Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI GEOGRAFI

UNTUK USBN

Konsep Geografi 9. Diferensiasi Areal


1. Konsep Lokasi Diferensiasi areal sendiri merupakan konsep
Konsep ini merupakan letak atau tempat yang membandingkan antara dua wilayah untuk
dimana fenomena geografi terjadi. Konsep ini menunjukkan adanya perbedaan antara satu
pula dibagi menjadi dua, yaitu lokasi absolut wilayah dengan wilayah lain karena pada tiap-
dan lokasi relatif. tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-
2. Jarak masing.
Jarak sendiri merupakan ruang atau cela yang 10. Keterkaitan Ruang
dapat menghubungkan antara dua lokasi atau Keterkaitan ruang sendiri merupakan konsep
dua objek dan dihitung melalui hitungan yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar
panjang maupun waktu. Konsep jarak ini pula wilayah dan mendorong terjadinya interaksi
dapat dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak sebab-akibat antarwilayah.
dan jarak relatif.
3. Morfologi Prinsip Geografi
Morfologi sendiri merupakan konsep yang 1. Prinsip Distribusi (Penyebaran)
menjelaskan tentang struktur luar dari batu- Geografi menganut prinsip ini karena adanya
batuan yang tersusun membentuk morfologi persebaran fenomena geografi yang tidak
permukaan bumi seperti(pantai, dataran merata di muka Bumi ini. Fenomena tersebut
rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, bisa berupa bentang alam, tumbuhan, hewan
dsb). dan manusia.
4. Keterjangkauan Misalnya, penyebaran potensi air yang berbeda
Keterjangkauan sendiri merupakan jarak yang dari satu tempat dengan tempat lainnya,
mampu dicapai dengan maksimum dari satu penyebaran limbah cair dalam tanah,
wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak penyebaran polusi udara, dan sebagainya.
hanya tergantung pada jarak tetapi juga 2. Prinsip Interelasi (Keterkaitan)
tergantung pada sarana dan prasarana Geografi menganut prinsip ini karena adanya
penunjang. hubungan yang saling terkait antara alam dan
5. Pola manusia. Interelasi atau hubungan ini dapat
Pola merupakan bentuk, struktur, dan terjadi antara alam dengan alam, manusia
persebaran fenomena atau kejadian di dengan manusia, maupun alam dengan
permukaan bumi baik gejala alam maupun manusia.
gejala sosial. Misalnya, fenomena banjir yang terjadi akibat
6. Aglomerasi penebangan hutan di wilayah hulu atau
Aglomerasi sendiri merupakan adanya suatu kekeringan yang berkepanjangan sebagai
fenomena yang terkelompok menjadi satu dampak adanya La Nina.
bentuk atau struktur. 3. Prinsip Deskripsi (Penggambaran)
7. Nilai Kegunaan Geografi menganut prisnip ini ditujukan untuk
Nilai kegunaan ini merupakan konsep yang menggambarkan fenomena geosfer yang
sangat berkaitan dengan nilai guna dari suatu memerlukan deskripsi baik melalui tulisan,
wilayah yang dapat dikembangkan menjadi table, gambar atau grafik yang disajikan melalui
potensi yang menunjang perkembangan suatu fakta, gejala, dan masalah sebab-akibat secara
wilayah. kualitatif maupun kuantitatif.
8. Interaksi/Interpendensi 4. Prinsip Korologi
Interaksi/Interpendensi sendiri merupakan Prinsip Korologi merupakan gabungan atau
konsep yang menunjukkan keterkaitan dan perpaduan dari ketiga prinsip diatas. Dalam
ketergantungan satu daerah dengan daerah lain prinsip ini gejala dan permasalahan geografi
untuk saling memenuhi kebutuhannya. dianalisis persebarannya, interaksi dan

1|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
interelasinya dari berbagai aspek yang
mempengaruhinya. Prinsip korologi, merupakan
prinsip geografi yang komprehensip, karena
memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini
merupakan ciri dari geografi modern.

Pendekatan Geografi
1. Pendekatan Keruangan
Pada pendekatan ini, yang menjadi fokus
pengamatan adalah persebaran kegunaan
ruang dan manfaat yang akan didapatkan dari
ruang yang disediakan. (hanya membahas 1
ruang saja)
2. Pendekatan Ekologi (Ecological Analysis)
Diketahui, d1 ; 5 cm
Mengkaji suatu fenomena geosfer dengan
memperhatikan interaksi antara organisme d2 ; 10 cm
dengan lingkungan yang ditinggalinya. Selain
itu, pendekatan geografi ini juga berfokus pada P1 ; 1 : 100.000
perilaku organisme dan perubahan fenomena
Ditanyakan, P2 ; ...?
lingkungan yang terjadi secara mandiri tanpa
keterkaitan Penyelesaian,
3. Pendekatan Interaksi Wilayah (Regional
Complex Analysis) P2 = (d1:d2) x P1
Pendekatan yang dilakukan dengan mengkaji
= (5 : 10) x 100.000
perbedaan dan kesamaan satu wilayah dengan
wilayah lainnya dari segi ekologi maupun = 0,5 x 100.000
keruangannya. (mengkaji keterkaitan antar 2
atau lebih wilayah) P2 = 50.000

Jadi, skala peta B adalah 1 : 50.000


Aspek Geografi
A. Aspek Fisik Interpretasi Citra
Aspek fisik geografi mengkaji segala fenomena Interpretasi citra : adalah kegiatan menafsir,
yang ada di geosfer yang tentunya dapat mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali
mempengeruhi keberlangsungan hidup obyek pada citra, selanjutya menilai arti penting
manusia. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, dari obyek tersebut. Alat bantu,
biologis, astronomis, dan semua fenomena yaitu Stereoskop.
alam yang langsung dapat diamati.
B. Aspek Sosial
Geografi mengkaji manusia yang hidup
didalamnya atas keterkaitan dengan fenomena
yang terjadi di geosfer. Aspek sosial meliputi
aspek antropologis, politis, ekonomis, dan
aspek yang berhubungan dengan pola hidup
manusia (kebudayaan).

Unsur – unsur Peta


• Skala peta

2|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
Contoh interpretasi citra: Dinamika Bumi Pergerakan Lempeng
1. Lapangan Sepakbola
Sebuah obyek dikenali sebagai lapangan
sepakbola jika lapangan tersebut memiliki
gawang pada dua sisi lapangannya.
2. Bangunan Sekolah
Sebuah bangunan dikenali sebagai sekolah
jika di sekitar/dalam kompleks bangunan
tersebut memiliki lapangan untuk kegiatan
olahraga seperti lapangan basket, tenis, voli
atau badminton.
Rotasi dan Revolusi Bumi

Gejala Pra Vulkanik


1) Peningkatan temperatur di area sekitar
kawah.
2) Banyaknya sumber mata air yang mengering
Siklus Batuan
3) Seringnya terjadi gempa.
4) Binatang-binatang dari puncak gunung yang
turun ke daerah lereng gunung.
5) Adanya suara gemuruh dari dalam gunung.

Gejala Pasca Vulkanik


1) Munculnya sumber air panas.
2) Munculnya sumber air mineral, yaitu sumber
air yang mengandung larutan mineral. Air
dari tempat ini sering kali dijadikan obat
karena mengandung mineral.
3) Munculnya geyser, yaitu sumber air panas
yang muncul secara berkala.
4) Munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain
solfator, fumarol, dan mofet.

3|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
Proses Tenaga Eksogen

Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan

1. Faktor Garis Lintang


Faktor utama yang paling mempengaruhi curah
Hasil Proses Tenaga Eksogen hujan suatu tempat adalah letak tempat
tersebut dari garis katulistiwa. Semakin dekat
suatu tempat dengan garis katulistiwa (derajat
lintangnya semakin rendah), maka akan
semakin besar curah hujan yang diterima
tempat tersebut. Begitupun sebaliknya,
semakin jauh suatu tempat dari garis katulistiwa
(derajat lintangnya semakin tinggi), maka akan
semakin kecil pula curah hujan yang
diterimanya.
Pengaruh garis lintang terhadap curah hujan
dapat terjadi karena suhu udara yang terdapat
pada daerah dengan derajat lintang rendah
cukup tinggi sehingga memungkinkan terjadinya
penguapan yang tinggi pula. Air yang menjadi
uap air karena penguapan yang tinggi inilah
yang kemudian mengalami kondensasi dan
menjadi hujan melalui siklus hidrologi.
Pengaruh garis lintang terhadap curah hujan
dapat kita lihat dari betapa seringnya hujan
terjadi di Indonesia dibandingkan hujan yang
terjadi di kutub.

2. Faktor Tinggi Tempat


Selain posisi terhadap garis lintang, tinggi suatu
tempat dari permukaan air laut juga menjadi
faktor yang mempengaruhi curah hujan.
Semakin tinggi suatu tempat maka semakin
rendah curah hujan yang diterima tempat
tersebut, begitu sebaliknya. Pengaruh tinggi
Lapisan Atmosfer
tempat terhadap curah hujan dapat terjadi
karena umumnya semakin tinggi suatu tempat

4|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
maka akan semakin rendah pula suhu udara di sebaliknya. Pengaruh ini terjadi karena semakin
tempat tersebut. luas daratan maka titik tengah daratan tersebut
3. Jarak Tempat dari Laut juga letaknya pasti akan semakin jauh dari laut.
Laut sebagai sumber penguapan air terbesar
dimuka bumi juga berpengaruh terhadap curah Pola Aliran Sungai
hujan. Semakin dekat suatu tempat dengan laut
maka akan semakin besar pula curah hujan
tempat tersebut, begitupun sebaliknya. Jarak
suatu tempat yang terlalu jauh dengan laut
akan menjadikan uap air yang terkondensasi
(awan) akan mencair menjadi hujan sebelum
mencapai tempat tersebut.

4. Arah Angin
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arah angin
juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi curah hujan. Angin adalah
media yang membawa awan untuk mencapai
tempat tertentu. jika suatu daerah jarang dilalui
angin, maka akan semakin jarang pula daerah
tersebut menerima guyuran air hujan. Pengaruh
angin terhadap curah hujan dapat kita lihat
pada ekosistem gurun di Nusa Tenggara Timur.

5. Deretan Pegunungan Arus Laut


Pegunungan yang berderet menjulang di suatu
wilayah sangat mempengaruhi curah hujan di
sekitar wilayah tersebut. Deretan gunung
adalah pembatas bagi awan untuk dapat
mencapai daerah di balik gunung (daerah
bayangan hujan). Jika menemui deretan
gunung, awan akan terus naik ke atas dan
terakumulasi sebelum berhasil melewati
gunung. Akumulasi ini kemudian menghasilkan
hujan.

6. Perbedaan Suhu Daratan dan Lautan


Perbedaan suhu antara darat dan laut juga
menjadi faktor yang mempengaruhi curah
hujan. Jika suhu daratan lebih tinggi dari suhu
laut, maka hujan akan lebih sering terjadi di
laut, sementara jika suhu laut lebih tinggi dari
suhu darat, maka hujan akan lebih sering terjadi
di daratan.

7. Luas Daratan
Keringnya tanah di daerah gurun Sahara, gurun
Gobi, dan gurun-gurun lain di dunia tidak lepas
dari pengaruh luas daratan. Jika daratan
semakin luas, maka curah hujan yang diterima
wilayah tersebut akan semakin kecil, begitu juga

5|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
• Gunung Gede Pangrango
• Gunung Halimun
• Karimunjawa
• Meru Betiri
• Baluran
• Bromo Tengger Semeru
• Alas Purwo
• Gunung Ciremai
• Gunung Merapi
• Gunung Merbabu
Taman Nasional Di Pulau Sumatera
• Tesso Nilo
• Way Kambas
• Bukit Barisan Selatan
• Gunung Leuser
Persebaran Fauna di Indonesia
• Berbak
• Sembilang
• Bukit Tigapuluh
• Bukit Duabelas
• Kerinci Seblat
• Siberut
Taman Nasional Di Pulau Kalimantan
• Sebangau
• Tanjung Puting
• Kutai
• Kayan Mentarang
• Bukit Baka-Bukit Raya
• Gunung Palung
• Betung Kerihun
• Danau Sentarum
Taman Nasional Di Pulau Sulawesi
• Bunaken
• Bantimurung - Bulusaraung
• Kepulauan Togean
• Wakatobi
• Taka Bonerate
• Rawa Aopa Watumohai
• Lore Lindu
• Bogani Nani Wartabone
Taman Nasional Di Pulau Bali dan NTT
• Kelimutu
• Manupeu Tanah Daru
• Bali Barat
• Manupeu Tanah Daru
• Gunung Rinjani
• Laiwangi Wanggameti
Taman Nasional Di Pulau Papua dan Maluku
Daftar Taman Nasional Di Indonesia
• Wasur
Taman Nasional Di Pulau Jawa • Lorentz
• Ujung Kulon • Manusela
• Kepulauan Seribu • Teluk Cendrawasih

6|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
• Aketajawe - Lolobata Indonesia jagung
diberdayakan untuk
Ragam Jenis Pangan di Indonesia memenuhi berbagai
1. Ketela pohon keperluan baik pangan
Merupakan tanaman maupun non
Brazilia yang hari ini pangan. Beberapa
sudah menyebar ke sentra penghasil utama tanaman jagung ialah
berbagai negara di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Jawa
seluruh dunia. Tanaman Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I.Yogyakarta,
ini tumbuh dan dan lain sebagainya.
berproduksi dari daerah
dataran rendah hingga 5. Sagu
dataran tinggi. Adapun Sagu amerupakan
pemanfaatan dari Ketela pohon yaitu dapat salah satu sumber
digunakan sebagai bahan baku industri pangan populer bagi
pembuatan tepung tapioca, tepung gaplek, sebagian masyarakat
serta bahan pembuatan alcohol, etanol, gahosol Indonesia di
dan lain sebagainya Indonesia Timur dan
sebagian daeah Pulau
2. Garut atau Arairut Sumatera. Selain
Tanaman Garut atau Arairut
berpotensi sebgai salah satu sumber
adalah tanaman yang karbohidrat yang menjanjikan tanaman sagu
memberikan hasil utama juga dapat digunakan sebgai salah satu bahan
berupa umbi. Tanaman ini
pembuat perekat, sirup dan bahan baku etanol.
merupakan tanaman yang Sagu juga dapat digunakan untuk membuat
memerlukan iklim panas dan tepung
kondisi yang basah. Adapun
pemanfaatan tanaman ini dapat digunakan 7. Ubi Jalar
sebagai bahan pembuatan makanan bayi, Ubi jalar dikonsumsi
bahan pembuatan kosmetika, lem, keripik dan sebagai makanan
bahkan dalam sejumlah penelitian tanaman tambahan atau
Garut atau Arairut ini dapat dimanfaatkan samping-an, kecuali di
sebagai makanan bagi anak-anak penderita Irian Jaya dan Malu-ku,
kelainan pencernaan Sindrom ubi jalar digunakan sebagai ma-kanan pokok.
Down dikarenakan kehalusan serat makanan ini. Ubi jalar di kawasan dataran tinggi Jayawijaya
Tanaman Garut atau Arairut berasal dari merupakan sumber utama karbohidrat
Amerika Selatan
8. Talas
3. Sukun Merupakan tanaman pangan berupa herba
Sukun merupakan menahun. Di Indonesia talas
tanaman yang berasal bisa di jumpai hampir di
dari New Guinea, Pasifik. seluruh kepulauan dan
Sukun merupakan tersebar dari tepi pantai
tanaman yang dapat sampai pegunungan di atas
tumbuh baik pada lahan 1000 meter dpl baik liar
kering (daratan), dengan tinggi pohon dapat
maupun ditanam. secara
mencapai 10 m atau lebih. luas terutama di wilayah Asia dan Oceania. Di
Indonesia talas sebagai bahan makanan cukup
4. Jagung populer dan produksinya cukup tinggi terutama
Merupakan tanaman yang berasal dari Amerika. di daerah Papua dan Jawa (Bogor, Sumedang
Tanaman ini memiliki hasil utama berupa biji. Di dan Malang).

7|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
Potensi Energi di Indonesia ekologis berpengaruh terhadap kemajemukan
budaya lokal di Indonesia.
a. Kearifan Lokal dalam Bidang Pertanian
1) Subak di Bali
2) Pranoto mongso di Jawa
3) Nyabuk gunung di Jawa
4) Masyarakat Undau Mau di Kalimantan Barat
b. Kearifan Lokal dalam Falsafah, Tradisi, dan
Kepercayaan
1) Kearifan Suku Mentawai, Sumatra Barat
2) Falsafah hidup suku Baduy di Banten
Budaya Nasional
c. Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber
• Kebudayaan menurut Koentjaraningrat
Daya Alam
(2009) merupakan seluruh kesatuan dari ide
1) Konservasi laut Orang Bojo di Togean
/ gagasan, kebiasaan / aktivitas, dan hasil
2) Kepercayaan terhadap alam di Papua
karya yang dibuat oleh manusia dalam
3) Tradisi Tana’ suku Dayak Kenyah di
masyarakat yang dijadikan sebagai milik diri
Kalimantan Timur
manusia.
d. Kearifan Lokal dalam Cerita Budaya,
• Kearifan Lokal secara antropologis biasa
Petuah, dan Sastra
dikenal dengan sebutan kecerdasan
1) Pasang ri kajang, pesan leluhur masyarakat
setempat / local genius atau juga dikenal
adat Kajang Tana Toa, kabupaten Bulukumba
dengan pengetahuan lokal / setempat (local
2) Semong daam cerita rakyat Aceh
knowledge / indigeneous knowledge) yang
3) Kearifan lokal dalam sastra Melayu
dilestarikan untuk menjaga identitas
budaya (Cultural Identity).
e. Kearifan Lokal dalam Mitos Masyarakat
Pengaruh Geografis Terhadap Keragaman
1) Hutan larangan di Kampung Naga, Jawa
Budaya
Barat
Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
2) Lubuk Larangan, Sumatera Barat
berkaitan dengan batas-batas geografis antara
3) Mitos terhadap pohon-pohon dan hewan
lain sebagai berikut:
keramat
a. Letak Geografis
f. Kearifan Lokal dalam Seni Arsitektur
Keadaan geografis Indonesia yang sangat luas
Rumah Adat
telah memaksa penduduk untuk menetap di
Konsep kearifan lokal juga terdapat dalam seni
daerah yang terpisah satu sama lain.
arsitektur rumah adat suku-suku di
Keterbatasan teknologi komunikasi pada masa
Indonesia.Diasanya rumah adat dibangun
lalu menyebabkan isolali geografis antar
dengan menyelaraskan alam sekitar. Seperti,
masyarakat yang tersebar di berbagai pulau.
rumah adat Bali dengan kearifan lokalnya
b. Posisi Strategis
terbukti ramah lingkungan, memperhatikan
Menurut Koentjaraningrat, budaya lokal
konsep Tri Hita Karana, Tri Mandala, Asta Bumi,
Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan
dan Asta Kosala Kosali.
Hindhu-Budha, Islam, dan Eropa. Hal ini tidak
terlepas dari posisi Indonesia yang berada di
Mobilitas Penduduk
jalur strategis, yaitu terletak diantara dua benua
Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
dan dua samudra yang menjadi perlintasan
daerah lain.
hubungan antar bangsa.
Jenis-jenis Mobilitas Penduduk
c. Kondisi Ekologis
Ada dua macam mobilitas penduduk, yaitu
Lingkungan ekologis terbentuk dari struktur
sebagai berikut.
tanah, iklim, dan topografi memberikan
1) Migrasi, yaitu mobilitas penduduk yang
kontribusi bagi kondisi penduduk baik dari segi
bertujuan untuk menetap di daerah baru.
ekonomi, sosial, maupun budaya.Perbedaan
2) Mobilitas sirkuler (mobilitas
sementara), yaitu mobilitas penduduk untuk

8|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
sementara waktu, tidak untuk menetap.
Contohnya, setelah panen dan tidak ada KETIKA TERJADI GEMPA BUMI
kegiatan, para petani pergi ke kota untuk • Di dalam rumah Masuklah ke bawah meja
mencari nafkah (migrasi musiman) untuk melindungi tubuh dari jatuhan
benda-benda. Jika tidak memiliki meja,
Permasalahan Kependudukan lindungi kepala dengan bantal. Jika sedang
menyalakan kompor, maka matikan segera.
• Di sekolah Berlindunglah di bawah kolong
meja, lindungi kepala dengan tas atau buku,
jangan panik, jika gempa mereda keluarlah
berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke
pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri
dekat gedung, tiang, dan pohon.
• Piramida penduduk muda berbentuk limas • Di dalam mobil Saat terjadi gempa bumi
Piramida ini menggambarkan jumlah besar, Anda akan merasa seakan-akan roda
penduduk usia muda lebih besar dibanding mobil akan gundul. Anda akan kehilangan
usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih kontrol terhadap mobil dan susah
besar daripada jumlah kematian. Contoh mengendalikannya. Jauhi persimpangan,
Negara: India, Brazilia, Indonesia. pinggirkan mobil Anda di kiri jalan dan
berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil.
• Piramida penduduk stasioner atau tetap Jika harus mengungsi maka keluarlah dari
berbentuk granat mobil, biarkan mobil tak terkunci
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk
usia muda seimbang dengan usia SETELAH TERJADI GEMPA BUMI
dewasa. Tingkat kematian rendah dan • Periksa kondisi keluarga dan sekitar.
tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh • Jauhi bangunan yang sudah retak-retak dan
Negara: Swedia, Belanda, Skandinavia. tidak aman.
• Laporkan kejadian kerugian, korban orang
• Piramida penduduk tua berbentuk batu hilang.
nisan • Membersihkan puing-puing dan kerusakan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah yang terjadi.
penduduk usia muda lebih sedikit bila • Gotong-royong dengan masyarakat dan
dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka aparat sekitar untuk memperbaiki rumah
kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara atau kerusakan sarana dan prasarana yang
bisa kekurangan penduduk. Contoh ada di sekitar wilayah bencana.
Negara: Jerman, Inggris, Belgia, Prancis. • Bangun kembali bangunan yang sudah
rusak dengan kontruksi bangunan tahan
Langkah-langkah Mitigasi Bencana Gempa gempa.
Bumi
SEBELUM Manfaat Inderaja
• Mengetahui sosialisasi tentang gempa Bidang Kelautan (Seasat, MOS)
bumi. • Pengamatan sifat fisis air laut.
• Membuat konstruksi rumah tahan gempa. • Pengamatan pasang surut air laut dan
• Memperhatikan sistem peringatan dini dan gelombang laut.
membuat sistem peringatan dini mandiri • Pemetaan perubahan pantai, abrasi,
seperti mengikat benda tergantung dengan sedimentasi, dan lain-lain.
kuat. Bidang hidrologi (Landsat, SPOT)
• Melaksanakan dan mengikuti simulasi. • Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS)
• Mengetahui dimana informasi gempa bisa dan konservasi sungai.
di dapatkan, yaitu : BMKG, tv, radio, ORARI, • Pemetaan sungai dan studi sedimentasi
dll. sungai.

9|R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
• Pemanfaatan luas daerah dan intensitas Model Pewilayahan
banjir.
Bidang meteorologi dan klimatologi (NOAA)
• Membantu analisis cuaca dengan
menentukan daerah tekanan rendah dan
daerah bertekanan tinggi, daerah hujan,
dan badai siklon.
• Mengetahui sistem atau pola angin
permukaan.
• Permodelan meteorologi dan data
klimatologi.
• Untuk pengamatan iklim suatu daerah
melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan
kandungan air di udara.
Bidang oseanografi
• Pengamatan sifat fisis air seperti suhu,
Titik Henti
warna, kadar garam dan arus laut.
Merupakan modifikasi dari teori gravitasi W. J
• Pengamatan pasang srut dengan
Reilly. Teori ini dapat digunakan untuk
gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah).
memberikan gambaran mengenai pola interaksi
• Mencari distribusi suhu permukaan.
antara 2 wilayah dan dapat memprakirakan
• Studi perubahan pasir pantai akibat erosi
penempatan lokasi suatu industri atau pusat
dan sedimentasi
pelayanan.

MANFAAT SIG
Teori ini dapat digunakan jika memenuhi
1) Inventarisasi dan pengelolaan sumberdaya
beberapa syarat yaitu:
alam,
1. keadaan ekonomi penduduk relatif sama
2) Perencanan permukiman,
2. topografi wilayah datar
3) Penyediaan informasi kependudukan dan
3. sarana prasarana transportasi memadai
sosial ekonomi,
4. daya beli masyarakat sama
4) Informasi lingkungan
5) Informasi pengelolaan pertanahan,
Rumus
6) Inventarisasi daerah pariwisata,
7) Penentuan lokasi-lokasi bisnis,
8) Penaksiran potensi pajak,
9) Inventarisasi jaringan transportasi,

KEUNGGULAN SIG
1) Data dapat dikelola dalam format yang jelas
2) Biaya lebih murah daripada harus survey
lapangan Keterangan:
3) Pemanggilan data cepat dan dapat diubah DAB = jarak titik henti
dengan cepat dAB = jarak wilayah A dan B
4) Data spasial dan nonspasial dapat PA = jumlah penduduk kota terbesar
dikelola bersama PB = jumlah penduduk kota terkecil
5) Analisa data dan perubahan dapat
dilakukan secara efisien Interaksi Wilyah
6) Data yang sulit dilakukan secara manual Interaksi adalah hubungan antara dua wilayah
dapat ditampilkan dengan gambar 3 atau lebih yang dapat menimbulkan gejala atau
dimensi masalah baru. Menurut Edward Ullman, ada
7) Dapat untuk perancangan secara cepat dan tiga faktor utama yang memengaruhi timbulnya
tepat interaksi antar wilayah.

10 | R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N
a. Adanya wilayah-wilayah yang saling b. Menyempitnya lahan pertanian, hilangnya
melengkapi (Regional complementarity). kawasan hijau, dan berubahnya lahan desa.
b. Adanya kesempatan untuk berintervensi c. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang
(Interventing opportunity). kurang sesuai dengan budaya atau tradisi
c. Adanya kemudahan transfer atau desa cenderung mengganggu tata pergaulan
pemindahan dalam ruang (Spatial transfer dan seni budaya desa.
ability). d. Munculnya berbagai masalah sosial, seperti
pengangguran, tunasusila, tunawisma, dan
Pengaruh Interaksi Desa Kota kriminalitas.
Wujud interaksi desa dan kota dalam kehidupan e. Munculnya daerah kumuh (slum area)
sehari-hari.
a. Pergerakan barang dari desa ke kota atau Negara Maju dan Berkembang
sebaliknya. Ciri-ciri Negara Maju
b. Pergerakan gagasan dan informasi dari kota 1. Memiliki Pendapatan Perkapita Yang Tinggi
ke desa. 2. Keamanan Sudah Terjamin
c. Adanya komunikasi penduduk antara kedua 3. Terjaminnya Kesehatan
wilayah tersebut. 4. Kecilnya Angka Pengangguran
d. Pergerakan manusia dalam bentuk rekreasi, 5. Menguasai IPTEK
urbanisasi, dan mobilitas penduduk. 6. Tingkat ekspor lebih tinggi dibanding impor

Pengaruh positif yang timbul dari interaksi Peta Sebaran Negara Maju dan Berkembang
desa – kota:
a. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat
karena telah didirikannya sekolah dasar
hingga sekolah menengah di pedesaan.
b. Lancarnya transportasi desa – kota dapat
meningkatkan komunikasi dan pengiriman
barang dari desa ke kota atau sebaliknya.
c. Masuknya teknologi tepat guna ke pedesaan
di bidang pertanian dan peternakan dapat
meningkatkan aneka produksi sehingga
pendapatan masyarakat desa meningkat
pula.
d. Masuknya para ahli ke pedesaan
bermanfaat dalam menciptakan berbagai
peluang yang berinteraksi ekonomi.
e. Bantuan dari pemerintah dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas di
bidang wiraswasta.
f. Pengetahuan masalah kependudukan
khususnya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) sudah tersebar ke desa-
desa.
g. Berkembangnya organisasi sosial dan
koperasi desa guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi desa.

Pengaruh negatif desa – kota:


a. Berkurangnya tenaga kerja produktif di desa
karena penduduk desa berusia muda bekerja
di kota.

11 | R i n g k a s a n M a t e r i G e o g r a f i u n t u k U S B N

Anda mungkin juga menyukai