Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS SD NEGERI LOWOKWARU 5

DI JL. GILIMANUK NO.66 KECAMATAN LOWOKWARU KOTA


MALANG

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Praktik Keperawatan Komunitas
yang dibina oleh Ibu Lenni Saragih, SKM, M.kes

Disusun oleh:
Kelompok 1

1. Ashvihan Imana (1601460012)


2. Kiki Nur Ro’ismawati (1601460031)
3. Nuri Annisa Faradila (1601460024)
4. Elinda Miftahur Rohma (1601460010)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk adalah merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam sistem
kesehatan nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat
tercapai secara optimal diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama
petugaskesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya UU no. 23 tahun 1992,
yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan aktif dalam seluruh proses
perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan keperawatan komunitas
dengan fokus masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya
perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam seluruh akitfitas kegiatan komunitas.
Masa usia dini merupakan masa usia emas pertumbuhan dan perkembangan (Golden
age) sebab perkembangan berbagai aspek psiko-fisik yang terjadi pada masa ini akan
menjadi peletak dasar sangat fundamental. Status kesehatan dan keselamatannya
bergantung pada pengambilan keputusan/kebijakan kesehatan dan upaya-upaya kesehatan
oleh pemerintah serta aset yang sangat berharga demi mewujudkan kesehatan.
SDN Lowokwaru 05 adalah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum bagi anak usia 7
sampai 13 tahun. Anak adalah calon orang tua, calon pekerja, pemimpin dan pengambil
keputusan di masa mendatang. Masa depan anak bergantung pada hasil dari pencapaian
pendidikannya. Kemudian keberhasilan di sekolah bergantung pada status kesehatannya.
Serta berhasilnya akses ke sekolah merupakan dampak dari keperawatan kesehatannya.
Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas yang telah diberikan kepada
mahasiswa di bangku kuliah, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga keperawatan yang
profesional dan potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa kelompok 1
progam studi d4 keperawatan Malang melaksanakan praktek keperawatan komunitas di
SDN Lowokwaru 5 dijalan Gilimanuk No. 66,
1.2 Masalah

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami keadaan kesehatan siswa-siswi dan keadaan umum
SDN Lowokwaru 5 dijalan Gilimanuk No. 66, kec Lowokwaru, kota Malang.serta
mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama pihak sekolah dengan
memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di sekolahan tersebut.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek keperawatan komunitas di SDN Lowokwaru 5 dijalan
Gilimanuk No. 66, kec Lowokwaru, kota Malang. diharapkan mahasiswa mampu :
1) Melaksanakan pengkajian keperawatan komunitas
2) Melaksanakan skrining kesehatan anak sekolah
3) Menurumuskan diagnosa keperawatan komunitas berdasarkan analisa data yang
akurat
4) Bersama-sama komunitas menyusun perencanaan asuhan keperawatan komunitas
5) Melaksanakan implementasi keperawatan pada komunitas sesuai dengan
permasalahannya dengan menggunakan strategi yang sesuai
6) Melaksanakan skrining kesehatan anak sekolah
7) Memberikan pendidikan kesehatan pada komunitas
8) Melaksanakan evaluasi terhadap proses dan hasil asuhan keperawatan komunitas
9) Mendokumentasikan proses dan hasil asuhan keperawatan komunitas
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sekolah Dasar


Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara
teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat,
mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Salah satu tingkat pendidikan
sekolah adalah Sekolah Dasar (Hasbullah,2005).
Sekolah Dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia,
ditempuh dalam waktu enam tahun, mulai dari kelas satu sampai kelas enam dan
merupakan suatu lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktivitasnya
direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum (Ahmadi, 2001).
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara
efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat merupakan perangkat yang
berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara.
Sekolah dikelola secara formal, hierarkis dan kronologis yang berhaluan pada falsafah
dan tujuan pendidikan nasional (Purwoko,2001).

2.2 Fungsi dan Peranan Sekolah


Fungsi dan peranan sekolah diatur dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 13 ayat 1 disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas
pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya. Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga,
maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus
tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.Sebagian besar pembentukan
kecerdasan (pengertian), sikap dan minat sebagai bagian dari pembentukan kepribadian,
dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukkan betapa penting dan besar
pengaruh sekolah (Sarwono,1997).

Fungsi sekolah antara lain sebagai berikut (Hasbullah, 2005):


1. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
2. Lembaga sosial yang spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
3. Membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang
beradaptasi dengan baik di masyarakat.
4. Memelihara warisan budaya yang hidup dalam masyarakat dengan jalan
menyampaikan warisan kebudayaan tersebut kepada generasi muda, dalam hal ini
tentunya adalah anak didik.
5. Melatih peserta didik untuk berdiri sendiri dan bertanggung jawab sebagai persiapan
sebelum ke masyarakat.
Dari segi yang mengusahakan sekolah terbagi menjadi dua jenis yakni (Hasbullah,
2005):
1. Sekolah negeri.
Sekolah negeri adalah sekolah yang diusahakan pemerintah, baik deri segi
pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar. Penyelenggaraan
pendidikan oleh pemerintah ini ditetapkan di dalam Pasal 31 UUD 1945, yang
pengaturan penyelenggaraannya diatur menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Instansi penyelenggara pada umumnya adalah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk sekolah-sekolah umum dan
Departemen Agama untuk sekolah yang berciri khas Agama Islam.
2. Sekolah swasta.
Sekolah swasta yaitu sekolah yang diusahakan oleh pihak selain pemerintah,
yaitu pihak swasta. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam UU Nomor 2 Tahun 1989
Pasal 47 ayat (1), yaitu “Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang
seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional”.
Sekolah swasta berdasarkan statusnya terdiri dari disamakan, diakui, terdaftar dan
tercatat.

2.3 Tujuan Sekolah Dasar


Proses pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan atau bagian integral dari
pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai subjek sekaligus objek
pembangunan. Dengan demikian, pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang
berkualitas dan tidak menjadi beban pembangunan dan masyarakat, yaitu SDM yang
menjadi sumber kekuatan atau sumber pengerak (driving forces) bagi seluruh proses
pembangunan dan kehidupan masyarakat.
Sekolah memainkan peran yang sangat penting sebagai dasar pembentukan sumber
daya manusia yang bermutu. Melalui sekolah, anak belajar untuk mengetahui dan
membangun keahlian serta membangun karakteristik mereka sebagai bekal menuju
kedewasaan.“ The school function as a socializing agent by providing the intellectual and
social experiences from which children develop the skill, knowledge, interest, and
attitudes that characterize them as individuals and that shape their abilities to perform
adult roles” (Berns, 2004: 212-213).
Bagi anak, ketika masuk ke sekolah dasar menandai suatu perubahan dimana peran-
peran dan kewajiban baru akan dialami. “For most children, 19 entering the first grade
signal a change a from being a “homechild” to being a “schoolchild” a situation in which
new roles and obligations are experiences Santrock (2004: 355). Melalui sekolah dasar,
pertama kalinya anak belajar untuk berinteraksi dan menjalin hubungan yang lebih luas
dengan orang lain yang baru dikenalinya.
Suharjo (2006: 8) mengemukakan tujuan pendidikan sekolah dasar sebagai berikut:
1. Menuntun pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, bakat dan minat
siswa.
2. Meberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang bermanfaat bagi
siswa.
3. Membentuk warga negara yang baik.
4. Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di SLTP.
5. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar bekerja di masyarakat.
6. Terampil untuk hidup di masyarakat dan dapat mengembangkan diri sesuai dengan
asas pendidikan seumur hidup.
Tujuan pendidikan sekolah dasar lainnya dikemukakan oleh Eka Ihsanudin (2010)
yaitu:
1. Memberikan bekal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. M
2. emberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai
dengan tingkat perkembangannya,.
3. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SLTP.
Jika dicermati, tujuan pendidikan SD yang dikemukakan oleh Suharjo dan Eka Ihsanidin
memiliki kesamaan yaitu bahwa sekolah dasar diselenggarakan untuk mengembangkan
sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi anak
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat.Selain itu, pendidikan sekolah dasar
bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan tingkat menengah.

2.4 Karakteristik Anak sekolah Dasar


1. Perkembangan fisik dan kognitif.
Masa sekolah dasar berlangsung antara usia 6 – 12 tahun. Masa ini sering disebut
juga masa sekolah, yaitu masa matang untuk belajar atau sekolah.Pada masa ini anak-
anak lebih mudah diarahkan, diberi tugas yang harus diselesaikan, dan cenderung
mudah untuk belajar berbagai kebiasaan seperti makan, tidur, bangun, dan belajar
pada waktu dan tempatnya dibandingkan dengan masa pra sekolah.
Dilihat dari karateristik anak pertumbuhan fisik dan psikologisnya anak
mengalami pertumbuhan jasmaniah maupun kejiwaannya. Pertumbuhan dan
perkembangan fisik anak berlangsung secara teratur dan terus menerus kearah
kemajuan.“Anak SD merupakan anak dengan katagori banyak mengalami perubahan
yang sangat drastis baik mental maupun fisik” (Sugiyanto, 2010: 1).Pada fase ini
pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung.Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat,
lebih kuat, dan juga lebih banyak belajar berbagai keterampilan.
Pada masa ini juga perkembangan kemampuan berpikir anak bergerak secara
sekuensial dari berpikir konkrit ke berpikir abstrak. Hal ini sejalan dengan apa yang di
kemukakan oleh Jean Piaget (Crain, 2004: 121-131) bahwa anak usia sekolah dasar
berada pada tahapan operasi konkrit. Pada tahap operasi konkrit ini anak sudah
mengetahui simbolsimbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang
abstrak.Dalam tahap ini anak mulai berkurang egosentrisnya dan lebih sosiosentris
(mulai membentuk peer group).Akhirnya pada tahap operasi formal anak telah
mempunyai pemikiran yang abstrak pada bentukbentuk yang lebih kompleks.
2. Hubungan orang tua dan anak SD.
Santrock (2004: 349) menyatakan bahwa “as children move into the middle and
late chilhood years, parents spend considerably less time with them”. Pada usia akhir,
waktu anak-anak bersama keluarganya cenderung berkurang. Hal ini dikarenakan
anak lebih banyak di sekolah dan atau bermain dengan teman-teman sebayanya yang
banyak menyita waktu.Anak tidak lagi puas bermain sendirian di rumah, karena anak
mempunyai keinginan kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok. Namun
demikian, dalam hal penanaman norma sosial, kontrol, dan disiplin, orang tua masih
memiliki peranan penting bagi anak.
Kontrol yang diberikan orang tua terhadap anak lebih berkaitan dengan
memonitor perkembangan anak, mengarahkan dan memberi dukungan (support),
pemanfaatan waktu secara efektif ketika mereka langsung berhubungan dengan anak-
anaknya.Selain itu, orang tua juga harus berusaha menanamkan kepada anak
kemampuan untuk mengontrol perilaku mereka sendiri, untuk menghindari resiko
cedera, untuk memahami perilaku yang diharapkan, dan merasakan perhatian ataupun
dukungan dari orang tuanya.Berbagai hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab
orang tua terhadap anaknya.
Fuad Ihsan (2008: 63-64) menyatakan bahwa tanggung jawab pendidikan yang
perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain: (a)
memelihara dan membesarkannya, (b) melindungi dan menjamin kesehatannya, (c)
mendidik dengan berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
hidupnya, (d) membahagiakan anak dunia dan akhirat dengan memberikannya
pendidikan anak. Dari penyataan ini, dapat dijelaskan bahwa orang tua memiliki
tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. Pendidikan yang diberikan oleh
orang tua adalah bentuk perhatian orang tua terhadap anaknya untuk memasuki masa
depan yang lebih baik.
2.5 Makanan sehat

2.6 Ilmu keperawatan komunitas

2.7 Aspek-Aspek Pengkajian Kelompok/Komunitas


1. Data inti.
a. Riwayat/sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada sekolah dan guru di komunitas dan studi
dokumentasi sejarah Komunitas tersebut
b. Data Demografi
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan,
Suku, agama guru dan siswa-siswi.
c. Vital Statistik
- Angka kematian
- Penyebab kematian
- Angka pertambahan anggota
- Angka kelahiran
d. Status kesehatan Komunitas :
- Berdasarkan kelompok Umur (Bayi, balita, usia sekolah, remaja, lansia).
- Berdasarkan kelompok khusus di masayarkat (Ibu hamil, Pekerja industri,
kelompok penderita penyakit kronis, menular).
2. Anamnesis
a. Status gizi : normal, kurus, gemuk, obesitas
b. Status imunisasi dasar : lengkap, belum lengkap, tidak lengkap
c. Imunisasi ulangan : boster 1 usia 6 tahun, boster 2 usia 12 tahun
d. Status perkembangan dasar psikososial :
- Pemanfaatan waktu luang
- Proses belajar
- Pengetahuan
- Sosialisasi
e. Gangguan kesehatan saat ini
- Penglihatan : ada, tidak
- Pendengaran : ada, tidak
- Pencernaan : ada, tidak
- Pernafasan : ada, tidak
- Integument : ada, tidak
f. Riwayat penyakit dahulu
- BATUK PILEK : ya, tidak
- Diare : ya, tidak
- Demam : ya, tidak
- Muntah-muntah : ya, tidak
- Penyakit kulit : ya, tidak
- Difteri : ya, tidak
- Batuk pilek : ya, tidak
- DBD : ya, tidak
- Kurang gizi : ya, tidak
- Lain-lain : ya, tidak
g. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
h. Pola hidup bersih dan sehat
i. Kebiasaan mengonsumsi jajanan
j. Pelayanan kesehatan di sekolah
k. Keamanan dan transportasi
l. Penggunaan obat
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
TABULASI
Total Sampel Kelas 1 dan 2 = 47
Total Sampel kelas 3,4, dan 5 = 90

3.1 Data Tabulasi


1. Persentase Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Kelas 1 dan 2

47%
53% Laki-laki
Perempuan

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 53% siswa perempuan dan 47% siswa
laki-laki.

Jenis Kelamin
3,4, dan 5
Laki-laki Perempuan

48%
52%
Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi
kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 48% siswa perempuan dan 52%
siswa laki-laki.

1. Status Gizi

0% 0% Status Gizi Anak


2%
2%
4% 2% 5% Kelas 1 dan 2
4%
Anak perempuan Sangat kurus
Anak Laki Sangat kurus
Anak perempuan Kurus
Anak Laki kurus
Anak perempuan normal
37%
Anak Laki normal

44% Anak Perempuan gemuk


Anak Laki gemuk
Anak perempuan obesitas
Anak Laki obesitas

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 0% sangat kurus, 2% laki-laki sangat
kurus, 5% perempuan kurus, 4% laki-laki kurus, 44% perempuan norml, 37% laki-
laki normal, 2% perempuan gemuk, 0% laki-laki gemuk, 2 % perempuan obesitas
dan 4% laki-laki obesitas.
Status Gizi Anak
1% 0%
1%
Kelas 3,4, dan 5
1%
3% Anak perempuan Sangat kurus
6% Anak Laki Sangat kurus
7%
Anak perempuan Kurus
8% 34% Anak Laki kurus
Anak perempuan normal
Anak Laki normal
Anak Perempuan gemuk
39%
Anak Laki gemuk
Anak perempuan obesitas

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 1% perempuan sangat kurus, 1%
perempuan kurus, 1% laki-laki kurus, 34 % perempuan normal, 39% laki-laki normal,
8% perempuan gemuk, 7% laki-laki gemuk, 3% perempuan obesitas dan 6% laki-
laki obesitas.

2. Status Imunisasi

Status Imunisasi
0%
kelas 1 dan 2

Lengkap
Belum Lengkap

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% status imunisasi lengkap.
Status Imunisasi
Kelas 3,4 dan 5
13%

Lengkap
Belum Lengkap
87%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 87% status imunisasi lengkap dan 13%
status imunisasi belum lengkap.

3. Status Imunisasi ulangan

Status Imunisasi Ulangan


Kelas 1 dan 2
0%

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% status imunisasi lengkap.
Status Imunisasi Ulangan
Kelas 3,4, dan 5

20%

Ya
Tidak

80%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 80% status imunisasi lengkap dan 20%
status imunisasi belum lengkap.

4. Pemanfaatan Waktu Luang

Pemanfaatan waktu luang


Kelas 1 dan 2
2%

Membaca

43% Belajar

55% Menggambar
Bermain

0%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 2% membaca, 43% belajar, 0%
menggambar, 55% bermain.
Pemanfaatan waktu luang
Kelas 3,4 dan 5

5%
Membaca
52% 41%
Belajar
Menggambar
Bermain
2%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 5% membaca, 41% belajar, 2%
menggambar, 52% bermain.

5. Cara Belajar

Cara Belajar
Kelas 1 dan 2

Les
38% 38%
Belajar dengan orang
tua
Belajar sendiri

24%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 38% les, 24% belajar dengan orang tua
dan 38% belajar sendiri.
Cara Belajar
Kelas 3,4, dan 5

Les
27% 32%
41% Belajar dengan orang
tua
Belajar sendiri

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 32% les, 41% belajar dengan orang tua
dan 27% belajar sendiri.

6. Mata Pelajaran yang dirasa sulit

Mata Pelajaran yang dirasa sulit


Kelas 1dan 2
Matematika Bahasa Jawa Bahasa Inggris TIK

9%
9%

23% 59%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 59% matematika, 23% bahasa jawa, 9%
bahasa inggris, dan 9% TIK.
Mata Pelajaran yang dirasa sulit
Kelas 3,4, dan 5
0%

Matematika
34%
Bahasa Jawa
51%
Bahasa Inggris

15% TIK

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 51% matematika, 15% bahasa jawa,
34% bahasa inggris.

7. Siswa yang pernah mendapat pendidikan kesehatan

Pendidikan Kesehatan
Kelas 1 dan 2

15%

Mengetahui
Tidak Mengetahui
85%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 15% siswa mengetahui tentang penkes,
dan 85% siswa tidak mengetahui tentang penkes.
Pendidikan Kesehatan
Kelas 3,4, dan 5

14%

Mengetahui
Tidak Mengetahui

86%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 14% siswa mengetahui tentang
penkes, dan 86% siswa tidak mengetahui tentang penkes.

8. Kendala bersosialisasi

Kendala Bersosialisasi
Kelas 1 dan 2

13%

Ada
Tidak

87%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 87% siswa tidak memiki kendala dalam
bersosialisasi, dan 13% siswa memiliki kendala dalam bersosialisasi.
Kendala Bersosialisasi
Kelas 3,4, dan 5

30%
Ada
Tidak
70%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 70% siswa tidak memili kendala dalam
bersosialisasi, dan 30% siswa memiliki kendala dalam bersosialisasi.

9. Riwayat kesehatan 3 bln terakhir

Riwayat Kesehatan
0% Kelas 1 dan 2
0% 0% 0% 0% 0%
Batuk pilek
11% Diare

35% Demam
Muntah-muntah
Penyakit kulit
Difteri
54%
Bronkitis
DBD

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 35% diare, 54 % demam dan 11%
muntah-muntah.
0% Riwayat Kesehatan
Kelas 3,4, dan 5
3% 0% 0% 0%
Batuk pilek
12% Diare
Demam
35% Muntah-muntah
22%
Penyakit kulit
Difteri

28% Bronkitis
DBD

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 12% batuk pilek, 22% diare, 28%
demam, 35% muntah-muntah, 3% penyakit kulit, 0% difteri, 0% DBD, 0% kurang
gizi.

10. Makanan Pokok

Makanan Pokok
kelas 1 dan 2
0% 0%

23% Selalu
Sering
Kadang-kadang
77% Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 77% selalu mengonkomsusi makanan pokok dan
23% tidak.
Makanan Pokok
Kelas 3,4 dan 5
0%
11%
14%
Selalu
75% Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 75% selalu menggunakan makanan pokok, 14%
sering menggunakan makanan pokok, 11% kadang-kadang menggunakan makanan
pokok, dan 0% tidak pernah.

11. Lauk-lauk

Lauk pauk
Kelas 1 dan 2
0% 0%

31% Selalu
Sering
Kadang-kadang
69% Tidak pernah
Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi
kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 69% selalu menggunakan lauk pauk, dan 31%
sering menggunakan lauk pauk.

Lauk pauk
Kelas 3,4 dan 5
0%

24% Selalu
35%
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
41%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3,4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 35% selalu menggunakan lauk pauk, dan 41%
sering menggunakan lauk pauk, 24% kadang-kadang menggunakan lauk pauk.

12. Sayuran

Sayuran
Kelas 1 dan 2
0% 0%

Selalu
47% Sering
53% Kadang-Kadang
Tidak Pernah
Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi
kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 47% selalu makan sayur, dan 53% sering makan
sayur.

Sayuran
Kelas 3,4 dan 5
Selalu Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah

25% 33%

21%
21%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 33% selalu menggunakan sayuran, 21% sering
menggunakan sayuran, 21% kadang-kadang menggunakan sayuran dan 25% tidak
pernah menggunakan sayuran

13. Buah

Buah
Kelas 1 dan 2
0%

23%
Selalu
41%
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
36%
Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi
kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 23% selalu makan buah, 36% sering makan buah,
dn 41 % kadang-kadang makan buah.

Buah
Kelas 3,4 dan 5
21% 0%
42% Selalu
37% Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 42% selalu makan buah, 37% sering makan buah,
dan 21 % kadang-kadang makan buah.

14. Susu

Konsumsi Susu
Kelas 1 dan 2
0%

25% 30% Selalu


Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
45%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 30% selalu minum susu, 45% sering minum susu,
25% kadang-kadang minum susu.
konsumsi Susu
Kelas 3,4 dan 5
Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah

1%
30% 47%

22%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 47% selalu minum susu, 22% sering minum susu,
30% kadang-kadang minum susu, dan 1% tidak pernah minum susu.

15. Nafsu Makan

Nafsu Makan
Kelas 1 dan 2
Baik Cukup Kurang

9%

19%

72%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 72% memiliki nafsu makan yang baik,
19% siswa memiliki nafsu makan cukup, dan 9% siswa memiliki nafsu makan
kurang.
Nafsu Makan
Kelas 3,4 dan 5
Baik Cukup Kurang

9%

28%
63%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 63% memiliki nafsu makan yang baik,
28% siswa memiliki nafsu makan cukup, dan 9% siswa memiliki nafsu makan
kurang.

16. Siswa yang mengalami penurunan berat badan dalam 3bln terakhir

Penurunan BB
Kelas 1 dan 2
0%

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% tidak mengalami penurunan berat
badan.
Penurunan BB
Kelas 3,4 dan 5

18%

Ya
Tidak

82%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 18% mengalami penurunan berat badan
dan 82% tidak mengalami penurunan berat badan.

17. Siswa yang membawa bekal saat sekolah

Siswa yang membawa bekal


Kelas 1 dan 2
Ya Tidak

17%

83%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 83% siswa membawa bekal, dan 17%
tidak membawa bekal.
Siswa yang membawa bekal
Kelas 3,4 dan 5
Ya Tidak

8%

92%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 92% siswa membawa bekal, dan 8%
tidak membawa bekal.

18. Siswa dalam mengkomsi air putih.

Konsumsi air
Kelas 1 dan 2

19%

Cukup
Kurang

81%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 81% sudah mengonsumsi air putih secara
cukup, dan 19% kurang mengomsi air putih.
Konsumsi air
Kelas 3,4 dan 5

40%
Cukup
Kurang
60%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 60% sudah mengonsumsi air putih
secara cukup, dan 40% kurang mengomsi air putih.

19. Frekuensi siswa dalam mencuci tangan

Cuci tangan
Kelas 1 dan 2
0% 0%

34% Selalu
Sering
Kadang-kadang
66% Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 66% selalu cuci tangan, dan 34% sering
melakukan cuci tangan.
Cuci tangan
Kelas 3,4, dan 5
Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah

9% 8%

22%
61%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 61% selalu cuci tangan, dan 22%
sering melakukan cuci tangan, 9% kadang-kadang cuci tangan dan 8% tidak pernah
cuci tangan.

20. Siswa yang mengetahui cuci tangan 6 langkah

Pengetahuan cuci tangan


Kelas 1 dan 2
Ya Tidak

28%

72%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 72% tidak mengetahui tentang cuci
tangan, dan 28% mengetahui tentang cuci tangan.
Pengetahuan cuci tangan
Kelas 3,4 dan 5
Ya Tidak

29%

71%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 91% tidak mengetahui tentang cuci
tangan, dan 9% mengetahui tentang cuci tangan.

21. Frekuensi mandi siswa

Frekuensi mandi
Kelas 1 dan 2

23% 19%
Kurang dari 2 kali
2 kali
Lebih dari 2 kali

58%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 19% kurang dari 2 kali, 58% 2 kali, dan
23% lebih dari 2 kali.
Frekuensi mandi
Kelas 3,4 dan 5

17%
22%
Kurang dari 2 kali
61%
2 kali
Lebih dari 2 kali

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 22% kurang dari 2 kali, 61% 2 kali, dan
17% lebih dari 2 kali.

22. Ganti Pakaian

Ganti pakaian
Kelas 1 dan 2

21%
32%
1 kali
2 kali
Lebih dari 2 kali

47%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 21% ganti pakaian 1 kali, 47% 2 kali, dn
32% lebih dari 2 kali.
Ganti pakaian
Kelas 3,4 dan 5

8%
32%
1 kali
60%
2 kali
Lebih dari 2 kali

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 32% ganti pakaian 1 kali, 60% 2 kali,
dan 8% lebih dari 2 kali

23. Tempat BAB

Tempat BAB
Kelas 1 dan 2
WC Sungai Sembarangan

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% melakukan BAB di WC.
Tempat BAB
Kelas 3,4 dan 5
WC Sungai Sembarangan

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% melakukan BAB di WC.

24. Tempat BAK

Tempat BAK
Kelas 1 dan 2
WC Sungai Sembarangan

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% melakukan BAK di WC.
Tempat BAK
Kelas 3,4 dan 5
WC Sungai Sembarangan

1%
0%

99%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% melakukan BAK di WC.

25. Pola aktivitas

Pola aktivitas/ Olahraga


Kelas 1 dan 2
Teratur Jarang Tidak pernah

4%

7%

89%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 89% melakukan olahraga secara teratur,
7% jarang melakukan olahraga, 4% tidak pernah olaraga.
Pola aktivitas/ Olahraga
Kelas 3,4 dan 5
Teratur Jarang Tidak pernah
1%

46%
53%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 53% melakukan olahraga secara
teratur, 46% jarang melakukan olahraga, 1% tidak pernah olaraga.

26. Perilaku membuang sampah

Perilaku membuang sampah


Kelas 1 dan 2
Pada tempatnya Sembarangan

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100%mengatakan membuang sampah
pada tempatnya.
Perilaku membuang sampah
Kelas 3,4 dan 5
Pada tempatnya Sembarangan

1%

99%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 99%mengatakan membuang sampah
pada tempatnya dan 1% mengatakan sembarangan membuang sampah.

27. Pengetahuan tentang makanan sehat

Pengetahuan tentang makanan sehat


Kelas 1 dan 2
Baik Kurang

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 100% mengatakan mengetahui tentang
makanan sehat.
Pengetahuan tentang makanan sehat
Kelas 3,4 dan 5
Baik Kurang

6%

94%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 94% mengatakan mengetahui tentang
makanan sehat dan 6% kurang mengetahui tentang makanan sehat.

28. Siswa yang pernah mendapatkan penkes tentang PHBS

Penkes PHBS
Kelas 1 dan 2
Sudah Belum

43%

57%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 57% siswa belum mendapatkan
pendidikan kesehatan, dan 43% siswa mengatakan sudah mendapatkan pendidikan
kesehatan.
Penkes PHBS
Kelas 3,4 dan 5
Sudah Belum

42%

58%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 58% siswa belum mendapatkan
pendidikan kesehatan, dan 42 % siswa mengatakan sudah mendapatkan pendidikan
kesehatan.

29. Fasilitas kesehatan disekolah

Fasilitas kesehatan disekolah


Kelas 1 dan 2
Baik Cukup Kurang

23% 30%

47%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 23% siswa mengatakan faskes di sekolah
masih kurang, 47% siswa mengatakan faskes di sekolah sudah cukup, dan 30%
siswa mengatakan faskes di sekolah sudah baik.
Fasilitas kesehatan disekolah
Kelas 3,4 dan 5
Baik Cukup Kurang

28%

9% 63%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 28% siswa mengatakan faskes di
sekolah masih kurang, 9% siswa mengatakan faskes di sekolah sudah cukup, dan 69%
siswa mengatakan faskes di sekolah sudah baik.

30. Siswa yang biasa mengkonsumsi obat dijual bebas

Konsumsi obat yg dijual bebas.


Kelas 1 dan 2

28%

Ya
Tidak

72%

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 47 responden siswa-siswi


kelas 1 dan 2 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 28% siswa mengonsumsi obat yang dijul
bebas, dn 72% siswa tidak mengonsumsi obat yang dijual bebas.
Konsumsi obat yg dijual bebas.
Kelas 3,4 dan 5

49% Ya
51% Tidak

Berdasarkan diagram diatas dapat diinterpretasikan dari 90 responden siswa-siswi


kelas 3, 4 dan 5 SDN Lowokwaru 5 sejumlah 49% siswa mengonsumsi obat yang
dijul bebas, dan 51% siswa tidak mengonsumsi obat yang dijual bebas.

3.2 Hasil pengkajian komunitas.


a. Riwayat perkembangan komunitas.
SDN LOWOKWARU 05 berdiri sejak 1974 , tahun beroperasi 1975
beralamatkan Jl. Gilimanuk No. 66 Malang
SDN LOWOKWARU 05 memiliki satu gedung sekolah dilengkapi dengan
fasilitas kesehatan berupa UKS , serta fasilitas penunjang pembelajaran seperti
laboratorium . SDN LOWOKWARU 05 sudah menjalin MOU dengan Puskesmas
setempat.

3.3 Hasil Pengkajian Sub-Sistem


a. Pemukiman
1) Luas bangunan:1.071 m2
2) Luas Kelas : 7x7m2.
3) Bentuk bangunan
Bentuk bangunan dari SDN LOWOKWARU 05 berisikan ruang kelas sebanyak 9
ruang dengan ukuran 7x7m2, kamar mandi, kantor, mushola,dan ruang guru.
4) Jenis bangunan: permanen.
5) Atap sekolah: genting.
6) Dinding: tembok.
7) Lantai: keramik.
8) Ventilasi: cukup, ditambah dengan kebiasaan siswa membuka jendela sebelum
dimulai pelajaran
9) Pencahayaan:cukup, karena luas jendela dan lubang angin > 10%
10) Penerangan: cukup, masing-masing ruang kelas terdapat 2 buah lampu neon.
11) Kebersihan: Bersih, tetapi terlihat barang-barang yang sudah tidak terpakai tidak
terpakai
12) Pengaturan ruangan dan perabot: baik, sehingga ruangan kelas tidak tampak penuh,
namun ada beberapa ruangan yang kurang bersih dan kurang tertata rapi.
b. Sanitasi
1) Penyediaan air bersih (MCK)
Penyediaan air bersih untuk MCK dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa
dan pengurus sekolah selama kegiatan di sekolah.
2) Pengelolaan jamban
Jumlah jamban di sekolah umumnya cukup memadai dan sudah ada tempat
pembuangan tinja (septic tank).
3) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
Terdapat saluran pembuangan air limbah dan berjalan dengan lancar.
4) Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah di SDN LOWOKWARU 05 baik,karena sudah disendirikan
.Sampah dariSDN LOWOKWARU 05 langsung dibawa oleh petugas kebersihan
menuju TPS.
5) Polusi udara, air, tanah, suara
Tidak ada polusi udara, air, tanah dan suara, karena lokasi sekolah jauh dari area
pabrik dan jalan besar.
6) Sumber Polusi: rumah tangga
7) Pemeriksaan Sanitasi Sekolah
No. Variabel yang diteliti Kriteria Penilaian Nilai
1. Halaman sekolah Bersih dan tidak berdebu 16
2. Taman sekolah Tertata rapi dan bersih
20

3. Lantai ruang belajar Terbuat dari bahan


20
kedap air
4. Taman sekolah Memenuhi 2 syarat 9
5. Atap Tidak bocor dan bahan
28
kuat
6. Luas Ventilasi 15-20% luas lantai 15
7. Pencahayaan Baik 25
8. Tempat sampah Ada satu disetiap
20
ruangan
9. Tempat pembuangan sampah Boks sampah tertutup 15
10. Pemusnahan sampah Diangkat petugas atau
20
dibakar < 3 hari sekali
11. Toilet dan kamar mandi Ada, terpisah untuk pria
15
dan wanita
12. Kebersihan dan toilet kamar Bersih dan tidak berbau
15
mandi
13. Persediaan air toilet dan kamar Selalu ada dan
25
mandi jumlahnya cukup
14. Bak air di toilet dan kamar mandi Airnya bersih 20
15. Sumber air PDAM atau perpimpaan 20
16. Pemeliharaan kebersihan Ada petugas khusus/
8
halaman sekolah penjaga sekolah
17. Pemeliharaan kebersihan ruang Ada petugas
8
kelas khusus/penjaga sekolah
18. Pemeliharaan keersihan toilet Ada petugas
8
dan kamar mandi khusus/penjaga sekolah
19. Warung atau kantin sekolah Tempat memasak jadi
6
satu
20. Kebersihan warung / kantin Lantai bersih
20
sekolah
21. Sumber air warung / kantin PDAM atau perpipaan
20
sekolah
22. Ventilasi warung / kantin sekolah 10-15% luas lantai 6
23. Kesehatan penjual di warung / Sehat tidak ada luka atau
25
sekolah penyakit
24. Tempat penyimpanan makanan Tertutup dan bebas dari
25
lalat dan kecoa
25. Tempat penyajian makanan Bersih dan terlindung
30
dari lalat dan debu

c. Fasilitas
Fasilitas sarana yang tersedia di SDN LOWOKWARU 05 Malang lain:
1. Mushola.
2. Perpustakaan
3. Ruang Kantin
4. UKS
d. Batas-Batas Wilayah
SDN LOWOKWARU 05 ini terletak di tengah perkampungan,dihimpit oleh rumah
warga.
e. Kondisi Geografis
SDN LOWOKWARU 05 berada di lingkungan perkampungan yang ramai, namun
jauh dari jalan raya.
f. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
 Pelayanan Kesehatan
SDN LOWOKWARU 05 sudah memiliki fasilitas kesehatan seperti UKS dan
sudah terjalinnya MOU antara pihak sekolah dengan Puskesmas setempat, tetapi
sekarang sudah jarang dibuka karena tidak ada petugas yang bertanggung jawab di
UKS.
 Sumberdaya yang dimiliki
Pengelola UKS SDN LOWOKWARU 05 sudah ada struktur organisasi UKS juga
sudah ada dokter kecil pada UKS, tetapi tidak terlaksana.
 Jumlah Kunjungan
Rata-rata jumlah kunjungan siswa ke sarana kesehatan jarang ,karena tidak ada
petugas yang bertanggung jawab di UKS.
g. Keamanan Dan Transportasi
a) Keamanan
 Sistem keamanan lingkungan
SDN LOWOKWARU 05 tidak memiliki petugas keamanan (security)
 Penanggulangan polusi udara, air, tanah
SDN LOWOKWARU 05 belum memiliki sistem penanggulangan polusi,
karena lingkungansekolah tidak ada pabrik.
 Penanggulangan kebakaran dan penangkal petir
SDN LOWOKWARU 05 sudah memiliki fasilitas penanggulangan kebakaran
berupa APAR dan penangkal petir.
b) Transportasi.
 Kondisi jalan
Kondisi jalan menuju SDN Lowokwaru 05 Malang sudah baik.
 Jenis transpotasi yang dimiliki
SDN Lowokwaru 05 Malang belum memiliki sarana transportasi pribadi,
namun jika untuk kegiatan di luar wilayah sekolah biasanya menyewa
kendaraan.
h. Politik dan pemerintahan
1. Politik Dan Pemerintahan
a. Sistem pengorganisasian
Sistem pengorganisasian di SDN Lowokwaru 05 Malang berjalan dengan
cukup baik
b. Struktur pengorganisasian
Struktur organisasi yang ada di SDN Lowokwaru 05 Malang dipimpin oleh
seorang kepala sekolah, dibantu oleh wakil kepala sekolah, sekretaris,
bendahara, dan sejumlah guru.
2. Sistem Komunikasi
a. Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
Alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas adalah pesawat telepon
yang ada di kantorSDN Lowokwaru 05 Malang.
b. Cara penyebaran informasi kesehatan
Penyebaran informasi kesehatan melalui tatap muka yaitu pengajaran dari
tenaga kesehatandengan cara penyuluhan.
3. Ekonomi
Sumber pemasukan SDN Lowok Waru 5 adalah hanya dari BOSDA dan
BOSNAS, tanapa ada bantuan SPP dari siswa.
4. Pendidikan
 Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
Jenis pendidikan yang ada di SDN Lowokwaru 05 Malang terbagi menjadi dua
yakni formal dan informal.
 Sumberdaya yang tersedia
Sumberdaya pengajar yang ada di SDN Lowokwaru 05 Malang adalah
sejumlah ± 10 orang guru.
 Kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler tentang kesehatan yang dijarkan
Kegiatan tambahan mengenai kesehatan yang diajarkan SDN Lowokwaru 05
Malang belum ada.
 Pelayanan kesehatan dan sekolah (UKS)
Pelayanan UKS di SDN Lowokwaru 5 memiliki UKS, tetapi belum terlaksana
dengan baik.
5. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
SDN Lowokwaru 05 Malang menggunakan waktunya dalam setiap beulan
untuk melakukan outbond di luar sekolah, dana dari kegiatan tersebut berasal
dari paguyuban.
b. Fasilitas tempat rekreasi
Tempat yang digunakan untuk kegiatan tersebut berganti-ganti sesuai dengan
kesepakatan paguyuban.

3.4 ANALISA DATA


1. Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan di SDN Lowokwaru
05 Malang
Faktor-faktor yang Rasional (korelasi faktor yang
Data focus
berhubungan berhubungan dengan masalah)
Kurangnya pemahaman Kurangnya pemahaman dan 1. Pada 3 bulan terakhir
dan kesadaran dari kesadaran siswa tentang perilaku siswa SDN Lowokwaru
masing-masing siswa hidup bersih dan sehat 05 Malang pernah
tentang perilaku hidup mengakibatkan masalah kesehatan terjangkit penyakit 13,8
bersih dan sehat. diantaranya Batuk pilek, Demam, batuk pilek, 51,8%
diare, dan muntah-muntah serta demam, 37,9% diare,
menyebabkan lingkungan sekitar 43,7% muntah-muntah
sekolah menjadi kurang bersih dan 3,6% penyakit kulit.
yang juga dapat memicu 2. Siswa SDN Lowokwaru
timbulnya masalah-masalah 05 selalu melakukan
kesehatan. cuci tangan tetapi belum
menerapkan 6 langkah
cuci tangan.
3. Tidak adanya poster
cuci tangan 6 langkah di
sekolah.

2. Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan penggunaaan fasilitas kesehatan di komunitas


SDN Lowokwaru 05 Malang.
Faktor-faktor yang Rasional (korelasi faktor yang
Data focus
berhubungan berhubungan dengan masalah)
Kurangnya penggerakan Kurangnya penggerakan dari 1. Sudah terjalinnya
dari pihak sekolah pihak sekolah tentang pentingnya MOU antara pihak
mengenai pentingnya fasilitas pelayanan kesehatan di sekolah dengan
fasilitas kesehatan di sekolah dapat mengakibatkan puskesmas setempat.
sekolah. tidak terlaksananya fasilitas 2. Sudah tersedia
kesehatan di sekolah dan kurang pelayanan kesehatan
maksimalnya dalam di sekolah (UKS),
meningkatkan derajat kesehatan tetapi tidak berjalan.
yang optimal. 3. Tidak tersedianya
tenaga pengelola
UKS.

3.5 DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan Kurangnya


pemahaman dan kesadaran dari masing-masing siswa tentang perilaku hidup
bersih dan sehat yang ditandai dengan kurangnya pengetahuan mengenai
cuci tangan yang baik dan benar dapat mengakibatkan masalah kesehatan
diantaranya Pada 3 bulan terakhir siswa SDN Lowokwaru 05 Malang pernah
terjangkit penyakit 13,8 batuk pilek, 51,8% demam, 37,9% diare, 43,7%
muntah-muntah dan 3,6% penyakit kulit
2. Ketidakefektifan penggunaaan fasilitas kesehatanberhubungan dengan
kurangnya kesadaran dari pihak sekolah mengenai pentingnya fasilitas
kesehatan di sekolah yang ditandai dengan sudah tersedia pelayanan kesehatan
di sekolah, tetapi tidakberjalan ,tidak tersedianya tenaga pengelola UKS.

3.5.1 SKALA PRIORITAS


Diagnosa Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan Nilai
Keperawatan/Kriteria Masyarakat Prevalensi Bahaya untuk Total
Dikelola
Ketidakefektifan Pemeliharaan 3 3 3 3 81
Kesehatan berhubungan dengan
Kurangnya pemahaman dan
kesadaran dari masing-masing
siswa tentang perilaku hidup
bersih dan sehat yang ditandai
dengan kurangnya pengetahuan
mengenai cuci tangan yang baik
dan benar dapat mengakibatkan
masalah kesehatan diantaranya
Pada 3 bulan terakhir siswa SDN
Lowokwaru 05 Malang pernah
terjangkit penyakit 13,8 batuk
pilek, 51,8% demam, 37,9%
diare, 43,7% muntah-muntah
dan 3,6% penyakit kulit
Ketidakefektifan penggunaaan 2 1 2 1 4
fasilitas kesehatan berhubungan
dengan kurangnya penggerakan
dari pihak sekolah mengenai
pentingnya fasilitas kesehatan di
sekolah yang ditandai dengan
sudah tersedia pelayanan
kesehatan di sekolah, tetapi tidak
berjalan ,tidak tersedianya
tenaga pengelola UKS

Keterangan:
1. Rentang skor 1 – 4,
2. Skor yang diperoleh dikalikan ke kanan:
skor perhatian masyarakat x skor poin pre valensi x skor tingkat bahaya x skor
kemungkinan untuk dikelola = nilai total
3. Prioritas masalah berdasarkan urutan perolehan skor.
3.6 Intervensi
No
Tujuan Umum dan Indikator Pencapaian Penanggung
Dx Rencana Tindakan Tempat Waktu Metoda
Khusus Hasil jawab
Kep
1.  Tujuan Umum : a. Siswa di SDN a. Memberikan edukasi tentang Asvihan SDN Penyuluhan
Pola perilaku Lowokwaru 05 Perilaku Hidup Bersih dan Imana. lowokwa Demonstrasi
hidup bersih dan dapat menerapkan Sehat kepada SDN ru 05.
sehat di SDN pola hidup bersih Lowokwaru 05 Malang.
Lowokwaru 05 dan sehat. b. Mendemosntrasikan cara
dapat terlaksana b. Terpasangnya mencuci tangan 6 langkah
dengan baik. poster cuci tangan . yang benar.
 Tujuan Khusus: c. Mendemonstrasikan sikat
SDN gigi dengan benar.
Lowokwaru 05 d. Pantau siswa dalam
dapat melaksanakan PHBS.
menerapkan pola
hidup sehat.
No
Tujuan Umum dan Indikator Pencapaian Penanggung
Dx Rencana Tindakan Tempat Waktu Metoda
Khusus Hasil jawab
Kep
2.  Tujuan Umum : Keefektifan pelayanan a. Memberikan motivasi Asvihan SDN 60 Penyuluhan
Pihak sekolah dapat kesehatan (UKS) mengenai pentingnya Imana. Lowokwa menit.
meningkat fasilitas dengan efektif. fasilitas kesehatan di sekolah ru 05
dan pergerakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan di kesehatan yang optimal.
sekolah. b. b. menjalankan pelayanan di
 Tujuan Khusus: UKS dengan efektif.
Dapat terjalannya
fasilitas kesehatan
(UKS),dengan
efektif.

Anda mungkin juga menyukai