Ib ≤ In ≤ Iz (1)
I2 ≤ 1.45 . Iz (2)
Dimana :
- Ib adalah arus sirkuit yang diukur
- Iz adalah arus KHA sesuai kapasitas kabel
- In adalah arus nominal dari alat pengaman; untuk alat pengaman yang dapat
diubah nilai nominalnya, arus nominal adalah besar arus yang di set;
- I2 adalah arus yang memastikan kerja efektif dari alat pengaman
Sesuai dengan kondisi (1) untuk memilih alat pengaman yang tepat, diperlukan
pemeriksaan circuit-breaker memiliki (diatur) pada arus yang :
- Lebih tinggi dari arus beban, untuk mencegah tripping yang tidak diinginkan
- Lebih rendah dari kapasitas hubung arus kabel, untuk mencegah kabel terkena
beban lebih. Standar yang diperbolehkan untuk arus berlebih yang
diperbolehkan adalah 45% lebih besar dari KHA kabel tapi hanya untuk
sesaat. Verifikasi kondisi (2) tidak diperlukan dalam kasus pengman karena
pengaman akan otomatis trip apabila
- I2 = 1.3 . In untuk pengaman yang sesuai dengan IEC 60947-2 (pengaman
untuk pemakainan industry
- I2 = 1.45 . In untuk pengaman yang sesuai dengan IEC 60898 (pengaman untuk
isntalasi penerangan rumah dan sejenisnya)
Oleh karena itu, untuk pengaman apabila In ≤ I2, rumus I2 ≤1.45 . I2 juga akan diverifikasi.
Jika pengamannya berupa fuse, juga dapat memeriksa rumus (2) karena IEC 60269-2-
1 pada “fuse tegangan rendah” menyatakan 1.6 . In akan secara otomatis melelehkan
fuse. dalam kasus ini, rumus (2) menjadi 1.6 . In ≤ 1.45 . I2 atau In ≤ 0.9 . I2.
1 Perlindungan pengumpan
Secara singkat: agar bias terlindungi terhadap beban lebih, keadaan berikut harus
terpenuhi :
Ib ≤ In ≤ 0.9 . Iz
Dan ini berarti kabel tidak sepenuhnya terbebani
Pemakaian penghantar tunggal per fasa tidak layak, dan arus pada penghantar
paralale; tidak seimbang, rancangan arus dan kebutuhan pengaman beban lebih untuk
tiap penghantar akan berbeda
CONTOH
Contoh 1
Spesifikasi beban
Pr = 120 kW; Ur = 400 V; Cos ᵠ= 0.9 ; beban 3 fasa jadi Ib = 192.6 A
Spesifikasi kabel
Iz = 239 A
Spesifikasi Pengaman
XT3N 250 TMD In 200 ; arus nominal I1 = 1 x In = 200 A
1 Perlindungan Pengumpan
Contoh 2
Spesifikasi beban
Pr = 70 kW ; cosᵠ = 0.9; Ur = 400 V ; beban 3 fasa jadi Ib = 112 A
Spesifikasi Kabel
Iz = 134 A
Spesifikasi Pengaman
XT2N 160 Ekip LSI In 160; set I1 = 0.9 x In = 180 A
Contoh 3
Spesifikasi beban
Pr = 100 kW ; cosᵠ = 0.9; Ur = 400 V ; beban 3 fasa jadi Ib = 160 A
Spesifikasi Kabel
Iz = 190 A
Spesifikasi Pengaman
XT3N 250 TMD In 200; set arus I1 = 0.9 x In = 180 A
Contoh 4
Spesifikasi beban
Pr = 50 kW ; cosᵠ = 0.9; Ur = 230 V ; beban 1 fasa jadi Ib = 241 A
Spesifikasi Kabel
Iz = 262 A
Spesifikasi Pengaman
XT4N 250 Ekip LSIG In 250; set arus I1 = 0.98 x In = 245 A
1 Perlindungan Pengumpan
Sebuah kabel terlindungi dari hubung-singkat jika daya tertentu yang melewati
alat pengaman (I2t) lebih rendah atau sama dengan Kapasitas hubung daya kabel
(k2S2):
I2t≤ k2S2 (1)
Dimana
- I2t adalah besar daya tertentu yang dapat melalui alat pengaman yang dapat
dibaca pada kurva daya yang diberikan oleh pabrik / produsen alat ( lihat
Bagian 1, Bab 2.4 “kurva daya hubung tertentu”) atau dari perhitungan
langsung jika alat pengaman tidak dapat membatasi dan menunda ;
- S adalah bagian simpangan kabel [mm2]; jika penghantar diparalel itu adlah
bentuk penampang dari penghantar tunggal;
- - k adalah nilai factor yang tergnatung pada material konduktor dan isolator
kabel. Besaran nilai dari instalasi yang paling umum dapat dilihat pada tabel
1; untuk perhitunggan lebih rinci, lihat Lampiran C.
Insulasi Konduktor
PVC ≤ PVC ≥ EPR Rubber Mineral
300 2
300 mm XLPE 60°C PVC Bare
mm2
Suhu Awal °C 70 70 90 60 70 105
Suhu Akhir °C 160 140 250 200 160 250
Material Penghantar:
-Tembaga 115 103 143 141 115 135/115a
-Alumunium 76 68 94 93 - -
-Sambungan logam 115 - - - - -
didalam konduktor
tembaga
a Nilai ini digunakan saat kabel telanjang akan terbuka untuk disentuh
Rumus (1) harus di verifikasi di seluruh panjang kabel. Bentuk kurva daya tertentu dari
sebuah pengaman, secara umum mampu untuk memverifikasi rumus (1) hanya untuk
arus hubung-singkat minimal dan maksimal yang mempengaruhi kabel. Nilai maksimal
secara normal adalah nilai dari arus hubung-singkat 3 fasa pada permulaan jalur,
sementara nilai minimal adalah nilai dari arus hubung-singkat fasa-netral (fasa-fasa jika
penghantar netral tidak di salurkan) atau pasa dengan grounding pada ujung kabel.
1 Perlindungan pengumpan
Dimana:
- Ikmin adalah nilai arus hubung-singkat minimum [kA]
- Ur adalah supply tegangan [V]
- U0 adalah tegangan antara fasa dengan grounding [V]
- ρ Adalah hambatan pada suhu dari bahan penghantar 20°C dalam Ωmm2/m
yaitu :
0.018 untuk tembaga
0.027 untuk alumunium
- L adalah panjang dari konduktor yang terisolasi
- S adalah penampang dari konduktor [mm2]
- ksec adalah factor koreksi yang memperhitungkan reaktansi kabel dengan
penampang lebih besar 95 mm2
Contoh
Pilihan CB1
Data:
Ukuran Tegangan 415 V
Ik = 30 kA
Data penghantar:
Penghantar tembaga dengan isolasi PVC
Panjang = 150 m
S = 50 mm2
Iz = 134 A
1 Perlindungan pengumpan
nilai arus hubung-singkat minimal pada akhir penghantar (ksec = 1 dan kpar = 1) adalah ;
Ambang batas magnetis dari Circuit Breaker XT1N 160In160 di atur pada 1600 A.
Jika toleransinya 20%, circuit breaker harusnya trip saat arus melewati 1920 A;
sehingga kabel sepenuhnya terlindungi dari hubung-singkat.