Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu,
baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain,dengan ataupun tanpa mempergunakan alat bantu.Transportasi berfungsi untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan). Salah satu sarana yang akan dibahas adalah kereta api,alat trasportasi ini merupakan alat transportasi yang terhindar dari kemacetan karena memiliki rutenya sendiri. Alat transportasi ini dilengkapi dengan adanya palang pintu perlintasan yang diletakkan pada tiap perlintasan rel yang dilalui jalan raya. Saat kereta api melintas maka pintu perlintasan akan menutup jalan raya sehingga kereta dapat berjalan dengan lancar, hanya saja tidak semua persimpangan rel kereta dengan jalan raya ini memiliki pintu perlintasan peringatan kedatangan kereta sehingga dapat membahayakan para pengguna jalan raya yang menyebrang rel kereta seperti contohnya pada jalan-jalan di perkampungan. Beberapa perlintasan ada memakai palang pada perlintasan yang manual sehingga jarang ada orang yang ingin menaikkan atau menurunkan palang. Masalah lainnya adalah sering terjadinya kerusakan pada palang karena kejailan orang-orang di sekitar perlintasan seperti menabrak palang hingga bengkok atau merusaknya dengan sengaja. Dari berbagai masalah inilah diangkat penelitian ini yaitu dengan menggunakan serat optic sebagai sensor getaran pada rel kereta api yang dapat membunyikan alarm jika kereta api akan lewat tanpa menggunakan palang kereta api. Inovasi pendeteksi kedatangan kereta api yang pernah dibuat adalah menggunakan sensor cahaya seperti fotodioda ataupun menggunakan sensor elektromagnetik. Akan tetapi sensor tersebut dihubungkan dengan sistem buka tutup palang yang memiliki biaya yang tidak murah dan dikhawatirkan jika diterapkan akan terjadi seperti pada palang pada perlintasan kereta api secara manual yang dirusak oleh tangan-tangan jahil. Berdasarkan permasalahan inilah penulis akan merancang suatu sistem peringatan dini untuk menyempurnakan penelitian sebelumnya dengan judul “Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini pada Perlintasan Rel Kereta Api Berbasis Serat Optik.”
I.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bangun system
peringatan dini pada perlintasan rel kereta api menggunakan serat optik untuk memberi peringatan kepada masyarakat jika kereta api melewati perlintasan jalan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan PT. KAI dalam membuat sistem perlintasan rel kereta api di jalan-jalan kecil di setiap nagari dengan biaya yang relatif murah dan mudah dalam penempatannya.
I.3 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :
1. Metoda yang digunakan dalam merancang sensor serat optic adalah metoda ekstrinsik 2. Serat optic yang digunakan adalah FD-620-10 tipe step-index multimode 3. Rangkaian fotodetektor menggunakan OPT 101 (Monolithic Photodiode and Single-Supply Transimpedance Amplifier) 4. Sumber bunyi peringatan kereta api lewat adalah buzzer 5. Arduino Uno R3 sebagai pengolah data dan pengontrol sistem 6. Bahasa pemrograman yang dipakai untuk pendeteksian getaran pada rel kereta oleh serat optic adalah bahasa C 7. Pengujian alat dilakukan pada perlintasan rel kereta api di jalan- jalan kecil di beberapa nagari. BAB IIMETODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Perancangan dan pembuatan alat dilakukaan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univesitas Andalas, Padang dari bulan September 2018. Uji coba alat dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univesitas Andalas, Padang, dan Perlintasan Kereta Api di Stasiun Kereta Api Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1. Alat Penelitian Beberapa alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah : 1. Laser Dioda digunakan sebagai sumber cahaya berwarna merah untuk serat optik dengan panjang gelombang 650 nm. 2. Multimeter digital digunakan untuk mengukur tegangan keluaran pada fotodetektor. 3. Solder digunakan untuk merangkai komponen elektronika ke PCB. 3.2.2. Bahan Penelitian Beberapa bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah : 1. Serat Optik Plastik FD 620-10 tipe step-index multimode digunakan sebagai media transmisi cahaya. Salah satu ujung sebagai transmitter dan ujung lainnya sebagai receiver. 2. Op-Amp LM324 digunakan sebagai komponen utama dalam merangkai penguat non-inverting pada pengkodisi sinyal. 3. Arduino Uno R3 digunakan sebagai pemroses data hasil pengukuran getaran dan sebagai pengganti catu daya. 4. Fotodetektor OPT 101 digunakan untuk merespon perubahan cahaya yang berasal dari ujung receiver srat optik dan mengubahnya sebagai tegangan listrik. 5. Jumper digunakan sebagai penghubung antar komponen dan penghubung antar sistem rangkaian. 6. PCB berlubang digunakan sebagai media untuk merangkai komponen listrik. 7. Kapasitor dan resistor digunakan untuk merangkai OPT. 8. Relay digunakan sebagai antarmuka antara rangkaian alarm dan arduino. 9. Buzzer sebagai alarm yang akan memberikan tanda peringatan berupa bunyi jika kereta api melewati sensor 10. Baterai 9 V sebagai sumber tegangan 3.3 Teknik Penelitian Pada penelitian ini ada beberapa rangkaian kegiatan yang harus ditempuh agar diperoleh hasil yang diharapkan untuk dianalisis. Adapun teknik yang harus ditempuh pada penelitian ini antara lain : 1. Studi literatur 2. Perancangan perangkat keras sistem 3. Perancangan perangkat lunak sistem 4. Pengujian keseluruhan sistem dan pengumpulan data. 3.3.1 Studi Literatur dan Penelitian Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan studi literatur untuk mendapatkan referensi-referensi yang mendukung penelitian. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan merancang alat yang digunakan untuk pengukuran awal dan menjadi landasan untuk melanjutkan ke tahapan penelitian selanjutnya. Perancangan Perangkat Keras Sistem Sensor a. Perancangan Rangkaian Input Gambar 3.2 Perancangan Rangkain Input Rangkaian di atas merupakan rangkaian yang digunakan sebagai rangkaian input pada sistem pendeteksi getaran. Sebagai sensor masukan, sensor serat optik yang dapat menangkap getaran dan merubahnya menjadi level tegangan berupa cacahan untuk dibaca dan diolah pada sistem. Kemudian level tegangan tersebut dikuatkan oleh operational amplifier LM358A. Untuk pembuatan sistem ini menggunakan LM358A karena op-amp tersebut cukup sensitif terhadap adanya noise sehingga memudahkan sistem untuk mendeteksi noise yang ada. Kemudian setelah dikuatkan, level tegangan tersebut dikirimkan menuju mikrokontoller ATmega8535. 3.3.2 Perancangan Perangkat Lunak Sistem Sensor Sistem perancangan perangkat lunak ini bertujuan untuk memproses sinyal masukan dari sensor serat optik. Desainnya berupa source code atau disebut juga program. Pemrograman pada penelitian ini terdiri dari pemograman yang ditanamkan pada mikrokontroller pada arduino UNO R3 menggunakan bahasa C. 3.3.3 Perancangan dan Pengujian Rangkaian Fotodetektor Pada pengukuran getaran menggunakan serat optik digunakan fotodetektor OPT 101 untuk mendeteksi instensitas cahaya yang dipandu oleh serat optik receiver. Fotodetektor OPT 101 memerlukan komponen tambahan untuk dapat mengubah intensitas cahaya menjadi tegangan keluaran. Komponen tambahan berupa kapasitor dan resistor yang dihubungkan pada fotodetektor OPT 101. 3.3.4 Perancangan Rangkaian Alarm Rangkaian alarm berfungsi sebagai peringatan kepada masyarakat ketika kereta api akan melewati perlintasan jalan sehingga masyarakat berhenti melintasi perlintasan kereta api. Rangkaian ini menggunakan relay 6 V yang berfungsi sebagai saklar otomatis. Rangkaian ini juga dilengkapi dengan sebuah dioda yang bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya. 3.3.5 Karakterisasi Sistem Sensor Serat Optik Karakterisasi sistem sensor serat optik meliputi pembuatan sistem sensor menggunakan laser sebagai sumber cahaya, serat optik sebagai medium yang menghantarkan cahaya yang diterima dari laser dan langsung diteruskan pada rel kereta api untuk mendeteksi getaran. 3.3.6 Perancangan Bentuk Fisik Alat Ukur Perancangan fisik penggunaan serat optik sebagai sensor getaran Serat optik, laser dioda, fotodetektor, Arduino Uno, dan pengkondisi sinyal disusun pada suatu tempat. 3.3.7 Pengujian Sistem Pengukuran dan Pengumpulan Data Pengujian rancangan dan pembuatan sistem pendeteksi ini dengan cara membandingkan hasil pengukuran pada perancangan alat ukur dengan alat ukur standar yang telah ada seperti accelerometer. 3.3.8 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses untuk mengetahui tingkat ketepatan dan ketelitian dari suatu sistem pengukuran. Ketepatan (akurasi) merupakan tingkat kesesuaian atau dekatnya suatu hasi pengukuran terhadap nilai sebenarnya. Ketepatan dari sistem dapat ditentukan dari persentase kesalahan antara nilai aktual dengan nilai terliat. Contents BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 I.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1 I.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................................. 2 I.3 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ..................................................................... 2 BAB II METODE PENELITIAN ................................................................................................ 4