Anda di halaman 1dari 5

OBAT KERAS

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus
pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
hitam.
Contoh : Asam Mefenamat, semua obat antibiotik (ampisilin, tetrasiklin, sefalosporin, penisilin,
dll), serta obat-obatan yang mengandung hormon (obat diabetes, obat penenang, dll)
Obat keras ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter.

Obat Psikotropika dan Narkotika

a. Psikotropika

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital, ekstasi, sabu-sabu

Obat psikotropika ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter.

b. Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
Contoh:Morfin,Petidin
Narkotika digolongkan menjadi 3 golongan :
 Narkotika golongan I

Contohnya : Tanaman Papaver Somniferum L kecuali bijinya, Opium mentah, Opium


masak, candu, jicing, jicingko, Tanaman koka, Daun koka, Kokain mentah, dll

 Narkotika golongan II

Contohnya : Alfasetilmetadol, Alfameprodina, Alfametadol, Alfaprodina, dll

 Narkotika golongan III

Contohnya : Asetildihidrokodeina, Dekstropropoksifena, Dihidrokodeina, Etilmorfina, dll

Obat narkotika ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter

Penggunaan obat secara rasional adalah penggunaan obat yang sesuai dengan
kebutuhan klinisnya dan manfaat konsumsi obat lebih tinggi daripada kerugian bila tidak
mengkonsumsi obat tersebut. Berikut adalah kegunaan obat yang Anda sebutkan di
atas :

1. Lodecon : berfungsi untuk mengurangi gejala flu dan demam


2. Ranacid forte : membantu mengurangi keluhan sakit maag dan tidak nyaman di
perut
3. Thiamfenikol : antibiotik yang digunakan untuk infeksi tertentu
4. Soldextam : membantu mengurangi keluhan alergi, asma dan gatal

Beberapa obat yang Anda sebutkan diatas merupakan obat keras dan membutuhkan
pengawasan dokter karena memiliki berbagai efek samping. Bila Anda sakit, akan lebih
baik Anda tidak mengulang obat tetapi berobat ke dokter dengan membawa obat-
obatan tersebut ke dokter dan menanyakan apakah obat tersebut masih dapat diminum
atau tidak, jadi bila dapat digunakan, tidak diresepkan lagi oleh dokter yang memeriksa
Anda.

Semoga bermanfaat,
Obat aspirin, atau dalam dunia farmasi disebut asam asetil salisilat, adalah bentuk olahan
senyawa salisin yang terdapat dalam banyak tumbuhan. Senyawa ini memiliki beberapa fungsi,
sesuai dosisnya. Pada dasarnya, aspirin bekerja menghambat enzim yang memproduksi dan
mengatur kerja prostaglandin, sebuah senyawa dalam tubuh yang diproduksi saat terjadi
peradangan. Jadi, semua hal yang melibatkan prostaglandin dapat dicegah oleh aspirin.

Beberapa efek yang dihasilkan aspirin antara lain:

 Efek antipiretik → berfungsi menurunkan suhu tubuh saat demam.


 Efek anti-inflamasi → berfungsi meredakan peradangan.
 Efek analgetik → peredam rasa nyeri.
 Efek anti-platelet → mencegah sel darah (trombosit) menempel pada dinding pembuluh darah,
sehingga pembekuan darah dapat dihambat.
GAMBAR OBAT

Anda mungkin juga menyukai