TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN
PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
l
\ ,j
-2-
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud
dengan:
1. Pembinaan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Instansi yang selanjutnya disebut Pembinaan
SAI adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memberikan arahan, pengetahuan, keterampilan, dan
pemahaman kepada pengelola laporan keuangan
2. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang
selanjutnya disebut Kanwil DJPb adalah instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan
3. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang
selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor
Wilayah
4. Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi yang
selanjutnya disebut SAi adalah serangkaian prosedur
manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
pada kementerian negara/lembaga
5. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna
Anggaran yang selanjutnya disebut UAKPA adalah unit
akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan
pelaporan tingkat Satker
6. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pembantu
Pengguna Anggaran Wilayah yang selanjutnya disebut
UAPPA-W adalah unit akuntansi pada tingkat wilayah atau
unit kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPA-W yang
melakukan kegiatan penggabungan laporan keuangan
seluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya.
7. Pembina Pengelola Perbendaharaan (Treasury Management
Representative) yang selanjutnya disebut TMR adalah
pelaksana pada Kanwil DJPb dan KPPN yang memiliki
sertifikat pendidikan dan pelatihan TMR.
Pasal 2
(1) Pembinaan SAI pada kementerian negara/lembaga
bertujuan untuk meningkatkan kualitas laporan
keuangan kementerian negara/lembaga.
(2) Pembinaan SAI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari:
a. Pembinaan SAi tingkat pusat; dan
b. Pembinaan SAi tingkat_ wilayah.
\/
-3-
Pasal 3
(1) Pembinaan SAI tingkat pusat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dilaksanakan oleh Tim
Pembina SAI Tingkat Pusat.
(2) Tim Pembina SAI Tingkat Pusat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari pejabat/pegawai dari Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
(3) Dalam hal diperlukan, Tim Pembina SAI Tingkat Pusat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
mengikutsertakan pejabat/pegawai dari direktorat teknis
lain.
(4) Tim Pembina SAi Tingkat Pusat sebagaiman dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
Pasal 4
(1) Pembinaan SAI tingkat wilayah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dilaksanakan oleh Tim
Pembina SAi Tingkat Wilayah.
(2) Tim Pembina SAI Tingkat Wilayah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. pejabat/pegawai pada Bidang Pembinaan Akuntansi
Pelaporan Keuangan Kanwil DJPb; dan
b. TMR, pe_iabat fungsional Pembina Teknis
Perbendaharaan Negara, dan/atau pejabat fungsional
Analis Perbendaharaan Negara pada Kanwil DJPb.
(3) Dalam hal diperlukan, Tim Pembina SAi dapat
mengikutsertakan tenaga TMR, pe_iabat fungsional
Pembina Teknis Perbendaharaan Negara, dan/atau
pejabat fungsional Analis Perbendaharaan Negara pada
KPPN.
(4) Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kanwil
DJPb.
Pasal 5
(1) Pembinaan SAi di tingkat pusat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dilakukan kepada
pengelola laporan keuangan kementerian negara/lembaga
dan pengelola laporan keuangan eselon I.
(2) Pembinaan SAI Tingkat Wilayah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dilakukan kepada:
a. pengelola laporan keuangan UAPPA-W;
b. pengelola laporan keuangan UAKPA yang teridentifikasi
mempunyai masalah pada laporan keuangannya; atau
c. pengelola laporan keuangan UAKPA yang memerlukan
pembinaan.
V
-4-
Pasal 6
Bentuk Pembinaan SAi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
antara lain:
a. Penyuluhan dan bimbingan teknis, yang merupakan
kegiatan sosialisasi sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan, bimbingan teknis pendampingan penyusunan
pelaporan dan pelayanan konsultasi melalui berbagai
forum atau berbagai media.
b. Monitoring kualitas data laporan keuangan yang dilakukan
sebelum laporan keuangan disusun.
c. Telaah laporan keuangan yang dilakukan setelah laporan
keuangan diterima.
Pasal 7
(1) Tata cara pelaksanaan Pembinaan SAi tingkat pusat
dilaksanakan sesuai Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
(2) Tata cara dan pelaksanaan Pembinaan SAI tingkat
wilayah dilaksanakan sesuai Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Jenderal ini.
Pasal 8
(1) Tim pembina SAi menyampaikan laporan Pembinaan SAi
kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktur
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan secara semesteran.
(2) Laporan Pembinaan SAi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan dalam bentuk softcopy melalui surat
elektronik.
(3) Batas waktu penyampaian laporan Pembinaan SAi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Tim Pembina
SAI tingkat Pusat adalah sebagai berikut.
a. Laporan penyuluhan dan bimbingan teknis semester I
disampaikan paling lambat tanggal 10 Juli tahun
berkenaan.
b. Laporan penyuluhan dan bimbingan teknis semester
II disampaikan paling lambat tanggal 10 Januari
tahun berikutnya.
c. Laporan monitoring kualitas data laporan keuangan
semester I disampaikan paling lambat tanggal 10
Agustus tahun berkenaan.
d. Laporan monitoring kualitas data laporan keuangan
semester II disampaikan paling lambat tanggal 30
April tahun berikutnya.
e. Laporan telaah laporan keuangan semester I
disampaikan paling lambat tanggal 10 Agustus tahun
berkenaan.
f. Laporan telaah laporan keuangan semester II
disampaikan paling lambat tanggal 10 Maret tahun
berikutnya.
\,(
-5-
Pasal9
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku,
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
60/PB/2013 tentang Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 10
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada t-anggal 28 De3ember 2018
QR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
/ \I�
TO HARJOWIRYONOf
�
Lampiran I
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER- 33 /PB/2018 tentang Pedoman
Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Instansi pada Kementerian
Negara/ Lembaga
MODUL
PEDOMAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
TINGKAT PUSAT
V
ii
DAFTAR ISi
A. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan Pedoman Pembinaan 2
3. Ruang Lingkup 2
B. DESKRIPSI PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 3
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
1. Pengertian Pembinaan SAi (Sistem Akuntansi dan 3
Pelaporan Keuangan Instansi) Tingkat Wilayah
2.Tujuan Pembinaan 3
3.Jenis-Jenis Pembinaan 3
C. SUSUNAN, TUGAS DAN TATA TERTIB TIM PEMBINA SISTEM 4
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
1. Susunan Tim Pembina SAI Tingkat Pusat 4
2. Togas Tim Pembina SAI Tingkat Pusat 5
3. Tata Tertib Pembinaan 7
D. PERSIAPAN PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 8
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
E. PELAKSANMN PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 8
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
1. Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Penyuluhan 8
2. Tata Cara Pelaksanaan Monitoring Kualitas Data Melalui e- 10
Rekon&LK
3. Pelaksanaan Telaah Laporan Keuangan Yang Dilaksanakan 16
oleh Pembina SAi
F. PELAPORAN HASIL PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 16
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
G. KETENTUAN LAINNYA 18
H. FORMAT LAPORAN 18
V
- 1-
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
V
-2-
\/
-3 -
2. Tujuan Pembinaan
Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi pada
Kementerian Negara/Lembaga Tingkat Pusat bertujuan untuk:
a. mendorong ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
Kementerian Negara/Lembaga/Eselon I;
b. mensosialisasikan SAI terkait peraturan/tatacara dan Aplikasi SAI terkini
c. mendukung kelancaran penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga/Eselon I;
d. mendorong kemandirian pelaksanaan SAi pada Kementerian
Negara/Lembaga/Eselon I.
3. Jenis-Jenis Pembinaan
a. Pengarah
Pengarah memberikan arahan, pertimbangan, saran, dan pendapat,
memantau, dan meminta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
pembinaan SAI pada Kementerian Negara/Lembaga dari Pembina.
b. Pembina
Pembina memberikan penugasan kepada Tim dalam pelaksanaan
pembinaan, melakukan pemantauan pelaksanaan pembiriaan, menilai
sistem dan prosedur kegiatan pembinaan, serta meminta
pertanggungjawaban pelaksanaan pembinaan SAI pada Kementerian
Negara/Lembaga dari Koordinator Umum.
c. Koordinator Umum
Koordinator Umum mengkoordinasikan keseluruhan pelaksanaan
pembinaan, membantu Pembina dalam pemantauan pembinaan serta
meminta pertanggungjawaban pelaksanaan SAIKementerian
Negara/Le:rp.baga dari Koordinator Tim dan Ketua Tim dalam bentuk
Laporan Hasil Pembinaan. Koordinator Umum dibantu oleh para Kepala
Seksi di Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dan BUN
dalam pemantauan pelaksanaan pembinaan.
Kepala Seksi di Subdirektorat Bimbingan Akuntansi Instansi (BAI) dan
BUN dalam pelaksanaan pembinaan SAi pada Kementerian
Negara/Lembaga memiliki tugas sebagai berikut.
1) Menetapkan rencana kegiatan pembinaan.
2) Menetapkan jadwal pelaksanaan pembinaan.
3) Menyusun jadwal rapat koordinasi dengan Kernenterian
Negara/Lembaga.
4) Menerima dan memroses surat-surat mengenai permintaan
penyuluhan/bimbingan teknis dari Kementerian Negara/Lembaga.
5) Mengusulkan penugasan Pembina Pusat/Penyuluh/Bimbingan
Teknis Kementerian Negara/Lembaga untuk ditetapkan oleh Direktur
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
6) Memantau hasil pelaksanaan telaah Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
7) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pembinaan SAi melalui
laporan hasil pembinaan di tingkat pusat maupun wilayah.
8) Mengikhtisarkan laporan pembinaan tingkat pusat dan wilayah per
bagian anggaran.
\/
-6-
e. Ketua Tim
Ketua Tim membawahi beberapa orang Anggota Tim.
Tugas Ketua Tim adalah sebagai berikut.
1) Membuat rencana dan jadwal kegiatan pembinaan.
2) Memberikan pengarahan kepada Anggota Tim sebelum
melaksanakan pembinaan.
3) Melaksanakan pembinaan beserta Anggota Tim.
4) Memantau setiap Anggota Tim dalam pelaksanaan pembinaan.
5) Memberikan rekomendasi/pemecahan masalah yang dihadapi
Kementerian Negara/Lembaga dalam lingkup pembinaannya.
6) Melaporkan kepada Koordinator Tim atau mendiskusikan dengan
Pembina lain apabila terdapat permasalahan yang belum dapat
diselesaikan.
V
-7-
f. Anggota Tim
Tugas Anggota Tim adalah sebagai berikut.
1) Melaksanakan pembinaan sesuai jadwal yang ditentukan oleh Ketua
Tim.
2) Melaporkan permasalahan yang dihadapi Kementerian
Negara/Lembaga dalam pelaksanaan SAi kepada Ketua Tim.
3) Membantu Ketua Tim dalam menelaah kewajaran Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga.
4) Memantau, menganalisa, dan mendorong penyelesaian masalah pada
e-Rekon&LK.
5) Membantu Ketua Tim menyusun Laporan Monitoring e-Rekon&LK
6) Membantu Ketua Tim menyusun Laporan Hasil Pembinaan.
V
-8-
\/
-9-
\I
- 10 -
Dalam hal terdapat TDK atau perbedaan data SiAP dengan SAI pada
jenis-jenis transaksi di atas, Pembina SAI agar:
1) mengidentifikasi asal satker penyebab timbulnya TDK
2) menganalisis data untuk menarik kesimpulan penyebab TDK
3) berkoordinasi dengan KPPN setempat serta Kementerian Negara/
Lembaga/Eselon I untuk mendorong penyelesaian penyebab TDK.
4) Pembina SAI agar secara aktif ikut mencarikan solusi penyelesaian
TDK tersebut. Mengonsultasikan/mendiskusikan kepada rekan
kerja/ atasan/dan sebagainya atas TDK yang belum terselesaikan
atau kepada Koordinator Umum apabila permasalahan tersebut
masih belum mendapat penyelesaian.
5) dalam hal TDK tidak/belum dapat diselesaikan sampai dengan batas
waktu penyampaian Laporan Keuangan, TDK agar disajikan dalam
Laporan Monitoring e-Rekon&LK dengan memberikan penjelasan
penyebab terjadinya TDK.
V
- 13 -
Saldo tidak normal dapat terjadi antara lain karena satker pada saat
membuat jurnal manual, terbalik posisi debet/kreditnya.
V
- 15 -
V
- 16 -
Tim Pembina SAi menyusun Laporan Pembinaan SAI tingkat pusat dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis
a. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis disusun
secara semesteran.
b. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis Semester
I disampaikan paling lambat tanggal 10 Juli 20x0.
c. Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis Semester
II disampaikan paling lambat tanggal 10 Januari 20xl.
V
- 17 -
4. Dalam hal batas akhir penyampaian laporan jatuh pada hari libur atau hari
yang diliburkan, maka laporan disampaikan paling lambat pada hari kerja
sebelumnya.
V
- 18 -
G. KETENTUAN LAINNYA
Dalam hal terdapat permasalahan penyajian BMN yang dapat berakibat pada
berkurangnya kualitas penyajian laporan keuangan, Direktorat Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan agar berkoordinasi dengan Direktorat BMN, Ditjen
Kekayaan Negara untuk mendapatkan penyelesaian.
H. FORMAT LAPORAN
V
LAPORAN PENYELENGGARAN BIMBINGAN TEKNIS/PENYULUHAN
SEMESTER I / TAHUNAN* TAHUN ANGGARAN 20.XX
Permasalahan &
No dan Tanggal Tanggal Bimtek/ Penyelesaian/ Keterangan
No. Nama Penyuluh Kegiatan Materi Bimtek/ Penyuluhan
Surat Tugas Penyuluhan Rekomendasi
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
1
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
1
-dst-
Anggota Tim
1.
2. Telah diverifikasi
3. Subdit BAI dan BUN
4.
5.
Vi
LAPORAN MONITORING KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN
SEMESTER ........ TAHUN ......
KEMENTERIAN
No JENIS JUMLAH PENJELASAN
NEGARA/LEMBAGA
Transaksi Dalam Konfirmasi
1 Perbedaan TDK Pagu NIHIL
Mahkamah Agung Ro Disebabkan oleh satker...
2 Perbedaan TDK Belanja
BSN Ro Disebabkan oleh satker...
3 Perbedaan TDK Pendapatan NIHIL
4 Perbedaan TDK Kas BLU NIHIL
Perbedaan TDK Kas Bendahara
5 NIHIL
Pengeluaran
6 Perbedaan TDK Kas Hibah NIHIL
Validasi Data Laporan Keuangan
Kesesuaian persamaan dasar
1
akuntansi NIHIL
2 Saldo Tidak Normal NIHIL
3 Aset yang belum diregister NIHIL
4 Sisa Pagu Minus pada DIPA NIHIL
5 Pengembalian belanja yang
mPlPhihi rP<>J;.,,.,.,; <=1no-o-<=1r=n NIHIL
6 Jurnal Tidak Lazim NIHIL
Ketepatan penggunaan jurnal
7
penyesuaian dan Jumal umum NIHIL
IKeberactaan akun-aKun yang
8 tidak ada di tupoksi KL NIHIL
\/
KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN
TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
SEMESTER I /TAHUNAN
Kode BA dan Nama K/L: ( ......... ) ..........................................................
Objek Penelaahan Kondisi LK Seharusnya
Beri tanda centang (✓] sesuai Laporan Keuangan. Jika tidak ada data, isi dengan N/A
Bila terisi pada kolom yang tidak seharusnya, agar diuraikan pada lembar lampiran
vI
TELAAH PER AKUN PADA NERACA PERCOBAAN
AKUN ASET ( lxxxxx) Ada Tidak Seharusnya
Adakah Akun 111lxx hingga l l 15xx? (Kas Setara Kas yang boleh
I. ada di KL hanya Alum dari 1116.xx hingga 1119.xx, selainnya alum Tidak
BUN)
Akun Dibayar dimuka (prepaid) dan Uang Muka Belanja Khusus
BUN
Ada Tidak Seharusnya
Akun 114113/4/6/7 Belanja Pembayaran Bunga/Lain-
2. Tidak
lain/Hibah/Subsidi dibayar dimuka (prepaid}
Akun 114214/5/6/8 Uang Muka Belanja Bunga/Subsidi/
3. Tidak
Hibah/Lain-lain
AKUN KEWAJIBAN (2xxxxx) Ada Tidak Seharusnya
Akun 212114/6/9 Belanja Hibah/Utang/Lain-lain Yang Masih
4 Tidak
· Harus Dibayar
1. Adakah akun Neraca { lxxxxx dan 2xxxxx) dengan uraian BLU? Tidak
l, :-.,T TTU
2. Adakah akun "Akumulasi Penyusutan Aset Tetap/Amortisasi Aset
Tak BeIWUjud terkait Aset BLU" { termasuk akumulasi
Tidak
penyusutan/amortisasi atas penghentian aset tetap/aset tak
berwujud)
Mulai Laporan Keuangan Semesteran 2017 tidak ada lagi akun Aset dan Beban terkait
Persediaan/Aset "BLU"
Telaah Hibah Langsung Ya Tidak Seharusnya
Adakah saldo 218211 (hibah langsung yang belum disahkan)pada
1. Ya/Tidak
awal tahun?
Apakah Saldo Akun "Hibah langsung yang belum disahkan" pada
2. Ya
akhir tahun sama nilainya dengan Saldo Awal 2017 ?
Jika lebih kecil, kemungkinan ada jumal yang mengurangi akun 218211 (eek apakahjumal tsb.
Benar), jika lebih besar, kemungkinan ada hibah langsung tahun 201 7 yang belum disahkan
(Segera disahkan)
Jika ada akun 111827 (Kas Lainnya dari Hibah Yang Belum
3. disahkan), apakah nilainya lebih kecil atau maksimal sama Ya
dengan akun 218211 (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan)?
Seluruh Alum LO Nilai Normalnya adalah Positif (baik pada Kegiatan Operasional, Non Operasional
maupun Pos Luar Biasa), kecuali beban penyisihan piutang dapat bemilai negatif (yang harus
positif adalah akunnya, sedangkan penjumlahan/ sub penjumlahan pada LO dapat bemilai Negatij).
V
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
N E R ACA
Ya Tidak Seharusnya
Jika Jawaban awal ''.ADA", maka jawaban sub pertanyaan seharusnya ''.ADA", sebaliknya, bila
jawaban awal "TIDAK", maka jawaban sub pertanyaari seharusnya juga "TIDAK"
Pengecekan telah melakukan penyisihan piutang Ada Tidak Seharusnya
Ada Akun Piutang/Piutang TP/Piutang TGR (Neraca) maka akan
1. Ada/Tidak
ada akun:
Penyisihan Piutang/Penyisihan Bagian Lancar
Ada
TP/TGR/Penyisihan TP/TGR (Neraca)
- Beban Penyisihan Piutang (di LO) Ada
Pengecekan telah melakukan reklasifikasi piutang jk. Panjang. Ada Tidak Seharusnya
2. Ada uraian jenis belanja "tidak ada" pada Neraca Percobaan Kas? Tidak
Adakah TDK pada Aplikasi e-Rekon&LK ? (Menu Monitoring>>
3. Transaksi Dalarn Konfirmasi")atas seluruh jenis TDK baik pada Tidak
Satker DIPA Aktifrnaupun Tidak Aktif?
1. Rincian yang ada di CALK sama dengan LKKL {Neraca Percobaan) Sama
Berikut ini contoh penjelasan pada kertas kerja telaah laporan keuangan:
1. Terdapat perbedaan hasil rekonsiliasi internal antara Neraca BMN dengan Neraca Percobaan
dikarenakan adanya kegagalan upload data saldo awal BMN
2. Terdapat Persediaan Belum Diregister bersaldo debit, karena persediaan tersebut belum
direkam pada Aplikasi Persediaan
3. Terdapat Peralatan dan Mesin Belum Diregister bersaldo kredit, karena peralatan dan mesin
tersebut belum diterbitkan SP2D nya oleh KPPN
4. dsb.
NIP NIP
D!R,EKTURJENDERALPERBENDAHARAAN,
i'
��k
* - - ..
' c::!
�
� ·'MARWA
;;::i� .?.;4
'.,;� /
Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER- 33 /PB/2018 tentang Pedoman
Pembinaan Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Instansi pada Kementerian
Negara/Lembaga
MODUL
PEDOMAN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
INSTANSI PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
TINGKAT WILAYAH
V
11
DAFTAR ISi
A. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan Pedoman Pembinaan 2
3. Ruang Lingkup 2
4. Togas dan Fungsi Pembinaan 3
B. DESKRIPSI PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 4
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
1. Pengertian Pembinaan SAi (Sistem Akuntansi dan Pelaporan 4
Keuangan Instansi) Tingkat Wilayah
2. Tujuan Pembinaan 4
3. Jenis-Jenis Pembinaan 4
C. SUSUNAN, TUGAS DAN TATA TERTIB TIM PEMBINA SISTEM 5
AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
1. Susunan Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah 5
2. Uraian Togas Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah 6
3. Tata Tertib Pembinaan 8
D. PERSIAPAN PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 8
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
E. PELAKSANMN PEMBINAAN SISTEM AKUNTANSI DAN 9
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
1. Pelaksanaan Pembinaan Teknis dan Penyuluhan 9
2. Tata Cara Pelaksanaan Monitoring Kualitas Data Melalui e- 10
Rekon&LK
3. Pelaksanaan Telaah Laporan Keuangan Yang Dilaksanakan 17
oleh Pembina SAi
F. PELAPORAN HASIL PEMBINMN SISTEM AKUNTANSI DAN 17
PELAPORAN KEUANGAN INSTANSI
G. KETENTUAN LAINNYA 19
H. FORMAT LAPORAN 19
V
-1-
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Keuangan dimulai dari unit terkecil, yaitu
laporan keuangan satuan kerja yang disusun oleh Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran (UAKPA), laporan keuangan Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W), laporan keuangan Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA-El), dan kemudian
dikonsolidasi oleh Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) menjadi
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL). Selanjutnya
seluruh LKKL ditambah dengan Laporan Keuangan Bendahara Umum
Negara (LKBUN) menjadi unsur pembentuk Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP). Kualitas LKPP sangat bergantung pada seluruh komponen
penyusunnya, yang dimulai dari laporan keuangan satker. Untuk
mewujudkan LKPP yang berkualitas dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP), Kementerian Keuangan berkewajiban menyelenggarakan
pembinaan/bimbingan kepada unit akuntansi sebagai unsur pembentuk
LKPP tersebut.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai
representasi Kementerian Keuangan di daerah memegang peranan penting
sebagai perpanjangan tangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam
melakukan pembinaan kepada satuan kerja yang tersebar di seluruh
penjuru tanah air. Jumlah satker yang sangat banyak, pembinaannya akan
sangat sulit dilakukan oleh tenaga pembina dari Ditjen Perbendaharaan yang
jumlahnya terbatas, oleh karena itu agar pembinaan tersebut dapat
menjangkau seluruh satker, maka pembinaan yang dilakukan oleh Kanwil
Ditjen Perbendaharaan diarahkan kepada UAPPA-W dalam pembinaan
seperti Training of Trainers, dimana para tenaga di UAPPA-W diharapkan
akan meneruskan ilmu yang didapatkannya kepada seluruh satker yang
berada dalam koordinasinya (transfer of knowledge). Kanwil Ditjen
Perbendaharaan dengan berkoordinasi dengan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat, dapat melakukan pembinaan
langsung terhadap satker tertentu yang teridentifikasi mempunyai masalah
yang material. Pembinaan didorong kepada penguatan fungsi UAPPA-W
dalam memonitor proses penyusunan laporan keuangan satker, mencakup
-2-
2. Tujuan Pembinaan
Pembinaan SAi oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
bertujuan untuk:
3. Jenis-Jenis Pembinaan
Agar kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Pembina wilayah dapat
mencapai sasaran yang diharapkan, kegiatan pembinaan dilakukan dalam
beberapa jenis pembinaan, yaitu:
a. Penyuluhan dan Bimbingan Teknis meliputi:
1) Kegiatan pembinaan dalam bentuk pemaparan materi, simulasi, tanya
jawab ataupun diskusi terkait dengan pelaksanaan SAi dalam berbagai
forum seperti pelatihan, sosialisasi, deseminasi, seminar, Focus Group
-5-
V
-6-
V
-7-
c. Koordinator Tim
Koordinator Tim adalah Kepala Seksi PSAPP yang bertanggung jawab
terhadap koordinasi pembinaan pada unit akuntansi di tingkat wilayah.
Koordinator Tim membawahi beberapa Tim Pembina SAi Tingkat Wilayah.
Togas Koordinator Tim adalah sebagai berikut:
1) Melakukan koordinasi dengan Ketua Tim dan Anggota Tiin dalam
pelaksanaan pembinaan.
2) Menyiapkan materi pembinaan dalam bentuk bahan paparan, contoh
contoh kasus, bahan simulasi aplikasi, dan sebagainya untuk
digunakan dalam pelaksanaan pembihaan di UAPPA-W/UAKPA.
3) Melaksanakan pembinaan dan memberikan solusi permasalahan
permasalahan yang dihadapi unit akuntansi di wilayah dalam
pelaksanaan SAi.
4) Memantau pelaksanaan pembinaan SAi di tingkat wilayah.
5) Menerima Laporan Hasil Pembinaan dari Ketua Tim.
6) Mengikhtisarkan Laporan Hasil Pembinaan dan menyampaikan kepada
Kepala Bidang PAPK selaku Koordinator Umum.
7) Mendiskusikan berbagai permasalahan pembinaan dengan Kepala
Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
d. Ketua Tim
Ketua Tim membawahi beberapa orang Anggota Tim. Ketua Tim bertugas:
1) Membuat rencana dan jadwal kegiatan pembinaan.
2) Memberikan pengarahan kepada Anggota Tim sebelum melaksanakan
tugas pembinaan.
3) Melaksanakan pembinaan beserta Anggota Tim.
4) Memantau setiap Anggota Tim dalam pelaksanaan pembinaan.
5) Memberikan rekomendasi/memecahkan permasalahan yang dihadapi
unit akuntansi di wilayah.
6) Membuat Laporan Hasil Pembinaan dan menyampaikan kepada
Koordinator Tim untuk mendapat persetujuan.
7) Melaporkan dan mendiskusikan dengan Koordinator Tim apabila
terdapat permasalahan yang belum dapat diselesaikan.
e. Anggota Tim
Anggota Tim yang didalamnya termasuk Tenaga TMR, Pejabat Fungsional
Pembina Teknis Perbendaharaan, dan/atau Pejabat Fungsional Analis
Perbendaharaan Negara, mempunyai tugas sebagai berikut:
'\j)
-8-
V
-9-
V
- 10 -
·v
- 11 -
Dalam hal terdapat TDK atau perbedaan data SiAP dengan SAi pada jenis
jenis transaksi di atas, Pembina SAi agar:
1) mengidentifikasi penyebab timbulnya TDK berasal dari satker yang
mana
2) menganalisis data untuk menarik kesimpulan penyebab TDK
3) berkoordinasi dengan KPPN setempat dan UAPPA-W untuk mendorong
penyelesaian penyebab TDK.
4) Pembina SAi agar secara aktif ikut mencarikan solusi penyelesaian TDK
tersebut. Mengonsultasikan kepada atasan atas TDK yang belum
- 12 -
\/
- 13 -
V
- 15 -
\}
- 17 -
✓
- 18 -
4.Dalam hal batas akhir penyampaian laporan jatuh pada hari libur atau hari
yang diliburkan, maka laporan disampaikan paling lambat pada hari kerja
sebelumnya.
G. KETENTUAN LAINNYA
I. Dalam hal terdapat permasalahan penyajian BMN yang dapat berakibat pada
berkurangnya kualitas penyajian laporan keuangan, Kanwil Ditjen
Perbendaharaan agar berkoordinasi dengan Kanwil Ditjen Kekayaan Negara
untuk mendapatkan penyelesaian.
2. Meskipun pembinaan yang dilaksanakan oleh KPPN tidak diatur di dalam
Peraturan Direktur Jenderal ini, Seksi Verifikasi dan Akuntansi/Seksi
Verifikasi dan Akuntansi dan Kepatuhan Internal KPPN serta Tenaga TMR,
Pejabat Fungsional Pembina Teknis Perbendaharaan, dan/ atau Pejabat
- 19 -
H. FORMAT LAPORAN
LAPORAN PENYELENGGARAN BIMBINGAN TEKNIS/PENYULUHAN
SEMESTER ....... TAHUN .......
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI ................
Permasalahan &
No dan Tanggal Tanggal Bimtek/ Kegiatan Materi Bimtek/ Penyuluhan Penyelesaian/ Keterangan
No. Nama Penyuluh
Surat Tugas Penyuluhan Rekomendasi
UAPPA-W
1
UAPPA-W
1
-dst
Kepala Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelap oran Keuangan : (Nama/NIP) (ttd)
Kepala Seksi Pembinaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (Nama/NIP) (ttd)
'\.I
LAPORAN MONITORING KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN
SEMESTER ....... TAHUN .......
KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI .............. ..
V
KERTAS KERJA TELAAH LAPORAN KEUANGAN
TINGKAT UAPPA-W
SEMESTER I /TAHUNAN
Kode UAPPA-W dan Nama UAPPA-W: ( ......... ) ..........................................................
Objek Penelaahan Kondisi LK Seharusnya
Beri tanda centang (✓) sesuai Laporan Keuangan. Jika tidak ada data, isi dengan NIA
Bila terisi pada kolom yang tidak seharusnya, agar diuraikan pada lembar lampiran
PENGECEKAN SALDO YANG TIDAK NORMAL POSISI DEBET/KREDITNYA Ada Tidak Seharusnya
1. Adakah akun dengan uraian "null" atau "uraian tidak ada" ? Tidak
Adakah "Saldo Tidak normal"? Cek e-Rekon&LK, menu "Daftar » Saldo
2. Tidak Normal", kecuali akun "Behan Penyisihan Piutang" dan ''.Aset yang Tidak
Belum Diregister"
V
TELAAH PER AKUN PADA NERACA PERCOBAAN
l. Adakah akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya) Kee. Di RR/, TVRI dan POLRI Tidak
2. Adakah akun 391117 (Penyesuaian Nilai Persediaan) Tidak
Transfer Masuk (TM) 313221 dan Transfer Keluar (TK) 313211 Ya Tidak Seharusnya
Isi kolom di sebelah kanan hasil dari perhitungan akun TM dikurangi akun
l. Rp.
TK
2. Jika kolom No.l bernilai positif,adakah TM dari KL lain senilai tsb.? Ya
Pengecekan akun yang tidak sesuai karasteristik tupoksi entitas Ada Tidak Seharusnya
Adakah akun yang tidak normal keberadaannya? (misalnya pendapatan
1. Tidak
SIM/ STNK/ Kejaksaan temyata terdapat pada Kementerian Kesehatan)
1. Adakah akun "Persediaan, Aset, KDP, dan Behan terkait Aset BLU" Tidak
2.
Adakah akun " Akumulasi Penyusutan Aset Tetap/Amortisasi Aset Tak
Berwujud terkait Aset BLU" ( termasuk akumulasi penyusutan/amortisasi Tidak
atas penghentian aset tetap/aset tak berwujud)
Mulai Laporan Keuangan Semesteran 2017 tidak ada lagi akun Aset dan Beban terkait Persediaan/ Aset
"BLU"
2. Apakah selisih nilai diatas normal ? Tidak terlalu besar atau terlalu kecil? Tidak
LAPORAN OPERASIONAL
Pengecekan Pos/ Akun yang tidak boleh ada Ada Tidak Seharusnya
1. Adakah pendapatan Perpajakan (Kecuali BA.015) Tidak
2. Adakah pendapatan Hibah Tidak
3. Adakah beban bunga Tidak
4. Adakah beban subsidi Tidak
5. Adakah beban hibah Tidak
6. Adakah beban transfer Tidak
7. Adakah beban lain-lain Tidak
V
Kehenaran Behan Penyisihan Piutang sesuai Perdirjen 43/ 2015 Ya Tidak Seharusnya
Jika hasil diatas "tidak", maka eek apakah ada penghapusan piutang dan/ atau koreksi piutang senilai selisih
diatas. Jika tidak ada, kemungkinan salah dalam menjumal penyisihan piutang.
LAPORANPERUBAHANEKUITAS
Ada Tidak Seharusnya
1. Adakah saldo Pos "penyesuaian Nilai Aset" ? Tidak
Pada LPE, apakah "Ekuitas Awal" + "Kenaikan/Penurunan Ekuitas" =
2. Sama
"Ekuitas Akhir"
Apabila perhitungan no.4 menghasilkan "tidak sama" berarti ada Satker melakukanjumal menggunakan
akun 391111
NE R ACA
Ya Tidak Seharusnya
1. Apakah Kas Di Bendahara Pengeluaran = Uang Muka dari KPPN Ya
Dari kolom perbandingan antara Tahun 2017 dengan 2016, adakah
2. Kenaikan/ Penurunan nilai per pos Neraca yang tidak wajar (terlalu tinggi) Tidak
tanpa penjelasan?
3. Normalnya total ASET akan naik dibanding tahun 2016, Apakah demikian? Ya
1. Ada Akun Piutang/Piutang TP/Piutang TGR (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak
2. Ada akun Piutang Jangka Panjang (TP/TGR/Lainnya) maka akan ada akun: Ada/Tidak
- Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang Ada
Pengecekan persediaan Ada Tidak Seharusnya
3. Ada persediaan (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak
- Beban Persediaan (di LO) Ada
- Pendapatan Penyesuaian Persediaan (akun 491511 di Neraca Percobaan) Ada
- Beban Penyesuaian Persediaan (akun 593311 di Neraca Percobaan) Ada
Pengecekan penyusutan aset tetap Ada Tidak Seharusnya
_
4. Ada Aset Tetap/Aset Lainnya (Neraca) maka akan ada akun: Ada/Tidak
- Akumulasi AT/AL (Neraca) Ada
- Beban Penyusutan/Amortisasi (di LO) Ada
Pengecekan Behan Diserahkan ke Masyarakat & Behan Bansos Ada Tidak Seharusnya
5. Adakah beban barang ctiserahkan ke Masyarakat? Ya/Tidak
Jika Ya, adakah realisasi akun 526xxx pada neraca percobaan kas ? Ya
6. Adakah beban bansos? Ya/Tidak
Jika Ya, adakah realisasi akun 57xxxx pada neraca percobaan kas ? Ya
Pengecekan Jurnal Akrual (Pada LKKL Semesteran tidak wajib dilakukan,
Ada Tidak Seharusnya
namun boleh dilakukan)
Adakah realisasi pendapatan Sewa di Neraca Percobaan Kas (425131/2/3
7.
atau 42492x) ?
Ada/Tidak
- Adakah pendapatan sewa diterima Dimuka (akun 219211) pada Neraca ? Ada/Tidak
Jika ada yang tidak sama, tulis di kolom sebelah kanan baik secara netto
2.
maupun absolut
Perbedaan secara Netto (Perbedaan dgn nilai negatif, mengurangi beda yg
positif)
Perbedaan secara Absolut (Perbedaan dgn nilai Negatif diubah dulu menjadi
positif)
Pada e-Rekon&LK lihat menu "Monitoring BMN >> rekonsiliasi internal"
Apakah menurut e-Rekon-lk terdapat Jurnal Tidak lazim (menu Daftar >>
3. Jumal Tidak Lazim) yaitu jumal dengan akun Persediaan/ Aset yang Tidak
seharusnya hanya kiriman dari Aplikasi SIMAK ?
Jika ada, apakahjumal tersebut telah benar? lakukan pengecekan
2. Ada uraian jenis belanja "tidak ada" pada Neraca Percobaan Kas? Tidak
Adakah TDK pada Aplikasi e-Rekon&LK ? (Menu Monitoring» Transaksi
3. Dalam Konfirmasi") atas seluruh jenis TDK baik pada Satker DIPA Aktif Tidak
maupun Tidak Aktif ?
PENGAWASAN
.. TEMUAN BPK TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
Telaah ini bertujuan meminimalisir adanya temuan tahun lalu yang belum diselesaikan dan terjadinya temuan
yang berulang. Dibawah ini adalah contoh-contoh telaahnya.
1. Rincian yang ada di CALK sama dengan LKKL (Neraca Percobaan) Sama
Berikut ini contoh penjelasan pada kertas kerja telaah laporan keuangan:
l. Terdapat perbedaan hasil rekonsiliasi internal antara Neraca BMN dengan Neraca Percobaan
dikarenakan adanya kegagalan upload data saldo awal BMN
2. Terdapat Persediaan Belum Diregister bersaldo debit, karena persediaan tersebut belum
direkam pada Aplikasi Persediaan
3. Terdapat Peralatan dan Mesin Belum Diregister bersaldo kredit, karena peralatan dan mesin
tersebut belum diterbitkan SP2D nya oleh KPPN
4. dsb.
Mengetahui . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... .
Pejabat Penyusun LKKL, Penelaah,
NIP NIP
----
TO HARJOWIRYONO/