Anda di halaman 1dari 3

1/3

4 Tanda Perubahan Trend Dalam Trading Forex


Sangat penting memiliki sahabat. Ia bisa menguatkan Anda saat Anda lemah, mendukung Anda
menjalani hidup, serta mengingatkan Anda tatkala Anda melakukan kesalahan. Dalam dunia trading,
sahabat Anda adalah trend. Istilah “the trend is your friend” adalah postulat dalam trading forex. Trend
merupakan representasi kekuatan pasar. Anda tidak mungkin bisa melawan pasar. Jika tidak bersahabat
dengan trend, itu artinya Anda mengumumkan permusuhan dengan pasar. Ini berbahaya!

Karena Anda tidak mungkin melawan pasar, maka satu-satunya jalan adalah mengikuti ke mana pasar
bergerak. “If you can’t beat them, join them,” kata orang Inggris. Mengikuti arus pasar ibarat berenang
di sungai yang deras. Kepiawaian mengikuti arus akan membawa Anda sampai ke seberang sungai
dengan selamat. Kata orang Jawa, “Ngéli ning ora kéli.” Artinya “menghanyutkan diri, namun tidak
sampai terhanyut (maksudnya celaka).”

Namun tidak seperti arus sungai yang selalu bergerak ke satu arah, pasar memiliki dinamikanya sendiri.
Kadang harga bergerak naik, kadang turun. Pergerakannya pun seringkali ekstrim. Pertanyaan yang
kemudian muncul adalah: “Bagaimana saya bisa mengenali potensi perubahan arah pasar?”

Ya, Anda harus bisa mengenali potensi perubahan arah pasar agar tidak merasa “tertipu”. Bisa jadi
suatu ketika Anda mengira harga akan tetap naik, namun ternyata arahnya berubah menjadi turun. Atau,
Anda mengira pasar akan segera berbalik arah, namun ternyata masih melanjutkan arah sebelumnya.

Untuk itu, ini beberapa tips yang perlu Anda ketahui.

Harus Tahu #1: Manfaatkan Trendline

Anda tentu mengenal “trendline” kan? Belum? Wah… jika belum, pelajarilah sekarang. Anda bisa
membacanya di sini.

Trendline merupakan alat yang sangat lazim digunakan sebagai alat analisis teknikal dalam trading
forex. Selain berfungsi sebagai support (dalam uptrend) dan resistance (dalam downtrend), trendline
merupakan salah satu alat yang paling sederhana untuk dapat mengenali arah tren. Kesalahan dalam
mengenali tren adalah awal dari kegagalan Anda meraih keuntungan dalam trading. Syarat untuk
menarik garis trendline yang valid adalah paling tidak terdapat dua puncak atau lembah yang dapat
dihubungkan.
2/3

Tembusnya trendline dapat dijadikan indikasi awal bahwa harga berpotensi berubah arah trennya.
Trendline dianggap tembus jika seluruh body candlestick yang terbentuk berada diluar garis trendline.

Harus Tahu #2: Skenario Non-Failure Swing

Dalam buku “Technical Analysis of the Financial Markets” karya John J. Murphy, disebutkan bahwa
ada dua kondisi yang bisa memberikan petunjuk berakhirnya sebuah tren. Kedua kondisi tersebut
adalah kondisi non-failure swing dan failure swing.

Kondisi non-failure swing adalah sebuah pergerakan harga yang langsung menembus titik top atau
bottom terakhir, setelah mencapai titik terjauh dari trennya. Ilustrasinya kira-kira begini:

Kita mulai dari gambar sebelah kiri dulu. Gambar itu memperlihatkan perubahan arah tren dari naik ke
turun. Konfirmasinya adalah sewaktu harga berhasil menembus bottom terakhir (A) dan membentuk
bottom yang lebih rendah (C). Setelah itu, pasar membentuk puncak lagi (D) yang tidak lebih tinggi
dari puncak sebelumnya (B), baru kemudian turun dan menembus support (C) dan bergerak menuju
titik E.

Bagaimana dengan gambar sebelah kanan? Gambar itu adalah proses pembalikan dari turun menjadi
naik. Konfirmasinya adalah sewaktu harga berhasil menembus puncak terakhir (A) dan membentuk
puncak yang lebih tinggi (C). Setelah itu, pasar membentuk lembah lagi (D) yang tidak lebih tinggi dari
puncak sebelumnya (B), baru kemudian naik dan menembus resistance (C) dan bergerak menuju titik
E.

Harus Tahu #3: Skenario Failure Swing

Bedanya dengan non-failure swing, diskenario failure-swing ini tidak ada “pull-back”. Supaya lebih
gampang menjelaskannya, ada baiknya lihat gambar berikut ini:
3/3

Jadi, setelah tembus titik C, harga langsung bergerak menuju E, tanpa ada koreksi atau pull-back lagi.
Namun perhatikan bahwa titik D pada saat uptrend tak pernah lebih tinggi daripada titik B. Sebaliknya
titik D pada saat downtrend tak pernah lebih rendah daripada titik B.

Harus Tahu #4: Kenali Reversal Pattern

“Sejarah selalu berulang”. Itulah salah satu prinsip dasar analisa teknikal. Pengulangan yang dimaksud
adalah berupa pola-pola pergerakan harga. Dengan mempelajari pola pergerakan harga di masa lalu,
kita bisa memperkirakan ke mana arah pasar selanjutnya, jika pola yang sama kembali muncul.

Untuk mengenali pembalikan arah, Anda pun bisa memanfaatkan pola yang disebut reversal pattern.
“Reversal” sendiri berarti “pembalikan”, maka “reversal pattern” artinya kira-kira adalah “pola
pembalikan (arah)”.

Ada beberapa pola yang dapat mengindikasikan bahwa tren berakhir dan berpotensi berbalik arah, yaitu
double top, double bottom, triple top, triple bottom, head and shoulders dan inverse head and shoulders.

Anda ingin mempelajari pola-pola tersebut lebih detail lagi? Gampang, masuk saja ke laman edukasi
kami di sini.

Jadi, Kesimpulannya?

Meskipun Anda harus bisa mengikuti trend dan memanfaatkannya untuk melakukan transaksi dalam
trading forex, Anda harus tahu kapan Anda keluar dari pasar. Mengenali potensi pembalikan arah trend
merupakan hal yang mutlak harus Anda ketahui agar bisa segera mengamankan keuntungan yang
sempat Anda peroleh, atau segera membuang transaksi yang merugi agar tak terseret lebih jauh.

Selamat trading.

Anda mungkin juga menyukai