Referat TTH
Referat TTH
CEPHALGIA
Pembimbing :
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017
2
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT
CEPHALGIA:
Referat dengan judul “Cephalgia: Tension Type Headache” ini telah diperiksa dan
telah memenuhi persyaratan sebagai salah satu tugas dalam rangka menyelesaikan studi
kepaniteraan klinik Dokter Muda di Bagian Ilmu Neurologi pada tanggal
PEMBIMBING
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
2.3.1 Definisi................................................................................
2.3.3 Epidemiologi.........................................................................
2.3.4 Etio-patofisiologi.....................................................................
2.3.6 Diagnosis..................................................................................
2.3.8 Penatalaksanaan......................................................................
2.3.9 Pencegahan.........................................................................
4
2.2.10 Prognosis................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
5
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1
PENDAHULUAN
tegang otot, nyeri kepala tegang otot. Dahulu, TTH pernah dinamai stress headache.
diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai (atau
Sekitar 93% laki-laki dan 99% perempuan pernah mengalami nyeri kepala.
TTH dan nyeri kepala servikogenik adalah dua tipe nyeri kepala yang paling sering
dijumpai. TTH adalah bentuk paling umum nyeri kepala primer yang mempengaruhi
hingga dua pertiga populasi. Sekitar 78% orang dewasa pernah mengalami TTH
setidaknya sekali dalam hidupnya. TTH episodik adalah nyeri kepala primer yang
paling umum terjadi, dengan prevalensi 1-tahun sekitar 38-74%. Suatu survei
populasi di USA menemukan prevalensi tahunan TTH episodik sebesar 38,3% dan
TTH kronis sebesar 2,2%. TTH dapat menyerang segala usia. Usia terbanyak adalah
gambaran klinis TTH, cara menegakkan diagnosis TTH dan penatalaksanaan TTH.
Selain itu, referat ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
Malang.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakan di seluruh daerah
kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Nyeri kepala
merupakan keluhan utama yang paling sering dikeluhkan pasien kepada dokter.
Setiap nyeri kepala memiliki dasar organik, walaupun pada sebagian terdapat juga
1. Migrain
3. Cluster Headache
cervical
intracranial
2.3.1 Definisi
Tension Type Headache (TTH) disebut juga nyeri kepala tegang, nyeri
kepala kontraksi otot, nyeri kepala psikomiogenik, nyeri stres, nyeri kepala
Headache merupakan suatu keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau rasa
tidak nyaman di daerah kepala, kulit kepala atau leher yang biasanya
Kriteria Diagnosis:
- Lokasi bilateral
naik tangga.
d. Tidak didapatkan :
Kriteria Diagnosis :
- Lokasi bilateral
naik tangga.
d. Tidak didapatkan :
Kriteria diagnostik :
- Lokasi bilateral
naik tangga.
4) Tidak didapatkan :
ringan.
yaitu:
2.3.3 Epidemiologi
kepala. TTH dan nyeri kepala servikogenik adalah dua tipe nyeri kepala yang
paling sering dijumpai. TTH adalah bentuk paling umum nyeri kepala primer
yang mempengaruhi hingga dua pertiga populasi. Sekitar 78% orang dewasa
TTH episodik adalah nyeri kepala primer yang paling umum terjadi,
sebanyak 38,3%, di Brazil hanya 13%. Insiden di Denmark sebesar 14,2 per
1000 orang per tahun. Suatu survei populasi di USA menemukan prevalensi
tahunan TTH episodik sebesar 38,3% dan TTH kronis sebesar 2,2%.
TTH dapat menyerang segala usia. Usia terbanyak adalah 25-30 tahun,
penderita TTH memiliki riwayat keluarga dengan TTH, 25% penderita TTH
5:4. Onset usia penderita TTH adalah dekade kedua atau ketiga kehidupan,
2.3.4 Etio-Patofisiologi
mampu relaks setelah bekerja, gangguan tidur, tidur beberapa jam setiap
malam, dan usia muda adalah faktor risiko TTH. Pencetus TTH antara lain:
dura.
second-order neurons.
c. Pada beragam sinap ini, terjadi konvergensi nosiseptif primer dan neuron-
(pain thresholds).
leher. Nyeri kepala ini terkadang dideskripsikan sebagai ikatan kuat di sekitar
enak, atau berat dirasakan di kedua sisi kepala (bilateral), juga di leher,
nyaman di mata saat terpapar cahaya) atau phonophobia (sensasi tak nyaman
(TTH episodik) atau terus-menerus (TTH kronis). Disebut TTH episodik bila
nyeri kepala berlangsung selama 30 menit hingga 7 hari, minimal 10 kali, dan
kurang dari 180 hari dalam setahun. Disebut TTH kronis bila nyeri kepala 15
hari dalam sebulan (atau 180 hari dalam satu tahun), selama 6 bulan. Penderita
2.3.6 Diagnosis
a. Anamnesis
H : History (riwayat)
S : Site (tempat)
C : Character (karakter)
R : Radiation (penjalaran)
T : Timing (waktu)
memperingan)
serangan)
20
b. Pemeriksaan Fisik
Pada TTH juga dijumpai variasi TrPs, yaitu titik pencetus nyeri
otot (muscle trigger points). Baik TrPs aktif maupun laten dijumpai di
dan kronis.
c. Pemeriksaan Penunjang
sekunder jika hanya didasarkan pada kriteria klinis. Selain itu, penderita
cervical spine discogenic dan gangguan spondilotik juga sering disertai TTH.
Pada kondisi tertentu, koneksi mekanistik TTH juga perlu dibedakan dari
nyeri kepala akibat over-use obat, nyeri kepala pasca cedera yang kronis. Juga
2.3.8 Penatalaksanaan
a. Terapi Farmakologis
1) Terapi abortif
2) Terapi preventif
selain itu juga, selective serotonin uptake inhibitor (SSRI) juga sering
b. Terapi Non-Farmakologis
3) Acupuncture
atau ruangan gelap. Peregangan leher dan otot bahu 20-30 menit, idealnya
alam/klasik.
2.3.9 Pencegahan
kecemasan, kelelahan, rasa marah, dan posisi tubuh yang tidak baik.
Perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk menghindari TTH kronis dapat
2.3.10 Prognosis
Pada penderita TTH dewasa berobat jalan yang diikuti selama lebih
dari 10 tahun, 44% TTH kronis mengalami perbaikan signifi kan, sedangkan
rata-rata remisi 45% di antara penderita TTH episodik frekuen atau TTH
25
kronis, 39% berlanjut menjadi TTH episodik dan 16% TTH kronis. Secara
BAB III
KESIMPULAN
Nyeri kepala adalah rasa nyeri di seluruh daerah kepala dengan batas bawah
dari dagu sampai ke belakang kepala. Nyeri kepala dibagi menjadi nyeri kepala
primer dan nyeri kepala sekunder. Salah satu nyeri kepala yang bersifat primer yaitu
yang melibatkan sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah kepala, kulit kepala
atau leher yang biasanya berhubungan dengan ketegangan otot. Prevalensi sekitar
78% populasi orang dewasa, cenderung lebih sering pada wanita dengan onset usia
TTH adalah multifactorial, dapat dikarenakan oleh penyebab organik, seperti: tumor
lelah, bekerja tak kenal waktu, anemia, gout, ketidaknormalan endokrin, obesitas,
fisik dapat menjumpai pericranial tenderness, yang dicatat dengan Total Tenderness
Score. Pemeriksaan penunjang dilakukan sesuai indikasi dan bila perlu. Penegakan
medikamentosa dan berpola hidup sehat-seimbang. Prognosis pada penyakit ini baik.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo, Dito. 2014. Tension Type Headache. Neuroscience Department, Brain and
Bachrudin, Moch. 2013. Neurologi Klinis. Malang : UMM Pres, hal 190, 202-204
BM, Grosberg, Friedman BW, Solomon S. 2013. Approach to the Patient with
94.28.Jensen
28
Frishberg BM, Rosenberg JH, Matchar DB, et al. Evidence-based guidelines in the
on February 28,2017.