BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Adapun rumusan manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan mengenai bangunan bendung.
2. Dapat memberikan informasi kepada teman, kerabat, maupun
masyarakat mengenai bangunan bendung.
REKAYASA IRIGASI II (HSKB 614)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bendung
Menurut standar Tata Cara erencanaan Umum Bendung, yang
diartikan dengan bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan
yang dibangun melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat untuk
meninggikan taraf muka air atau untuk mendapatkan tinggi terjun, sehingga
air dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat yang
membuthhkannya. Sedangkan bangunan air adalah setiap pekerjaan sipil
yang dibangun di badan sungai untuk beragai keperluan.
Bendung tetap adalah bendung yang terdiri dari ambang tetap,
sehingga muka air banjir tidak dapat diatur elevasinya. Bendung tetap
dipakai bilamana persoalan genangan banjir di udik (flood-plain) akibat
peninggian muka air tidak ada atau dapat diatasi secara murah dan aman
dengan tanggul-tanggul tanah relative rendah. Dibangun umumnya di
sungai-sungai ruas hulu dan tengah. Di daerah pedataran lebih cocok dengan
memilih tipe bendung gerak, sebab untuk meghindarkan pembuatan tanggul
yang tinggi dan panjang bilamana memakakan pnggunaan bendung tetap.
o Bendung kombinasi
o Bendung kembang-kempis
o Bendung bottom intake
Bendung berdasarkan dari segi sifatnya dapat dibedakan menjadi :
o Bendung permanen seperti bendung pasangan batu, beton, dan
kombinasi beton dan pasangan batu.
o Bendung semi permanen seperti bendung bronjong, cerucuk kayu dan
sebagainya
o Bendung darurat, yang dibuat masyarakat pedesaan seperti bendung
tumpukan batu dan sebagainya.
BAB III
PEMBAHASAN