnya ada berita
tentang kenaikkan suku bunga AS maka bagi trader dengan type long term akan Buy US dollar
dan akan menahannya untuk beberapa waktu karena berita suku bunga bisa merubah arah pasar
dan biasanya target profitnya akan besar.
Sementara untuk trader dengan type short term atau jangka pendek, biasanya hanya
memanfaatkan data ekonomi yang dirilis ini untuk membantu mereka menilai apakah strategi
tradingnya masih valid atau tidak, hal ini karena biasanya trader dengan type jangka pendek
lebih cenderung menggunakan analisa teknikal dibandingkan fundamental. Para trader dengan
type jangka pendek ini akan menutup posisinya pada hari itu juga bahkan ada yang hanya dalam
hitunga menit atau jam jadi mereka tidak terlalu fokus terhadap kondisi perekonomian secara
makro.
Jadi dengan mengetahui kapan saatnya menutup posisi, sama pentingnya dengan kapan saatnya
masuk posisi, jadi luangkan waktu dalam menganalisa kapan saatnya keluar pasar. Mempunyai
strategi keluar dari pasar dengan detail tidak hanya menghindari keputusan yang salah tetapi
juga menjaga mental serta psikologi agan tetap terjaga, selain itu juga bisa membantu mengelola
resiko agan dan bisa kontinyu mendapatkan profit dalam jangka waktu lama.
Satu hal yang harus Anda pahami bahwa suatu trading sistem tidak dapat bertahan untuk jangka
waktu yang lama, hal ini karena kondisi market yang sudah berubah. Jadi kita juga harus
memodifikasi sistem trading yang kita gunakan. Kalau ada yang bilang trading itu suatu seni
disinilah salah satu letak seni dari trading itu.
Saat trading sistem kita mulai menunjukkan gejala keanehan bukan
berarti sistem trading Anda jelek atau sudah saatnya diganti. Intinya
bukan mengganti sistem trading Anda karena bagaimanapun juga
Anda sudah merasa nyaman dengan sistem trading yang Anda
bangun. Ibaratnya seperti kendaraan yang sering kita pakai setiap
hari dimana kita sudah merasa nyaman dengan kendaraan yang kita
kendarai tersebut, saat tumpangannya sudah mulai tidak enak
mungkin sudah saatnya kendaraan Anda untuk diservis atau di-tune
up.
Sebelum Anda men-judge bahwa sistem trading Anda jelek dan harus diganti, akan lebih bijak
apabila Anda kembali melakukan backtest terhadap sistem trading Anda tersebut dan kembali
mencobanya ke demo account terlebih dahulu untuk mengetahui setting yang baru.
Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan terhadap sistem trading yang sudah Anda bangun dan
ingin mengembalikan performanya.
1. Lakukan test dengan time frame yang lebih besar. Apabila time frame yang Anda gunakan
sebelumnya sudah tidak cocok, Anda bisa mencobanya untuk time frame yang lebih tinggi.
Saat kondisi market begitu volatile Anda bisa mencoba time frame yang lebih tinggi karena
biasanya lebih stabil.
3. Mengubah parameter Stop Loss atau Target Profit. Jika sebelumnya Anda cukup berhasil
menggunakan sistem trading dengan stop loss yang pendek, namun apabila suatu
volatilitasnya berubah menjadi lebih “liar”, maka Anda bisa mengubah stop loss dan target
profit Anda. Namun saat mengubah setting tersebut harus tetap memperhatikan risk-to-
reward-ratio-nya.
4. Atur penggunaan indikator teknikal. Terlalu banyak menggunakan indikator akan sangat
membingungkan Anda, apalagi jika pasar bergerak cukup liar dan lebih volatile. Akan lebih
bijaksana jika Anda membatasi penggunaan indikator.
5. Lakukan backtest kembali. Setelah Anda mengubah parameter sistem trading Anda tersebut,
maka langkah selanjutnya yaitu melakukan back test kembali. Apabila hasilnya cukup bagus
Anda bisa coba forward test dengan fasilitas demo account terlebih dahulu. Jika Anda sudah
yakin sistem trading itu sudah kembali memberikan hasil yang bagus maka barulah terapkan
di real account.
6. Kalau sistem trading yang sudah dimodifikasi memberikan hasil yang cukup bagus seperti
sebelumnya maka langkah terakhir yaitu berbagilah sebagian keuntunganmu untuk mereka
yang membutuhkan atau orang tidak mampu.
Yang menjadi pertanyaan adalah: kapan saatnya Buy atau Sell? Kapan
saatnya menutup posisi baik saat analisa kita benar atau saat analisa kita
salah?
Sahabat Trading Emas Online - Sebenarnya tidak ada yang paling benar, mengapa? Karena
dalam trading Anda harus tahu terlebih dahulu style trading Anda sebenarnya seperti apa.
Apakah Anda ingin profit yang kecil-kecil namun sering? Atau Anda ingin sekali transaksi
langsung dapat profit yang besar?
Untuk itu, Anda harus tahu dan paham terlebih dahulu apa itu style atau gaya trading. Dengan
mengetahui berbagai style trading maka Anda bisa memilih style yang sesuai dengan karakter
Anda.
Secara garis besar ada 3 macam style trading yaitu Scalper, Day Trader dan Swinger. Apa itu?
Simak artikel ini.
Scalper
Sahabat Trading Emas Indonesia - Seorang scalper adalah seorang yang cukup pemberani.
Mengapa? Karena seorang scalper dapat melihat peluang terkecil di market dan mengubahnya
menjadi profit. Seorang trader dengan type scalper ini lebih senang mengambil keuntungan yang
cenderung kecil namun dalam jumlah transaksi besar (lot) atau banyak (posisi). Keuntungan
yang ditargetkan scalper umumnya berkisar 10- 15 pips per transaksi. Sementara kerugian yang
biasa ditanggung oleh seorang scalper adalah sebesar 5-10 pips.
Kemampuan Berpikir
Seorang scalper terbiasa dengan hal-hal detil yang mungkin dianggap trader skala besar sebagai
hal-hal remeh. Dibutuhkan kecepatan berpikir dan mengambil tindakan yang cepat untuk masuk
dan keluar pasar/market.
Scalper juga dituntut memiliki kesabaran dan mental yang bagus karena dalam prakteknya
seorang scalper akan jarang sekali menggunakan Stop Loss (SL). Ini karena untuk keluar pasar
mereka akan melihat perubahan harga yang ada di grafik dalam hitungan detik. Seorang scalper
akan lebih banyak menghabiskan waktunya di depan grafik untuk memantau perubahan harga
tiap menitnya.
Kelemahan
Seorang scalper selalu melihat perubahan harga dengan melihat grafik 1 - 10 menit. Jika berbalik
arah dengan cepat maka si scalper tak segan-segan menutup posisi. Jika kerugian lebih dari
sekali dan berulang-ulang maka akan terkumpul kerugian yang cukup besar.
Selain itu kelemahan yang lain yaitu harus meluangkan banyak waktu di depan komputer karena
volatilitas pergerakan harga yang sangat tinggi. Konsekuensianya adalah ia akan lebih cepat
lelah sehingga kondisi fisik harus lebih prima.
Jika seorang scalper memanfaatkan indikator teknikal dalam analisanya dan kondisi market
sedang sideways, maka ia akan sering terjebak oleh false signal (sinyal palsu).
Kekuatan
Dalam waktu sehari, seorang scalper dapat masuk ke pasar 5 - 10 kali. Hal ini dapat membuat
peluang keuntungan dari hasil trading lebih besar. Untuk itu seorang scalper dituntut harus dapat
menguasai analisa teknikal dengan baik. Hal tersebut mutlak adanya.
Sahabat Trading Emas Indonesia - Di artikel selanjutnya, Anda akan mempelajari style trading
yang lain. Tetap ikuti ya....?
Kali ini, kita akan membicarakan dua tipe lain, yaitu “Swing Trading” dan
“Position Trading”.
Swing Trading
Seperti halnya day trading, tipe swing trading ini juga adalah tipe trading jangka pendek.
Perbedaan mendasar antara kedua tipe tersebut ada di time frame yang digunakan. Day trading
terbatas pada satu hari perdagangan saja, namun swing trading bisa “melar” hingga lebih dari
satu hari perdagangan. Ini karena para swing trader mencoba untuk memanfaatkan peluang yang
bisa diperoleh dari peregerakan “swing”, yang berarti “ayunan” harga atau sering juga disebut
dengan “koreksi”.
Mirip dengan day trading, para swing trader tidak pernah menahan posisi (transaksinya) untuk
jangka waktu panjang dan tidak pernah menggunakan skenario jangka panjang. Rentang waktu
yang mereka pergunakan antara hitungan jam, satu hari, hingga dua atau tiga hari.
Para swing trader biasanya menargetkan keuntungan yang lebih besar daripada para day trader.
Dengan demikian – terutama bagi mereka yang menahan posisi hingga lebih dari satu hari
perdagangan – tentu saja toleransi resikonya juga akan semakin besar.
Pada umumnya, ada tiga alternatif strategi swing trading yang bisa Anda pilih, yaitu breakout
trading, retracement trading dan reversal trading.
- Breakout trading
Strategi ini memanfaatkan penembusan (breakout) atas support atau resistance Penembusan yang
terjadi bisa kecil (seperti yang bisa terjadi di chart intraday) ataupun lebar/jauh (seperti yang bisa
terjadi di chart daily, weekly, atau monthly).
Anda bisa mengambil posisi beli (buy) jika sebuah resistance tembus, kemudian tempatkanlah
target profit di dekat resistance selanjutnya. Sebaliknya ambillah posisi jual (sell) jika sebuah
support tembus dan tempatkanlah target profit di dekat support selanjutnya.
Anda juga harus menempatkan level stop-loss di dekat titik breakout guna memperkecil resiko
seandainya harga berbalik arah.
- Retracement trading
Strategi ini memanfaatkan koreksi pergerakan harga. Alat analisis yang dipergunakan biasanya
adalah Fibonacci Retracement, yang menggunakan perhitungan matematis berdasarkan rasio
Fibonacci 0%, 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 100%.
Level-level rasio tersebut digambarkan sebagai garis-garis horizontal yang berfungsi juga
sebagai support atau resistance dari pergerakan harga saat itu.
Pada saat harga berada dalam trend naik, tariklah Fibonacci retracement dari “swing low” ke
“swing high”, contohnya seperti gambar di bawah ini:
Sebaliknya, jika harga bergerak dalam trend turun, tariklah Fibonacci retracement dari “swing
high” ke “swing low”.
Kemudian perhatikan level-level retracement 38.2%, 50.0% dan 61.8%. Di area tersebut, carilah
sinyal buy (jika harga dalam trend naik) atau sinyal sell (jika harga dalam trend turun).
- Reversal trading
Strategi ini bisa bekerja dengan baik jika pasar bergerak “ranging”, maksudnya hanya bergerak
dalam range/rentang harga tertentu. Contohnya, jika harga terlihat mulai tertekan setelah
beberapa waktu menguji resistance, maka ada kemungkinan ia akan kembali bergerak turun.
Dalam keadaan itu, para reversal trader akan mengambil posisi sell dan level resistance tersebut
akan menjadi level stop-loss. Sebaliknya, jika harga terlihat mulai memantul dari area support,
maka para reversal trader akan mengambil posisi buy.
Position Trading
Ini adalah tipe terakhir yang akan kita bahas. Para “position trader” mencoba mencari
keuntungan dari pergerakan harga dalam jangka waktu yang jauh lebih panjang daripada day
trader ataupun swing trader. Mereka biasanya akan menahan posisi mereka hingga berhari-hari,
berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Mereka juga menargetkan profit yang jauh
lebih besar dan konsekuensinya siap menghadapi total kerugian yang lebih besar pula.
Salah satu kunci untuk melakukan position trading adalah mengidentifikasi currency pair mana
yang menjanjikan pergerakan yang panjang dan besar. Untuk itu mereka selalu memadukan
antara analisis teknikal dan fundamental.
Jika anda ingin menjadi position trader, Anda sebaiknya mencari data fundamental yang
memiliki efek jangka panjang dan kemudian menggunakan analisis teknikal untuk menetapkan
level entry dan exit.
Position trader memang terlihat jauh lebih “santai” dalam melakukan transaksi, namun ingat
bahwa di balik kesantaian itu mereka sudah siap menghadapi resiko yang jauh lebih besar.
Nah, tipe trading yang mana kira-kira yang sesuai dengan karakter Anda? Yang jelas, tipe atau
strategi mana pun yang Anda pilih, pastikan Anda melakukan latihan yang cukup dan memahami
semua hal yang diperlukan sebelum mempraktekkannya.
Cara Mengidentifikasi Kondisi Overbought /
Oversold Yang Asli dan Palsu
Sobat Trading Emas mungkin sering mendengar atau membaca para trader yang mengatakan
harga saat ini berada di area overbought atau oversold; “jenuh beli” atau “jenuh jual”. Anda
mungkin telah mengetahui bahwa jika harga sudah dianggap overbought (jenuh beli) maka ada
kemungkinan ia akan bergerak turun. Sebaliknya, jika dianggap oversold (jenuh jual) maka ada
kemungkinan pergerakan selanjutnya akan naik.
Hal yang paling penting untuk dilihat dari pergerakan suatu harga adalah apa yang terjadi saat
harga bergerak cukup kencang, misalnya ketika harga bergerak turun dengan sangat tajam dalam
hitungan menit.
Pada kasus ini, apabila indikator stochastic misalnya memberikan sinya oversold maka ini
merupakan oversold yang palsu, karena harga hanya bergerak dalam range yang sempit. Bahkan
kadang harga bisa melanjutkan penurunan ke level yang lebih rendah meskipun stochastic berada
di area oversold.
Nah, setelah melihat contoh kasus di atas setidaknya bisa membuka pikiran sobat Trading
Emas bahwa tidak selamanya indikasi overbought atau oversold suatu indikator akan diikuti oleh
pembalikan arah atau koreksi.
6 Istilah Dasar Dalam Trading Forex
Sobat Trading Emas - Pasar valuta asing (Forex) merupakan pasar yang sangat ‘gila’. Semua
yang terlibat saling berebut untuk bisa mendapatkan keuntungan. Itu karena memang potensi
keuntungan yang ditawarkan oleh pasar forex sangatlah luar biasa.
Bagi para pemula yang baru saja kenal atau diperkenalkan dengan forex
trading ini, ada baiknya mengenal istilah-istilah dasar dari forex trading
ini.
Di bawah ini ada 6 istilah dasar yang harus Anda ketahui sebelum belajar
lebih dalam lagi tentang forex trading, yaitu:
Pasangan Mata Uang (Pair) terdiri dari 2 quote mata uang yang berbeda. Mata Uang yang
terletak di sebelah kiri adalah ‘base currency’. Sebagai contoh pada pair GBP/USD maka GBP
disebut base currecy. Sedangkan yang disebelah kanan (dalam hal ini USD) adalah counter
currency.
3. Spread
Ada 2 jenis harga, yaitu harga (Bid) dan harga (Ask). Misal GBP/USD berada di harga
1.6700/1.6703, maka angka yang di depan (1.6700) disebut dengan harga Bid sementara yang di
belakang (1.6703) disebut dengan harga Ask.
Dalam transaksi nanti harga Bid adalah harga yang Anda dapatkan ketika mengambil posisi
Sell atau Harga Jual, sementara harga Ask harga yang Anda dapatkan ketika mengambil
posisi Buy atau Harga Beli.
Dalam contoh di atas, apabila Anda mengambil posisi Buy maka akan dapat harga 1.6703
sementara jika mengambil posisi Sell akan dapat harga 1.6700.
Ada juga pasangan mata uang yang hanya mempunyai dua angka desimal seperti USD/JPY. Jika
harga bergerak dari 99.00 ke 99.05 itu artinya naik 5 pips, dan seterusnya.
Untuk nilai per pip-nya tergantung dari kontrak size masing masing mata uang yang digunakan.
Contract Size adalah satuan standar dalam transaksi Forex. Contract size standar di forex adalah
sebesar $100,000 (seratus ribu).
Lot adalah ukuran atau volume yang digunakan dalam transaksi. 1 lot sebesar $100,000.
Leverage yang digunakan oleh broker legal di Indonesia adalah 1:100, artinya untuk bertransaksi
sebesar $100,000 (seratus ribu) hanya butuh modal atau margin sebesar seperseratusnya saja
atau hanya $1,000 (seribu)..
6. Stop Loss
Rugi atau Loss bagi trader pemula atau bagi mereka yang belum paham tentang trading bisa
menjadi momok yang menakutkan. Tetapi jika anda ingin menjadi trader yang sukses jadikan
stop loss sebagai teman Anda.
Dengan menentukan stop loss dengan benar berarti Anda sudah menghindari resiko kerugian
yang lebih besar. Stop loss adalah cara untuk membatasi kerugian Anda.
Sobat Trading Emas apakah dalam menganalisa pergerakan harga atau dalam aktivitas trading
Anda lebih menitikberatkan pada analisa fundamental? Jika ya, banyak yang harus Anda pahami
dalam menganalisa data-data ekonomi yang jumlahnya sangat banyak itu. Anda harus tahu mana
saja data atau berita yang penting dan berpengaruh dengan instrumen yang Anda transaksikan.
Ada data yang sangat penting dan berpengaruh (big figures) tetapi ada juga berita yang tidak
begitu penting.
Kalau Anda masih mempunyai pemikiran seperti itu, mulai sekarang ubahlah mindset Anda
karena pada dasarnya trading itu mudah, sederhana, tidak butuh modal yang terlalu besar.
Trading memang bisa menjadi rumit akibat pengetahuan yang minim tentang bagaimana cara
trading dengan baik dan benar. Saat Anda tidak tahu cara trading dengan baik dan benar maka
bersiaplah mengubur impian Anda untuk menjadikan trading sebagai ladang uang.
Ibaratnya, seorang calon prajurit yang hanya memiliki pengetahuan baris berbaris tidak
sepantasnya berlagak bagaikan seorang Rambo dan langsung meminta ke komandannya untuk
diterjunkan ke garis depan. Jika demikian, peluangnya 99% ia akan mati sia-sia bahkan sebelum
ia bisa menembakkan senjatanya.
Nah, sebelum Anda memutuskan untuk terjun di dunia trading ini alangkah baiknya kalau Anda
mempelajari dahulu medan pertempuran yang akan Anda jelajahi. Anda harus mengetahui dan
memahami cara trading dengan baik dan benar.
Pada artikel ini ada 3 hal yang harus Anda pahami dan ketahui saat terjun di bidang trading.
Hal-hal tersebut di atas sebenarnya merupakan aturan atau rambu-rambu buat Anda saat
memutuskan masuk posisi. Melanggar rambu-rambu yang telah Anda buat akan sangat fatal
akibatnya. Seperti kalau kita melanggar rambu-rambu lalu lintas maka kemungkinan terjadinya
kecelakaan akan menjadi lebih besar.
Garis Support adalah garis imaginer di level tertentu di bawah harga yang berlaku saat ini, yang
berfungsi mencegah harga terperosok lebih dalam dari garis tersebut.
Garis support merupakan sentiment bullish, optimimse dan gairah pasar, dikarenakan garis
tersebut terjadi karena banyak nya para pembeli dan sedikitnya penjual, sehingga berpotensi
harga kembali memantul ke atas saat berada pada area garis tersebut.
Pada saat membuat garis support, biasanya para trader manarik garis lurus lalu menghubungkan
titik titik pada area harga terendah..seperti gambar di atas itu.
Sedangkan garis resistance adalah kebalikan dari garis support. Garis resistance adalah garis
imaginer di level tertentu di atas harga yang berlaku saat ini, yang berfungsi mencegah harga
terbang lebih tinggi dari garis resistance.
Pada saat membuat garis resistance para trader umumnya menarik garis lurus dan
menghubungkan titik titik pada area harga tertinggi.
Sobat Cara Investasi Emas - Dalam membuat garis support maupun resistance tidak harus
merupakan level yang pasti. Jadi tidak perlu garis yang dengan sempurna menghubung-kan
semua titik-titik tersebut. Perbedaan beberapa pips masih bisa diterima.
Rasa percaya diri memang diperlukan dalam aktivitas trading anda. Trader yang tidak
mempunyai rasa percaya diri, bukanlah trader yang ideal. Trader seperti itu biasanya terlalu
mengandalkan analisis dari orang lain dan masuk ke pasar berdasarkan analisis tersebut.
Bukannya tidak boleh untuk melihat analisa orang lain sebagai second opinion. Namun jika
Anda terlalu bergantung pada analisa orang lain maka kepercayaan diri Anda tidak akan tumbuh.
Jika analisa tersebut salah, Anda akan cenderung menyalahkan orang tersebut.
Jika Anda ingin menjadi seorang trader sukses, sebaiknya Anda mempersiapkan mental trader
yang percaya diri, tetapi tidak terjebak pada over self confident. Susahkah? Waktu dan proses
saja yang dapat berbicara.
Modal awal ikut menentukan kesuksesan dalam melakukan trading. Petuah bijak dalam trading
mengatakan bahwa ada tiga unsur yang menentukan kesuskesan trading kita. Ketiga unsur itu
dikenal dengan sebutan 3M, yaitu: “Mind, Method, and Money”.
Beberapa trader pemula memulai trading dalam level “coba-coba” dengan modal seminim
mungkin. Namun mereka seringkali menjalankan metode trading yang mereka tiru dari para
trader sukses, yang biasanya memulai transaksi mereka dengan dana yang jauh lebih besar.
Perbedaan modal inilah yang justru menjadi awal ketidaksuksesan mereka untuk seterusnya.
Mengapa demikian?
Seperti bisnis lainnya, trading forex membutuhkan modal yang cukup untuk dapat berkembang
dan menghasilkan profit yang cukup pula. Mayoritas trader senior menciptakan metode trading
dengan ketahanan modal yang cukup untuk bisa bertahan menghadapi gelombang pergerakan
harga yang seringkali tidak terduga. Ketika metode mereka ditiru oleh para trader pemula, maka
bisa ditebak apa yang terjadi: para pemula itu “kehabisan nafas” ketika diterjang gelombang
volatilitas yang besar. Sementara, para pemilik modal besar masih bisa bertahan karena “nafas”
mereka masih panjang. Inilah sebabnya mengapa modal dan metode memiliki hubungan yang
sangat erat.
Lebih dari itu, ketahanan modal yang kuat juga akan memberikan ketenangan bagi kita. Mari
kira analogikan modal yang kita miliki dengan kapal yang mengarungi samudera. Penumpang
perahu kecil akan merasa mudah cemas ketika ada gelombang setinggi dua meter di depannya.
Sebaliknya, awak sebuah kapal induk akan tetap tenang menghadapinya , karena bagi mereka
gelombang seperti itu hanya seperti riak kecil yang tak berarti.
Jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa modal, metode, dan mental adalah tiga hal yang saling
berkaitan dalam trading. Logikanya sederhana saja, bahwa semakin kuat modal seseorang, maka
dia akan semakin percaya diri dalam menjalankan metode tradingnya.
Pada intinya, sesuaikan modal trading dengan gaya trading anda. Di produk apa anda akan
bermain, berapakah margin yang dibutuhkan, bagaimana spreadnya, dan seberapa volatile
pergerakan harganya. Semua keputusan berada di tangan anda. Karena forex tak ubahnya seperti
bisnis pada umumnya. Semakin besar margin trading, akan sebanding dengan target profit yang
akan kita bidik.
4. Dana saya aman atau tidak? Jangan-jangan penipuan berkedok investasi seperti yang
lain?
Kekhawatiran seperti ini bisa dimengerti, namun satu hal yang selalu menjadi modus operandi
penipuan berkedok investasi adalah mereka selalu menjanjikan keuntungan yang fantastis.
Kalimat yang didengung-dengungkan adalah semisal “jaminan profit minimal 90% sebulan” atau
yang senada dengan itu.
Berhati-hatilah dengan oknum yang menawarkan hal-hal seperti itu pada Anda. Broker yang asli
senantiasa mengingatkan Anda bahwa ada resiko yang menyertai setiap potensi profit dalam
transaksi yang Anda lakukan.
Seperti industri finansial lainnya, penipuan berkedok investasi pun sebenarnya memiliki pola-
pola yang mirip. Bahkan ada yang meminta Anda untuk mencari investor lain agar bonus
keuntungan yang akan Anda dapatkan semakin besar.
Berhati-hatilah pada bentuk penipuan semacam ini. Sudah banyak yang menjadi korban. Silakan
berkonsultasi dengan kami jika Anda mendapat penawaran-penawaran yang heboh bertudung
investasi.
Memang mungkin ada beberapa konsep yang bisa cukup membingungkan bagi sebagian orang.
Namun jika Anda memang benar-benar mau, segeralah mulai belajar dengan mebuka account
demo terlebih dahulu
Tahap belajar bagi anda yang baru saya mengenal trading ini ini
cukup penting, ini tidak hanya membantu anda untuk bisa bertahan
di bisnis ini tetapi juga akan meningkatkan kemampuan anda
sehingga anda bisa menjadi seorang trader yang sukses yang pada
akhirnya akan mencapai level yang semua trader harapkan
yaitu trading for living ( Baca Juga : Apa itu Trading For
Living ). Jadi jangan hanya tergiur oleh peluang keuntungan yang
akan anda dapatkan saat terjun di bisnis ini, ingat dunia trading ini sangat liar dan sangat kejam
tidak mengenal belas kasihan dan tidak mengenal siapa kawan siapa lawan.
Dan saat dalam proses belajar ini jangan pernah takut jatuh, sama halnya anak anak yang belajar
berjalan pasti pernah mengalami yang namanya jatuh tapi saat anak anak yang belajar berjalan
jatuh apakah anak anak lalu akan berhenti untuk berusaha bisa berjalan ? nggak bukan karena
pada akhirnya mereka bisa berjalan bahkan pada akhirnya bisa berlari.
Belajar secara bertahap ini membutuhkan waktu dan sedikit modal serta pembelajaran sebagai
seorang trader, dibawah ini beberapa tips untuk proses pembelajaran anda bisa dilakukan dengan
cara mudah :
Biasanya mereka yang trading dengan demo account saat masuk posisi tidak akan ada perasaan
kuatir atau takut nanti analisanya salah, karena merasa demo account tidak melibatkan uang yang
sebenarnya jadi mau untung atau mau loss nothing to loose, tapi saat sudah melibatkan uang
yang sebenarnya maka saat akan masuk posisi kita pasti akan sangat hati hati dan mengumpulkan
segenap keberanian dan keyakinan kita untuk masuk pasar. Nah mental seperti ini bagi para
pemula akan sangat berperan dan mereka yang saat ini telah menjadi trader yang sukses pasti
dalam perjalanannya juga pernah berada di posisi dimana mereka menjadi seorang pemula dan
pasti sudah merasakan jatuh bangun di trading ini, tapi mereka tidak putus asa tapi
menjadikannya suatu pengalaman dan pelajaran.
Bagi anda para pemula atau yang baru terjun di dunia trading ini, alangkah bijaknya apabila anda
saat bertransaksi dengan uang yang sebenarnya memulainya dengan volume transaksi yang kecil
jangan terpancing langsung masuk dengan volume yang besar dengan harapan bisa langsung
profit dalam jumlah besar.
Dengan masuk posisi dengan volume kecil akan mengurangi resiko anda kehilangan uang dalam
jumlah besar, jadi kalaupun anda loss tidak akan membuat anda merasa stress karena telah
kehilangan uang dalam jumlah besar. Ingat trading dengan volume kecil ini bagian dari proses
belajar dalam melatih mental anda sebelum anda benar benar terjun di medan perang yang
sebenarnya.
Apakah “False Breakout” itu ?
False breakout yaitu ketika harga bergerak menembus level support atau resistance tetapi
kemudian berbalik arah atau kembali lagi ke arah sebelumnya. Kalau di grafik biasanya hanya
“ekor” candlesticknya saja yang tembus. Ini merupakan mimpi buruk bagi trader Investasi
Emas yang menggunakan strategi breakout apalagi yang langsung masuk posisi begitu harga
menembus support atau resistance. Jika misalnya Buy saat harga menembus resistance ternyata
harga kembali turun, maka akan berakibat kerugian.
Untuk melihat apakah harga ditutup diatas atau dibawah level suport resistance tentu
saja Agan Trading Emas Online harus didepan komputer memantau grafik karena begitu harga
ditutup diatas resistance misalnya maka ketika ganti candle berikutnya maka kita langsung
masuk posisi Buy dengan perkiraan ketika harga ditutup diatas resistance maka dipastikan
tahanan tersebut tembus dan harga akan bergerak lebih tinggi.
Cara yang sederhana ini bisa mempunyai pengaruh yang besar dalam strategi breakout anda.
Tetapi seperti biasanya, saya merekomendasikan untuk melatih kemampuan serta skill trading
di DEMO ACCOUNT terlebih dahulu sebelum benar benar menggunakan real account.
Strategi Trading : Bahaya Teknik Locking (Hedging)
Unknown 2 15.24.00
Meskipun Anda mungkin memiliki semua karakteristik di atas, saya katakan bahwa strategi
hedging atau locking masih sangat berisiko.
Alasan pertama adalah bahwa Anda mungkin akan terjebak dalam situasi locking untuk waktu
yang sangat lama. Hedging atau locking jika digunakan dengan benar dapat menjadi strategi
trading emas yang baik, tapi itu bukan sebuah keajaiban yang dapat menyelamatkan Anda dari
setiap situasi buruk dalam satu atau dua hari saja.
Ya, hedging atau locking membutuhkan waktu yang lama, dan Anda harus sangat sabar. Namun
pertanyaannya sekarang, berapa banyak kesabaran yang diperlukan? Dan ini masih menjadi
pertanyaan yang besar dimana hanya pasar saja yang dapat menjawab. Kadang-kadang bisa satu
hari tapi kadang kadang berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Selain itu, selama periode locking
Anda tidak dapat menarik uang Anda sama sekali.
Alasan kedua berasal dari jumlah posisi yang terbuka dalam situasi yang dilindungi nilainya.
Biasanya, Anda akan atau harus mengambil tindakan yang lebih dalam situasi buruk yang sering
terjadi dalam posisi yang terbuka. Untuk melindungi 1 posisi, Anda perlu membuka posisi ke-2.
Bagaimana jika posisi 1 gagal untuk bekerja? padahal anda harus melindungi posisi 3, atau
mungkin posisi 4, 5, 6. Kesalahan akan lahir dari kesalahan, dengan meningkatkan jumlah posisi
terbuka Anda sampai 10, 20, 50 posisi akan membuat Trading Emas Anda di luar kendali.
Akhirnya, sebagian besar trader yang menggunakan teknik locking setidaknya akan menderita
kerugian besar. Misalnya, jika Anda terjebak terlalu lama dalam hitungan bulan dalam situasi
locking atau jika Anda membuka posisi terlalu banyak, mungkin kesabaran akan hancur,
sehingga mendorong Anda masuk ke dalam ambang kerugian dan akhirnya menyerah. Anda
akan berakhir dengan keputusan yang tak terelakkan: keluar dari semua posisi terbuka–untuk
istirahat, dengan merugi. Biaya besar dari strategi hedging atau locking ketika keuntungan yang
susah payah Anda kumpulkan selama bertahun-tahun akan dihapus hanya dalam hitungan detik.
Singkatnya, hedging atau locking bukan untuk semua orang, dan tidak boleh bagi siapa pun.
Dalam rangka untuk melindungi diri dari menempatkan posisi lindung nilai, saya sarankan
gunakan saja stop loss atau cut posisi ketika sudah dalam keadaan merugi.