net/publication/318721789
CITATIONS READS
0 756
1 author:
Alam Fathurochman
Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Alam Fathurochman on 27 July 2017.
1
Alam Fathurochman, 2Rino Andias A. ST.,MM., 3Yusuf Nugroho ST., MT.
1,2,3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
1
alamf0690@gmail.com , 2pak.rino@gmail.com, 3doyoyekti2010@gmail.com
I. PENDAHULUAN 0
E-learning yang merupakan kepanjangan dari electronic Very Valuable Quite Valuable Unsure/Not
Valuable Aplicable
learning menurut Sohn B.(2005) memiliki pandangan
umum bahwa e-learning merupakan cara menyampaikan
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
E-learning atau pembelajaran elektronik sebenarnya sudah
Gambar 1 Grafik Pengaruh E-Learning Survey oleh Tim dimulai pada tahun 1970-an. Dan e-learning mncul dengan
Unwin(2007) berbagai istilah seperti on-line learning, internet-enabled
learning, virtual learning dan web-based learning.
Peneliti melakukan survey kepada anggota keprofesian Beberapa definisi dari e-learning itu sendiri dapat
terkait kebutuhan modul molding ini dengan hasil yang dijelaskan dari berbagai pandangan peneliti yang terkait
tersaji pada Gambar 2 Survey “Tingkat Kebutuhan e- dengan e-learning, diantaranya:
learning Solidworks Modul Molding” memiliki informasi E-learning adalah serangkaian proses kegiatan yang
bahwa sebagian besar anggota keprofesian membutuhkan mengkolaborasikan manusia, komputer, internett serta
e-learning Solidworks modul molding dengan persentase konten pembelajaran sehingga dapat menghasilkan output
84% responden(rincian persentase yaitu 28% “Sangat bagi pelajar atau organisasi (Yamamoto,2004). E-learning
Perlu” dan 56% “Perlu”). Hasil survey selanjutnya berdasar definisi dari American Society of Training and
memberikan informasi bahwa 16% responden belum Development(ASTD) e-learning adalah penggunaan media
membutuhkan e-learning Solidworks modul molding. teknologi elektronik dalam menyampaiak segala sesuatu
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Hicks,
Tingkat Kebutuhan e-Learning 2000).
SOLIDWORKS Modul Molding Karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam e-learning
(Lirawaty, 2012)adalah Memanfaatkan jasa teknologi,
Memanfaatkan keunggulan komputer, Menggunakan
16% 0% Sangat Perlu
bahan ajar bersifat mandiri, Memanfaatkan jadwal
28% Perlu pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-
Belum Perlu hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan
Pada aplikasi ini, tes awal diberikan untuk mengetahui
Tidak Perlu seberapa besar pemahaman awal terkait SOLIDWORKS
56% Sangat Tidak Perlu dan modul Molding. Setelah dilakukan tes awal,
dilanjutkan dengan pemberian materi-materi mengenai
modul Molding yang berasal dari SOLIDWORKS Course
Gambar 1 Hasil Kuisioner Tingkat Kebutuhan Training. Selanjutnya, diberikan simulasi-simulasi
e-Learning SolidWorks Modul Molding mengenai materi yang telah diberikan sebelumnya.
Kebutuhan desain pada bidang molding saat ini cukup Terakhir, diberikanlah tes akhir yang berhubungan dengan
meningkat. Hal ini berdasarkan pada data yang materi yang telah diberikan sebelumnya agar dapat
menyebutkan kebutuhan plastik nasional sebesar 4,6 juta diketahui seberapa besar pemahaman yang didapatkan user
ton dengan kenaikan rata-rata 5% dalam 5 rahun setelah menggunakan aplikasi e-Learning.
terakhir(Pratiknyo, 2012). Industri Manufaktur di Instructional System Design bisa dikatakan sebagai sebuah
Indonesia dalam memproduksi plastik menggunakan cara ilmu pengetahuan dan seni. Dikatakan ilmu karena berakar
injection molding. pada teori-teori belajar dan seni karena merancang bahan
Penguasaan Modul Molding digunakan dalam sertifikasi ajar adalah proses yang sangat kreatif (Moore, Bates &
seorang drafter untuk memiliki kompetensi di bidang Grundling;2002; p.71). Instructional System Design
desain produk plastik cetakan/mold. Modul Molding merupakan representasi dari pandangan tentang
terdapat dalam CSWPA tersendiri yaitu CSWPA Mold bagaimana orang belajar. Itu juga merupakan pedoman
Tools. dimana seorang desainer instruksional menciptakan
Berdasar dari berbagai latar belakang yang disebutkan instruksi. Dengan membuat model membantu kita
sebelumnya, peneliti menjadikan dasar tersebut untuk mengkonsep sebuah proses atau sistem. Instructional
membuat alat bantu pembelajaran berupa e-learning untuk System Design membantu dalam menyederhanakan
membantu dalam meningkatkan pemahaman anggota kompleksitas dari situasi nyata ke set langkah generik yang
Keprofesian PDE. Sehingga dapat menjadi alat bantu ajar dapat diterapkan dalam banyak konteks(Gustavon dan
yang bermanfaat bagi mahasiswa atau anggota Branch;2002; p.1).
Keprofesiaan PDE. Model ADDIE digunakan untuk membantu penulis dalam
Pembelajaran Orang Dewasa Andragogi merupakan kata merancang sebuah alat bantu ajar berupa e-learning. Lima
yang berasal dari 2 kata bahasa Yunani yaitu aner dan elemen dasar di dalam model ADDIE adalah sebagai
agogus. Aner berarti orang dewasa sedangkan agogus berikut:
berarti memimpin. Istilah Andragogi ini sebenarnya Analysis pada tahapan analysis dilakukan pengumpulan
pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Klapp pada data. Penulis sebagai perancang, menyatukan semua
tahun 1833 namun baru dipopulerkan oleh Malcolm informasi yang berhubungan dengan penelitian ini.
Knowles pada publikasinya yang berjudul “The Adult Keputusan tentang aspek apa saja yang masuk di dalam
Learner, A Neglected Species” menjelaskan pengertian penelitian harus di buat dan ditentukan.
andragogi yaitu suatu ilmu dan seni dalam membantu Design adalah tahapan untuk perancangan konsep berupa
orang dewasa belajar memahami sesuatu. Sedangkan blueprint yang dijadikan acuan selama penelitian hingga
menurut Taylor dan Kroth(2009) mengartikan andragogi penelitian ini dapat diselesaikan. Selama tahapan ini,
sebagai suatu teori pembelajaran orang dewasa yang perancang menulis apa yang menjadi tujuan, membangun
mengedepankan dasar-dasar ilmiah kegiatan pembelajar konten pembelajaran, dan menyelesaikan rencana
dan guru dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan rancangan.
koreksi (Umriyah, et al., 2012). Development, dalam tahapan ini hasil penelitian
sementara berupa produk e-learning dilakukan pilot testing
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
(uji coba) terlebih dahulu sebelum masuk ke tahapan membuat, memodifikasi, menganalisis atau melakukan
implementation. Dalam masa uji coba di lakukan, orang optimasi dari sebuah desain. Penggunaan perangkat lunak
lain selain perancang produk diberikan kesempatan untuk CAD adalah untuk meningkatkan produktivitas dari
melihat proses dari pengembangan penelitian ini. Selain itu desainer, memperbaiki kualitas desain, meningkatkan
pada tahapan ini institusi terkait diperbolehkan untuk komunikasi dari dokumentasi data berupa desan dan
membuat perubahan yang berdampak penting bagi membuat database untuk manufakturing. Output dari CAD
penelitian sebelum materi yang dikembangkan berbentuk data elektronik yang dapat di print
direalisasikan. Proses uji coba ini membutuhkan waktu menggunakan mesin cetak atau printer
yang tidak sebentar selain memberikan kepercayaan diri Fitur dasar analisis untuk Molding pada software
bagi perancang bahwa hasil rancangannya dapat bekerja Solidworks adalah Draft Analysis, Undercut Analysis, dan
dengan baik. Parting Line Analysis. Pada Draft Analysis memeriksa
Implementation, Tahapan ini adalah bagaimana muka para model untuk konsep yang cukup, untuk
mengimplementasi hasil rancangan yang dibuat setelah memastikan bahwa bagian tersebut akan mengeluarkan
melewati tahapan-tahapan di atas. E-learning yang dibuat dengan benar dari tooling. Kemudian Undercut Analysis
diperlihatkan kepada siswa dan konten yang dibuat pun berfungsi mengidentifikasi daerah terperangkap yang
tersampaikan. Untuk memastikan apakah tujuan yang mencegah bagian tersebut mulai keluar. Pada Parting Line
dibuat telah terpenuhi, diperlukan juga evaluasi secara Analysis berfungsi menganalisa transisi antara konsep
menyeluruh. positif dan negatif untuk memvisualisasikan dan
Evaluation atau evaluasi bukan merupakan tahapan mengoptimalkan parting lines yang mungkin
terakhir dari model ADDIE. Ini dikarenakan dalam setiap
Alasan Pemilihan Metode Model ADDIE merupakan
tahapan dari proses perancangan atau tahapan-tahapan di
model yang lebih bersifat generik dalam rancangan
atas selalu dilakukan evaluasi untuk menghindari
pembelajaran. Fungsi yang ada dalam model ADDIE
kegagalan dalam penelitian ini.
adalah merancang instrumen dan prasarana program
pelatihan yang tepat guna, fleksibel dan dapat medukung
kerja pelatihan. Robert M. Branch meyebutkan dalam
bukunya, Instructional Design: The ADDIE
Approach¸ADDIE merupakan metode yang efektif dalam
membuat sebuah produk pembelajaran serta membantu
menyelesaikan masalah dalam pembelajaran yang rumit.
TIDAK
PERANCANGAN
DESIGN
DEVELOPMENT
PEMBUATAN APLIKASI
aplikasi dalam mempersiapkan konten
dan media yang dipakai dalam e-learning. TAHAP EVALUASI HASIL
RANCANGAN
TIDAK
SESUAI
PILOT
aplikasi e-learning
Tahap selanjutnya adalah tahap perancangan system, tahap Gambar 5 Sistematika Pemecahan Masalah
ini dilakukan dengan menjadikan dasar berupa data-data
yang telah didapat dari tahapan penelitian sebelumnya. III. ANALISIS DAN HASIL
Yang kemudian diolah untuk melakukan perancangan e- A. Analisis Kebutuhan Sistem
leraning SolidWorks berupa storyboard, konten materi, Sertifikasi CSWPA(Certified SolidWorks Professional
animasi dan audio. Dengan storyboard ini dapat Advanced) dari developer software desain produk terdiri
medeskripsikan proses skenario pembelajaran dari e- dari berbagai modul spesialisasi seperti CSWPA-Sheet
Metal, CSWPA-Mold Tools, CSWPA-Weldments,
CSWPA-Surfacing, CSWPA-Drawing Tools. Peneliti
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
pada e-learning ini menggunakan modul CSWPA-Mold 4. Memahami hubungan antara model
Tools. Pada modul ini memberikan pemahaman terkait Surface dan Solid
5. Memperbaiki dan mengubah imported
membuat cetakan plastik pada injection molding
geometry secara manual, teknik surface
menggunakan software SolidWorks. Pada Keprofesian modeling
PDE saat ini dalam melakukan proses learning desain
produk menggunakan software SolidWorks masih
menerapkan cara konvensional, yaitu belajar tatap muka
dengan trainer atau pengajar yang berkompeten di bidang
software SolidWorks pada materi sertifikasi tertentu. 4. Parting Pengguna e-learning Mampu Untuk:
Sistem pembelajaran secara konvensional ini apabila Lines and
Shut-Off 1. Memahami dua tipe shut-off surfaces
ditinjau dari aspek penyampaian materi cukup efektif Surfaces 2. Membuat shut-off surfaces secara manual
tetapi dari aspek tempat dan waktu menjadi tidak terlalu 3. Menggunakan menu perintah parting line
efisien. Kondisi Keprofesian PDE yang terdiri dari anggota untuk membagi solid body
4. Menggunakan alat selection yang berbeda
dengan berbagai jenjang angkatan dan kelas menyebabkan pada mold tools
adanya perbedaan jadwal akademik dan non akademik
untuk itu diperlukan sebuah metode berupa aplikasi e- 5. Repairs Pengguna e-learning Mampu Untuk:
and
learning yang dibuat dengan mempertimbangkan Surfaces 1. Memperbaiki un-drafted faces pada
kebutuhan pengguna e-learning yaitu anggota Keprofesion imported geometry
2. Membuat drafted surfaces menggunakan
PDE. Analisis kebutuhan sistem sebagai cara untuk ruled surfaces
mengetahui kebutuhan sistem yang diperlukan dalam 3. Menebalkan surface body menjadi solid
merancang e-learning modul Mold Tool SolidWorks. body
Sistem hasil analisis ini memiliki harapan dapat mampu 4. Memperbaiki steep model faces
5. Mengembalikan pilihan sekarang
memenuhi solusi atas kebutuhan yang terjadi pada sistem 6. Membuat shut-off surfaces yang rumit
eksisting. Diantara kebutuhan hasil identifikasi penelitian 7. Membuat interlock surfaces secara manual
adalah Konten materi yang mengacu pada silabus 8. Menentukan partial loop
CSWPA-Mold Tools SolidWorks dan rancangan sistem e- 9. Menambah surfaces menggunakan Lofted
Surface
learning yang dapat diterima oleh anggota Keprofesian
PDE kemudahan dalam proses pembelajaran modul Mold 6. Using Pengguna e-learning Mampu Untuk:
Tools SolidWorks. Surfaces
1. Membuat shut-off surfaces dengan pilihan
manual
B. Perancangan Sistem 2. Membuat secara manual parting lines
3. Menggunakan parting line untuk membuat
Tujuan pembelajaran, flowmap diagram, storyline dan shut-off surface
storyboard dibuat dalam tahap Perancangan Sistem. 4. Secara manual membuat parting surfaces
Tujuan pembelajaran berisi tentang tujuan instruksional 5. Menambah salinan surfaces kedalam
dari materi-materi yang ada pada aplikasi e-learning perintah tooling split
SOLIDLEARN Modul Molding. 7. Alternate Pengguna e-learning Mampu Untuk:
Tabel 1 Tujuan Pembelajaran Methods
for Mold 1. Menggunakan metode alternatif untuk
No. Materi Tujuan Pembelajaran membuat mold tooling
Design
2. Membuat cavity pada bodies dan parts
1. Core and Pengguna e-learning Mampu Untuk: 3. Membuat secara manual surfaces yang
Cavity dibutuhkan untuk mold
1. Menganalisis untuk memeriksa draft 4. Membuat secara manual sebagian mold
angles pada wajah model dari surfaces
2. Dapat mengubah ukuran sebuah
bagian plastik
3. Menentukan parting line edges untuk Diagram Flowmap merupakan desain arus yang
membuat parting line surfaces
4. Membuat Shutoff,Parting, dan
mendeskripsikan langkah-langkah dalam menyelesaikan
Interlock Surface suatu masalah penelitian. Flowmap dapat juga menjadi
5. Membuat tooling split cara dalam menyajikan suatu algoritma. Diagram
6. Membuat assembly dari multibody Flowmap yang ditampilkan dalam penelitian ini
part
menyajikan gambar untuk user dalam menggunakan menu
2. Multiple Pengguna e-learning Mampu Untuk: pada aplikasi e-learning modul Molding. Berikut desain
Parting Flowmap aplikasi dengan lebih detail dijelaskan pada
Directions 1. Memanfaatkan undercut analysis
2. Membuat side cores, lifters, core pins Gambar 6
3. Membuat elektrode EDM menggunakan
cavity body sebagai referensi
3. Importing Pengguna e-learning Mampu Untuk:
and
Repairing 1. Memiliki pemahaman dasar tentang
Geometry permasalahan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi transfer data antara sistem
CAD
2. Impor Solid dan Surface geometry dari
sumber yang berbeda
3. Memeriksa dan memperbaiki masalah-
masalah pada file impor menggunakan
Import Diagnnostic
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
memperbaiki faces, mengubah jenis surfaces body menjadi
MENU
solid body, membuat interlock surfaces secara manual
serta menentukan partial loop menggunakan opsi select
SCORING SETTING HELP
partial loop.
Sound About
Using Surfaces adalah materi keenam modul molding
Final
Test
berisi panduan pembelajaran cara membuat bagian
MATERIAL Theme Contact
surfaces. Surfaces pada pembuatan cetakan plastik
digunakan untuk memperbaiki bagian yang bermasalah
Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 Modul 7
pada imported geometry dan membuat cetakan plastik.
Core&
Cavity
Multiple
Parting
Directions
Importing &
Repairing
Geometry
Parting Lines
&Shut Off
Surface
Repairs &
Surfaces
Using
Surfaces
Alternate
Methods
Materi keenam ini juga membahas cara dalam membuat
QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ
parting surfaces secara manual dengan menggunakan tools
parting lines, parting surfaces, lofted surfaces, filled
surfaces serta ruled surfaces.
Alternate Methods for Mold Design adalah materi ketujuh
modul molding yang berisi metode-metode alternatif
dalam membuat desain cetakan atau mold. Metode-metode
Gambar 6 Flowmap Diagram
alternatif seperti menggunakan menu perintah combine
dan split untuk membuat desain mold
E-Learning SOLIDLEARN modul Molding berisi 8 materi
yang saling ber. Materi pada modul Molding berisi Storyboard merupakan istilah yang memiliki arti sebuah
diantaranya: rancangan yang merupakan skema berupa isi dan metode
Core and Cavity , materi berisi pengajaran untuk membuat instruksi dari sebuah pengajaran, khususnya digunakan untuk
bagian core dan cavity yang merupakan hal dasar dalam tujuan peninjauan sebelum perancangan entitas.
pembuatan cetakan plastik. Sebagai materi pertama,
memberikan pengenalan kegunaaan tools utama yang Tabel 1 Storyboard
digunakan yaitu scale, draft analysis, parting lines, shutoff Fra Deskrips Visual Audio Button
surfaces, parting surfaces,dan tooling split. Pada materi me i
ini studi kasus yang digunakan memiliki tingkat kesukaran 1 Menu Learn
yang rendah. utama Exercise
Help
Multiple Parting Directions , materi kedua berisi Exit
pengajaran bagaimana menggunakan undercut analysis
pada studi kasus part plastik. Materi ini juga berisi cara
menggunakan tools bernama core untuk membuat side
cores dan lifters yang merupakan bagian untuk menunjang 2 Tampilan Suara V Button
bagian cetakan yang tidak didukung oleh parting lines. menu dalam T Button
Materi kedua juga berisi membuat core pins untuk learn dan pemuta Exercise
tombol ran Help
menunjang pembuatan bagian cetakan yang membutuhkan navigasi konten Exit
kedetailan tinggi. Materi kedua pada bagian akhir berisi
pembelajaran cara memodifikasi membuat EDM yang
digunakan untuk menunjang dalam pembuatan cetakan 3 Tampilan V Button
plastik. menu test T Button
pada Exercise
Repairing and Importing Geometry, materi ketiga dari menu Jawaban
modul ini berisi cara pengguna SolidWorks untuk dapat Learn Help
melakukan impor atau memakai file yang berasal dari Exit
sistem CAD(Computer Aided Design) yang berbeda. Pada
materi ketiga ini juga membahas hubungan antara model 4 Tampilan Learn
solid bodies dan surface bodies dalam kasus model cetakan menu Help
plastik. Materi ketiga ini pun berisi pembelajaran dalam exercise Jawaban
Exit
memperbaiki maupun modifikasi imported geometry
secara manual dengan menggunakan teknik surface
modeling..
Parting Lines and Shut-Off Surfaces merupakan materi 5 Tampilan Learn
keempat pada modul Molding. Pada materi ini berisi menu Exercise
pembahasan detail membuat parting lines dan shutoff help Exit
surfaces pada cetakan plastik dari part yang secara struktur FAQ
How to
lebih kompleks. Penggunaan tools ataupun pembuatan Use
parting lines dan shutoff surfaces memang sudah pernah About Us
dipelajari pada materi pertama namun pada materi ini Feedback
Refferenc
dibahas seperti tipe dari shutoff surfaces serta penggunaan
e
parting line untuk membagi solid body
C. Perancangan Interface
Repairs and Surfaces merupakan materi kelima pada
Langkah penelitian selanjutnya adalah merancang
modul Molding yang membahas penggunaan tools
interface dari e-learning modul molding SolidWorks.
Surfaces seperti Ruled Surface dan Lofted Surfaces.
Berikut tampilan hasil rancangan interface aplikasi e-
Bagian lain pada materi ini juga membahas cara
learning SOLIDLEARN modul molding
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
Perancangan tampilan menu home terdiri dari empat menu aplikasi e-learning modul Molding. Menu Help terdiri dari lima
utama sebagai penunjang pembelajaran aplikasi e-learning sub-menu, yaitu:
modul molding. Keempat menu utama terdiri dari Learn, 1. How To Use, sub-menu berisi informasi cara
Molding Test, Help, dan Exit. Menu Learn berisi video menggunakan aplikasi e-learning
2. Feedback, sub-menu berisi informasi kontak perancang
pembelajaran dan soal latihan modul 1 sampai 7. Menu aplikasi untuk mengantisipasi bantuan maupun
Molding Test terdiri dari soal-soal evaluasi pembelajaran perbaikan dalam menggunakan aplikasi e-learning
secara keseluruhan yang menyesuaikan dengan evaluasi 3. FAQ(Frequently Ask Question), sub-menu berisi
sertifikasi CSWPA-Mold Tools. Pada menu Help berisi informasi pertanyaan-pertanyaan yang intensitasnya
informasi yang dibutuhkan pengguna e-learning terkait tinggi terkait penggunaan aplikasi
modul Molding dan aplikasi e-learning modul Molding. 4. References, sub-menu berisi informasi rujukan yang
dipakai peneliti dalam merancang pembelajaran materi
pada aplikasi e-learning
5. About Us, sub-menu berisi informasi tentang profil
peneliti atau perancang aplikasi e-learning modul
Molding