Anda di halaman 1dari 4

ANASTESI INFILTRASI Penanggung Jawab

Klinik
No.
: 215/KL.BM/SOP/XI/2018
Dokumen
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal
: 28 November 2018
Terbit
dr. Lily Inderayanti
Halaman : 1-2
NIK:
Klinik Bunga
Tanda tangan : 19871402.2015.092
Melati

1. Pengertian Anastesi infiltrasi adalah suatu metode anastesi yang mendeponirkan larutan
anastesikum di sekitar gigi yang akan di cabut, yaitu di bagian lipatan mukobukal
, lingual atau bagian palatum yang bertujuan untuk menimbulkan anastesi ujung
saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianastesi sehingga
mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam
misalnya daerah kecil dikulit atau gusi (pencabutan gigi).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas untuk melakukan anastesi
/ pembiusan sebelum pencabutan gigi.
3. Kebijakan SK Penanggung Jawab Klinik Bunga Melati Malang No
008/KL.BM/SK.PJK/PLM/VI/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 4.1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
Gigi.
5. Langkah 5.1 Pasien datang,
5.2 Mempersilahkan pasien masuk dan lakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa,
Sabar, Sikap),
5.3 Penyesuaian Rekam Medis,
5.4 Jika tidak sesuai, maka Rekam Medis dikembalikan dan mengganti
dengan Rekam Medis pasien yang sesuai, jika telah sesuai maka
perawatan dilanjutkan,
5.5 Dokter gigi melakukan anamnesa,
5.6 Mengukur tekanan darah pasien,
5.7 Mempersilahkan pasien duduk di dental unit,
5.8 Persiapkan bahan dan alat yang akan digunakan,
5.9 Dokter gigi memakai APD dan menyamankan posisi pasien di dental unit,
5.10 Lakukan pemeriksaan gigi intra oral dan mencatat keadaan gigi geligi di
lembar pemeriksaan odontogram bagi pasien baru dan melakukan
pemeriksaan ekstra oral,
5.11 Kemudian menentukan diagnosis penyakit dilanjutkan dengan
menentukan rencana perawatan,
5.12 Persiapan:
 Menyiapkan kapas (cotton pellet), alkohol dan povidon iodine 10 %
 Menyiapkan jarum suntik ( citoject) dengan larutan anastesikum
 Menyiapkan sarana pelindung diri (masker dan sarung tangan)
 Posisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
 Lembar informed concert (surat pernyataan persetujuan tindakan)
 Menyiapkan tensimeter
5.13 Pelaksanaan anestesi infiltrasi:
 Memeriksa tanda-tanda vital pasien ( TD, Nadi, RR )
 Desinfeksi sekitar gigi yang akan di cabut sampai area yang akan
disuntikan sampai 10%
 Melakukan anastesi dengan teknik anastesi infiltrasi :
a) Daerahbukal/labial/RA/RB
 Masukkan jarum ke dalam mukosa +2-3 mm, ujung jarum
berada pada apeks dari gigi yang dicabut. Sebelum
mendeponir anastetikum, lakukan aspirasi untuk melihat
apakah pembuluh darah tertusuk. Bila sewaktu dilakukan
aspirasi dan terlihat darah masuk ke dalam karpul,tarik karpul.
Buang darah yang berada di karpul dan lakukan penyuntikan
pada lokasi lain yang berdekatan. Masukkan obat dengan
perlahan dan tidak boleh mendadak sebanyak 0,5 ml
b) Daerah Palatal/Lingual
 Masukkan jarum sampai menyentuh tulang. Masukkan obat
perlahan dan tidak boleh mendadak sebanyak 0,5 ml. Akan
terlihat mukosa daerah tersebut putih/pucat.
c) Daerah Interdental Papil
 Masukkan jarum pada daerah papila interdental, masukkan
obatnya sebanyak 0,5 ml. Akan terlihat mukosa daerah
tersebut memucat
5.14 Tes Efek Anestesi dengan menusuk mucosa dengan pincet yang sudah di
anestesi apakah ada rasa sakit atau tidak,
5.15 Membuang jarum bekas pakai pada safety box dan cartridge (tempat
larutan anastesi) pada sampah medis. Tidak boleh digunakan untuk
pasien yang lain walaupun sedikit sekali larutan yang digunakan,
5.16 Dokter gigi melanjutkan tindakan perawatan,
5.17 Dokter gigi memberikan instruksi pada pasien pasca tindakan,
5.18 Memberikan resep obat bila diperlukan,
5.19 Pasien menuju kasir dan pulang,
5.20 Mencatat tindakan perawatan pada buku Rekam Medis.
6. Diagram Alir

Pasien
Datang

Tidak
Lakukan 5S Penyesu Pengambilan
aian RM Ulang RM

Sesu
ai
Anamnesa Ukur Tensi

Persiapan alat dan Pasien Duduk di


Persiapkan APD Dental Unit
bahan

Tentukan diagnosis
Lakukan pemeriksaan gigi Intra Oral/Extra Oral dan rencana
perawatan

Tes efek anestesi Pelaksanaan Persiapan tindakan


infiltrasi tindakan anestesi anestesi infiltrasi
infiltrasi

Dokter gigi Memberikan


Buang jarum bekas
melanjutkan instruksi
anestesi infiltrasi
tindakan perawatan berikutnya

Memberikan
Mencatat di RM Pasien menuju
pulang resep bila
diperlukan

7. Unit Terkait Sub Bidang Medis Sie Pemeriksaan Gigi


8. Dokumen Rekam Medis
Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan


Tanggal: 11 Februari 2018

Tgl. Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

1 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan 12 Februari 2018


Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015
tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter Gigi.
2 Diagram Alir Pasien menuju ke kasir dan 12 Februari 2018
pulang, kemudian dokter gigi
mengisi Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai