TESIS
MOHAMMAD SAID
P230 4211 401
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
ii
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Teknik Sipil
MOHAMMAD SAID
kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
iii
TESIS
MOHAMMAD SAID
Menyetujui :
Komisi Penasihat,
Ir. Sakti Adji Adisasmita, M.Si., M.Eng.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid, MT.
Ketua Anggota
MOHAMMAD SAID
v
PRAKATA
pada jam sibuk (Peak Hour) dirasakan mulai kritis. Terjadinya waktu
penyusunan tesis ini, yang hanya berkat bantuan berbagai pihak, maka
tesis ini selesai pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis dengan
tulus menyampaikan terima kasih kepada Ir. Sakti Adji Adisasmita, M.Si.,
M.Eng.Sc., Ph.D. sebagai Ketua Komisi Penasihat dan Dr. Ir. Hj. Sumarni
penulisan tesis ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Drs. H.
Taslim Baharuddin, MM. beserta stafnya dari UPT Bandar Udara Sultan
tesis ini.
Mohammad Said
vii
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGAJUAN ii
PRAKATA v
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xv
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Kegunaan Penelitian 6
A. Bandar Udara 9
C. Fasilitas Check-in 14
1. Check-in Area 14
3. Check-in Counter 15
Bandar Udara 19
F. Teori Antrian 21
1. Pengertian Antrian 21
2. Sistem Antrian 22
3. Disiplin Pelayanan 26
4. Analisis Antrian 27
Udara 35
J. Kerangka Konseptual 38
A. Jenis Penelitian 39
F. Tahapan Penelitian 45
G. Definisi Operasional 46
1. Jumlah Penduduk 51
I. Pembahasan 72
Pertumbuhan Penumpang 75
A. Kesimpulan 88
B. Saran 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
nomor halaman
Maskapai Penerbangan 48
Eksisting 58
Tahun Proyeksi 83
DAFTAR GAMBAR
nomor halaman
Paralel 25
Gabungan 26
Ternate 40
Babullah, Ternate 40
DAFTAR LAMPIRAN
nomor halaman
8. Dokumentasi Penelitian
xviii
Mulai / Selesai
Proses / Analisis
Dokumen
Alur Kerja
Reference Manual
PS Priority Service
no. Nomor
% Persen
1
BAB I
PENDAHULUAN
harus semakin efektif dan efisien serta harus pula secara akomodatif dan
pesawat yang melalui Bandar Udara pada saat sekarang dan masa yang
suatu daerah, wilayah bahkan negara dan juga telah menjadi simbol
prestise tersendiri yang akan diingat oleh penumpang pesawat udara baik
semata tapi juga menjadi sarana rekreasi, hiburan dan pusat pelayanan
informasi pariwisata.
masyarakat Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate. Bandar Udara yang
Indonesia ini mampu melayani pesawat berbadan lebar jenis Boeing 737
sendiri.
melayani jumlah pada jam sibuk dan untuk perkiraan jangka panjang. Hal
Service) mewakili kualitas dan kondisi pelayanan dari satu atau lebih
untuk Check-in.
B. Rumusan Masalah
berikut:
eksisting.
C. Tujuan Penelitian
eksisting.
D. Kegunaan Penelitian
Check-in Counter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bandar Udara
transportasi.
Tahun 2002 menyebutkan bahwa sisi udara suatu Bandar Udara adalah
dan/atau memiliki ijin khusus. Sedangkan sisi darat suatu Bandar Udara
transportasi udara yang berupa daerah atau area tertentu, yaitu yang
terdiri dari sisi darat dan sisi udara yang kedua-duanya diperuntukan bagi
penumpang dan barang pada awal dan akhir suatu proses perpindahan
System).
12
Udara.
fasilitas sisi udara dan sisi darat. Gedung tersebut adalah titik pusat bagi
13
(http://id.wikipedia.org/wiki/Terminal_bandar_udara).
Bagian ini terdiri dari pelataran terminal antara lain fasilitas parkir dan
14
barang untuk masuk dan keluar terminal. Bagian ini meliputi fasilitas
ke pesawat udara.
C. Fasilitas Check-in
1. Check-in Area
transaksi.
keluhan dan komplain dari calon penumpang dan pengguna jasa Bandar
Check-in.
berangkat pada jam sibuk (Peak Hour). Kebutuhan luas Check-in Area
perpenumpang adalah 1,44 m2, terkait dengan hal tersebut, maka untuk
persamaan berikut:
dimana:
3. Check-in Counter
jam sibuk yang dilayani Bandar Udara tersebut seperti yang telah diatur
Check-in Counter kita akan menerima Boarding Pass dan sekaligus untuk
pulau” (Island Type). Diantara kedua tipe ini, terdapat beberapa variasi
1. Tipe “frontal” digunakan pada daerah yang luas dengan bentuk linear
setelah diproses.
17
Hall, dapat terdiri atas 12 hingga 18 meja lapor terpisah. Jumlah ini dapat
efisien.
N= x t1 Counter (+ 10%) (2)
18
dimana:
N = Jumlah meja
pesawat pada jam sibuk perlu dirumuskan terlebih dahulu nilai koefisien
Md = (3)
,
Cp = (4)
√
Mp = Cp x Md (5)
dimana:
pelayanan kepada para pengguna jasa Bandar Udara, baik itu kepada
luas ruang penumpang pada jam sibuk (Peak Hour), suhu ruang,
Service) mewakili kualitas dan kondisi pelayanan dari satu atau lebih
Walking Time dan Crowding. Waktu tunggu dan ruang yang tersedia
intalasi Bandar Udara karena pada tingkat kualitas pelayanan yang baik.
1. Pengertia Antrian
nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan
atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa
2. Sistem Antrian
Bila langganan yang tiba dapat masuk ke dalam fasilitas pelayanan, maka
Langganan disini akan dilayani dengan laju tetap atau tidak tetap, setelah
a. Tersedianya Pelayanan
b. Kapasitas Pelayanan
pelayanan tidak selalu sama untuk setiap saat; ada yang tetap, tapi ada
satu atau lebih saluran. Fasilitas yang mempunyai satu saluran disebut
mempunyai lebih dari satu saluran disebut saluran ganda atau pelayanan
ganda.
c. Lamanya Pelayanan
secara pasti. Oleh karena itu, waktu pelayanan boleh tetap dari waktu ke
waktu untuk semua langganan atau boleh juga berupa variabel acak.
sebagai variabel acak yang terpencar secara bebas dan sama serta tidak
unik untuk tiap sistem yang berbeda. Disamping itu, perlu diketahui
sistem antrian
24
sedang dilayani.
Satu saluran berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem
pada Gambar 2.
Fasilitas
pelayanan
Antrian
Pelanggan Pelanggan Pelanggan
datang dilayani
1 pergi
Fasilitas Fasilitas
Antrian 1 pelayanan Antrian 2 pelayanan
Pelanggan Pelanggan
datang
1 2 pergi
Pelanggan dilayani
ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai
contoh model ini adalah antrian pada Teller sebuah bank. Berikut multi
Fasilitas pelayanan
Pelanggan
1 pergi
Antrian
Pelanggan Pelanggan
datang
2 pergi
Pelanggan
3 pergi
Fasilitas pelayanan
Antrian 1
Pelanggan
1 3
dilayani
Pelanggan
5
Antrian 2 pergi
Pelanggan
2 4
dilayani
3. Disiplin Pelayanan
1. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Served) artinya,
2. LIFO (Last In First Out) atau LCFS (Last Come First Served) artinya,
peluang secara acak (random), tidak soal siapa yang lebih dulu tiba
4. Analisis Antrian
fungsi dari intensitas lalu lintas. Intesitas lalu lintas atau faktor pemakaian
sebagai laju layanan. Kita tertarik dalam pemodelan dari sistem ini dan
lebih untuk tempat antrian atau membeli alat baru untuk menaikkan waktu
berikut.
L= (6)
dimana:
μ = Waktu pelayanan
Lq = (7)
( )
dimana:
μ = Waktu pelayanan
Lw = (8)
dimana:
μ = Waktu pelayanan
W= (9)
dimana:
dalam sistem
μ = Waktu pelayanan
Wq = (10)
( )
dimana:
dalam antrian
μ = Waktu pelayanan
dimana:
dalam sistem
30
μ = Waktu pelayanan
μ = Waktu pelayanan
antrian terbatas dan sumber terbatas, hubungan ini berlaku untuk semua
model.
1. Faktor pendapatan.
3. Pajak tidak langsung netto (selisih antara pajak tidak langsung dengan
subsidi.
32
1989).
cenderung lebih akurat dari pada prakiraan jangka yang lebih panjang.
tahunan saja.
beberapa diantaranya jauh lebih teliti dari pada yang lain, tetapi semuanya
A. (2009), Suatu prediksi atau prakiraan yang baik tentu adalah sebuah
yang dipengaruhi atau terkait dengan lebih dari satu variabel bebas X
itu juga untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap variabel bebas yang
Y = b0+b1.X1+b2.X2+.........bn.Xn (13)
dimana:
B0 = Konstanta regresi
b. Regresi Linear
Dependent (Y). Bentuk Linear yang paling sederhana terdiri dari satu
variabel bebas dan satu variabel tidak bebas dengan satu konstanta
Y=a+b.X (14)
35
dimana:
c. Regresi Growth
Ln Y = a + b . X (15)
dimana:
baik harus dipilih metode yang mempunyai derajat kesalahan paling kecil,
yaitu yang mempunyai selisih antara data asli (Actual) dengan hasil
antara lain:
36
standar FAA dan IATA untuk menganalisis kinerja pelayanan pada fasilitas
adalah 51,996.59 m², 24,16 m2/jam sibuk penumpang dan area terminal 2E
operator pada proses Check-in di Bandar Udara. Sebuah blok waktu yang
AIRLAB, adalah kejadian diskrit simulasi model tindakan dan keputusan yang
37
dibuat oleh tiba, berangkat dan penumpang transfer di terminal Bandar Udara,
serta gerakan bagasi. Model analisis yang diusulkan, SLAM, terdiri dari jaringan
modul, satu untuk setiap fasilitas terminal. Tujuan dari kedua model adalah untuk
Check-in Counter Lion Air di Bandar Udara Juanda Surabaya berdasarkan Level
untuk mengetahui laju penumpang dalam antrian dan waktu pelayanan Check-in
dipengaruhi oleh jumlah dan berat barang bawaan serta jumlah calon
penumpang yang akan di Check-in kan. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah
38
dan berat barang bawaan serta jumlah calon penumpang yang akan di
Check- in kan. Nilai laju efektif dari banyaknya calon penumpang yang
menunggu didalam antrian adalah 3,1 per menit dan satuan waktu untuk
J. Kerangka Konseptual
erPePrPerPPPp
Kesemrawutan dan Ketidakaturan Pelayanan Check-in Counter
Terminal Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate
Level Of Service
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Februari 2013 pada jam kerja Bandar Udara Sultan Babullah Ternate,
40
dimulai jam 07.00 sampai jam 17.00 WIT. Waktu tersebut akan digunakan
Lokasi Penelitian
Keamanan Keamanan
Bagasi Bagasi
CONVEYOR BELT
AIRPORT
TAX
CHECK - IN AREA
NHM
POS
TIKET
LANGGANG
MERPATI LION/WINGS EXPRESS GARUDA SRIWIJAYA BUANA
PERKASA BATAVIA KP 3
Pintu Masuk
maskapai Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Express Air dan Wings Air di
proses).
42
Ternate eksisting.
2) Data lalu lintas angkutan udara (Air Traffic) tahun 2007 – 2012.
Babullah Ternate.
antrian.
2027.
penumpang berangkat.
tahun mendatang.
ini.
F. Tahapan Penelitian
adalah sesuai bagan alir penelitian yang disajikan pada Gambar 10.
Mulai
Tujuan Penelitian
Kajian Literatur
Pengambilan Data
Level Of Service
Selesai
G. Definisi Operasional
agar tidak terjadi kesalahan penafsiran, serta lebih memberi arahan dalam
berikut:
dapat dilayani dan dipertahankan pada kondisi tertentu oleh luas Area
Check-in.
BAB IV
Sultan Babullah Ternate 70% – 80%, dimana Area Check-in tempat calon
Air dan Wings Air, dihitung setiap satu menit, seperti tercantum dalam
Lampiran 1.
Check-in
Check-in Counter Check-in Counter Check-in Counter
Counter
Indikator Sriwijaya Air Garuda Indonesia Wings Air
Express Air
(pnpng/menit) (pnpng/menit) (pnpng/menit)
(pnpng/menit)
λ rata-rata 1 1 1 1
Garuda Indonesia, Express Air dan Wings Air, dihitung setiap satu menit
dalam Tabel 4.
jumlah bagasi yang dibawa serta jumlah calon penumpang yang akan
1. Jumlah Penduduk
sensus penduduk tahun 2010 ditunjukkan dalam Tabel 5 dan Gambar 11.
1200000
1100000
Jumlah Penduduk
1000000
900000
800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Jumlah Penduduk
Gambar 11. Grafik pertumbuhan jumlah penduduk
tahun jumlah penduduk Maluku Utara tumbuh sebesar 2.84% dari tahun
PDRB yang dipakai adalah atas dasar harga berlaku dalam juta
Gambar 12.
6500000
Jumlah PDRB Perkapita
6000000
5500000
5000000
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Nilai PDRB
Maluku Utara, karena sampai saat ini rute tersebut yang masih dilayani di
Tabel 7. Arus lalu lintas penumpang tahun 2007 – 2012 (UPT Bandar
Udara Sultan Babullah Ternate)
Kenaikan
Kenaikan
Tahun Arrival % Departure % Total rata-
(%)
rata/tahun
2007 99.081 46,18 115.470 53,82 214.551 0
2008 103.426 46,34 119.750 53,66 223.176 3,86
2009 136.397 46,70 155.657 53,30 292.054 23,58 17,24
2010 216.153 46,41 249.582 53,59 465.735 37,29
2011 215.553 44,75 266.132 55,25 481.685 3,31
2012 270.319 47,49 298.947 52,51 569.266 18,18
54
600.000
Jumlah Penumpang 550.000
500.000
450.000
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
tahun 2007 – 2012 untuk semua rute yang saat ini dilayani adalah 17,24%
2007 – 2012.
55
Udara Sultan Babullah Ternate dapat dilihat dalam Tabel 8 dan Gambar
14.
Tabel 8. Arus lalu lintas pesawat udara tahun 2007 – 2012 (UPT Bandar
Udara Sultan Babullah Ternate)
Kenaikan rata-
Kenaikan
Tahun Arrival % Departure % Total rata/tahun
(%)
(%)
2007 3.411 50,00 3.411 50,00 6.822 0
2008 3.437 50,00 3.437 50,00 6.874 0,76
2009 3.868 50,00 3.868 50,00 7.776 11,60
10,16
2010 4.855 50,00 4.855 50,00 9.770 20,41
2011 4.544 50,00 4.544 50,00 9.088 -7,50
2012 5.705 50.00 5.705 50.00 11.410 25,55
12.000
11.000
10.000
9.000
Jumlah Pesawat
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
pesawat udara dari tahun 2007 sampai 2012 pada semua rute yang saat
56
terjadi pada tahun 2010, yang meningkat sebesar 20.41% dari tahun
pergerakan pesawat udara dan jumlah penumpang jam sibuk (Peak Hour)
adalah jenis pesawat udara yang saat ini beroperasi di Bandar Udara
1. Tipe pesawat Boeing 737 Seri 500 dengan kapasitas pesawat 149
2. Tipe pesawat Boeing 737 Seri 300 dengan kapasitas pesawat 136
Garuda Indonesia.
Express Air 3 menit dan Wings Air 11 menit dalam 2 jam waktu Check-in
Data yang digunakan adalah lalu lintas pesawat udara tahun 2012.
Tabel 10. Analisis pergerakan pesawat udara jam sibuk (Peak Hour)
eksisting (Hasil analisis, 2013)
pesawat udara tipe saat ini, diperoleh jumlah pergerakan pesawat udara
pada jam sibuk (Peak Hour) kondisi eksisting di Bandar Udara Sultan
Tabel 11. Jumlah penumpang berangkat jam sibuk (Peak Hour) (Hasil
analisis, 2013)
Jumlah
Kapasitas pesawat Jumlah pesawat
Tipe pesawat penumpang
pada jam sibuk pada jam sibuk
pada jam sibuk
Boeing 737 - 500 149 1 149
Boeing 737 - 300 136 1 136
ATR-72 Seri 500 72 2 144
Bombardier CRJ-1000
98 1 98
Next Gen
5 527
standar kategori Level Of Service dari IATA. Check-in Area harus cukup
,
= 69 + 10% = 76 penumpang
,
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diasumsikan kapasitas
Counter Check-in
pada jam sibuk (Peak Hour) yang hasilnya disajikan dalam Tabel 12.
Penumpang
Jumlah Counter Rasio penumpang
Tahun pada jam sibuk
Check-in tersedia terhadap Counter
(Peak Hour)
(Counter) Check-in tersedia
(orang)
2012 527 7 1,01328
mencukupi untuk melayani 527 penumpang jam sibuk (Peak Hour) yang
pelayanan Check-in Area adalah 0,4 atau tingkat pelayanan berada pada
kategori D.
62
Check-in Area
Penumpang
Luas Area Kapasitas Rasio penumpang
Tahun pada jam sibuk
Check-in Area Check-in terhadap luas ruang
(Peak Hour) 2
(m ) (orang) tersedia
(orang)
2012 527 99,59 76 6,93421
Check-in berdasarkan luas Area Check-in yang ada saat ini (eksisting)
melayani jumlah penumpang pesawat pada jam sibuk (Peak Hour) yang
Check-in.
udara dan jumlah calon penumpang yang berangkat pada jam sibuk
Tabel 15. Analisis kebutuhan luas Check-in Area eksisting (Hasil analisis,
2013)
luas Check-in Area eksisting yang tersedia hanya seluas 99,59 m2.
Gambar 15.
Penduduk
Tahun peramalan
(jiwa)
2013 1.133.064
2014 1.170.469
2015 1.207.875
2016 1.245.280
2017 1.282.686
2018 1.320.091
2019 1.357.497
2020 1.394.902
2021 1.432.308
2022 1.469.713
2023 1.507.119
2024 1.544.524
2025 1.581.930
2026 1.619.335
2027 1.656.741
65
1.800.000
1.600.000
Jumlah Penduduk
1.400.000
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
Tahun
Linear
Gambar 15. Grafik prediksi pertumbuhan penduduk
Penumpang berangkat
Tahun peramalan
(penumpang)
2013 345.969
2014 387.410
2015 428.852
2016 470.293
2017 511.735
2018 553.177
2019 594.618
2020 636.060
2021 677.501
2022 718.943
2023 760.385
2024 801.826
2025 843.268
2026 884.709
2027 926.151
1.800.000
1.600.000
Jumlah Penumpang
1.400.000
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
Tahun
Linear
Gambar 16. Grafik prediksi pertumbuhan penumpang
67
berdasarkan penggunaan pesawat udara tipe saat ini, yaitu Boeing 737 -
500, Boeing 737 - 300, ATR 75 - 500, dan Bombardier CRJ-1000 Next
Gen.
Ln Y = -200,45 + 0,104
Y = 7.347 pesawat
68
35.000
Jumlah Pesawat Udara
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
Tahun
Growth
Gambar 17. Grafik prediksi pergerakan pesawat udara
69
penggunaan tipe pesawat udara saat ini yang hasilnya disajikan pada
Tabel 19.
Tabel 19. Prediksi pergerakan pesawat udara jam sibuk (Peak Hour)
(Hasil analisis (2013)
pergerakan pesawat udara pada jam sibuk (Peak Hour) dalam 5 tahun
jumlah pesawat udara pada jam sibuk yang tiba/berangkat pada tahun
proyeksi.
pada kondisi jam sibuk (Peak Hour), disajikan pada Tabel 20.
Tabel 20. Prediksi lalu lintas angkutan udara yang berangkat jam sibuk
(Peak Hour) (Hasil analisis, 2013)
dan jumlah pesawat jam sibuk (Peak Hour), diperoleh jumlah penumpang
penumpang.
tipe saat ini, dan data jumlah penumpang jam sibuk (Peak Hour) hasil
Tabel 21. Prediksi kebutuhan luas Check-in Area (Hasil analisis, 2013)
sebesar 455,4 m2 dari luas Area Check-in eksisting yang hanya 99,59 m2
I. Pembahasan
oleh calon penumpang yang datang per satuan waktu, dengan laju
(bagasi) serta jumlah calon penumpang yang akan di Check-in kan oleh
Petugas Check-in
Meja lapor/Check-in
Counter
Penumpang
Check-in
Air 3 menit, Garuda Indonesia 5 menit, Express Air 3 menit dan Wings Air
11 menit.
74
udara tipe yang beroperasi saat ini, yaitu B 737-500, B 737-300, ATR 72-
terutama pada saat jam sibuk (Peak Hour) disaat terjadinya proses Check-
dengan menambah fasilitas dan kapasitas Check-in Area yang ada, tetapi
Penumpang
pertumbuhan penduduk.
penumpang).
= 0,001 yang lebih kecil dari nilai interval kepercayaan α (0,05) yang
variabel Y.
untuk variabel X1 (jumlah penduduk) = 0,008 lebih kecil dari nilai interval
X2 ( nilai PDRB ) = 0,136 lebih kecil dari nilai interval kepercayaan α (0,05)
penduduk lebih kecil dari nilai signifikasi koefisien regresi untuk PDRB
Maluku Utara.
77
penduduk) = 0,008 lebih kecil dari nilai signifikan Coeffiecient regresi untuk
kondisi yang ada tetap sama seperti saat penelitian dilakukan, yaitu tarif
Dari data yang diperoleh dari UPT Bandar Udara Sultan Babullah
Bandar Udara Sultan Babullah Ternate pada tahun 2012 untuk semua rute
diterima.
yang lainnya, sehingga akan didapatkan metode yang paling cocok atau
untuk kedua model tersebut dinyatakan dalam persamaan (13) dan (14).
yang lebih besar dari 0,5 (koefisien korelasi di atas 50%) dengan
didasarkan pada nilai kedekatan yang paling baik antara model regresi
Parameter
Pendekatan Paramater model statistik Ket.
No. Prediksi model model model
regresi 2
a b R
dalam Tabel 22, menunjukkan bahwa model regresi Linear sebagai model
model terpilih karena memiliki nilai korelasi (R2) yang lebih besar atau
hitung adalah 169,696 dengan nilai sig F = 0,000 yang jauh lebih kecil dari
hitung = 159,532 dengan nilai sig F = 0,000 yang jauh lebih kecil dari nilai
adalah 13,027 dengan nilai t sig = 0,000 dan untuk regresi Growth nilai t
hitung konstanta adalah 12,631 dengan nilai t sig = 0,000. Hasil yang
kedekatan yang paling baik dengan data empiris, namun regresi Linear
dipilih karena memiliki nilai t hitung lebih besar dari nilai t hitung regresi
Growth. Data yang diperoleh dari BPS Provinsi Maluku Utara diketahui
1.086.655 orang dan hasil peramalan pada tahun 2013 adalah sebanyak
hitung adalah 56,860 dengan nilai sig F = 0,002 yang jauh lebih kecil dari
hitung = 53,319 dengan nilai sig F = 0,002 yang jauh lebih kecil dari nilai
adalah 7,541 dengan nilai t sig = 0,002 dan untuk regresi Growth nilai t
mempunyai nilai kedekatan yang paling baik dengan data empiris, namun
regresi Linear dipilih karena memiliki nilai t hitung lebih besar dari nilai t
sebanyak 298.947 orang dan hasil peramalan pada tahun 2013 adalah
0,895.
hitung adalah 28,065 dengan nilai sig F = 0,006 yang lebih kecil dari nilai
= 34,212 dengan nilai sig F = 0,004 yang jauh lebih kecil dari nilai interval
adalah 5,298 dengan nilai t sig = 0,006 dan untuk regresi Growth nilai t
mempunyai nilai kedekatan yang paling baik dengan data empiris, namun
regresi Growth dipilih karena memiliki nilai t hitung lebih besar dari nilai t
hitung regresi Linear. Data yang diperoleh dari UPT Bandar Udara Sultan
2012 adalah sebanyak 5.705 pesawat dan hasil peramalan pada tahun
1.655 penumpang.
menambah luas Check-in Area sebesar 455,4 m2 dari luas Check-in Area
yang tersedia saat ini (eksisting), maka untuk penambahan luas Check-in
udara tipe saat ini, yaitu Boeing 737 - 500, Boeing 737 - 300, ATR 75 -
tata letak meja Check-in Counter tipe Island (pulau) sangat cocok
digunakan pada sistem pelayanan dari tata letak meja pelayanan Check-in
Counter eksisting yang bertipe Frontal Linear. Tipe Island (pulau), yaitu
yang melewati Public Hall, dapat terdiri atas 12 hingga 18 meja lapor
terpisah. Jumlah ini dapat digandakan apabila ban berjalan untuk bagasi
penumpang.
Udara Sultan Babulah pada saat ini dan masa mendatang, adalah selain
pada jam sibuk (Peak Hour) ke jam-jam tertentu yang masih jarang jumlah
optimal dari Check-in Counter dan waktu layanan operator pada proses
tersebut.
terdahulu adalah dalam penelitian ini digunakan konsep teori antrian untuk
Air 3 menit, Garuda Indonesia 5 menit, Express Air 3 menit dan Wings Air
sibuk (Peak Hour) pada akhir tahun perencanaan 2027 yang sebesar
BAB V
A. Kesimpulan
Air 3 menit, Garuda Indonesia 5 menit, Express Air 3 menit dan Wings
B. Saran
didapatkan hasil kajian yang lebih baik dan saling melengkapi antara
lainnya.
(Peak Hour) dalam tahun 2027 yang melebihi kapasitas Check-in Area
semakin bertambah, dalam hal ini luas Check-in Area dan jumlah
Check-in Counter.
90
Express Air, maka diharapkan kesiapan dari pihak UPT Bandar Udara
DAFTAR PUSTAKA
Brunetta, L., dan Jacur, G. R., 2005. A Flexibel Model for The Evaluation
of an Airport Terminal, (Online), (http://www.easts.info/on-
line/journal_06/724.pdf, diakses 15 Juli 2012).
Lampiran 1
Disurvei oleh:
Menit Menit Menit Menit Menit
No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ)
(T) (T) (T) (T) (T)
Disurvei oleh:
Menit Menit Menit Menit Menit
No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ)
(T) (T) (T) (T) (T)
Disurvei oleh:
Menit Menit Menit Menit Menit
No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ)
(T) (T) (T) (T) (T)
Disurvei oleh:
Menit Menit Menit Menit Menit
No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ) No. (λ)
(T) (T) (T) (T) (T)
Lampiran 2
Disurvei oleh:
Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ
penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit)
1 1.27 36 3.05 71 1.57 106 1.10 141 1.25
2 1.08 37 1.31 72 0.69 107 1.34 142 1.57
3 2.35 38 1.33 73 2.29 108 2.35 143 1.14
4 1.30 39 2.25 74 1.34 109 1.09 144 1.10
5 2.25 40 1.05 75 1.32 110 1.25 145 1.47
6 2.25 41 1.54 76 2.08 111 2.42 146 1.21
7 1.04 42 1.22 77 2.03 112 1.03 147 1.22
8 2.11 43 1.20 78 1.57 113 2.06 148 1.49
9 2.09 44 1.16 79 0.61 114 1.16 149 1.28
10 1.26 45 2.40 80 2.42 115 2.13 150
11 2.45 46 2.30 81 1.40 116 1.51 151
12 3.32 47 3.03 82 1.33 117 1.16 152
13 2.45 48 1.31 83 2.45 118 1.32 153
14 2.31 49 1.27 84 2.32 119 2.34 154
15 1.54 50 2.27 85 1.42 120 1.06 155
16 2.21 51 1.13 86 1.55 121 1.12 156
17 3.17 52 1.56 87 1.45 122 2.01 157
18 4.37 53 1.42 88 2.36 123 2.03 158
19 2.32 54 1.25 89 1.26 124 1.09 159
20 2.41 55 1.40 90 2.27 125 1.54 160
21 2.56 56 1.05 91 1.57 126 1.12 161
22 3.12 57 2.32 92 2.49 127 1.22 162
23 2.45 58 1.15 93 2.33 128 1.31 163
24 2.31 59 1.32 94 1.44 129 1.34 164
25 1.54 60 1.10 95 1.36 130 1.59 165
26 2.21 61 2.25 96 1.70 131 1.15 166
27 2.03 62 1.50 97 2.15 132 1.26 167
28 1.16 63 1.51 98 3.02 133 1.31 168
29 1.29 64 1.08 99 1.05 134 1.20 169
30 1.29 65 2.35 100 1.22 135 3.01 170
31 1.01 66 1.12 101 1.12 136 1.11 171
32 2.32 67 2.26 102 1.42 137 2.09 172
33 1.12 68 1.55 103 1.16 138 2.12 173
34 1.24 69 1.27 104 1.51 139 1.21 174
35 1.27 70 1.26 105 2.09 140 1.09 175
98
Disurvei oleh:
Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ
penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit)
Disurvei oleh:
Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ
penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit)
Disurvei oleh:
Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ Calon μ
penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit) penumpang (menit)
Lampiran 3
Diketahui:
λ = 1 orang/menit
μ = 1,65 menit
Penyelasaian:
Antrian
Po =
.
Po =
, , ,
,
Po =
( , ) ( , ) ( , )
( , )
Po =
[ , , , ]
Po = 0,48
102
L=
L=
,
L= 1,54 menit
Lq = 1,54 – (1 – 0,48)
Lq = 1,02 menit
λ eff = 1 (1 – 0,48)
Dalam Sistem
W=
W=
,
W = 1,54 menit
103
Dalam Antrian
Wq =
( )
Wq =
, ( , )
W q = 0,93 menit
Diketahui:
λ = 1 orang/menit
μ = 1,74 menit
Penyelasaian:
Antrian
Po =
.
Po =
,
,
,
,
Po =
( , ) ( , ) ( , )
( , )
Po =
[ , , ,]
Po = 0,47
L=
,
L=
, ,
L= 1,75 menit
Lq = 1,75 – (1 – 0,47)
Lq = 1,22 menit
Dalam Sistem
W=
W=
, ,
W = 1,25 menit
Dalam Antrian
Wq =
( )
,
Wq =
, ( , , )
W q = 0,080
Diketahui:
λ = 1 orang/menit
μ = 1,68 menit
106
Penyelasaian:
Po =
.
Po =
, , ,
,
Po =
( , ) ( , ) ( , )
( , )
Po =
[ , , , ]
Po = 0,54
L=
,
L=
, ,
L= 1,11 menit
Lq = 1,11 – (1 – 0,54)
Lq = 0,65 menit
107
Dalam Sistem
W=
W=
, ,
W = 1,11 menit
Dalam Antrian
Wq =
( )
,
Wq =
, ( , , )
W q = 0,058
Diketahui:
λ = 1 orang/menit
μ = 1,95 menit
Penyelasaian:
Po =
.
Po =
, , ,
,
Po =
( , ) ( , ) ( , )
( , )
Po =
[ , , ,]
Po = 0,34
L=
,
L=
, ,
L= 2 menit
Lq = 2 – (1 – 0,34)
Lq = 1,34 menit
Dalam Sistem
W=
W=
, ,
W = 2,5 menit/orang
Antrian
Wq =
( )
110
,
Wq =
, ( , , )
W q = 0,176
Lampiran 4
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 PDRB,
Jumlah a . Enter
Penduduk
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Penumpang berangkat
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 31922.201 2 15961.100 194.097 .001a
Residual 246.698 3 82.233
Total 32168.898 5
a. Predictors: (Constant), PDRB, Jumlah Penduduk
b. Dependent Variable: Penumpang berangkat
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1273.379 182.842 -6.964 .006
Jumlah Penduduk 1.637 .262 1.445 6.247 .008
PDRB -3.40E-05 .000 -.465 -2.012 .138
a. Dependent Variable: Penumpang berangkat
112
Lampiran 5
Lampiran 6
Linear
Model Summary
ANOVAb
Total 3.217E10 5
Coefficients
Growth
Model Summary
ANOVAb
Total .893 5
Coefficients
Lampiran 7
Lampiran 8
Dokumentasi Penelitian