Anda di halaman 1dari 23

MERANCANG PENERAPAN TEKNOLOGI GAP

DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING


PRODUK HORTIKULTURA

Dr. Sudarmadi Purnomo


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
Jalan Raya Karangploso Km 4, PO Box 188 Malang, Jawa Timur
e mail : sudarmadip@yahoo.com

Bahan masukan pengembangan kawasan hortikultura


Jakarta, 17-19 Juni 2011
DASAR HUKUM
● UU Sistem Budidaya Tanaman no. 12/1992
● UU Pangan no 7/1996
● UU Perlindungan Konsumen UU no.8/1999
● PP no.69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan
● Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
● UU PVT no. 29/2000
● PP no. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi pangan
● PP no. 21/2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik
● PP no. 51/2007 tentang Indikasi Geografis
● PP Mentan no 48/OT.140/10/2009 tentang pedoman budidaya buah dan sayur yang baik (GAP)
● UU Hortikultura no. 13/2010
● PP no. 38/Permentan/OT.140/7/2011 tentang Pendaftaran Varietas Tanaman
KOMODITAS BINAAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
MENURUT KEPMENTAN : 511/Kpts/PD.310/9/2006

NO Kelompok Komoditas/ Unggulan JUMLAH

Sayuran : Kentang, Cabe besar, Cabe rawit, Bawang merah,


1. 80
Kol/kubis, Tomat, Sawi/petsa, Daun bawang, Paprika, Jamur

Buah : Pisang, Mangga, Manggis, Jeruk, Durian, Rambutan, Salak,


2. 60
Semangka, Nenas, Melon
Florikultura : Krisan, Anggrek, Mawar, Sedap malam, Pakis,
3. 117
Palem, Melati
4. Tanaman Obat : Temulawak, Jahe, Kunyit, Kencur 66
Total 323
Meningkatkan Daya Saing : Penerapan jaminan mutu (IndoGAP/PVT/
SNI/ISO .. Dan IG)

Tujuan :
1. Produk bermutu baik
2. Diproduksi dengan SOP (ramah lingkungan dan SDA lestari)
3. Aman konsumsi
4. Berdaya saing (efisiensi, mutu, harga, mampu barsaing)
APA SESUNGGUHNYA YANG DIINGINKAN KONSUMEN ?

1. Pemasok yang secara konsisten dapat mensuplai produk bermutu

2. Pemasok yang dapat menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan adalah aman untuk
dikonsumsi

APA ITU MUTU ?


Mutu adalah hal-hal tertentu yang membedakan produk satu dengan lainnya, terutama
yang berhubungan dengan daya terima dan kepuasan konsumen.
SNI 19-8402-1996
SELURUH KEGIATAN TERENCANA DAN SISTEMATIK YANG DITERAPKAN DALAM
SISTEM MUTU DAN DIPERAGAKAN SESUAI KEBUTUHAN, UNTUK MEMBERIKAN
KEYAKINAN SECARA MEMADAI BAHWA BARANG ATAU JASA AKAN MEMENUHI
PERSYARATAN MUTU
HUBUNGAN ANTAR SISTEM JAMINAN MUTU
PRODUSEN – PASAR - KONSUMEN

Saprodi

Penanganan
Pekebun segar
Pengepak Distribusi Pasar Konsumen

Prosessing

Pra-Panen Panen Pasca Panen


PANEN
Wujud dan bentuk pendampingan dalam mengembangkan
teknologi hortikultura

No Wujud pendampingan Bentuk kegiatan

1 Demplot teknologi Demplot VUB-Horti


Teknologi budidaya berbasis GAP/SOP Teknologi pascapanen
berbasis GHP/GMP
2 Materi inovasi Menyiapkan, menyusun dan mencetak dalam bentuk leaflet, brosur,
untuk penyuluhan dan juknis teknologi budidaya & pascapanen untuk setiap topik per
komoditas
3 Pendampingan Penyusuna SOP
teknologi & Penyuluhan penguasaan inovasi hortikultura melalui penerapan
kelembagaan (GAP/GHP/GMP)/SOP
Menumbuhkembangkan kelembagaan Poktan/Gapoktan dan unit
usaha bersama (KUBA)/kelembagaan PAH
Akses informasi inovasi hortikultura; pemasaran; permodalan
4 Pelatihan Nara sumber pada pelatihan penyuluh pendamping & pengurus
Poktan
5 Advokasi Penyusunan RUK/RAB & pengelolaan rantai pasok
Fasilitasi kemitraan usaha dengan pelaku bisnis (pengolahan,
pemasaran, ekspor)
SASARAN SISTEM PRODUKSI
1. Usaha produksi berdasarkan skala produktif.
2. Menerapkan teknologi maju termasuk penggunaan VUB atau menerapkan
pancausahatani, disertai ketersediaan sarana-prasarana produksi yang memadai.
3. Menerapkan managemen produksi menuju kepada jaminan mutu produk, produk
diberi merek (brand) dan produk bermutu standar.
4. Proses pasca panen primer (pembersihan, pencucian, pengkelasan atau grading,
pengkemasan, pengepakan, dan transportasi terintergrasi) merupakan bagian dari
kegiatan produksi.
5. Produk siap pemasaran atau siap ekspor jumlahnya mencapai skala ekonomi
(mengisi penuh container untuk transportasi) dan memenuhi kontrak pembelian,
kemitraan
6. Menghindar penjualan produk tidak lewat perantara tetapi langsung kepada
pedagang besar, eksportir atau importir
7. Jaringan distribusi dan pemasaran produk di tingkat pengecer telah terbentuk,
disertai kegiatan promosi, iklan, display, radio, TV , on-line, Web, HP dan
pengenalan produk secara gratis.
8. Menyerap tenaga kerja melalui sistem kelompok, poktan, gapoktan, assosiasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai