Anda di halaman 1dari 17

BAB III

ANALISIS MASALAH

3.1.Analisis SWOT
A. Man
Model Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS)
No Faktor-Faktor Bobot Nilai Bobot x
Strategis Nilai
Kekuatan 0,3 4 0,3 x 4 = S-W
(Strength): 1,2 = 3,6-3,8
1. Adanya sistem = - 0,2
pengembangan
staff berupa
pelatihan dan
sebanyak 100%
perawat di Ruang
Platinum lantai 1
telah mengikuti
pelatihan
(misalnya
interpretasi EKG
dan BCLS)
2. Tenaga 0,3 4 0,3 x 4 =
keperawatan di 1,2
Ruang Platinum
lantai 1 terdiri dari
9 orang, dengn 2
orng
berpendidikan S1
Keperawatan dan 7
orang
berpendidikan D3
Keperawatan

3. Masa kerja tenaga 0,2 3 0,2 x 3 =


keperawatan yang 0,6
terdapat di Ruang
Platinum 1 dengan
rentang 20-30
tahun sebanyak 1
orang, rentang 10-
20 tahun sebanyak
2 orang, dan 6
orang kurang dari
10 tahun
4. Di ruangan sudah 0,2 3 0,2 x 3 =
memiliki CI. 0,6
Jumlah : 1 3,6
Kelemahan
(Weakness):
1. Beban kerja 0,3 4 0,3 x 4 =
tenaga 1,2
keperawatan di
Ruang Platinum
lantai 1 cukup
tinggi 0,3 4 0,3 x 3 =
2. Perawat yang telah 1,2
melakukan
pelatihan MAKP
hanya 1 orang
3. Enam orang 0,2 3 0,4 x 3 =
perawat masa 1,2
kerjanya kurang
dari 10 tahun.
4. Banyak tenaga 0,2 2 0.2 x 2 =
perawat yang 0.4
bekerja membantu
di ruang platinum
lain.
Jumlah : 1 3,8
Model Analisis Faktor Strategis Eksternal (EFAS)
No Faktor-Faktor Bobot Nilai Bobot x Nilai
Strategis
Peluang 0,35 3 0,35 x 3 = O – T =
(Opportunity): 1.05 3.35 – 3,75 =
1. Adanya (-0,5)
mahasiswa
keperawatan yang
melakukan praktik
klinik di Ruang
Platinum.
2. Rumah sakit 0,65 4 0,65 x 4 = 2,6
mengadakan
seminar dan
workshop untuk
meningkatkan
kemampuan
tenaga
keperawatan.
Jumlah : 1 3.35
Ancaman (Threat): 0,25 3 0,25 x 2 =
1. Banyaknya RS 0,75
swasta terutama di
wilayah Malang
yang bersaing
dalam pelayanan.
2. Adanya tuntutan 0,3 4 0,3 x 3 = 1,2
tinggi dari
masyarakat dalam
pelayanan yang
lebih proofesional
3. Adanya komplain 0,45 4 0,45 x 4 =
langsung oleh 1,80
pasien terhadap
pelayanan
teknologi yang
menjadikan pasien
lebih kritis.
Jumlah : 1 3

B. Material
Model Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS)
No Faktor-Faktor Bobot Nilai Bobot x Nilai
Strategis
Kekuatan : 0,7 4 0,7 x 4 = 2,8 S–W=
1. Mempunyai sarana 3, 7– 3=
dan prasarana ( 0.7)
untuk pasien dan
tenaga kesehatan
yang memadai.
2. Kualitas sarana 0,3 3 0,3x 3 = 0,9
dan prasarana
sudah baik.
Jumlah : 1 3.7
Kelemahan :
1. Belum adanya
oximetri di 0,6 3 0,6x 3 = 1,8
ruangan.

2. Belum adanya 0,4 3 0,4x3 = 1,2


sampah medis/
infeksius di setiap
kamar.

Jumlah: 1 3
Model Analisis Faktor Strategis External (EFAS)
No Faktor – Faktor Bobot Nilai Bobot x Nilai
strategis
Peluang : O–T=
1. Pelayanan dan 3.5 – 3,35 =
fasilitas dapat 0,5 3 0,5 x 3 = 1,5 (0,15)
meningkatkan
antusias masyarakat
2. Adanya 0,5 4 0,5 x 4 = 2
perkembangan
Teknologi yang
lebih canggih (CT –
scan,)
Jumlah : 1 3.5
Ancaman :
1. Adanya
perkembangan 0,65 3 0,65 x 3 =
teknologi 1,95
menjadikan pasien
lebih kritis
2. Adanya tuntutan 0,35 4 0,35 x 4 = 1,4
masyarakat yang
tinggi terhadap
rumah sakit

Jumlah : 1 3,35

C. Metode
Model Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS)
1. MAKP
a. Internal faktor S—W =
STRENGTH 2,6 –3,4
1. RS memiliki visi, misi, dan motto 0,2 2 0,4 = -0,8
sebagai acuan melaksanakan
kegiatan pelayanan
2. Komunikasi antar perawat cukup 0,3 2 0,6
efektif
3. Model asuhan keperawatan yang 0,2 3 0,6
diterapkan pada ruangan adalah
model modifikasi
4. Adanya kerjasama yang baik antar 0,3 2 0,6
tim
TOTAL 1 2,6

WEAKNESS
1. Kurangnya jumlah tenaga yang 0,4 4 1,6
membantu optimalisasi penerapan
model yang digunakan
2. Perawat yang mengikuti pelatihan 0,3 3 0,9
manajemen keperawatan hanya 1
orang
3. Banyak perawat yang masa kerjanya 0,3 3 0,9
kurang dari 10 tahun
TOTAL 1 3,4

b. Eksternal faktor

OPPORTUNITY 0,2 3 0,6 O–T=


1. Adanya mahasiswa D4 Keperawatan 2,8 – 3,1 =
yang melakukan praktik manajemen -0,3
keperawatan 0,3 3 0,9
2. Adanya kebijakan RS dalam
pelaksanaan peningkatan SDM 0,2 2 0,4
3. PPNI berkontribusi dengan
menaungi perkembangan profesi
perawat 0,3 3 0,9
4. Rumah sakit sudah terakreditasi
Paripurna 1 2,8
TOTAL

THREATENED 0,4 4 1,6


1. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi terhadap peningkatan
pelayanan keperawatan yang lebih
profesional 0,3 2 0,6
2. Persaingan RS yang semakin ketat
dalam penerapan MAKP 0,3 3 0.9
3. Bebasnya PERS yang dapat
langsung menyebarkan informasi
dengan cepat 1 3,1
TOTAL
2 Supervisi
a. Internal faktor
STRENGTH S–W=
1. Terdapat pengukuran kepatuhan 0,3 3 0,9 3,5 – 3 =
perawat terhadap SOP (Standart 0,5
Operasional Prosedur) oleh bidang
keperawatan melalui komite
2. Adanya hubungan kerjasama yang 0,2 4 0,8
baik antara kepala ruang dan staf
3. Kepala ruang mendukung kegiatan 0,2 3 0,6
supervisi
4. Adanya SOP untuk beberapa 0,3 4 1,2
tindakan keperawatan
TOTAL 1 3,5
WEAKNESS
1. Supervisi keperawatan tidak 0,6 3 1,8
terjadwal dan belum dilaksanakan
secara formal
2. Belum adanya, topik dan tindak
lanjut supervisi. 0,4 3 1,2
TOTAL
1 3
b. Eksternal faktor
OPPORTUNITY O–T=
1. Adanya mahasiswa D4 Keperawatan 3,5 – 3 =
yang melakukan prkatik manajemen 0,2 3 0,6 0,5
2. Adanya kerjasama yang baik antara
Institusi Poltekkes Malang dengan 0,2 4 0,8
bidang keperawatan
3. Adanya kebijakan RS tentang
pengembangan profesionlisasi 0,3 4 1,2
keperawatan
4. Adanya kegiatan supervisi uang
dilakukan secara umum oleh bidang 0,3 4 1,2
keperawatan
TOTAL
1 3,8
THREATENED
1. Adanya kompetisi RS mengenai
kegiatan keperawatan 0,4 3 1,2
2. Adanya kesadaran masyrakat yang
tinggi terhadap mutu kesehatan 0,6 3 1,8
TOTAL
1 3

3. Timbang Terima
a. Internal faktor
STRENGTH S–W=
1. Kepala ruang / kepala tim 0,2 3 0,6 3 –2,4 =
memimpin kegiatan timbang terima 0,6
2. Adanya laporan jaga tiap shift 0,3 3 0,9
3. Adanya kemauan perawat untuk 0,2 3 0,6
melakukan timbang terima
4. Adanya buku khusu untuk pelaporan 0,3 3 0,9
timbang terima / hand over
TOTAL 1 3

WEAKNESS
1. Dalam pelaksanaan timbang terima 0,4 3 1,2
perawat kurang memfokuskan pada,
tingkat ketergantungan pasien,
rencana keperawatan mandiri,
namun kebanyakan adalah rencana
kolaborasi
2. Dalam pelaksanaanya pre 0,3 2 0,6
conference belum dilakukan dengan
maksimal
3. Middle conference tidak terlaksana 0,3 2 0,6
secara maksimal
TOTAL 1 2,4

b. Eksternal faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa D4 Keperawatn 0,5 3 1,5 O–T=
yang praktik manajemen 3 – 2,6 =
keperawatan 0.4
2. Adanya kerjasama yang baik antara 0,5 3 1,5
mahasiswa D4 Keperawatan dengan
perawat ruangan
TOTAL 1 3

THREATENED
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi 0,6 3 1,8
dari masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang
profesional
2. Meningkatnya kesadaran 0,4 2 0,8
masyarakat tentang tanggung jawab
dan tanggung gugat perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan
TOTAL 1 2,6
4 Dokumentasi Keperawatan
a. Internal faktor S–W=
STRENGTH 3,3 – 3 =
1. Pendokumentasian model SOR 0,3 3 0.9 0.3
(source oriented record)
2. Pendokumentasian juga masuk pada 0,3 4 1,2
sistem online rumah sakit
3. Tersedianya sarana dan prasarana 0,2 3 0,6
untuk pendokumentasian
4. Tersedianya format asuhan 0,2 3 0,6
keperawatan dan standar asuhan
keperawatan
TOTAL 1 3,3

WEAKNESS
1. Dokumentasi tidak segera dilakukan 1 3 3
setelah melakukan tindakan, tetapi
kadang-kadang dilengkapi saat
pasien mau pulang atau apabila
keadaan ruang memungkinkan
TOTAL 1 3

b. Eksternal faktor
OPPORTUNITY
1. Peluang perawat untuk 0,3 4 1,2 O–T=
meningkatkan pendidikan 3,3 – 3 =
(pengembangan SDM) 0,3
2. Adanya mahasiswa D4 Keperawatan 0,3 3 0,9
yang praktik manajemen
3. Adanya kerjasama yang baik antara 0,4 3 1,2
mahasiswa dan perawat ruangan
TOTAL 1 3,3

THREATENED
1. Adanya kesadaran pasien dan 0,5 3 1,5
keluarga akan tanggung jawab dan
tanggung gugat
2. Akreditasi rumah sakit tentang 0,5 3 1,5
sistem pendokumentasian
TOTAL 1 3
5. Discharge Planning
a. Internal faktor (IFAS) S–W
STRENGTH 3,7 – 3,5 =
1. Adanya kemauan untuk memberikan 0,3 4 1,2 0,2
pendidikan kesehatan kepada
pasien/keluarga
2. Adanya surat kontrol dan format 0,3 3 0,9
resume untuk pasien pulang.
3. Sudah adanya alur yang tertata 0,4 4 1,6
untuk pasien pulang.

TOTAL 1 3,7

WEAKNESS
1. Belum adanya penyuluhan yang 0,5 4 2
terjadwal .
2. Penkes diberikan secara lisan tanpa 0,5 3 1,5
adanya media seperti seperti leaflet.

TOTAL 1 3,5

b. Eksternal faktor (EFAS)


OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa D4 Keperawatan 0,3 3 0,9 O–T
Poltekkes Malang yang sedang 3,4 – 3,1 =
melakukan praktik manajemen 0,3
keperawatan
2. Adanya kerjasama yang baik antara 0,3 3 0,9
mahasiswa D4 Keperawatan
Poltekkes Malang dengan perawat
ruangan
3. Adanya ARSAMA (Asosiasi Rumah 0,4 4 1,6
Sakit Swasta Se-Malang Raya)

TOTAL 1 3,4

THREATENED
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,4 4 1,6
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang professional
2. Makin tingginya keingin tahuan 0,3 3 0,9
klien/keluarga tentang kesehatan
3. Makin tingginya persaingan dengan 0,3 2 0,6
Rumah Sakit lain

TOTAL 1 3,1
6 Penerimaan Pasien Baru S–W
a. Internal Faktor (IFAS) 3 – 3,4 =
STRENGTH -0,4
1. Sudah ada format penerimaan 0,3 3 0,9
pasien baru dan tata tertib pasien
2. Adanya serah terima pasien pasien 0,3 3 0,9
oleh perawat yang mengantar dari
IGD / Poli dengan perawat ruangan
3. Tersedianya format serah terima 0,4 3 1,2
pasien dari ruangan lain, lembar tata
tertib pasien dan keluarga, dan
lembar inform consent sentralisasi
obat
.
TOTAL 1 3

WEAKNESS
1. Pendkes terkait penyakit yang 0,4 4 1,6
diderita pasien belum dijelaskan
secara maksimal
2. Orientasi ruangan kurang dilakukan 0,3 3 0,9
secara maksimal setiap ada pasien
baru
3. Pengkajian ulang terhadap pasien 0,3 3 0,9
baru belum terlaksana secara
optimal dan belum secara head to
toe
1 3,4
TOTAL

b. Eksternal Faktor (EFAS)


OPPORTUNITY 0,5 3 1,5 O–T
1. Adanya mahasiswa D4 Keperawatan 2,5 – 3,4 =
Poltekkes Malang yang sedang -0,9
melakukan praktik manajemen
keperawatan 0,5 2 1
2. Adanya kerjasama yang baik antara
mahasiswa D4 Keperawatan
Poltekkes Malang dengan perawat
ruangan
1 2,5
TOTAL

THREATENED 0,4 4 1,6


1. Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan layanan konvensional 0,4 3 1,2
2. Makin tingginya kesadaran akan
pentingnya kesehatan 0,2 3 0,6
3. Adanya persaingan antar Rumah
Sakit yang semakin ketat
1 3,4
TOTAL

7 Sentralisasi Obat S-W =


c. Internal Faktor (IFAS) 3,7-3 = 0,7
STRENGTH
1. Seluruh obat yang akan diberikan 0,3 4 1,2
pada pasien diserahkan sepenuhnya
oleh perawat
2. Sudah terdapat alur sentralisasi obat 0,3 3 0,9
yang jelas
3. Untuk pemberian ke pasien sudah 0,4 4 1,6
dilakukan prinsip 5 benar dan jika
ada pasien yang bertanya tentang
obatnya oleh perawat akan
dijelaskan
.
TOTAL 1 3,7

WEAKNESS
1. Belum terdapat depo rawat inap di 1 3 3
RS Lavelette termasuk ruang
platinum

TOTAL

1. Eksternal Faktor (EFAS) 1 3


OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa D4 Keperawatan
Poltekkes Malang yang sedang
melakukan praktik manajemen 0,5 4 2 O-T=
keperawatan 3,5 – 3,2 =
2. Adanya kerjasama yang baik antara 0,3
mahasiswa D4 Keperawatan
Poltekkes Malang dengan perawat 0,5 3 1,5
ruangan
TOTAL

THREATENED 1 3,5
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan layanan konvensional
2. Ketersediaan obat difarmasi yang 0,4 4 1,6
terbatas
3. Adanya persaingan antar Rumah 0,4 3 1,2
Sakit yang semakin ketat
0,2 2 0,4
TOTAL

1 3,2
D. MONEY
Model Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS)
No Faktor – Faktor Bobot Nilai Bobot x
Strategis Nilai
Kekuatan
1. Dana operasional 0,3 3 0,3 x 3 = 0,9 S–W=
ruangan diperoleh 3,4 – 2 =
dari rumah sakit (1,4)
2. Dana fasilitas 0,3 3 0,3 x 3 = 0,9
kesehatan diperoleh
dari rumah sakit

3. Dan kesejahteraan 0,4 4 0,4 x 4 = 1,6


pegawai di peroleh
dari dari rumah sakit
dan irna Platinum 2
Jumlah : 1 3,4

Weaknes
1. Jasa intensif untuk 0,4 2 0,4 x 2 = 0,8
pelayanan dan jasa
medik yang di berikan
sama untuk semua
perawat.
2. Tidak terdapat depo 0,6 2 0,6 x 2 = 1,2
farmasi rawat inap.
Jumlah : 1 2

Model Analisis Faktor Strategis External (EFAS)


No Faktor – Faktor Bobot Nilai Bobot x Nilai
Strategis
Peluang
1. Harga terjangkau 1 3 1x3=3
dengan fasilitas yang
tersedia O–T=
3 – 2,5 = (0,5)
Ancaman
1. Adanya tuntutan dari 0,5 2
0,5 x 2 = 1
masyarakat untuk
pelayanan yang lebih
profesional dengan
harga yang terjangkau
2. Alokasi dana untuk 0,5 3 0.5 x 3 = 1.5
penunjang fasilitas
kesehatan belum
optimal.

Jumlah : 1 2,5

E. MUTU
Model Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS)
No Faktor – Faktor Bobot Rating Bobot x
Strategis Rating
Kekuatan S–W=
1. Kelengkapan 2,8 - 2 = (0,8)
assessmen awal 0,3 2 0,3 x 3 = 0,9
medis dalam waktu
24 jam setelah pasien
masuk rawat inap
2. Kepatuhan waktu 0,5 3 0,5 x 3 = 1.5
pelaporan hasil kritis
laboratorium < 30
menit

3. Kepatuhan 0,2 2 0,2 x 2 =0,4


pendokumentasian
edukasi pasien oleh
perawat diruang
rawa inap

Jumlah 2,8
Kelemahan :
1. Jam visiste dokter 1x2 = 2
tidak sesuai dengan 1 2
peraturan.
Jumlah 2

Model Analisis Faktor Strategis External (EFAS)


No Faktor – Faktor Bobot Rating Bobot x
Strategis Rating
Peluang O-T=
1. Adanya kerjasama 2.6 - 2=
antara mahasiswa 0,6 3 0,6 x 3 = 1.8 (0,6)
praktik manajemen
dengan perawat.
2. Adanya mahasiswa 0,4 2 0,4 x 2 = 0,8
kesehatan yang
melakukan praktik
klinik di RS
Jumlah 2,6

Ancaman :
1. Persaingan RS dalam
memberikan layanan 0,3 2 0,3 x 1 = 0,6
keperawatan
2. Tuntutan masyarakat 0,4 2 0,4 x 2 = 0,8
terhadap pelayanan
asuhan keperawatan.
3. Adanya 0,3 2 0,3 x 2 = 0,6
perkembangan
teknologi sehingga
pasien dan keluarga
menjadi lebih teliti.
Jumlah 2
Y-Values
0.8

0.6 0.8, 0.6


0.5, 0.5
0.6, 0.5
0.4 0.6, 0.4
0.2, 0.3
0.3, 0.3
0.4, 0.3
0.2
0.7, 0.15
0
-1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
-0.2
-0.8, -0.3
-0.4
-0.2, -0.5
-0.6

-0.8
-0.4, -0.9
-1
3.2.Identifikasi Masalah
a. M1 (Ketenagakerjaan)
1. Jumlah perawat yang dibutuhkan di R.Platinum 1 sebanyak 11 perawat, saat
ini jumlah perawat adalah 9 perawat dari Platinum 1
2. 22,2% perawat di ruang Platinum 1 berpendidikan S1 Keperawatan dan
77,8% perawat berpendidikan D3 Keperawatan.
3. Banyak tenaga perawat yang sift merangkap atau membantu di ruang
platinum lain.
b. M2 (Sarana dan Prasarana)
1. Belum adanya alat oximetry di ruangan platinum 1
c. M3 (Metode)
1. Supervisi keperawatan tidak terjadwal dan kurang terdokumentasikan dengan
baik
2. Pre Conference dan Middle conference tidak terlaksana secara maksimal.
3. Dalam pelaksanaan timbang terima perawat kurang memfokuskan pada
tingkat ketergantungan pasien, rencana keperawatan mandiri, namun
kebanyakan adalah rencana kolaborasi.
4. Pengkajian ulang terhadap pasien baru belum optimal.
5. Pendkes terkait penyakit yang diderita pasien belum diberikan secara
maksimal, leaflet juga belum diberikan secara maksimal karena jumlah yang
minimal dan leaflet yang kurang bervariasi.
d. M4 (Keuangan)
1. -.
e. M5 (Mutu)
1. Jam visiste beberapa dokter masih belum sesuai dengan peraturan.
2. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan asuhan keperawatan.
3. Adanya perkembangan teknologi sehingga pasien dan keluarga menjadi lebih
teliti dalam mengkritisi pelayanan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai