BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperkaya dengan berbagai sumber daya alam seperti berupa bahan galian
adalah batu bara, emas, perak, nikel, tembaga, intan, batu kapur dan pasir
sanumbe, Yaitu salah satu Desa yang dijadikan objek penelitian tempat
wisata yang ada di Kabupaten Bima sebuah kawasan wisata pantai yang
dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bima bahwa pasir besi yang
1
Palkrisman dan Arif Budiman, Pemetaan Persentase Kandungan Dan Nilai Suseptibilitas
Mineral Magnetik Pasir Besi Pantai Sunur Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, Jurnal
Fisika Unad, Vol. 3, No. 4, Oktober 2014.
2
Bilalodin dkk, Analisis Kandungan Senyawa Kimia dan Uji Sifat Magnetik Pasir Besi Pantai
mbal, Jurnal Fisika Indonesia, Vol. XVII, No. 50, Agustus 2013.
3
Wijaya Gitarani Cahaya Putri Putu dan Sungging Pintowantoro, Sifat Dielektrik pada Proses
Reduksi Pasir Besi Akibat Gelombang Mikro, Jurnal teknik pomits, Vol. 1, No. 1, (2012)1-4.
4
Supardin, Warga Sekitar (Buruh Penganngkut), Desa Sanumbe, Wawancara, 20 Januari 2019.
2
Syarat utama dari terbentuknya pasir besi adalah gunung api dan
dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin photo- copy dan printer
laser, sementara maghemit adalah bahan utama untuk pita kaset. Ketiga
serta campuran (filler) untuk cat serta bahan dasar untuk industri
magnet permanen7.
Energi ini terbentuk ketika bahan tersebut pertama kali dimagnetisasi dan
energi tersebut akan terus menetap didalamnya. Selaian itu, energi dari
5
Salomo dkk, Pengukuran Induksi Magnetik Total Dan Identifikasi Kandungan Elemen
Endapan Pasir Besi Di Pantai Bagian Selatan Kota Padang Sumatera Barat, Jurnal Komunikasi
Fisika Indonesia, April 2017.
6
Palkrisman dan Arif Budiman, hal.242.
7
Afdal dan lusi Niarti, Karakterisasi Sifat Magnet Dan Kandungan Mineral Pasir Besi Sungai
Batang Kuranji Padang Sumatera Barat, Jurnal Ilmu Fisika, Vol. 4, No.1, Maret 2012.
3
magnet selalu tersedia untuk digunakan dan tidak terkuras habis oleh
permanen sebagai bahan bakunya dan saat ini magnet mulai diincar
salah satunya adalah biji besi. Menurut Badan Pusat Statistik (2016),
produksi bijih besi Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 22.353.337 ton
produksi tidak diiringi daya olah bahan mentah menjadi bahan jadi. Saat
8
Budiman Arif dkk, Karakter Struktur Kristal dan Sifat Magnetik Magnet Stronsium Ferit Pasir
Besi Batang Sukam Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat, Prosiding SNFA (Seminar Nasional
Fisika dan Aplikasinya), 2016.
9
Salomo dkk, hal. 1000.
4
ini, bijih besi tersebut masih diekspor dalam keadaan bahan tidak
bijih besi dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Besi pada
10
Zanur Harmen dkk, Sintesis Dan Karakterisasi Pigmen Hematit (α-Fe2O3) Dari Bijih Besi Di
Jorong Kepalo Bukik Kabupaten Solok Selatan Menggunakan Metode Presipitas, Jurnal Fisika
Unand, Vol. 6, No. 2, April 2017.
11
Anugerah Frie Asarie dkk, Identifikasi Sebaran Bijih Besi Menggunakan Metode Geolistrik
Hambatan Jenis 2d Di Desa Laemanta Kecamatan Kasimbar, Vol. 17, No.1, Januari 2018.
12
Lalu Ahmad Didik, Pengaruh Pemberian Medan Magnet Terhadap Konstanta Dielektrik
Material Agcro2, Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, Vol. 2, No. 1, September 2016.
5
13
Widodo Rahmat dkk, Studi Pengaruh Ukuran Butir Partikel terhadap Sifat Dielektrik
Nanopartikel Cobalt Ferrite(CoFe2O4), Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng &
DIY,Yogyakarta, April 2014.
14
Ibid, hal.355
15
Cahyono Eko Bowo dkk, Pengaruh Penambahan Lemak Margarin Terhadap Konstanta
Dielektrik Minyak Goreng, Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), Vol. 7, No. 01, Juni
2017.
6
dan untuk matrik batuan serpih sekitar 5-15 . Oleh karena itu,
dielektrik16.
pasir besi dijalankan sehingga pengotor (material lain selain pasir besi)
16
Taufik RiZky Sammi, “Karakterisasi Dispersi Dielektrik Batuan Shale Gas Berbasis Teknik
Kapasitansi, (Skripsi, FMIPA Universitas Lampung, Bandar Lampung 2016), hlm. 2.
17
Lalu A Didik, Pengaruh Pemberian Medan Magnet Terhadap Konstanta Dielektrik Material
AgCrO2, Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika, Vol. 2, No. 1, September 2016.
7
ukuran butir partikel 4,3 nm, 7,7 nm, 8,7 nm, dan 9,0 nm yang dibuat
pada rentang ukuran butir partikel 4,3 < t < 9,0 nm konstanta
18
Nengsih Sri, Potensi Nanopartikel Magnetit Pasir Besi Lampanah Aceh Besar Melalui Studi
Kajian Teknik Pengolahan, Sintesis Dan Karakteristik Struktur, Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro, Vol. .2, No. 1, Februari 2018.
8
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
pasir besi?
pasir besi?
C. Tujuan
butir
D. Manfaat Penelitian
konstruksi, bahan campuran industri semen, bahan dasar tinta kering untuk
terhadap disiplin ilmu yang ditekuni selama ini. Selain itu, penelitian ini
terkait.
informasi untuk penulis sendiri dan para pembaca dari judul “Analisis
E. Batasan Masalah
10
batasan masalah agar peneliti lebih fokus dalam menggali dan mengatasi
500 mesh.
mengetahui sifat fisis dari pasir besi itu sendiri dan sifat
kemagnetannya.
F. Defini Operasional
1. Pasir besi merupakan bijih besi berbentuk pasir yang banyak ditemui
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pasir Besi
kehitaman. Pasir ini terdiri dari magnetite Fe3O4 dan juga mengandung
luka bakar ringan. Pasir besi mengandung mineral besi utama yaitu
Pengotor lainnya yang biasa terdapat dalam pasir besi adalah fosfor
dan sulfur19.
dan zat kimia, serta mempunyai tahanan jenis listrik yang tinggi.
19
Nurajana Siti, “Sintesis Dan Karakterisasi Nanopartikel Magnetik Fe3o4 Pasir Besi Glagah
Kulon Progo Dengan Metode Kopresipitasi, (Skripsi, FMIPA UN Yogyakarta, Yogyakarta, 2018),
hlm. 23.
12
penggunaannya20.
2. Dielektrisitas Material
sifat fisik ini sebagai komponen penyusun lapisan bumi. Salah satu
kristal yang dapat merespon aliran listrik secara baik ataupun buruk,
tersebut21.
20
Rahmat, “Pembuatan Dan Karakterisasi Magnetik Elastomer Mnfe2o4 Berbasis Pasir Besi
Alam Dengan Matriks Silicone Rubber, (Skripsi, FST UIN Alaudin Makasar, Makasar, 2017),
hlm. 28.
21
Azharudin Idin dkk, Rancang Bangun Alat Geolistrik Untuk Menentukan Jenis Bahan Di
Bawah Permukaan Bumi, Vol.Vii, No. 1, Juli 2013.
13
D = ɛE (2.1)
ɛr = ɛ / ɛ0 (2.2)
D = ɛ0 E + P (2.3)23
22
Asarie Frie Anugerah dkk, Identifikasi Sebaran Bijih Besi Menggunakan Metode Geolistrik
Hambatan Jenis 2d Di Desa Laemanta Kecamatan Kasimbar, Vol. 17, No.1, Januari 2018.
23
Lalu A Didik, hal. 26-27.
14
yang digunakan yang memiliki perbedaan sifat, satu dengan yang lain.
keras dan rapuh. Struktur kristal sangat kompleks, tetapi hal itu dapat
4. Magnetodielektrisitas
listrik. Prediksi ini telah diberikan dengan lebih teliti oleh Landau dan
24
Sulistiyo Hari Dendi, Studi Pengaruh Ukuran Butir Partikel dan Struktur Kristal terhadap
Sifat Dielektrik Nanopartikel Copper Ferrit (CuFe2O4), Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI
Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April 2015.
25
Khalilurrahman dkk, Sintesis Serbuk Barium Heksaferit Yang Ditambah Denganlogam Mn
Sebagai Material Anti Radar, Jurnal Penelitian Pendidikan Ipa, Vol. 2, No.1, Januari 2016.
15
dituliskan sebagai
(2.25)
(2.26)
Sebaliknya, polarisasi elektrik timbul saat medan listrik nol dan medan
magnetik diberikan
(2.27)
Fenomena ini disebut efek magnetoelektrik. Satu hal yang berbeda antara
(2.28)
16
(2.29)
Tensor βijk dan γijk simetri pada dua indeks terakhir. Simetri pada βijk sama
muatan yang tersimpan pada plat logam sejajar tersebut. Hal ini
26
Lalu Ahmad didik, “Pengaruh Variasi Doping Ion Ni2+ terhadap Struktur dan
Magnetodielektrisitas Senyawa Delafossite CuCr1-xNixO2 (0 ≤ x ≤ 0.04), (Skripsi, FMIPA UN
Malang, Malang 2011), hal. 32-34.
17
C = q/V (4)
Gambar 1. Kapasitor Plat Paralel (a) Disisipi Udara (b) Disisipi Bahan Dilektrik
Kapasitansi bergantung pada luas plat, jarak antara kedua plat dan
Dimana,
ɛr = C/Cudara (6)
27
Lalu A Didik, hlm. 2-3.
18
oleh medan luar yang bekerja seiring frekuensi yang semakin tinggi.
28
Sulistiyo H Dendi, Dampak Ukuran Butir Nanopartikel Copper Ferrite (Cufe2o4) Terhadap
Sifat Dielektrik, Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.2, Juli 2017.
29
Widodo Rahmat dkk, hal. 356.
30
Nuzully Seveny dkk, Pengaruh Konsentrasi Polyethylene glycol (PEG) pada Sifat
Kemagnetan Nanopartikel Magnetik PEG-Coated Fe3O4, Jurnal Fisika Indonesia, No: 51, Vol
XVII, Desember 2013.
19
medan magnet eksternal, namun ketika tidak ada medan magnet eksternal
ukuran material sangat kecil (orde nanometer). Oleh karena itu dibutuhkan
B. Kerangka Berpikir
Cobalt Ferrite (CoFe2O4) dengan ukuran butir partikel 4,3 nm, 7,7 nm, 8,7
31
Setiadi A Eko dkk, Sintesis Nanopartikel Cobalt Ferrite (CoFe2O4) dengan Metode
Kopresipitasi dan Karakterisasi Sifat Kemagnetannya, Indonesian Journal of Applied Physics,
Vol. 3, No.1, April 2013.
32
Pauzan Muh, Pengaruh Ukuran Butir dan Struktur Kristal terhadap Sifat Kemagnetan
pada Nanopartikel Magnetit (Fe3O4), Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVII HFI Jateng & DIY, Solo,
23 Maret 2013.
20
pada rentang ukuran butir partikel 4,3 < t < 9,0 nm konstanta dielektrik
mengalami kenaikan33.
33
Widodo Rahmat dkk, Studi Pengaruh Ukuran Butir Partikel terhadap Sifat Dielektrik
Nanopartikel Cobalt Ferrite(CoFe2O4), Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng &
DIY,Yogyakarta, April 2014.
21
magnet dihasilkan oleh dua set kumparan 1000 lilitan dengan sumber
dielektrikpun meningkat.
senyawa kimia dan uji sifat magnetic pasir besi telah dilakukan. Tujuan
magnetik yang terdapat pada pasir besi pantai Ambal. Sampel pasir besi
Rahmat Widodo dkk, telah melakukan Lalu A Didi yang telah Bilalodin dkk, Analisis senyawa
sintesis Cobalt Ferrite (CoFe2O4) dengan melakukan penelitian Pengaruh kimia dan uji sifat magnetic
ukuran butir partikel 4,3 nm, 7,7 nm, 8,7 Pemberian Medan Magnet pasir besi telah dilakukan.
nm, dan 9,0 nm yang dibuat dengan Terhadap Konstanta Dielektrik
Tujuan penelitian adalah
metode kopresipitasi yanghasilnya Material Agcro2, Suatu material
kemudian dicetak dengan pembebanan dapat mengalami polarisasi mengetahui kandungan mineral
50.000N menjadi pellet dengan diameter dalam suatu medan magnet magnetik dan sifat magnetik
12,26 mm. Pengukuran dilakukan atau magnetisasi di bawah yang terdapat pada pasir besi
menggunakan sistem spektroskopi pengaruh medan listrik yang pantai Ambal. Sampel pasir besi
impedansi terkomputerisasi pada wilayah sering disebut sebagai material diambil dari pantai Ambal.
frekuensi 10 kHz hingga 120 kHz untuk multiferroik
mengetahui perilaku dielektriknya
terhadap perubahan ukuran butir partikel
CoFe2O4 .
Kuat medan magnet diukur jenis mineral magnetik pasir
Hasil pengukuran menunjukkan menggunakan teslameter dan pantai Ambal Kecamatan Mirit
bahwa konstanta dielektrik riil, konstanta dielektrik diukur Kabupaten Kebumen berbentuk
konstanta dielektrik imajiner, dan mengg unakan LCR meter. senyawa Magnetite (Fe3O4) dan
rugi dielektrik mengalami Berdasarkan hasil pengukuran Hematite (Fe2O3). Perhitungan
penurunan dan cenderung konstan didapatkan nilai konstanta nilai suseptibilitas magnetic
dengan bertambahnya frekuensi; dielektrik sebesar 29,6; 33,32; sebesar 31,88 x10-6 m 3/kg
impedansi 36,46; 41,17; 42,37; 48,42.
Tampak bahwa semakin besar
mengalami kenaikan kuat medan magnet, semakin
besar nilai konstanta dielektrik. nilai permeabilitas relatif yang
dengan bertambahnya
Namun perilaku tersebut memiliki terhitung, mineral magnetik
frekuensi
pola yang acak ketika ditinjau dari pasir pantai Ambal kecamatan
Mirit Kabupaten Kebumen
perubahan ukuran butir CoFe2O4. Peningkatan konstanta dielektrik
termasuk kategori feromagnetik.
Secara keseluruhan, pada rentang disebabkan karena senyawa ini
ukuran butir partikel 4,3 < t <9,0 mengalami magnetisasi yang
nm mengakibatkan menurunnya
medan listrik efektif di antara Kenyataanya pihak pemerintah
konstanta dielektrik dan plat. Akibatnya kapasitansi akan banyak melakukan kegiatan
Dengan dilakukannya penelitian
meningkat dan konstanta ekspor inpor pasir- pasir yang ada
rugi harapan
ini dielektrikuntuk pemerintah
untuk lebih memperhatikan diluar indonesia, seentara di
dielektrikpun meningkat.
mengalamipenurunan
keberadaan pasir besi di Indonesia indonesia sendiri memiliki
khususnya kekayaan alam yang melimpah
sedangkansangat
nilai melimpah dan yang bisa dimanfaatkan untuk
bisa diolah menjadi bahan yang
impedansinya mengalami bahan dasar magnetik dibidang
bernilai ekonomis dibidang
industri sebagai bahan dasar indrusti yang terdapat banyak
kenaikan. disetiap daerah khusunya di
magnetik. Seperti dalam industri
elektronik, otomotif, dan indrusti daerah kabupaten Bima.
baja.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
kuantitatif.
1. Populasi
peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pantai yang ada di daerah
kabupaten Bima.
2. Sampel
dilaboratorium.
25
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
2. Variabel Bebas
3. Variabel Terkontrol
E. Desain Penelitian
Selanjutkan digerus dalam selang waktu selam 2 jam sehingga setelah itu
300, 400, dan 500 mesh. Setelah sampel yang sudah disaring kemudian
Mulai
Pasir Besi
Diambil menggunakan
magnet permanen
Digerus dalam
selang waktu 2 jam
Analsis Data
Kesimpulan
Selesai
1. Peralatan penelitian
9205A)
d. Kabel konektor
e. Oven
f. Magnet Permanen
2. Bahan
a. Pasir Besi
c. Aquades
bahan. Sehingga mengetahui nilai dan bentuk ukuran butir dari setiap
pasir besi.
28
2. Pengukuran
sebagai C
C/Cudara
29
medan magnet.
∑ 𝐶𝑖
𝐶𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = (3.1)
20
∑[𝐶𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝐶𝑖 ]2
𝑆𝑑 = √ (3.2)
20
𝐶𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑑
𝜀𝑟 = (3.3)
𝜀𝑢 𝜀0 𝐴
persamaan
𝑆 2 2 2
𝜕𝜀𝑟 𝜕𝜀 𝜕𝜀
𝜀𝑟 = √| 𝑆𝑐| + | 𝑟 2/3 ∆𝑑| + | 𝑟 2/3 ∆𝐴|
𝜕𝐶 𝜕𝑑 𝜕𝐴
𝑆 2
(3.4)
𝑑 2 𝐶 2 𝐶 𝑑
𝜀𝑟 = √| 𝑆𝑐| + | 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 2/3 ∆𝑑| + | 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 2/3 ∆𝐴|
𝜀𝑢 𝜀0 𝐴 𝜀𝑢 𝜀0 𝐴 𝜀𝑢 𝜀0 𝐴2
sebagai sumbu z.