Tabel I.1
Tahapan Pengembangan KPPN 2015-2019
2015-2016 (14 KPPN) 2017 (14 KPPN) 2018 (12 KPPN)
No KPPN Provinsi No KPPN Provinsi No KPPN Provinsi
1 Tabanan Bali 1 Pereulak Aceh 1 Baturaja Sumsel
2 Praya NTB 2 Batik Nau Bengkulu 2 Mesuji Lampung
3 Labuan Bajo NTT 3 Tanjung Kep. Babel 3 Pamekasan Jawa Timur
Pandan
4 Daruba Maluku Utara 4 Tapan Sumbar 4 Sangata Kaltim
5 Tanjung siapi-api Sumsel 5 Cibaliung Banten 5 Sukadana Kalbar
6 Banyuwangi Jawa Timur 6 Sumbawa NTB 6 Tanjung Redeb Kaltim
Besar
7 Rasau Jaya Kalbar 7 Marabahan Kalsel 7 Mamuju Sulbar
8 Pinrang Sulsel 8 Pangkalan Kalteng 8 Raha Sultra
Bun
9 Poso Sulteng 9 Sambas Kalbar 9 Ende NTT
10 Bula Maluku 10 Barru Sulsel 10 Raba NTB
11 Maba Malut 11 Buol Sulteng 11 Arso Papua
12 Merauke Papua 12 Kolonedale Sulsel dan 12 Manokwari Papua Barat
Sultra
13 Sidikalang Sumut 13 Kwandang Gorontalo
14 Misool Papua Barat 14 Wangi- wangi Sultra
Adapun rincian lokasi KPPN pada tahun 2017 beserta potensi unggulannya
berdasarkan RPJMN 2015-2019 buku 3 adalah sebagai berikut:
Tabel I.2
Lokasi KPPN 2017 dan Potensi Unggulannya
Kabupaten/
No Kawasan Provinsi Kecamatan Potensi Komoditas
Kota
1 Barru Sulawesi 1 Sidenreng Maritengngae Transmigrasi Kedelai, Padi
Selatan Rappang
2 Kolonedale Sulawesi 2 Luwu Towuti KPB Padi, Kakao,
Tengah Timur Perikanan
dan 3 Morowali Bungku Barat KPB Tangkap,
Sulawesi Bungku Selatan Minapolitan Rumput Laut
Selatan
3 Tanjung Kalimantan 4 Berau Pulau Derawan Pariwisata Wisata
Redeb Timur Sambaliung Agropolitan Bahari/flora
fauna, Jagung
4 Raba NTB 5 Dompu Dompu Agropolitan, Jagung, Sapi
Industri,
Transmigrasi
Hu’u Transmigrasi
sebagai bagian dari pusat pertumbuhan baru yang terintegrasi dengan kota-
kota outlet sekitarnya.
2. Memberikan dukungan infrastruktur PUPR yang terpadu dengan infrastruktur
strategis lainnya (non-PUPR) dalam rangka meningkatkan fungsi KPPN
sehingga secara umum memperkuat sistem keterkaitan kota-desa dan menjadi
stimulan bagi desa-desa berkembang dan tertinggal di sekitarnya.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pekerjaan Penyusunan Masterplan dan Pra Desain Kawasan
Perdesaan Prioritas Nasional di Pulau Sulawesi, Pulau Kalimatan dan Pulau Sumbawa
adalah:
Menyusun masterplan, development plan, serta program tahunan dan Pra
Desain pengembangan infrastruktur PUPR dan infrastruktur strategis lainnya
(non-PUPR) di KPPN Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan dan Pulau Sumbawa
yang terpadu antar sektor, antar wilayah dan antar tingkat pemerintahan
berdasarkan kebutuhan jangka panjang (10 tahun), jangka menengah (5
tahun) dan jangka pendek (1 tahun) dalam rangka meningkatkan fungsi
kawasan perdesaan yang mandiri, maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
1.2.3 Sasaran
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan Penyusunan Masterplan dan Pra
Desain Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional di Pulau Sulawesi, Pulau Kalimatan dan
Pulau Sumbawa adalah:
1. Tersusunnya profil kawasan perdesaan yang sekurang-kurangnya memuat
gambaran umum, potensi, serta permasalahan pengembangan kawasan;
2. Terumuskannya review kebijakan, rencana dan program eksisting
pengembangan kawasan, pembangunan infrastruktur PUPR dan
pembangunan infrastruktur non-PUPR;
3. Tersusunnya profil dan analisa kinerja infrastruktur PUPR dan infrastruktur
strategis lainnya (non-PUPR) yang terkait dengan pengembangan ekonomi
kawasan dan pemenuhan standar kehidupan masyarakat perdesaan yang
layak;
4. Terumuskannya analisis dan strategi keterpaduan pengembangan kawasan
secara fungsi, lokasi, besaran kawasan, biaya, antar tingkat pemerintahan,
antarsektor, kelembagaan dan pembiayaan baik yang terkait infrastruktur PUPR
maupun non-PUPR;
5. Terumuskannya konsep pengembangan kawasan yang memuat sistem
agribisnis/pariwisata dari hulu hingga ke hilir, termasuk di dalamnya penentuan
zona produksi, pengolahan dan pemasaran serta strategi pengembangannya.
6. Tersusunnya Key Performance Indicators (KPI) dan rencana pengembangan
(development plan) kawasan perdesaan;
c. Cipta Karya
❖ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (KSNP-SPAM).
❖ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 tahun 2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan
Persampahan (KSNP-SPP).
❖ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
❖ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 tahun 2008 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan
Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP).
d. Perumahan
❖ Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Khusus.
❖ Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 7 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 10 tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
dengan Hunian Berimbang.
2. Perhubungan
❖ Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru
Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
❖ Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019.
❖ Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 69 Tahun 2013 tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
❖ Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 414 Tahun 2013 tentang
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
❖ Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 43 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.
❖ Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/KEPMENKP/2014
tentang Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional.
❖ Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-
2019.
E. Kebijakan Kawasan Strategis dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
1. Kawasan Industri
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015 -2035
❖ Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 31.1/M-IND/PER/3/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019.
2. Kawasan Pariwisata
❖ Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional
❖ Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 29 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pariwisata Tahun 2015-2019.
Gambar 1.2 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah
Secara lebih rinci tahapan-tahapan dalam kegiatan Penyusunan Masterplan dan Pra
Desain Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional di Pulau Sulawesi, Pulau Kalimatan dan
Pulau Sumbawa diuraikan sebagai berikut.
Gambar 1.1
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Masterplan dan Pra Desain Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
di Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sumbawa
1.6 Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan Penyusunan Masterplan dan Pra Desain
Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional di Pulau Sulawesi, Pulau Kalimatan dan Pulau
Sumbawa terdiri atas:
1. Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional di
Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan dan Pulau Sumbawa sesuai dengan lokasi
arahan RPJMN 2015-2019, yang memuat sekurang-kurangnya:
a. Profil dan Kinerja Kawasan dengan telaah secara mendalam delineasi KPPN,
kondisi eksisting terkait infrastruktur PUPR serta infrastruktur strategis lainnya
di KPPN, kondisi eksisting terkait kependudukan, jaringan transportasi, struktur
ekonomi, kelembagaan, lingkungan, ketersediaan sumberdaya air,
permukiman, kondisi geografis, dan posisi kawasan dalam konstelasi regional;
b. Kebijakan dan Strategi Pengembangan KPPN
c. Konsep Pengembangan KPPN
❖ Pemilihan kawasan prioritas yang akan ditangani (indikator yang digunakan
pemilihan harus melalui proses pengkajian dan harus memenuhi keriteria
yaitu menjadi daya ungkit produktivitas ekonomi kawasan perdesaan,
merupakan kawasan strategis dari sisi ekonomi), kawasan yang memiliki
potensi kawasan berbasis agro, mina maupun pariwisata;
❖ Prospek pengembangan kawasan melalui analisis potensi ekonomi, analisis
komoditas unggulan, serta analisis backward and forward linkage.
❖ Adanya alur distribusi komoditas dengan memperlihatkan sentra produksi,
sentra pengolahan serta sentra pemasaran hasil serta memperlihatkan
rencana penolahan komoditas;
d. Program dan kegiatan infrastruktur PUPR dan infrastrutur strategis lainnya
(non-PUPR) di KPPN Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sumbawa
untuk jangka panjang (10 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka
tahunan (1 tahun) yang sekurang-kurangnya memuat 9 aspek pengembangan
kawasan perdesaan, meliputi:
❖ Pengembangan sentra produksi/pengolahan/pemasaran
❖ Pengembangan permukiman dan kesehatan
❖ Pengembangan permodalan/lembaga keuangan mikro
❖ Pengembangan agribisnis
❖ Penerapan teknologi informasi komunikasi
❖ Pembangunan suplai energi
❖ Penerapan teknologi dan inovasi
❖ Pengembangan kelembagaan dan kerjasama
❖ Pengembangan pendidikan kejuruan dan pelatihan keterampilan
❖ Peningkatan fungsi pemanfaatan kawasan;