Berdasarkan Bank Data Departemen Kesehatan Indonesia (2013) jumlah pasien rawat inap
konjungtivitis di seluruh rumah sakit pemerintah tercatat sebesar 12,6% dan pasien rawat jalan
konjungtivitis sebesar 28,3%. Di Indonesia pada tahun 2014 diketahui dari 185.863 kunjungan ke poli
mata. Konjungtivitis juga termasuk dalam 10 besar penyakit rawat jalan terbanyak pada tahun 2015
(Kemenkes RI, 2015)
Faktor Resiko
a. Penggunaan Lensa kontak
Mengenakan lensa kontak dapat meningkatkan risiko konjungtivitis dalam beberapa cara.
Cairan pembersih lensa kontak dapat terinfeksi oleh bakteri atau cairan itu sendiri dapat
mengiritasi mata secara kimia. Lensa kontak itu sendiri mungkin tidak cocok pada beberapa
orang.
b. Kebersihan
Kebersihan yang buruk membuatnya lebih mungkin menyebarkan infeksi dari satu mata ke
mata lain atau dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Sering mencuci tangan adalah
kuncinya.
c. Menyentuh atau menggosok mata
d. Menggunakan benda maupun barang seperti lensa kontak, riasan mata, kacamata, bantal, atau
handuk secara bergantian dengan orang yang terinfeksi
Lolowang, M; Porotu’o, J ; Rares. (2014). Pola Bakteri Aerob Penyebab Konjungtivitis pada
Penderita Rawat Jalan di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Kota Manado. FK Universitas Sam
Ratulangi Manado. Available from: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiome
dik/article/view/3760
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI; 2015.
Tanya Feke, MD. 2018. Causes and Risk Factors of Pink Eye. Dapat di akses di
https://www.verywellhealth.com/causes-and-risk-factors-of-pink-eye-4160461