Anda di halaman 1dari 27

Obat analgetik,

antipiretik
morfin & opioid
Kelompok 3
Anggota kelompok :
DEVI FITRIA
01 SUTISNA 04 Kemy agustiano w 07 Rican nurakbar h
NPM : 1910105493 NPM : 1910105504 NPM : 1910105518

08 Vira anggraeni
02 EULIS IPA YULIA 05 Nanda aulyya
NPM : 1910105532
NPM : 1910105495 NPM : 1910105509

03 IA SAFITRI 06 Neza annisa r 09 Wina setiyana


NPM : 1910105498 NPM : 1910105511 NPM : 1910105534
Obat analgetik

Analgetik ialah istilah yang digunakan untuk


mewakili sekelompok obat yang digunakan
sebagai pereda nyeri. Analgesik termasuk obat
anti-inflamasi nonsteroid seperti salisilat, obat
narkotika seperti morfin, dan obat sintesis
bersifat narkotik seperti tramadol.
Jenis – Jenis Obat
Analgetik

1. Salisilat
Obat yang digunakan untuk meredakan demam, peradangan, dan
rasa sakit. Salah satu yang termasuk obat salisilat adalah aspirin.
Aspirin tersedia dalam bentuk tablet.
Merk dagang : Aspilets, Ascardia, Farmasal, Miniaspi 80, Thrombo
aspilets
Jenis – Jenis Obat
Analgetik

2. Paracetamol
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat jenis analgetik dan
antipiretik yang dijual bebas atau bisa didapatkan tanpa resep dokter.
Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, sirop, drop, infus,
dan suppositoria.
Merk dagang : Panadol, Naprex, Paramol, Mixagrip Flu, Hufagesic,
Paramex SK, Sanmol, Sumagesic, Tempra, Termorex, dan Poro.
Jenis – jenis obat
analgetik

3. Nonsteroidal Anti-inflammatory
Drugs (NSAIDs)
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat
antiinflamasi nonstreoid adalah obat yang bekerja dengan cara
menghambat zat penyebab peradangan, yaitu prostaglandin. Contoh :
Ibuprofen, Naproxen, Ketoprofen, Diclofenac, Piroxicam, Meloxicam,
Ketorolac, Asam
Mefenamat
Efek Samping Obat
Analgetik

Efek samping yang ditimbulkan oleh obat anlagetik berbeda-beda


tergantung jenis obat analgetik yang digunakan dan kondisi pasien
secara menyeluruh. Beberapa efek samping ringan yang dapat timbul
1. Sakit perut
2. Sakit kepala
3. Mual dan muntah
4. Kelehan parah
5. Telinga berdenging
6. Sembelit
7. Diare
8. Urin berwarna gelap
Dosis Obat Analgetik

Dosis untuk dewasa


Aturan minum obat tergantung jenis penyakit dan kondisi
kesehatan. Hindari minum obat lebih banyak atau lebih lama
dari yang disarankan.
Dosis untuk anak-anak
Penggunaan untuk anak-anak diberikan dibawah pengawasan
dokter
Obat antipiretik

Antipiretik adalah obat yang menurunkan suhu


tubuh yang tinggi (penurun panas). Obat-obat
antipiretik juga menekan gejala-gejala yang
biasanya menyertai demam seperti mialgia,
kedinginan, nyeri kepala, dan lain-lain.
Jenis – Jenis Obat
Antipiretik

1. Salisilat
Obat yang digunakan untuk meredakan demam, peradangan, dan
rasa sakit. Salah satu yang termasuk obat salisilat adalah aspirin.
Aspirin tersedia dalam bentuk tablet.
Merk dagang : Aspilets, Ascardia, Farmasal, Miniaspi 80, Thrombo
aspilets
Jenis – Jenis Obat
Antipiretik

2. Paracetamol
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat jenis analgetik dan
antipiretik yang dijual bebas atau bisa didapatkan tanpa resep dokter.
Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, sirop, drop, infus,
dan suppositoria.
Merk dagang : Panadol, Naprex, Paramol, Mixagrip Flu, Hufagesic,
Paramex SK, Sanmol, Sumagesic, Tempra, Termorex, dan Poro.
Jenis – Jenis Obat
Antipiretik

3. Nonsteroidal Anti-inflammatory
Drugs (NSAIDs)
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat
antiinflamasi nonstreoid adalah obat yang bekerja dengan cara
menghambat zat penyebab peradangan, yaitu prostaglandin. Contoh :
Nimesulide, Metamizole, Nabumetone, Phenazone, Quinine,
Ibuprofen, Naproxen, Ketoprofen.
Efek Samping Obat
Antipiretik

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat antipiretik


berbeda-beda, tergantung pada jenis obat antipiretik yang digunakan
dan kondisi pasien secara menyeluruh. Berikut ini adalah beberapa
efek samping ringan yang dapat timbul:
1. Tukak lambung
2. Sakit perut
3. Mual
4. Kehilangan nafsu makan
5. Gastritis
Dosis Obat Antipiretik

Adapun dosis obat antipiretik yang sebaiknya digunakan, tergantung pada


jenis obatnya adalah sebagai berikut:
1. Paracetamol, dosis yang dianjurkan adalah sebesar 500 mg, dengan pemberian
3-4 kali sehari. Untuk anak-anak dosisnya adalah 10-15 mg/kg berat badan, 3-4
kali sehari.
2. Ibuprofen, dosis yang dianjurkan adalah sebesar 400 mg, dengan pemberian
3-4 kali sehari. Untuk anak-anak dosisnya adalah 5-10 mg/kg berat badan, 3-4
kali sehari.
3.Aspirin, dosis yang dianjurkan adalah sebesar 500 mg, dengan pemberian 3-4
kali sehari
Morfin
Morfin adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi rasa sakit dengan intensitas
sedang hingga parah, seperti nyeri pada
kanker atau serangan jantung. Untuk
mengatasi nyeri, morfin dapat dikonsumsi
sebagai obat tunggal atau dikombinasikan
dengan obat pereda nyeri lainnya.
SEDIAAN MORFIN

TABLET / kapsul injeksi


lepas lambat
10 mg, 15 mg, 30 mg, 5 mg/ Ml, 10 mg/mL
100 mg
EFEK SAMPING MORFIN
Biasanya efek samping akan hilang dengan sendirinya setelah
tubuh menyesuaikan diri dengan obat
• Mengantuk
• Gatal
• Berkeringat
• Ruam dan kulit kemerahan
• Pusing dan sakit kepala
• Mual dan muntah
• Konstipasi
• Sulit buang air kecil
• Gangguan tidur
• Mulut terasa kering
• Perubahan suasana hati
Efek samping lain : Yang harus di tangani / menghubungi dokter
• Halusinasi
• Hilang kesadaran
• Sesak nafas
• Kejang
Dosis morfin
• Tablet lepas lambat
Dewasa: Dosis ditentukan oleh dokter. Dosis dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Tablet umumnya
diberikan setiap 8 atau 12 jam.
• Tablet Biasa
Dewasa: 15-30 mg dikonsumsi setiap empat jam. Dosis
dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
• Morfin dalam bentuk suntik hanya diberikan oleh dokter
di rumah sakit. Untuk anak-anak, penggunaan dan dosis
morfin harus ditentukan oleh dokter.
Contoh morfin

Tablet rilis diperpanjang Kadian 50 mg


15mg, 30mg, 60mg, 100mg, biru, kapsul
200mg

Morfin SR 30 mg-WAT NEPTUNE


Ungu, bulat, dilapisi film merah muda, kapsul
PENGGUNAAN MORFIN YANG BENAR

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan dengan
saksama sebelum menggunakan morfin. Morfin dapat dikonsumsi sebelum
atau sesudah makan.

Jika morfin telah digunakan selama beberapa minggu, jangan menghentikan


penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter. Hal tersebut dapat menimbulkan gejala putus obat.

Simpan morfin di tempat tertutup dalam suhu ruangan dan jangan di dalam
kulkas. Hindarkan dari hawa panas, lembab, dan paparan sinar matahari
langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
opioid
Opioid adalah salah satu obat pereda
rasa sakit yang banyak digunakan
dalam dunia kedokteran. Namun,
seperti obat-obatan lain, opioid tidak
dapat digunakan secara sembarangan.
Jenis – jenis opioid

Opioid yang
Diresepkan Fentanil Heroin
Efek samping opioid
Opioid adalah salah satu obat pereda rasa sakit yang banyak digunakan
dalam dunia kedokteran. Namun, seperti obat-obatan lain, opioid tidak dapat
digunakan secara sembarangan. Pada dosis yang lebih rendah, opioid biasanya
menimbulkan berbagai efek samping seperti:
• Sembelit
• Mual, muntah, dan mulut kering
• Mengantuk dan pusing
• Linglung
• Depresi
• Gatal dan berkeringat
• Menurunkan kadar testosteron
Sementara pada dosis yang lebih tinggi opioid dapat memperlambat
pernapasan dan detak jantung. Jika dibiarkan kondisi sangat berbahaya karena
bisa menyebabkan kematian.
Contoh Opioid
Penggunaan opioid yang
benar
• Nyeri ringan hingga sedang – di mana
obat-obatan yang lebih lemah, seperti
asetaminofen (parasetamol), terbukti tidak
efektif atau tidak cukup. Opioid majemuk
dan opioid lemah dapat digunakan untuk
indikasi ini.
• Nyeri sedang hingga berat – yang
penggunaannya dijamin dalam kasus yang
lebih serius seperti nyeri parah akut, nyeri
kronis (di mana opioid lemah atau NSAID
terbukti tidak mencukupi) dan untuk
meredakan sesak napas dalam perawatan
paliatif.
Penggunaan opioid yang
benar
• Penambahan narkotika – beberapa opioid –
seperti buprenorfin – tersedia sebagai implan,
digunakan untuk mengobati penambahan
narkotika (sering dikombinasikan dengan
antagonis opioid, seperti nalokson {lihat produk
kombinasi, Suboxone}.
• Overdosis opioid – antagonis opioid termasuk
nalokson dan naltrexone, obat-obatan yang
digunakan untuk membalikkan efek opioid dalam
kasus overdosis.
Thanks
for
your
attention !!

Anda mungkin juga menyukai