Anda di halaman 1dari 2

DPR mendukung kenaikan harga BBM

Rapat Paripurna DPR akhirnya mengesahkan RUU RAPBN-P tahun 2013 menjadi
undang-undang melalui voting yang berlangsung hingga Senin 17 Juni malam.
Wartawan BBC Indonesia, Andreas Nugroho, melaporkan sebanyak 338 anggota DPR menyatakan
setuju disahkannya RAPBN-P 2013 sementara 181 anggota menolak.

"Dengan demikian maka rapat paripurna memutuskan menyetujui RUU terhadap RAPBN-P 2013
untuk disahkan menjadi UU," kata Ketua DPR, Marzuki Ali.
Seperti sudah diduga sebelumnya lima fraksi partai koalisi pendukung pemerintah tetap solid
mendukung RAPBN-P 2013 yang didalamnya terdapat opsi penaikan BBM dan penyaluran dana
BLSM atau Bantuang Langsung Sementara Masyarakat.
Sementara empat fraksi masing-masing Fraksi PKS, Gerindra, Hanura dan PDI Perjuangan
menolak keputusan menyetujui RAPBN-P 2013.

"PKS tetap menolak RAPBNP 2013," kata Fahri Hamzah dari FPKS saat menyampaikan alasan
fraksinya.

Pro-rakyat miskin?
Sebelumnya pemerintah mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan diimbangi dengan alokasi
bagi rakyat miskin.
"Yang paling jelas alokasi dari subsidi BBM akan dialihkan menjadi alokasi bagi rakyat miskin,
artinya akan ada 11,6 trilyun yang akan dialokasikan untuk BLSM dan 6 triliun untuk program
infrastruktur kemudian ada juga untuk raskin dan PKH,' kata Menteri Keuangan Chatib Basri di DPR
saat ditanya soal dampak pengesahan RAPBN P 2013.
"Sebetulnya alokasi anggaran lebih pro kepada rakyat miskin."
Dia juga mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap gejolak global karena ekonomi
makro Indonesia yang lebih stabil.
Sementara para anggota DPR bersidang yang diakhiri dengan pemungutan suara berlangsung aksi
demonstrasi di luar gedung DPR.
Sejak Senin pagi sudah berkumpul massa mahasiswa dan buruh tetapi dalam jumlah hanya
mencapai ribuan orang, sementara kelompok mahasiswa dan buruh yang sempat berkumpul di
sekitar jalan MH Thamrin dan berniat menuju Istana Negara dikepung aparat sehingga hanya bisa
berorasi di depan Kementrian Perhubungan Medan Merdeka Barat.

Komentar :

Kritik : Pemerintah harus memastikan terpenuhinya kesejahteraan masrakat terlebih dahulu


sebelum menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik. Dengan naiknya, dua kebutuhan utama
ini, maka terlihat rakyat akan semakin sengsara jika pemerintah tidak memerdulikan rakyat.
Saran : Setelah kenaikan BBM jangan memanjakan rakyat, karena setelah kenaikan BBM
terjadi dan rakyat diberikan kompensasi Bantuan Langsung Tunai maka yang menerima BLT tersebut
hanya bermalas - malasan karena mengandalkan BLT berikutnya dan BLT tersebut kurang tepat
sasaran seperti halnya bedah rumah.

Daftar pustaka : http://www.bbc.co.uk/indonesia/

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/06/130617_bbm_kepu
tusan.shtml

Anda mungkin juga menyukai